Pagi hari yang cerah ini aku berdiri tegak dilapangan untuk melakukan kegiatan yang belum pernah kulakukan seumur hidupku yaitu latihan sepak bola.
Aku benar-benar tidak tau bagaimana cara bermain sepak bola walaupun aku sudah mempelajari permainan bola tersebut tadi malam melalui bebagai media dari Buku, TV, Internet dan lain-lain .Aku tetap saja tidak bisa main bola.
Setiap bola mengarah kepada ku selalu kena bagian tubuh dari kepala, tangan ,badan hingga awww.......!
Benar-benar sakit tau, Jangankan mencetak gol bahkan menendak bolapun malah sepatu ku yang melayang hingga mengenai kepala Win.
“ Kau ini benar-benar tidak mengerti main bola ya? ” Tanya P’Bim teman dari Win.
“ Hey kau tidak boleh begitu dia masih belajar” Ujar Kim teman Win satunya lagi.
“ Sebaiknya Aon istirahat saja dulu karana kau terlalu banyak luka ditubuh“ Kata Leo.
Aku pun menuruti kata Leo dan pergi duduk dekat lapangan.Tak lama pun Horou muncul dari belakangku.
“ Ternyata jenius sepertimu payah juga ya tidak bisa memprediksi gerak parabola dari bola itu sehingga tak bertindak pergeseran 45 drajat ”
“ Ha ? , kau ini tau apa ? meskipun begitu aku juga tidak tau untuk berbuat apa-apa”
“ Ini pakai alkohol sembuhkan lukamu aku pergi dulu”
" Itu obat bukan alkohol "
" Terserah "
Dia pun pergi meninggalkanku dan aku pun menyembuhkan luka dengan obat yang diberikanya tadi. Tak lama Win menghampiriku karna cemas.
“ Hey Aon kau tak apa-apa?”
“ Aku tak apa-apa”
“ Sini aku yang obati , sepertinya aku terlalu keras menendangnya kepada mu”
“ Ah tidak juga , memang permainan bola itu harus seperti itu sesuai buku yang kubaca”
Win tersenyum mendegar kata-kataku tadi.
“ Aku tak menyangka kau akan berusaha sejauh itu hanya demi pertandingan bola ini”
“ Ah aku hanya memberikan usaha yang terbaik”
Awalnya sih aku terpaksa melakukan ini semua karena paksaan si brandalan itu yang memaksaku ikut tadi malam
( Flash back Ya 😁)
Malam itu Win Mendekat kediriku dengan raut wajah yang alay-alay mengemaskan seperti kucing yang ingin meminta sesuatu.
“ Aon, Bolehkah aku mememinta tolong sesuatu padamu? ”
“ Minta tolong apa Win?”
“ Apa kau mau ikut bergabung dalam anggota klub ?”
“ Sepakbola ?”
“ Begini kami ada pertandingan bola dalam minggu ini , dikelas kukekurangan anggota jadi ingin meminta bantuan mu ?” kata Win yang sangat memohon kepada padaku.
Seperti kata ku aku yang hanya asik membuat proyek sama sekali tidak mengerti dengan hal yang berkaitan dengan itu dan tentu itu membuatku ragu.
“ A.. Win kalau dengan Frans bagaimana?”
“ Maaf, Ma chercie aku tidak bisa karna aku ada kencan dengan para gadis dalam pameran di fakultas kesenian dalam minggu” jawabnya sambil sambil berfoto-foto dengan Elanda dan Horou yang terlihat terpaksa berfoto bersama mereka.
“ A.. Win bukanya aku menolak tapi aku sama sekali tidak mengerti soal sepakbola, maaf sekali Win” jawab ku sedikit menyesal tidak karena tidak bisa membantunya.
“ Yah…lalu bagaimana lagi ini ” keluhnya sedih.
Tak lama Bright muncul, aku pun teringat kalau Bright sangat hebat bermain sepak bola dan menunjuk kearahnya pada Win
” Mungkin Bright bisa membantunmu, dia bisa jago dalam main bola”
“ Benarkah, Bright tolong ya kumohon untuk pertandingan bola kali ini saja ?” tanya Wiwin sambil memohon pada Bright.
“ Aku tidak mau” jawabnya dengan dingin.
“ Hey kau ini dia sudah memohon begitu kau tidak bisa berbaik sedikit kenapa?” jawab ku kesal.
Setelah menimbang-nimbang dan berpikir lama tanpa sebab atu entah dirasuki apa tiba-tiba dia berubah pikiran.
“ Baik ”
“ Benarkah ?” tanya Wiwin.
” Aku akan bantu , kalau Aon juga ikut”
Selalu seperti biasa melibatkanku terus, tentunya aku membatah persyaratan tersebut.
“ Hey aku sudah bilang aku ini tidak bisa main”
“ Aon kumohon ya , Kita bisa latihan nanti ,kumohon bantu aku”
Minta Wiwin dengan wajah berkaca-kaca seperti mochi-mochi gulali yang membuat orang tersentuh jika melihatnya. Karena tidak tahan melihat ekspresinya seperti itu , hati ku luluh dan aku pun menyetujuinya.
” Baiklah, aku ikut”
Win pun teriak horeeee sambil mengenggam tanku sambil melompat-lompat sangking senangnya.
Setelah kejadian tadi , Selama perjalanan pulang aku menanyakan maksud Bright yang selalu memaksa ku untuk mengikuti sepak bola tersebut.
“ Hey kau ini selalu memaksa kuterus ya sebelumnya untuk ikut klub musik mu, sekarang klub sepakbola ”
Dia menjawab sambil tertawa kecil “ Jenius seperti mu itu harus lebih sering aktif seperti hal ini kau bahkan tidak begitu tahu seperti apa itu sepak bola”
“ Hmm benar juga sih ” Tiba-tiba aku merasa ada yang ganjal.
“ Hey tunggu ,kau sendiri bagaimana ? ”
“ Aku .. kau sendiri tau aku ini seperti ” jawabnya.
” Uh kau ini licik sekali”
“ Hari senin ada acara pembukaan anggota baru klub musik kau harus ingat “
“ Iya-iya hah gara-gara kau aku tak menemukan formula masalah ku yang benar” jawab ku kesal.
“ Terus diusahakan “
Akhirnya kami sampai di Kos ku dia pun pamit pulang.
Setelah bersih-bersih mandi dan makan aku pergi tempat ternyaman ku yaitu kasur. Tak lama terdengar pesan diponselku sebuah pesan WA dari Win.
“ Hi Aon maaf membuatmu repot hari ini ya ”
“ Tidak apa-apa aku akan berusaha sebaik mungkin” jawab ku.
” Hmm aku akan berusaha mengajari mu dengan baik”
“ Terima kasih atas perhatianmu”
“ Aku senang akhirnya bisa mengajak teman-temanku bermain”
“ Aku juga senang bisa membantu juga”
“ Oya latihanya besok ya dilapangan bola kampus pagi ”
“ Baik win”
Membaca pesan Win ini membuat perasaan semakin mengerti tentang perkataan yang dikatakan oleh Bright, mungkin aku bisa mengucapkan terima kasih pada pria itu tapi
Belum juga beberapa menit setelah memikirkanya. Tiba-tiba muncul telpon pria itu. Benar-benar ajaib.
“ Hei kau belum tidur ? ”
” Aku belum tidur”
“ Ada apa tanyanya?” tanyanya.
” Aku masih memikirkan sesuatu”
“ Cepat tidur bukanya besok kita ada latihan sepak bolakan”
“ Iya aku tadi Win sudah bilang , aku tidur dulu ya” sambil mematikan ponsel.
Aku pun harus memikirkan rumus yang tepat dalam bermain bola tersebut hingga aku akhirnya mensearching dan membaca buku tentang bermain sepakbola tersebut.
