Obsesi Mantan Pacar
Jakarta.
Pukul 16.00 waktu setempat.
Seorang gadis cantik berumur dua puluh satu tahun sedang duduk di bangku panjang yang letaknya berada di sebuah taman di pusat ibu kota.
Gadis itu menatap ke arah kolam yang di depannya ada sebuah air mancur yang sangat indah, ditambah dengan pemandangan sore hari dengan langit cerah dan semilir angin, membuat suasana semakin nyaman.
Sehingga, sang gadis pun masih betah untuk tetap duduk lebih lama di tempat itu.
"Ahhh! Cuaca hari ini sungguh sangat indah! Hehehe... Tidak sia-sia aku ingin datang ke sini dan.... " Gadis cantik itu pun melihat ke arah layar ponsel yang ada di tangannya.
"Emmm... Di mana Chris? Kenapa dia tidak datang untuk menyusul aku? Bukannya tadi dia mau menyusul aku ke sini?" Ucapnya dengan tatapan penasaran, gadis itu pun membuka kunci layar ponselnya dan membaca pesan yang sempat dia kirimkan dan ternyata, pesan terakhirnya belum dibaca oleh sang kekasih.
"Ini? Kenapa Chris tidak membaca pesan dari aku? Apa yang terjadi dengannya?" Ucapnya yang tiba-tiba saja, merasakan perasaan tidak nyaman.
"Ada apa ini? Mengapa aku merasa ada yang aneh dengan hatiku? Apa yang terjadi? Apakah ada sesuatu dengan kamu Chris?" Ucapnya yang semakin gusar dan rasa cemas itu semakin membuat dirinya tak tenang.
"Chris! semoga saja tidak terjadi hal buruk padamu! Walaupun akhir-akhir ini sering mengacuhkan aku, tapi aku percaya kalau kamu masih mencintai aku, ya kan?" Ucapnya, yang masih memiliki pikiran positif, walaupun hatinya menyangkal, karena gadis ini sudah memiliki pikiran negatif tentang perubahan sikap sang kekasih.
Apalagi, beberapa hari yang lalu.
Dia tidak sengaja melihat kekasihnya sedang jalan bersama dengan sahabat yang sangat dia percayai dan baginya terlihat cukup mencurigakan.
Namun, keduanya langsung menjelaskan apa yang terjadi, sehingga dirinya pun percaya, jika hubungan mereka hanyalah sebatas teman.
"Apakah mungkin... Chris dan Jessie, mereka jalan berdua lagi?" Ucapnya yang secepatnya menggelengkan Kepalanya.
"Tidak mungkin! Mereka kan hanya bertemu karena tidak sengaja, jadi tidak mungkin kalau mereka ketemuan lagi kan?" Ucapnya yang terus membuang semua pikiran negatif dari kepalanya.
"Tidak mungkin! Aku percaya kalau Chris mencintai aku dan Jessie adalah sahabat aku yang paling baik, jadi dia tidak mungkin melakukan hal yang seperti yang tadi aku pikirkan! Hahaha... Nadira kamu tidak boleh berprasangka buruk pada mereka berdua, tidak boleh!" Ucapnya yang kembali tersenyum untuk menghibur dirinya sendiri.
Sampai Nadira merasa dirinya cukup tenang.
Dia pun mencoba mengirim pesan kembali pada kekasihnya.
"Sayang, kamu di mana? Aku ada di taman biasa. Kapan kamu mau menyusul aku ke sini?"
Ting!
Pesan pun terkirim dan Nadira pun menunggu pesan itu dibalas oleh sanga kekasih.
Namun, tidak ada balasan sama sekali dan pesan itu masih berwarna abu-abu. Membuat Nadira kembali tidak tenang.
"Bagaimana ini? Kenapa Chris belum membalas pesan dariku? Apa yang terjadi dengan dia? Aku... Ah... Lebih baik aku meneleponnya saja!" Ucap Nadira yang langsung membuat panggilan telepon saat itu juga.
***
Sementara itu.
Di tempat lain.
Saat ini.
Chris yang sedang dikhawatirkan oleh Nadira pun, baru saja selesai dengan urusannya sebagai ketua BEM di kampusnya dan dia pun lupa dengan janjinya.
Dia berjalan dengan santai menuju parkiran tempat mobilnya berada dan tiba-tiba saja.
Jessie pun muncul dari arah belakang dan memeluk Chris saat itu juga.
"Sayang, kamu lama banget sih? Aku nunggu kamu loh," Ucap Jessie dengan nada manja.
Chris tidak tersenyum dan dia langsung membalikkan tubuhnya menatap wajah Jessie yang sudah berdandan sangat cantik demi bertemu dengan dirinya.
"Kenapa kamu menunggu aku di sini? Bukannya kamu seharusnya bersama dengan Nadira?" Tanya Chris yang segera melepaskan kedua tangan Jessie yang masih memeluk dirinya.
