PERSIAPAN 2

sebelum berangkat Oma mendatangi mobil Cecil dan Aham, untuk memberikan gelang tolak balak yang di buat oleh Oma sendiri..

Karena keluarga Cecil maupun keluarga aham adalah orang Jawa dan masih kental Jawa nya, mereka berdua pun masih menuruti apa yang dikatakan oleh Oma dan opa..

"sayang, ini gelangnya di ikat ke tangan Randy dan Radit ya" ucap Oma memberikan gelang

"iya Oma" jawab Cecil

"Oma ikut mobil kami saja, biar bisa jaga baby juga" pinta Cecil

"iya, Oma bilang ke opa dulu" jawab Oma

Setelah berbicara dengan opa, Oma kembali ke mobil Cecil dan Aham kemudian masuk ke dalam mobil. Baby twins berada di seat tengah bersama bibi sedangkan Cecil dan Oma berada di seat paling belakang..

"kamu nggak pengen beli mobil yang lebih besar, yang kayak travel-travel itu?" tanya Oma

"buat apa Oma?" tanya aham

"kan anak kalian 2 ini, jadi biar lebih leluasa aja kalau pakai car seat" jawab Oma

"sebenernya kepikiran juga Oma, cuma nggak ada mobil yang pas buat ini. kebanyakan mobil besar-besar ya seperti yang Oma bilang kayak travel itu, tapi kalau masuk ke asrama bingung garasi nya nggak muat" jawab aham

"iya juga sih"

"kalau begitu lebih baik kalian pakai car seat yang terhubung saja, kalau pisah begini kan makan tempat banyak" sambung Oma

"harga nya lumayan Oma" jawab Cecil

"sebentar" ucap Oma kemudian mengeluarkan handphone nya

Seperti biasa apa yang dikatakan oleh Oma langsung dibeli..

Skip..

Persiapan Bima

Bima yang sudah bangun dari subuh pun hanya mondar mandir sembari menghafal kalimat akad yang akan ia ucapkan di hadapan penghulu nanti..

Ia takut jika salah mengucapkan ataupun grogi dan hasilnya dia harus mengulang lagi dan lagi..

tepat pukul 06.00 wib pintu kamar nya di ketuk oleh seseorang yang tak lain adalah aham..

"ham masih pagi banget ini udah main aja ke rumah tetangga" ucap bima bercanda

"lagian lo sih ngapain mondar-mandir di balkon dari pagi" ucap aham

Karena memang rumah Cecil dan Bima yang berdekatan sehingga bisa kelihatan saat bima mondar-mandir di balkon tadi pagi..

"gue gugup tau" ucap bima

"nah lo akhirnya ngerasain kan apa yang gur rasa in dulu, makan tuh tenang, santai" ucap aham

"wah sia*an lo" jawab bima

"Lo tulis aja di kertas kalimat ijab kabul nya, nggak boleh kita baca" ucap aham

"wah iya juga ya, nggak kepikiran sampai situ gue" jawab bima

" emang pikiran lo kayak benang nggak ke tata" ucap aham

"gue masih mempertanyakan apa tujuan lo se pagi ini datang kesini?" tanya bima sembari menulis kalimat ijab kabul di kertas

"gue dapat mandat dari Cecil, harus nengok in lo. Jangan sampai lo kabur di saat-saat terakhir kayak gini" jawab aham sembari tertawa

"yee, ngapain juga gue kabur. Yang ada malah cari ma*i gue sama kakek" jawab bima

aham hanya terkekeh mendengar jawaban dari Bima..

"udah apa yang lu putuskan sekarang itu pasti akan jadi yang terbaik kedepannya jadi jangan pernah lo berpikir keputusan yang lo ambil ini salah, ingat ingat cinta itu akan tumbuh pada waktunya" ucap Aham

"Iya ham doain aja" jawab Bima

"ya udah kalau gitu gue mau balik dulu, mau mandi" ucap Aham

"ye belum mandi ini bocah, udah main aja kesini"

"suka-suka gue" jawab aham kemudian keluar dari kamar Bima

Bima yang sendirian di dalam kamar memilih untuk mempersiapkan diri, karena baju yang akan ia gunakan untuk akad sudah datang. ia diminta untuk mengganti baju, barulah setelah itu Bima turun ke bawah untuk bergabung dengan keluarganya yang lain..

pada pukul 08.00 pagi Bima turun ke bawah digandeng oleh sang mama, sudah tampak banyak sekali saudara yang berdatangan namun mereka semua tidak ikut dalam acara akad ini. mereka akan membantu persiapan di rumah dan ikut acara besok..

"eh ini dia pengantinnya udah siap semua ya" ucap salah satu saudara

"Alhamdulillah akhirnya Bima nikah"

"ya sudah kalau begitu kami berangkat dulu ya, minta doanya semoga semuanya berjalan dengan lancar tanpa ada suatu halangan apapun" ucap Mama Bima

"iya Mbak kami pasti doakan"

Mama, papa Bima serta Bima dan oma, opa berjalan keluar dari rumah menuju ke arah mobil, Mama, papa Bima dan opa berada di satu mobil yang sama dengan Bima. sedangkan Oma berada di mobil Cecil untuk ikut menjaga bayi bayi Cecil..

mereka semua berangkat dari rumah Bima tepat pukul 08.15 WIB, dan sampai di rumah Titi pukul 09.00 WIB. mereka sudah disambut oleh keluarga Titi yang telah menunggu kedatangan keluarga Bima..

keluarga Bima yang terdiri dari empat mobil itu turun dan berjalan menuju rumah Titi, begitupun Aham, Cecil, dan kedua anak mereka. karena cuaca mendung mereka memilih untuk mendorong anak mereka menggunakan stroller baby kemudian menutup menggunakan penutup tile yang ada di stroller, di dalam stroller tersebut juga sudah terdapat pendingin sehingga di cuaca panas sekalipun baby akan tetap merasakan sejuk..

Cecil dan Aham berjalan di depan papa papa mereka, sedangkan di depan mereka ialah mama-mama mereka..

Bima yang memasuki tenda pernikahan pun digandeng oleh Oma dan opa nya, Bima tampak sedikit Tremor melihat foto-fotonya dan juga namanya terpajang di sana..

ketupat pukul 09.30 pagi akad nikah dilaksanakan, namun saat itu Titi belum juga keluar dari rumah ia baru akan keluar saat akad sudah selesai diucapkan oleh Bima..

karena diminta oleh oma untuk meminta bedak pengantin untuk dioleskan ke kedua baby-nya alhasil Cecil masuk ke rumah Titi..

di sana tampak banyak saudara Titi yang mengenal Cecil..

"maaf ini kamarnya Titi sebelah mana ya?" tanya Cecil karena rumah Titi sudah banyak berubah

"mari saya antar kak" ucap salah satu saudara Titi

"ini kak Cecil ya?" tanya perempuan tersebut sembari berjalan di depan Cecil

"iyaa" jawab Cecil

"ini kak kamar nya, saya permisi dulu"

Cecil mengetuk pintu kamar Titi, saat ada sahutan dari dalam barulah ia masuk..

"Titi" panggil Cecil setelah masuk ke dalam

"ih kamu juga datang cil, aku kira kamu nggak datang tau" ucap Titi

"datang dong, sama Oma diminta untuk datang sekarang aja biar nggak terlalu ramai" jawab Cecil

"baby twins ikut?" tanya Titi