My Name Is Shireenz

...CHAPTER 1...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di kelas 12 Madrasah Aliyah yang bernama 'Junjungan Sayyid Hamim', Palembang, Indonesia. Ada seorang gadis cantik yang sedang duduk di bangkunya. Gadis itu menopang dagunya pada tangan yang disandarkan di atas meja.

Kedua bola mata gadis itu melirik ke sana dan kemari, melihat beberapa surat cinta yang ada di atas meja. Di depannya tertulis, 'Dari Evan untuk Shireenz', 'Dari Reno untuk Shireenz', dan judul-judul lain.

"Em?... Kalo nggak salah, seingat gue. Kevin pernah cerita, kalo keteknya Evan itu hitam. Is...! Menjijikan sekali, pasti nggak dirawat," umpat Shireenz.

"Hem... Kalo Reno...? Kayaknya, teman-temannya pernah cerita, deh. Kalo keteknya Reno itu bau' banget!.... Wajahnya doank yang tampan, tapi keteknya bau'. Pasti nggak pakek deodorant," lanjutnya. Masih membicarakan tentang ketiak.

"Heh Shireenz...! Ternyata lo disini, kami nyariin tauk. Lo lagi ngapain? Pasti lagi nolak surat dari cowok lagi, kan?," tanya salah seorang teman Shireenz yang menghampirinya.

"Ih... Dea...! Apa nggak ada, ya? Cowok yang sempurna!?" Pertanyaan Shireenz membuat Dea ternganga kebingungan.

"Ha? Shireenz....! Walau sampek tua, kalo lo mau nyari yang sempurna. Nggak akan dapet. Terima Evan aja kenapa, sih?"

"Kalo lo judes mulu, kek gini. Bisa-bisa lo jadi jomblo seumur hidup" lanjutnya.

"Biarin!... Dari pada nyium bauk ketek, sama mandangin ketek hitam, seumur hidup!" Shireenz yang to the point benar-benar membuat Dea terkejut hingga ternganga. Dea pun tertawa.

"Lo ni, emang dasar, ya"

Keesokan harinya, saat Shireenz berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki, bersama Lisa (temannya). Tiba-tiba saja, mereka berpapasan dengan salah seorang guru disekolah mereka.

Shireenz pun tersenyum kepada Ibu guru itu, dan Ibu guru itu pun tersenyum. Namun bukan kepada Shireenz, melainkan kepada Lisa. Shireenz merasa kesal karna diacuhkan.

"Ok. Udah gue duga"

"Lo bilang sesuatu?"

Pertanyaan Lisa membuat Shireenz kesal

Dasar tidak peka

"Nggak. cuma tadi, ada orang yang jatuh dari langit." Lisa pun kebingungan, dan disepanjang jalan, dia terus memandangi langit.

Dasar bodoh

Sesampainya di sekolah, dikelas 12. Saat Bu guru melati sedang menjelaskan materi didepan. Bukannya memperhatikan, Shireenz malah tertidur nyenyak di bangkunya.

Dimimpinya, dia sedang berada disuatu tempat seperti langit biru yang diselimuti awan putih, dia berdiri sendirian disana.

"Tempat apa, ini?" Dia begitu kebingungan.

"Assalamualaikum Shireenz!" Suara itu terdengar seperti seorang Pria, namun tidak berwujud. membuat Shireenz merinding ketakutan.

"Kau siapa?!"

"Eh, apa kata itu cocok untuk sambutannya? Bukankah kita baru bertemu? Jadi, seharusnya kau menyambutku." Pria itu banyak bicara

"Aku tidak tau, kau ini Paman, Kakek, atau Moyang...?! Kau ini siapa?!"

"Hem... Masalahnya, ini bukan waktu yang ditetapkanNYA. Jadi, aku tidak akan memberitahu mu, siapa aku yang sebenarnya." Shireenz tidak mengerti maksud Pria itu

"Maksudmu?"

"Pulang sekolah nanti, hujan akan turun. Pada saat itulah, lihatlah aku dengan jelas." Jawaban Pria itu membuat Shireenz kesal

"Heh!... Bagaimana aku bisa melihat wajahmu dengan jelas. Jika sedang turun hujan?!" teriak Shireenz yang begitu kesal.

Pria itupun tertawa

"Hahaha... Kau memang cerdas!"

"Baiklah. Waktunya bagimu untuk pulang" lanjutnya yang membuat Shireenz terkejut.

"Pulang?!"

"Shireenz...! Bangun...! Shireenz bangunlah...!" teriak Bu guru Melati yang sangat kesal, karna Shireenz tidak juga bangun. Meskipun, mejanya sudah digergaji. Shireenz pun terjatuh dari kursinya.

"Aduhhh...!" titih Shireenz yang terbangun dan kesakitan.

"Heh... Kasihan Shireenz." Teman-temannya merasa tidak tega melihatnya.

"Heh. Bukankah Bu guru berlebihan," bisik Lisa yang kecewa dengan sikap Bu guru.

"Bu guru sangat seram, ya!?" umpat beberapa siswi. Shireenz pun terkejut melihat mejanya yang patah

"Ih... Kok mejaku patah!?" Kedua anak lelaki dikelasnya pun menertawainya.

"Hahahahaha...!" Shireenz pun melirik dengan sinis kearah dua anak lelaki itu.

"Makanya, kalau Ibuk masih mengajar, jangan tidur dulu...! Kalau tidak mau memperhatikan materi yang sedang Ibuk jelaskan, keluar dari kelas...! Jangan tidur!" bentak Bu guru.

"Bu guru galak banget, ya," umpat Onako.

"Iya. Mungkin dia lagi dapet" jawab Nisa yang spontan.

"Untuk semuanya...! Kalau tidak suka dengan pelajaran Ibuk. Keluar dari kelas...! Bilang sama Ibuk, kalo kalian nggak suka sama Ibuk!" Bu guru Melati yang terus marah-marah, benar-benar membuat murid-murid merasa bosan.

"Dia pasti, memang lagi dapet" ulang Nisa. Sepulang sekolah, dijalan. Tiba-tiba saja turun hujan

"Heh...! " kompak Shireenz dan Lisa.

"Hujan?!"

Shireenz pun mengingat ucapan seseorang didalam mimpinya tadi, yang menjadi kenyataan. Saat itu juga, tiba-tiba ada Seorang Pria tampan yang wajahnya tidak terlihat jelas.

Pria itupun tersenyum kepadanya, membuatnya merasa takut.

"Ih?!"

Pria itupun menghilang. Beberapa Menit Kemudian, hujan pun mereda. Mereka berdua pun pulang kerumah mereka masing-masing.

Terpopuler

Comments

arya

arya

ikut merinding deh di buatnya

2024-04-10

1

Pena dua jempol

Pena dua jempol

mulai mampir kakak 🫰🏻👍🏻

2024-04-06

1

Zakina Inar

Zakina Inar

Waduh, mau nyari yg sempurna di mana we? Ada-ada aja nih shiren😂😂😂😂😂😂😂

2024-04-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!