Jangan Memaksakan Diri

Damar menghela napas lega begitu membuka pintu kamar dan melihat Naya yang masih duduk di tempat tidur.

"Ada apa ?" tanya Damar sambil berjalan mendekat.

Damar yang baru saja ingin membuka laptop di ruang kerjanya langsung berlari setelah mendapatkan notifikasi khusus di ponselnya saat Naya menekan remote yang di berikan oleh Damar tadi. Ya, selain terhubung kepada dua orang perawat, ternyata remote itu juga terhubung kepada Damar.

Naya yang masih tidak menyangka akan kehadiran Damar menatap bingung pria itu. Apa lagi melihat tatapan Damar yang terlihat cemas.

"Tadi kau menekan remote itu. Apa kau membutuhkan sesuatu ?" tanya Damar yang merasa khawatir setelah melihat Naya dari dekat.

Naya terlihat berkeringat dengan mata yang memerah.

Naya terkesiap mendengar ucapan Damar barusan. Pasalnya dia tidak merasa menekan remote itu. Atau mungkin dia tidak sengaja menekannya tadi.

"A aku ingin berbaring ta pi tidak bisa." lirih Naya.

Naya bukan tidak bisa berbaring sendiri tapi dia tidak bisa menggeser tubuhnya. Karena saat ini posisi duduknya yang terlalu ke atas dan bersandar di bantal membuatnya tidak bisa berbaring sempurna.

Damar kemudian mengangkat tubuh Naya dan membantu Naya untuk berbaring. Naya masih canggung ketika Damar mengangkat tubuhnya, jadinya mereka hanya diam.

Terdengar suara ketukan di pintu kamar membuyarkan keheningan yang ada di kamar.

Dua orang perawat masuk setelah mendengar Damar mengatakan masuk.

"Nyonya membutuhkan bantuan ?" tanya salah satu dari mereka.

"Tadinya iya. Tapi sekarang kalian boleh pergi." perintah Damar, kemudian dua orang perawat itu pun pergi.

Damar memang sudah membuat peraturan, jika Damar ada di rumah maka pak Maman, Bi Tatik dan para perawat boleh beristirahat di rumah yang ada samping rumah utama setelah menyelesaikan pekerjaan mereka. Karena itu tadi saat berkeliling tadi Naya tidak melihat siapa pun di rumah ini. Dan karena itu juga Damar yang lebih dulu tiba di kamar dari pada perawat yang memang posisinya lebih jauh.

"Kau masih butuh sesuatu ?" tanya Damar memastikan sebelum dia keluar kamar.

"Tidak, pak." jawab Naya yang kini sudah berbaring dengan baik.

"Jika ada apa-apa tekan saja remote nya . Jangan memaksakan diri." pesan Damar yang terdengar seperti sebuah perintah.

Damar tahu jika tadi Naya berusaha sendiri untuk menggerakkan tubuhnya, tapi tidak bisa sampai Naya berkeringat dan bahkan menangis.

Damar kembali ke ruang kerja dan melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi, bahkan sebelum di mulai. Damar yang tengah fokus memeriksa laporan di layar laptop terpaksa mengalihkan perhatiannya ketika ponsel miliknya berdering dan Damar langsung menjawabnya.

"Mama."

"Astaga Damar, mengapa kau tidak membawa Naya pulang ke rumah ?" sergah Maudy begitu Damar menjawab panggilannya.

Maudy yang tadinya sedang berada di kampus, langsung pulang ketika suaminya mengatakan jika hari ini Naya akan pulang. Dia begitu antusias untuk menyambut menantunya itu. Tapi sampai sore hari, Damar dan Naya tak kunjung tiba.

Maudy kembali menghubungi Awan untuk menanyakan mengapa anak dan menantunya itu belum tiba. Bukannya mendapatkan jawaban, tapi Maudy malah mendapatkan omelan dari sang suami.

Tadi ketika Awan memberitahukan Maudy prihal kepulangan Naya, Maudy sangat senang dan ia buru-buru pulang ingin mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut Naya. Maudy langsung menutup panggilan padahal Awan belum selesai bicara dan mengatakan jika Damar tidak akan membawa Naya pulang ke rumah utama.

Dan sekarang Maudy membalasnya dengan memberikan omelan kepada putranya. Damar hanya mampu memijit keningnya sambil mendengar omelan mamanya dari seberang sana.

Terpopuler

Comments

Natha

Natha

Ini hikmah dari musibah dan cobaan yang diberikan Allah
dapat keluarga baru yang hampir sempurna dengan rasa penuh kasih sayang

2025-02-12

1

SariRenmaur SariRenmaur

SariRenmaur SariRenmaur

Alhamdulillah Naya di kasih ibu mertua yang baik semangat Naya biar cepat sembuh

2025-01-14

0

Santi Rizal

Santi Rizal

berapa kali aku baca novel mertua nya baik... biasanya aku baca mertua nya jahat

2025-02-06

0

lihat semua
Episodes
1 Kanaya Prasanti
2 Kecelakaan Kerja
3 Perhatian Dari Sang Tunangan
4 Kebaikan Pemilik Perusahaan
5 Aku Lumpuh
6 Membatalkan Pernikahan
7 Serangan Jantung
8 Sama-Sama Sakit
9 Kepergian Sang Ayah
10 Kedatangan Candra
11 Menikah
12 Biasakan Dirimu
13 Mengalami Mimpi Buruk
14 Menangislah
15 Pulang Dari Rumah Sakit
16 Tinggal di Sini
17 Kau Menyukainya ?
18 Jangan Memaksakan Diri
19 Membantumu Mandi
20 Sejak Kapan ?
21 Kerumah Mama
22 Wanita Itu
23 Tidak Perlu Cemburu
24 Aku Mengerti
25 Rosa
26 Melakukan Pemeriksaan
27 Hasil Pemeriksaan
28 Seharusnya Aku
29 Begitu Manis
30 Selamat Ulang Tahun
31 Ini Dari Mama
32 Kata-Kata Aulia
33 Mulai Terapi
34 Pernikahan Candra
35 Terserah Mas Damar
36 Damar Sibuk
37 Merahasiakan Pernikahan
38 Pak Damar Sudah Menikah
39 Belajarlah Menerima Takdir
40 Damar Marah
41 Kau Tetap di Sini
42 Peringatan Terakhir
43 Sembuh
44 Merayakan Kesembuhan Naya
45 Membawakan Sarapan
46 Makan Siang
47 Ketahuan Bergosip
48 Bisa Kita Bicara ?
49 Jangan Merasa Istimewa
50 Mengundurkan Diri
51 Pulang Ke Rumah
52 Lupa Membawa Handuk
53 Tolong Pijitkan Tubuhku
54 Akulah Orang Ketiga Itu
55 Naya dan Aulia
56 Mampir ke Rumah Mama
57 Pergi Ke Pengadilan
58 Maafkan Aku Ma
59 Maaf Mengganggu Tidurmu
60 Jadi Berdebar
61 Mengapa Dia Datang ?
62 Bertemu
63 Sudah Puas Menatap ku ?
64 Sebuah Undangan
65 Harusnya Menikah Dengan Orang Yang Dicintai
66 Aku Mencintai Mu
67 Bolehkah Aku ?
68 Ada Yang Menelpon
69 Aku Takut
70 Mengapa Harus di Umumkan ?
71 Tidak Bosan
72 Ulang Tahun Perusahaan
73 Menceritakan Semuanya
74 Memeriksa Kehamilan
75 END
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Kanaya Prasanti
2
Kecelakaan Kerja
3
Perhatian Dari Sang Tunangan
4
Kebaikan Pemilik Perusahaan
5
Aku Lumpuh
6
Membatalkan Pernikahan
7
Serangan Jantung
8
Sama-Sama Sakit
9
Kepergian Sang Ayah
10
Kedatangan Candra
11
Menikah
12
Biasakan Dirimu
13
Mengalami Mimpi Buruk
14
Menangislah
15
Pulang Dari Rumah Sakit
16
Tinggal di Sini
17
Kau Menyukainya ?
18
Jangan Memaksakan Diri
19
Membantumu Mandi
20
Sejak Kapan ?
21
Kerumah Mama
22
Wanita Itu
23
Tidak Perlu Cemburu
24
Aku Mengerti
25
Rosa
26
Melakukan Pemeriksaan
27
Hasil Pemeriksaan
28
Seharusnya Aku
29
Begitu Manis
30
Selamat Ulang Tahun
31
Ini Dari Mama
32
Kata-Kata Aulia
33
Mulai Terapi
34
Pernikahan Candra
35
Terserah Mas Damar
36
Damar Sibuk
37
Merahasiakan Pernikahan
38
Pak Damar Sudah Menikah
39
Belajarlah Menerima Takdir
40
Damar Marah
41
Kau Tetap di Sini
42
Peringatan Terakhir
43
Sembuh
44
Merayakan Kesembuhan Naya
45
Membawakan Sarapan
46
Makan Siang
47
Ketahuan Bergosip
48
Bisa Kita Bicara ?
49
Jangan Merasa Istimewa
50
Mengundurkan Diri
51
Pulang Ke Rumah
52
Lupa Membawa Handuk
53
Tolong Pijitkan Tubuhku
54
Akulah Orang Ketiga Itu
55
Naya dan Aulia
56
Mampir ke Rumah Mama
57
Pergi Ke Pengadilan
58
Maafkan Aku Ma
59
Maaf Mengganggu Tidurmu
60
Jadi Berdebar
61
Mengapa Dia Datang ?
62
Bertemu
63
Sudah Puas Menatap ku ?
64
Sebuah Undangan
65
Harusnya Menikah Dengan Orang Yang Dicintai
66
Aku Mencintai Mu
67
Bolehkah Aku ?
68
Ada Yang Menelpon
69
Aku Takut
70
Mengapa Harus di Umumkan ?
71
Tidak Bosan
72
Ulang Tahun Perusahaan
73
Menceritakan Semuanya
74
Memeriksa Kehamilan
75
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!