Bab 18

...~Happy Reading~...

Usai menghabiskan sarapan nya, Ilona pun segera berangkat ke sekolah dengan di antarkan oleh Ken. Sepanjang perjalanan keduanya lebih banyak diam. Ken yang fokus dengan setir kemudi nya, sedangkan Ilona diam dengan segala pikiran nya.

Jujur, gadis itu masih sangat penasaran dan tak habis pikir, kenapa Ken bisa memasak roti sebegitu banyak dan hasilnya zonk semua. Benar, ia tidak bisa masak, Ilona sendiri juga tidak bisa masak. Tapi, maksud Ilona, jika sudha gagal satu dua kali bukankah harusnya sudah cukup berhenti saja, agar tidak membuang makanan.

Tapi Ken justru tidak berhenti dan terus mencoba hingga pada akhirnya lelah sendiri. Bayangkan saja, tiga pack jumbo roti tawar sari boti yang di bakar oleh Ken habis tak tersisa, tong sampah yang seharusnya masih baru, belum terisi sampah, nyatanya penuh oleh roti bakar buatan Ken yang terbuang sia sia.

‘’kenapa diam? Jangan pikirkan roti tadi!” kata Ken kini akhirnya membuka suara, membuat lamunan Ilona buyar seketika.

‘’Gak kok, siapa yang mikirin roti. Ilona Cuma heran aja, kenapa bisa begitu, Ilo Cuma sedang membayangkan bagaimana kakak memasak roti itu sampai memiliki warna segelap itu.” Jawab Ilona Panjang lebar tanpa sadar membuat Ken langsung menghela napas nya dengan berat.

‘’Kompor nya kebesaran!”

‘’Kakak panggang pakai pan?” tanya Ilona yang langsung di balas anggukkan kepala oleh Ken, “Masa sih? Tapi kok tadi Ilo gak lihat Pan di atas kompor?’

‘’Udah ku buang!” jawab Ken datar, seketika membuat mata Ilona sukses membola.

Jadi, bukan hanya roti saja yang di buang oleh Ken, akan tetapi panci penggorengan nya juga di buang. Padahal panci itu semua masih baru., Karena oma Claudia sengaja memberikan semua fasilitas baru kepada cucu nya.

Meskipun itu rumah lama, milik Gentaka saat masih muda dulu. Akan tetapi, oma Claudia sudah mengganti semua perabotan yang ada di sana. Termasuk piring, gelas, sendok panci dan lain lain.

Bahkan, oma Claudia juga mengganti tempat tidur di kamar Ilona juga baru beserta seluruh isinya, karena itu akan di gunakan oleh pengantin baru. Akan tetapi, siapa sangka bahwa ternyata Ken justru lebih memilih kamar di lantai atas, dimana kamar itu adalah kamar nya dulu saat baru pertama kali datang, sebelum akhirnya ia pindah ke rumah baru yang lebih besar.

‘’Sudah ku katakan jangan pikirkan apapun lagi soal itu.” Kata Ken sekali lagi saat melihat istrinya nampak lebih terkejut karena dirinya sudah membuang satu panci pagi ini.

‘’Pikirkan sekolah kamu. Ini hari pertama kamu masuk, jangan membuat ulah dan sekolah lah dengan benar!”

“”Insyaallah, Ilo akan jadi anak baik hari ini,”: jawab Ilona cepat sambil menganggukkan kepala nya.

“Bukan cuma hari ini, tapi besok, lusa dan seterusnya!” ralat Ken sedikit menoleh hingga mmebuat Ilona langsung menyengir.

‘’Iya iya, insyaallah. Ilo akan berusaha, kakak tenang aja!” jawab Ilona, gadis itu memperbaiki duduk nya untuk kembali menghadap ke depan, niatnya untuk fokus pada perjalanan namun nyatanya, kini matanya justru menatap pada sebuah gantungan foto yang tertera di dekat spion depan nya.

Tangan nya terulur untuk menyentuh foto itu, foto seorang anak kecil yang tengah membawa bola dan sepeda. Ilona mengenal sosok itu, dan bahkan ia sangat mengenal tempat dimana foto itu di ambil. Tapi, saat ia membalik gantungan itu, ternyata masih terdapat foto lain di belakang nya.

Ilona mengerutkan dahi nya, menatap lekat siapa orang yang ada di dalam foto tersebut, dimana ada dua wajah yang terlihat begitu dekat. Bukan hanya dekat, karena wajah keduanya saling menempel dengan senyuman yang terbuka lebar.

Keduanya terlihat sangat bahagia, sorot matanya begitu memancarkan keromantisan yang sangat teramat harmonis, hingga tanpa sadar membuat Ilona terdiam. Perasaan nya terasa sedikit aneh.

‘Apakah ini pacar nya kakak?’ tanya Ilona dalam hati. Entah mengapa, ia merasa dada nya sedikit sesak, membayangkan jika benar ternyata ken memiliki seorang kekasih. Bahkan, ia masih menyimpan foto itu di dalam mobil.

Mungkinkah Ken sengaja? Ingin menunjukkan padanya jika ia sudah memiliki wanita lain. Mungkin Ken ingin menyadarkan bahwa status keduanya hanya sebatas pasutri kontrak, benarkah begitu? Batin Ilona tanpa sadar terus menoleh untuk menatap Ken yang masih bersikap datar sambil terus menyetir mobil nya.

‘Kok rasanya aneh, apa aku punya asma? Atau mungkin jantung? gak mungkin aku punya penyakit jantung kan? aku selalu hidup sehat. Tapi ini kenapa rasanya sesak begini?’ gumam nya lagi dengan kini tanpa sadar tangan nya terulur untuk menyentuh dada nya.

...~To be continue …...

Terpopuler

Comments

Erina Munir

Erina Munir

sodaranya mungkiin...olo jngn negatif duluu

2025-01-29

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

foto adeknya kali

2024-02-10

1

💥💚 Sany ❤💕

💥💚 Sany ❤💕

Itu karena kamu ada rasa ma Ken. Wajar klu kamu merasa sakit ato apalah.

2024-01-26

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!