...~Happy Reading~...
"Ken, kamu yakin?" Claudia mengerjapkan matanya berulang, lalu menggelengkan kepala dengan pelan, "Maksud Oma, gimana ya. Kamu tahu kan Ken? Menikah itu sekali seumur hidup. Sekali kamu masuk dalam dunia itu, maka kamu tidak akan bisa keluar lagi."
"Kamu tidak bisa berbuat sesuka hati lagi, kamu menikahi dia, itu berarti kamu harus siap membuka hati dan membuka lembaran baru. Kamu harus mencintai dia, memuliakan dia dan memberikan segalanya dalam hidup kamu untuk dia. Kamu—"
"Stop Oma!" Ken menarik napas nya dengan cukup dalam, "InsyaAllah Ken yakin dengan keputusan Ken. Yang penting sekarang, bagaimana dengan Oma? Kalau Opa saja sangat mendukung Ken, lantas Oma bagaimana?"
"Oma sih setuju aja. Karena pilihan Opa kamu gak pernah salah. Tapi—" Claudia menggigit bibir bawah nya, mengetuk ngetuk jarinya di dagu, seolah sedang berfikir sangat keras.
"Ayah kamu bagaimana? Ibu kamu? Dan adik kamu," imbuh nya sedikit ragu.
"Ayah sama Ibu biarkan saja. Nanti Ken akan kabari saat sudah kami menikah. Lagian juga kalau pun di kabari sekarang, mereka gak akan bisa pulang dan datang. Dan juga, ini hanya pernikahan sirih," jelas Ken panjang lebar.
"Meski hanya pernikahan sirih, tapi kalian tetap akan menjadi pasangan suami istri, Ken!" lagi lagi Oma Claudia menarik napas nya dengan cukup panjang.
"Iya Oma, Ken tahu. Dan Ken sangat paham, lagipula nanti setelah menikah, kami juga akan balik ke Jakarta Dan mungkin akan menetap di sana."
"Tunggu!" Oma Claudia mengerutkan dahi nya, "Bukannya dia masih sekolah? Kalau langsung kamu ajak ke Jakarta, bagaimana dengan sekolah nya?"
"Kalau gak gitu, lantas bagaimana juga dengan kuliah Ken, Oma?" balas Ken cepat sambil menghela napas berat.
Setelah perdebatan yang ia lakukan bersama Ilona beberapa waktu yang lalu. Ken sudah sepakat, bahwa ia tidak bisa menetap di Bandung, ia harus segera kembali ke Jakarta.
Dan itu juga yang menjadi acuan semangat bagi Ilona, ia bisa memanfaatkan alasan Ken untuk segera membawa nya pergi.
"Tapi Ken, bagaimana dengan dia nanti? Kalau kamu—"
"Itu akan Ken pikirkan nanti, Oma. Sekarang, yang penting kami menikah dulu, itu yang dia mau!" kata Ken membuat Claudia terdiam, menatap cucu nya dengan tatapan yang sangat sulit di artikan.
Hari berganti, waktu yang di tunggu pun telah tiba. Dengan di saksikan seluruh anggota keluarga, kecuali orang tua Ken, kini akhirnya dua anggota keluarga besar berkumpul di sebuah masjid yang berada di dalam Pondok.
Kakek Abdul dan juga Opa Mike serta Opa Kiano, sudah sepakat bahwa pernikahan itu akan di lakukan di Pondok pesantren.
Dengan mengundang beberapa tetangga terdekat serta membuat acara tasyakuran sederhana yang melibatkan orang sekitar terlebih para penghuni santri, kini akhirnya acara yang di tunggu telah tiba.
"MasyaAllah, Sayang. Kamu yakin dengan keputusan kamu? Bunda begitu berat untuk melepaskan kamu secepat ini hiks hiks hiks." Khalifa menggenggam tangan putri nya dengan begitu erat, air mata nya sejak tadi sangat sulit untuk ia hentikan hingga membuat mata nya memerah dan sedikit sembab.
"Bunda, entah benar atau salah. Siap tidak siap tapi semua harus tetap berjalan. Untuk kali ini saja, tolong dukung keputusan Ilo, dan berikan restu Bunda untuk Ilona. Karena kebahagiaan Ilona, ada pada restu Bunda, cup!" Dengan lembut, Ilona mengecup punggung tangan ibu nya.
Tak bisa di pungkiri, tak berbeda jauh dengan ibu nya yang juga menangis. Ilona sendiri juga sangat berat untuk mengambil keputusan sebesar itu.
Akan tetapi, sekali lagi ia menginginkan sebuah ketenangan. Ia tidak ingin terus menerus berada dalam sebuah pertikaian. Dan hanya dengan cara itulah, Ilona bisa membuat pertikaian itu reda atau bahkan hilang.
"Kota sudah membahas hal ini sejak kemarin Bun, dan Ilona mohon, tolong berikan Ilona restu." Imbuh Ilona dengan lembut, "Lagipula, Ilona hanya menikah, bukan meninggal Bun."
"Astaghfirullah, Bunda tidak menyukai kata kata kamu, Nak!" Niat hati, Ilona ingin bercanda, namun kini justru malah membuat ibunya semakin terisak.
"Bercanda Bunda. InsyaAllah Ilona akan baik baik saja Ilona pasti bisa bahagia dengan kak Ken. Dia laki laki baik, InsyaAllah dia jodoh terbaik yang di kirimkan oleh Allah untuk Ilona." Gadis itu berusaha untuk meyakinkan sang ibu.
"Lagipula, di Jakarta ada tante Maira. Ada kak Aish, dan yang lain. Bunda jangan khawatir, Ilona janji, akan memenangkan Olimpiade itu, walaupun nantinya sudah berbeda sekolah, tapi Ilona yakin, Ilona bisa buat Ayah dan Bunda bangga sama Ilo, dan Ilo bisa menagih janji Ayah, yeee!"
Ilona berjingkrak pelan membayangkan hadiah yang sudah di janjikan oleh sang Ayah jika dirinya bisa memenangkan Olimpiade impian nya. Tanpa ia sadari, bahwa setelah ia menikah, bukan ridho Ayah dan ibu nya lagi yang perlu ia dapatkan, melainkan juga ridho suami nya.
Terlebih, naik gunung bukanlah hal yang mudah. Entah mengapa, Khalifa merasa kurang yakin, apakah putri nya nanti bisa mewujudkan mimpi itu, setelah usai menikah.
...~To be continue... ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Amelia_Ling
selamat pagi mom🥰🥰
salam kenal semuanya, aku readers baru lohh🤭 kalo aku nggk tau tolong kasih tau ya😘
selamat tahun Baru untuk semuanya, semoga menjadi lebih baik lagi🥰🥰
2024-01-02
42
Erina Munir
ya ampuuun ilooo...
2025-01-29
0
Sari Ramly
Nikah siri thor…bukan sirih
2024-07-21
2