...~Happy Reading~...
Setelah perdebatan yang cukup Panjang antara dua keluarga, kini pada akhirnya Ken meminta kesempatan untuk bisa bicara berdua dengan Ilona. Tentu saja, berdua yang di maksud tetap harus ada pihak ketiga nya, yakni Fahmi.
‘’Abang … tolongin Ilo,” pinta gadis itu dengan begitu lirih saat menatap kakak sepupu nya.
Wajah yang semula begitu berani dan sangat yakin serta percaya diri, kini seolah luntur dan sirna sudah mana kala sudah berada di ruangan privasi bersama Ken.
‘’Sudah lah Ken, bantuin dia. Kamu gak kasihan?” ucap Fahmi pada akhirnya.
“Iya Kak, hanya sementara kok. Ilo janji, nanti Ilo akan bales semua kebaikan kakak, emmt kalau emang umur Ilo gak sampai buat bales kebaikan kakak, mungkin Allah yang akan membalas nya. Please help me!” imbuh Ilona mengantupkan kedua tangan nya di dagu Sambil menatap ke arah Ken.
Sementara itu, Ken kini hanya bisa menarik napas nya dengan begitu panjang. Mengusap wajah nya dengan sedikit kasar serta tak henti henti nya berdecak sangat kesal.
Sepertinya, keputusan Ken untuk menghabiskan liburan nya ke Bandung, adalah Keputusan yang sangat salah besar. Seharusnya, ia masih bisa stay di Jakarta dan seharusnya juga, ia tidak mendengarkan permintaan kakek dan nenek nya untuk mendatangi rumah sakit, karena memang sejak dulu, rumah sakit merupakan tempat yang cukup kramat untuk nya.
‘’Satu tahun!” ucap Ken tiba tiba.
‘’Gak bisa dong Kak, minimal tiga tahun !’’ protes Ilona cepat.
‘’Kenapa malah jadi nawar !’’
‘’Kak ken yang baik hati, tidak sombong dan sangat berhati malaikat,” Ilona menarik napas nya panjang, ‘Malaikat maut tapi’ imbuh nya dalam hati.
‘’Begini ya, sekarang kan, Ilona udah kelas tiga. Kalau setahun itu terlalu cepat. Jadi, minimal harus tiga tahun, sampai Ilona lulus SMA. Nanti, setelah Ilo lulus SMA, maka Ilo akan mandiri, Ilo akan kuliah dan cari pekerjaan sendiri. So, setelah itu Ilo akan bebasin kak Ken dari surga nya Ilo. Nanti kita bisa mencari alasan yang tepat, bisa katakan kalau di antara kita tidak ada kecocokan atau mungkin, nanti bisa bilang Ilo mandul, gak bisa kasih kakak keturunan jadi terpaksa kita bercerai.’’
‘’Mulut!!” seru Fahmi dan Ken bersamaan langsung memberikan tatapan tajam pada Ilona.
‘’Kompak banget!” celetuk Ilona seketika langsung memanyunkan bibirnya.
“Astagfirullah al adzim, ya Allah ya Rabb!” Ken mengusap wajah nya dengan sedikit kasar lalu menarik napas nya sepanjang mungkin untuk menenangkan hati dan perasaan nya.
‘’Cuma kak ken, harapan Ilo satu satunya. Cuma kak Ken yang bisa bantuin Ilo,” imbuh gadis itu memasang wajah semelas mungkin untuk mengambil simpatik dari ken.
‘’Ilona, kamu sadar kan dengan apa yang kam,u minta sekarang?’ tanya Ken berusaha sesabar mungkin.
‘’Sangat sadar!” jawab nya dengan cepat tanpa rasa ragu sedikit pun.
‘’Umur kamu masih kecil Ilona.’’
‘’Tapi Ilona yakin kak! Umur Ilona sebentar lagi 15 tahun loh, beneran gak bohong!”
‘’Astagfirullah, ya Allah Ilona. Umur kamu baru mau 15, kamu masih bocil, kamu tahu bocil kan? Bocil kematian!” cetus Ken menggerutu.
‘’Enak aja bocil kematian! Ilo itu bocil kesepian, eh maksud nya bocil itu, bocil--”
‘’Udah udah cukup! Ini kenapa malah bahas bocil sih!” lerai Fahmi membuat perdebatan keduanya berhenti, “Ilona, apa yang di katakan sama Ken itu benar. Umur kamu masih sangat kecil. Kamu tahu kan, konsekuensi nya kalau menikah sekarang? Ini sama saja dengan pernikahan dini, dan kamu--”
‘’Abang! Pernikahan dini tidak di larang loh oleh agama. Justru malah di bolehkan daripada pacaran, berbuat maksiat. Lagipula, dulu Aisyah binti Abu bakar juga waktu menikah dengan Nabi Muhammad juga masih sangat belia, bahkan bukan bocil lagi kak. Enam tahun beliau menikah, jadi kak Ken masih beruntung, karena menemukan Ilona di umur 15 tahun,” saut Ilona panjang lebar memotong pembicaraan Fahmi.
‘’Anjirr, gue manusia jangan samain sama Nabi!” seru Ken semakin di buat frustasi.
‘’Maka dari itu, kak Ken gak akan bisa menemukan wanita seperti Aisyah istri baginda Nabi. Jadilah kak Ken di pertemukan dengan Ilona yang insyaallah speak nya sebelas dua puluh lah dengan Aisyah binti Abu bakar. Insyaallah loh ya, amin!” jawab Ilona lagi lagi membuat Ken semakin tak bisa berkata kata.
Setiap apa saja yang ia katakan dan ia elak kan, pasti Ilona selalu memiliki jawaban, yang mana membuat Ken kehabisan kata kata. Sementara itu, Fahmi yang melihat pertengkaran serta perdebatan antara ken juga Ilona hanya bisa diam sambil menahan tawa nya. Ia tak ingin lagi ikut campur, ia memilih untuk diam dan dengan perlahan menjauh untuk duduk di sofa membiarkan keduanya berdiskusi sambil menemukan jalan.
‘’yah, kak ken. Ilo mohon yaaa,… Lumayan loh, nanti kak Ken tuh bakal ada yang doain setiap hari. Gak rugi kok nikahin Ilo, insyaallah Ilona akan jadi istri sholehah seperti Bunda. Kak Ken tahu kan, kata pepatah, yang mengatakan bahwa buah jatuh tidak akan jauh dari pohon nya. Nah, asal kakak tahu, bunda nya Ilo itu wanita yang sangat sholeh, penyayang, lembut dan sangat sempurna di mata keluarga, termasuk Ilo. Maka dari itu--’
‘’Kamu mau bilang, kamu juga wanita sholeha, begitu!” potong Ken langsung menghela napas nya kasar.
“Insyaallah,” jawab Ilona kembali menyengir kuda, menampilkan deretan giginya seperti kelinci.
‘’Baiklah!” Ken kembali menarik napas nya panjang, “Kasih aku satu saja alasan, kenapa kita harus menikah!” pinta nya seketika membuat Ilona terdiam.
“kan tadi kita udah--”
‘’Enggak!” Ken menggelengkan kepala nya, “Selain tragedi ciuman tadi. Aku yakin, kamu sudah punya rencana di luar itu, jadi, kasih aku satu saja alasan, kenapa kita harus menikah!” imbuh Ken dengan tegas.
Untuk sesaat, Ilona terdiam. Ia melirik ke arah Fahmi yang justru malah terlihat abai, laki laki itu begitu asik memakan buah buahan yang sudah terhidang di atas meja, tanpa memperdulikan tatapan penuh permohonan dari Ilona.
“Abang … “ panggil Ilona pelan.
“Buah nya manis ya, sayang kalau gak di makan!” jawab Fahmi dengan santai berpura pura tidak mendengar pertanyaan dari Ken.
“Bang fahmi!” panggil Ilona sekali lagi.
‘’Kamu jawab atau aku keluar sekarang dan bilang kalau aku tidak akan mau menikah sekarang!” ancam Ken membuat Ilona membulatkan matanya.
‘’Udah lah Ilona, jujur saja gapapa kok. Dia sahabat Abang, insyaallah sudah jinakl dan bisa di ajak kerjasama, asal di jalan yang bener!” saut Fahmi tiba tiba kembali bersuara.
"Dikata gue uler, jinak!" cetus Ken langsung menatap tajam pada sahabat nya.
...~To be continue …. ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Erina Munir
🤣🤣🤣🤣🤣 kocak banget daah
2025-01-29
0
Siti Nurjanah
waaaah si fahmi bisa ngelawak jg. si ilo itu 11 12 ma bundanya. kalau bundanya itu sejak kecil udah tau yg namanya suka berlainan jenis tp ilo itu malahmenikah dini . adehhhh🤦
2024-10-29
0
WaTea Sp
wkwkwkwkjw....11 12 neh pasmi ma ilo
2024-10-09
2