"Sayang! Kenapa kamu menyebut nama dia sih? Aku gak mau denger nama dia saat kita bersama seperti ini, " Ucapnya dengan manja.
Chris mendengus kecil.
"Dia sahabat kamu! Tapi kamu malah menyukai pacarnya dan rela menjadi selingkuhannya, apakah kamu tidak merasa bersalah kepadanya?" Tanya Chris yang sebenarnya tidak menyukai Jessie dan dia menerima Jessie sebagai selingkuhan nya, karena Jessie yang menawarkan dirinya kepada Chris.
Chris yang masih labil dan merasa ada kebosanan dalam hubungan dia bersama Nadira pun, menerima tawaran Jessie untuk menjadi selingkuhan nya tapi dengan Syarat, Jessie tidak memberitahu siapapun tentang hubungan mereka dan tak memiliki harapan tinggi agar Chris membalas cintanya.
Jessie yang sudah tergila-gila dengan Chris dan selalu iri pada Nadira pun, menerima syarat itu asalkan Chris mau bersama dengannya, dia tidak masalah jika harus menjadi selingkuhan dan harus menahan rasa cemburu ketika dia harus melihat, Chris bersama dengan pacar aslinya, yaitu Nadira.
"Emmm... Maafkan aku sayang! Aku bukan tidak merasa bersalah padanya, tapi kamu kan tahu kalau perasaan cinta aku sama kamu sangat besar dan aku tak mau harus mengorbankan perasaan aku hanya demi sebuah persahabatan yang mungkin, dia saja tidak terlalu menghargai nya," Jawab Jessie dengan enteng.
Chris hanya tertawa kecil saat mendengar ucapan Jessie.
"Oh! Ya, aku tahu itu! Karena kamu mencintai aku, kamu rela menjadi selingkuhan aku selama enam bulan dan aku minta maaf karena masih belum bisa membalas perasaan kamu. Tapi.... " Chris tersenyum miring dan mendekati telinga Jessie.
"Lain kali, jangan seperti ini lagi! Kalau ada yang melihat, apalagi sampai Nadira mengetahui semua ini, kamu akan tahu akibatnya," Ucap Chris yang setelah itu, langsung membuka pintu mobilnya.
"Masuk! Kamu temani aku mencari bunga untuk Nadira! Sudah lama aku bersikap dingin padanya, kasihan dia!" Ucap Chris yang langsung duduk di kursi kemudi.
Jessie menahan rasa cemburu di dalam hati dan memaksakan diri untuk tetap tersenyum di depan Chris.
"Iya sayang!" Jawabnya yang setelah itu, duduk tepat di sebelah Chris.
Setelah itu, mobil Chris pun melaju kencang meninggalkan kampus menuju toko bunga.
Namun, tiba-tiba saja.
Ban mobil pun bocor, Chris terpaksa menghentikan laju mobilnya.
"Jes, aku mau ganti ban dulu! Kamu tunggu di sini!" Ucap Chris yang langsung keluar meninggalkan semua barang di dalamnya termasuk ponsel miliknya.
"Iya sayang! Hati-hati ya!" Ucap Jessie dengan suara lembut seperti yang dilakukan Nadira dan lebih tepatnya, dia mengikuti semua gerak gerik Nadira, berharap agar Chris bisa memiliki perasaan yang sama kepada dirinya.
"Dira, maafkan aku yang egois! Tapi Chris hanya boleh menjadi milikku!" Ucap Jessie yang terus menatap Chris yang sedang mengganti ban belakang mobilnya yang bocor.
Namun.
Tiba-tiba saja.
Suara sering ponsel membuyarkan pikiran Jessie.
"Suara ponsel milik Chris!" Ucapnya yang kemudian, Jessie melihat ID di layar itu bertuliskan 'Honey' dan itu adalah dari Nadira.
Seketika, api cemburu langsung membakar hati Jessie saat melihat jika Nadira terus menelepon tiada henti.
"Nadira! Apa hak kamu terus menelepon Chris? Aku tidak akan membiarkan kamu mengganggu Chris yang sedang bersama aku dan.... " Tiba-tiba saja, ide gila pun muncul dari pikiran Jessie.
"Jika masih ada dalam hubungan aku bersama Chris, aku akan sulit untuk mendapatkan hatinya. Jadi.... " Jessie pun tersenyum seperti iblis, karena dia memiliki ide untuk mendapatkan Chris seutuhnya tanpa dia harus, menjadi simpanan Chris lagi.
"Nadira, hari ini hubungan kamu dan Chris akan berakhir dan akulah satu-satunya wanita yang ada disampingnya," Ucap Jessie yang setelah itu, dia menekan tombol merah untuk menolak panggilan telepon itu, lalu mengetik sebuah pesan yang sangat menyakitkan untuk Nadira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments