Membantumu Mandi

Sudah lebih dari dua jam Damar meninggalkan Naya di kamar. Damar menyudahi pekerjaannya dan kembali ke kamar ingin melihat Naya. Ternyata wanita itu masih tidur, mungkin efek obat dari rumah sakit yang masih Naya konsumsi.

Damar kemudian masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri karena hari sudah sore dan ketika ia keluar, Naya sudah terjaga.

Naya baru saja terjaga, masih mengumpulkan nyawa-nyawanya dan langsung terkejut ketika mendengar suara Damar.

"Sudah sore. Kau ingin mandi ?"

Naya menoleh ke arah sumber suara dan dia langsung memalingkan lagi wajahnya ketika melihat Damar yang hanya memakai handuk.

"Naya." panggil Damar ketika wanita itu tidak merespon ucapannya.

Damar berjalan mendekat untuk melihat Naya karena wanita itu hanya diam. Takut Naya kenapa-kenapa.

Mau tidak mau Naya terpaksa mengangkat wajahnya dan beruntung Damar sudah memakai pakaian lengkap.

"Mau mandi ?" tanya Damar sekali lagi dan Naya hanya menjawab dengan anggukan.

Damar lalu mengangkat tubuh Naya, kemudian berjalan menuju ke kamar mandi.

"Pak, mau apa ?" tanya Naya karena Damar langsung membawanya ke kamar mandi, bukan ke kursi roda.

"Tentu saja mau membantu mu mandi." jawab Damar tanpa rasa berdosa sama sekali.

Naya menelan ludahnya kasar mendengar jawaban Damar. Bagai mana bisa Damar mengatakannya sesantai itu. Tanpa dia tahu ucapannya itu membuat Naya takut.

Damar kemudian mendudukkan Naya di atas closet, karena dia ingin mengisi air di bathup.

"Em, pak. Biar perawat saja yang membantu ku mandi." kata Naya cepat sebelum Damar benar-benar membantunya.

Tidak mungkinkan Damar memandikannya

"Tekan saja remotenya. Kau bawa ?" tanya Damar datar seperti biasa.

"Iya." jawab Naya dan langsung menekan tombol remote di tangannya.

Naya langsung menghela napas lega setelah melihat dua orang perawat datang. Kemudian Damar pun keluar meninggalkan Naya bersama perawat yang akan membantu Naya mandi.

Selesai mandi dan berganti pakaian, Naya meminta di bawa keluar kamar. Naya memilih untuk duduk di ruang tengah sambil menonton TV. Kedua perawat tadi juga ikut menemani.

"Naya." suara seseorang mengalihkan perhatian Naya dari layar tv.

"Boby." balas Naya yang melihat temannya ada di sana.

Setengah jam yang lalu Boby datang untuk mengantarkan beberapa berkas penting kepada Damar dan saat keluar dari ruang kerja dia melihat Naya.

"Em, ba. .." Boby tidak jadi meneruskan kalimatnya untuk bertanya karena takut salah bicara dan malah membuat Naya menangis. Bisa-bisa dia di marah lagi oleh Pak Damar.

"Apa ?" tanya Naya karena melihat Boby yang tampak ragu.

"Tidak apa-apa. Aku permisi." balas Boby sambil menunduk hormat.

Lebih baik dia segera pergi dari hadapan Naya dari pada nanti salah bicara. Mereka yang memang akrab selalu nya bicara ceplas ceplos. Tapi sekarang tidak bisa begitu lagi.

"Boby !" kesal Naya karena menganggap Boby seperti menyembunyikan sesuatu darinya.

Boby yang kini sudah berjalan menuju pintu keluar hanya melambaikan tangannya kepada Naya. Lebih baik ia segera pergi sebelum Damar melihatnya bicara dengan Naya.

Naya yang masih memandang ke arah pintu keluar tidak sadar jika Damar sudah berdiri di sampingnya. Dua perawat yang ada di sana langsung menyingkir saat melihat Damar datang.

Saat Naya mengalihkan perhatiannya, ia tidak mendapati Cica dan Fitri, perawat yang menjaganya. Naya kemudian menolehkan pandangannya ke sisi kiri untuk mencari kedua wanita itu dan ia begitu terkejut karena malah melihat Damar di sana.

"Astaga. Bapak mengejutkan ku."

Terpopuler

Comments

Lily

Lily

curiga sama Damar, jangan jangan udah suka dari dulu sama Naya

2024-04-20

0

Kasih Bonda

Kasih Bonda

next Thor semangat

2024-01-10

1

lihat semua
Episodes
1 Kanaya Prasanti
2 Kecelakaan Kerja
3 Perhatian Dari Sang Tunangan
4 Kebaikan Pemilik Perusahaan
5 Aku Lumpuh
6 Membatalkan Pernikahan
7 Serangan Jantung
8 Sama-Sama Sakit
9 Kepergian Sang Ayah
10 Kedatangan Candra
11 Menikah
12 Biasakan Dirimu
13 Mengalami Mimpi Buruk
14 Menangislah
15 Pulang Dari Rumah Sakit
16 Tinggal di Sini
17 Kau Menyukainya ?
18 Jangan Memaksakan Diri
19 Membantumu Mandi
20 Sejak Kapan ?
21 Kerumah Mama
22 Wanita Itu
23 Tidak Perlu Cemburu
24 Aku Mengerti
25 Rosa
26 Melakukan Pemeriksaan
27 Hasil Pemeriksaan
28 Seharusnya Aku
29 Begitu Manis
30 Selamat Ulang Tahun
31 Ini Dari Mama
32 Kata-Kata Aulia
33 Mulai Terapi
34 Pernikahan Candra
35 Terserah Mas Damar
36 Damar Sibuk
37 Merahasiakan Pernikahan
38 Pak Damar Sudah Menikah
39 Belajarlah Menerima Takdir
40 Damar Marah
41 Kau Tetap di Sini
42 Peringatan Terakhir
43 Sembuh
44 Merayakan Kesembuhan Naya
45 Membawakan Sarapan
46 Makan Siang
47 Ketahuan Bergosip
48 Bisa Kita Bicara ?
49 Jangan Merasa Istimewa
50 Mengundurkan Diri
51 Pulang Ke Rumah
52 Lupa Membawa Handuk
53 Tolong Pijitkan Tubuhku
54 Akulah Orang Ketiga Itu
55 Naya dan Aulia
56 Mampir ke Rumah Mama
57 Pergi Ke Paengadilan
58 Maafkan Aku Ma
59 Maaf Mengganggu Tidurmu
60 Jadi Berdebar
61 Mengapa Dia Datang ?
62 Bertemu
63 Sudah Puas Menatap ku ?
64 Sebuah Undangan
65 Harusnya Menikah Dengan Orang Yang Dicintai
66 Aku Mencintai Mu
67 Bolehkah Aku ?
68 Ada Yang Menelpon
69 Aku Takut
70 Mengapa Harus di Umumkan ?
71 Tidak Bosan
72 Ulang Tahun Perusahaan
73 Menceritakan Semuanya
74 Memeriksa Kehamilan
75 END
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Kanaya Prasanti
2
Kecelakaan Kerja
3
Perhatian Dari Sang Tunangan
4
Kebaikan Pemilik Perusahaan
5
Aku Lumpuh
6
Membatalkan Pernikahan
7
Serangan Jantung
8
Sama-Sama Sakit
9
Kepergian Sang Ayah
10
Kedatangan Candra
11
Menikah
12
Biasakan Dirimu
13
Mengalami Mimpi Buruk
14
Menangislah
15
Pulang Dari Rumah Sakit
16
Tinggal di Sini
17
Kau Menyukainya ?
18
Jangan Memaksakan Diri
19
Membantumu Mandi
20
Sejak Kapan ?
21
Kerumah Mama
22
Wanita Itu
23
Tidak Perlu Cemburu
24
Aku Mengerti
25
Rosa
26
Melakukan Pemeriksaan
27
Hasil Pemeriksaan
28
Seharusnya Aku
29
Begitu Manis
30
Selamat Ulang Tahun
31
Ini Dari Mama
32
Kata-Kata Aulia
33
Mulai Terapi
34
Pernikahan Candra
35
Terserah Mas Damar
36
Damar Sibuk
37
Merahasiakan Pernikahan
38
Pak Damar Sudah Menikah
39
Belajarlah Menerima Takdir
40
Damar Marah
41
Kau Tetap di Sini
42
Peringatan Terakhir
43
Sembuh
44
Merayakan Kesembuhan Naya
45
Membawakan Sarapan
46
Makan Siang
47
Ketahuan Bergosip
48
Bisa Kita Bicara ?
49
Jangan Merasa Istimewa
50
Mengundurkan Diri
51
Pulang Ke Rumah
52
Lupa Membawa Handuk
53
Tolong Pijitkan Tubuhku
54
Akulah Orang Ketiga Itu
55
Naya dan Aulia
56
Mampir ke Rumah Mama
57
Pergi Ke Paengadilan
58
Maafkan Aku Ma
59
Maaf Mengganggu Tidurmu
60
Jadi Berdebar
61
Mengapa Dia Datang ?
62
Bertemu
63
Sudah Puas Menatap ku ?
64
Sebuah Undangan
65
Harusnya Menikah Dengan Orang Yang Dicintai
66
Aku Mencintai Mu
67
Bolehkah Aku ?
68
Ada Yang Menelpon
69
Aku Takut
70
Mengapa Harus di Umumkan ?
71
Tidak Bosan
72
Ulang Tahun Perusahaan
73
Menceritakan Semuanya
74
Memeriksa Kehamilan
75
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!