Sejak kejadian malam itulah membuat ku untuk bersungguh-sungguh untuk membantu Win sebagai seorang teman.
Tak lama Bright pun muncul didekat kami.
“ Win giliranmu”
“ O.. Benarkah? Tapi Aon… ”
“ Biar aku yang tangani cepat pergi” jawabnya tegas.
“ Ow ba..baik” Win pun pergi.
Dia pun mengambil obat itu dan mengoleskanya kebagian yang belum diobati Wiwin.
“ Aduh.. hey sakit kau bisa pelan-pelan sedikit ”
“ Jangan merengek” jawabnya sambil tertawa kecil.
” Apa yang lucu? ”
“ Kau ini benar-benar tidak mengerti main bola ya”
“ Hey bukanya aku sudah bilang sebelumnya” kemudian dia meletakan obatnya.
“ Liat dan perhatikan aku main” Jawabnya sambil memasuki lapangan Bola.
Aku pun menontonya bermain bersama Win, mereka bermain dengan sangat baik tapi aku tetap tidak mengerti sama sekali.
Setelah cukup lama latihan pun akhirnya selesai untuk hari ini.
“ Hey , Aon kau pulang sendiri hari ini ya” Kata Bright.
” Kau mau kemana?”
“ Aku dapat kabar dari anggota klub musik untuk latihan jadi aku tak bisa menggantarmu”
” O, baiklah”
“ Jaga dirimu” dia pun pergi.
Entah mengapa aku merasa kehilangan oleh sosok aneh itu karena biasanya dari dulu aku selalu diantar pulang olehnya. Tak lama Win datang menghampiri ku.
“ Aon, apa kau baik-baik saja?”
“ Yah kondisi ku sudah baikan Win”
“ Bolehkah aku mengantarmu pulang ? aku masih khawatir dengan kondisimu" tawarnya.
” Baiklah”
Akhirnya aku pulang diantarkan oleh Win ke kosan ku.
“ O ya sekalian aku ingin bermain di kos mu dan mau liat buku sepak bola yang kamu baca”
“ Boleh”
Ini untuk pertama kalinya aku mengajak teman kekos selain Bright, perasaan ku benar-benar sangat senang sekali.
Setiba di kos kami pun masuk kedalam kamar kos ku. Alangkah terpukaunya Win melihat keindahan dari kamarku yang berisi banyak buku dan alat temuanku.
“ Wah ternyata kamar mu bersih dan penuh buku ya”
“ Yah begitulah, tapi sebagian buku itu pemberian orang lain”
“ Dipapan mu penuh dengan rumus-rumus yang tidak kutau ”
“ Itu hasil eksperimen penemuanku, Ini bukunya”
Tak lama dia menemukan buku tentang sepak bola yang kubaca semalaman.
“ Wah kau dapat buku ini dari siapa?” tanyanya.
“ Itu pemberian Bright dia memberikanya padaku agar aku belajar main sepakbola sejak SMA”
“ Kalau kupikr-pikir dengan keahlianmu , kenapa kamu tidak membuat alat yang bisa membantu mu bermain sepakbola”
Tiba-tiba aku terdiam dan mulai berpikir kenapa aku baru sadar ya.
“Hmm ah benar juga”
Tiba-tiba rambutku naik kembali dan Aku langsung membuat rancangan dan rumus-rumus dalam pembuatanya alat baru tersebut.
“ Hei kau sedang buat apa?” tanya Win sambil kebingang dan terkejut melihat angka-angka yang kubuat si papan tulis.
Akhirnya setelah cukup lama, aku bisa menciptakan alat agar aku bisa bermain sepak bola dengan profesional.
“ Akhirnya aku menemukan formula yang tepat, Win kau bisa membantu ku?”
“ Mmm baiklah aku akan bantu”
Akhirnya pada hari itu aku membuat alat itu bersama Win seharian di kamar kos ku..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments