Bab 9

...~Happy Reading~...

“Kakak … ‘’ Ilona menghentikan Langkah nya tepat di belakang Aca. Gadis berkerudung kuning dengan gamis putih Panjang itu seketika langsung menoleh.

Aca tidak langsung menjawab panggilan Ilona, justru ia malah terdiam dengan ekspresi wajah nya yang masih datar.

‘’Ilo nyariin kakak dari tadi,” kata nya lagi.

‘’Untuk apa?”

‘’Apakah kakak tidak ingin memberikan kata kata atau apa begitu untuk Ilo?” tanya gadis itu, ‘’Sedikit saja.”

‘’Untuk apa?” kata Aca sekali lagi.

‘’Atas pernikahan Ilo, misalnya.”

Aca tersenyum getir, ia menarik napas nya dengan cukup panjang lalu menghembuskan nya perlahan. Langkah demi langkah ia ambil, hingga kini ia bisa berdiri berhadapan dengan adik perempuan nya.

‘’Pernikahan? Drama pernikahan maksud kamu?” Aca kembali berdecak, “Ya, akting kamu sangat bagus Ilona. Aku akui itu, selamat!’’

Aca mengulurkan tangan nya untuk berjabatan dengan Ilona, “Selamat karena kamu sudah berhasil lagi menarik simpatik dan perhatian mereka.”

Deg!

Tanpa sadar, air mata Ilona kembali menetes, namun seolah enggan terlihat menyedihkan. Dengan cepat Ilona langsung menghapus nya, dan ia pun mendongakkan kepala nya ke atas, berharap agar air mata itu tidak lagi menetes.

‘’Hanya hari ini, besok, Ilo akan pergi ke Jakarta. Jadi mereka—‘’

‘’Apa kamu pikir, setelah kamu ke jakarta, mereka tidak akan memikirkan kamu ? Ckckckc, drama yang sudah kamu mainkan sudah sangat sempurna Ilona. Jadi, nikmati saja peran kamu, untuk apa kamu masih berpura pura untuk menanyakan padaku ?’’ decak Aca semakin kesal sendiri.

Sejak tadi, ia memilih untuk menyendiri, karena ayah dan ibu nya begitu sibuk dan fokus terhadap Ilona. Bukan hanya orang tuanya saja, melainkan juga kakek nenek nya bahkan semua keluarga besar begitu asik dengan membicarakan Ilona serta memuji kebaikan dan ketulusan Ilona.

Bahkan, tanpa sengaja tadi Aca juga mendengar ada salah satu orang yang sampai membandingkan dirinya dan juga Ilona, membuat rasa sesak yang ada di hati Aca kian bertambah buruk.

Maka dari itu, sejak tadi ia memilih untuk pergi dan menyendiri sebelum telinga nya penging karena terus mendengar semua orang memuji adik nya.

‘’Jadi, mau kakak apa ?’’ tanya Ilona pada akhirnya, ‘’Ilo harus apa biar kakak senang ? Ilona disini, kakak menjauhi Ilo, bahkan kakak tidak menganggap Ilo. Kakak selalu cemburu tanpa alasan, dan sekarang ketika Ilo memilih untuk pergi, kakak masih juga tidak terima ? Sebesar itukah kebencian di hati kakak untuk Ilona ?’’ suara gadis kecil itu terdengar sangat bergetar, bahkan kini ia sudha tidak sanggup lagi membendung air mata nya.

Dan pada akhirnya, pertahanan nya pun hancur. Ia menumpahkan cairan bening itu dan membiarkan nya berlinang bebas membasahi pipi nya tepat di depan Aca.

‘’Ilona sudah mengambil keputusan sangat besar untuk kakak. Demi kakak, Ilona melakukan semua ini, bahkan Ilona sampai harus mengorbankan mimpi Ilo untuk ikut olimpiade itu. Padahal, kakak tahu sendiri, hanya tinggal sedikit lagi, sebentar lagi. Satu kali ujian lagi, maka Ilona pasti akan lolos dan bisa masuk tiga besar. Tapi demi kakak, Ilona capek Kak. Ilona lelah dengan smeua perasaan tidak jelas di hati kakak.”

‘’Dan Ilona mengambil langkah sebesar ini, hanya berharap kakak bisa lebih tenang dan bisa merasakan ketulusan Ilona. Tapi … “ Ilona menarik napas nya dengan sangat panjang, menghapus air matanya lalu menghembuskan nafas itu secara perlahan.

‘’Tapi, jika kakak masih menganggap Ilona sebagai saingan dan masih tetap membenci Ilona, tidak apa. Mungkin memang kesalahan bukan ada di Ilona, melainkan di kakak sendiri. Ilona bener bener capek, dan Ilona harap, setelah ini Ilona sudha tidak lagi mendengar kabar kakak!”

Usai mengatakan itu, Ilona segera pergi berlari kembali ke rumah ibu nya. Hatinya benar benar sesak dan sakit usai mengatakan hal seperti itu pada kakak nya.

Ia sangat menyayangi Aca, dan ia sangat bahagia saat lahir di dunia ini ternyata dialah menjadi seorang adik. Bayangan demi bayangan impian betapa dia bisa di sayang oleh kakak nya, nyatanya semua sirna mana kala Aca lah yang menjadi sosok kakak untuk nya.

Entah apa alasan Tuhan menciptakan nya ke Dunia di dalam keluarga orang tuanya kini. Karena pada akhrinya kehadiran Ilona, justru malah menjadi alasan utama perubahan sang kaka. Dimana keberadaan Ilona tidak pernah di terima bahkan di anggap oleh kaka nya sendiri.

...~To be continue …. ...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***