Aku Lumpuh

Pak Budiman dan Candra saling pandang. Sebelumnya mereka sepakat akan mengatakan jika keadaan Naya sudah lebih tenang. Tapi sekarang sepertinya mereka sama-sama tidak tahu bagai mana untuk mengatakan kepada Naya.

Belum sempat Pak Budiman menjelaskan kepada Naya, beberapa teman kantor Naya datang untuk menjenguknya. Seketika Naya lupa dengan pertanyaannya tadi.

Ketika jam besuk selesai pukul sembilan malam semua teman-teman Naya pulang menyisakan Pak Budiman dan Candra yang ada di kamar rawat Naya.

"Mas, sebaiknya mas pulang saja. Besok kan mau kerja." pinta Naya yang merasa kasihan kepada Candra karena belum bisa beristirahat.

Pulang dari kantor tadi sore Candra langsung ke rumah sakit kemudian menjelang malam pria itu hanya pulang sebentar untuk mandi dan berganti pakaian sebelum datang ke rumah sakit lagi.

"Tapi, aku mengkhawatirkan mu. Tidak apa-apa, aku bisa minta cuti satu hari besok." tolak Candra yang tetap ingin menemani Naya di rumah sakit.

Sungguh pasangan yang sangat manis. Mereka saling mengkhawatirkan satu sama lain. Pasti rumah tangga yang bakal mereka jalani kelak akan sangat bahagia.

"Tidak perlu sampai libur, mas. Besok kan hari Sabtu pukul dua belas sudah pulang. Mas di sini besok malam saja ya. Malam Minggu, gantian sama ayah." pujuk Naya dengan lembut yang selalu berhasil membuat Candra luluh.

"Hem, baiklah kalau mau mu begitu. Aku akan pulang. Terima kasih sudah mengkhawatirkan ku." ucap Candra mengalah.

"Aku yang harusnya terima kasih karena mas sudah mau menjaga ku." balas Naya.

"Aku pulang dulu. Jika ada apa-apa segera hubungi aku." Candra mengelus rambut Naya dengan sayang.

Kemudian pria itu berpamitan kepada Pak Budiman sebelum keluar dari ruang rawat Naya.

*

Keesokan harinya, ketika Pak Budiman selesai menyuapkan Naya sarapan, putrinya itu kembali bertanya.

"Ayah mengapa aku tidak bisa merasakan kaki ku ? apa efek obat biusnya belum hilang ?" tanya Naya sambil menduga-duga.

Naya bukanlah wanita yang bodoh, tidak mungkin kan efek obat bius hampir satu hari belum hilang.

Pak Budiman kembali terdiam mendengar pertanyaan Naya. Bingung mau menjawab apa. Ingin menjelaskan yang sebenarnya juga rasanya sungguh tidak tega. Ia tahu di sebalik sifat ceria yang selalu Naya tunjukkan, sebenarnya putrinya itu merupakan seorang yang rapuh dan cengeng.

Di tengah kesibukan Pak Budiman memikirkan kalimat yang pas untuk mengatakan kepada Naya, tiba-tiba dokter dan dua orang perawat datang untuk melakukan pemeriksaan.

Naya pun langsung menanyakan tentang keadaan kakinya. Dokter itu langsung melihat ke arah Pak Budiman yang tampak sendu. Pria tua itu pasti belum mengatakan apa pun kepada Naya. Ayah mana yang tega melihat putrinya bersedih.

Meskipun berat, namun sebagai seorang dokter wajib untuk memberitahukan keadaan pasiennya sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Sekalipun itu akan sangat menyakitkan.

"TIDAK !"

Naya langsung menjerit histeris setelah mengetahui jika kedua kakinya sekarang lumpuh. Pak Budiman langsung mendekap untuk menenangkan putrinya.

"Ayah mengapa nasib ku jadi begini, hiks hiks hiks." Naya meratapi dirinya dalam pelukan sang ayah.

"Aku lumpuh ayah. Aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Lebih baik aku mati saja, ayah. hiks hiks hiks." tangis lirih Naya membuat hati sang ayah merasa bagai di sayat sayat.

"Tenanglah nak. Jangan bicara seperti itu. Tuhan mungkin punya rencana lain untuk mu. Tetaplah hidup dengan baik dan menerima semua takdir dariNya." kata pak Budiman yang juga ikut menangis merasakan kesedihan sang putri tercinta.

Lama kedua ayah dan anak itu saling memeluk sampai akhirnya Naya jadi lebih tenang. Namun ia masih terisak dan mencoba belajar ikhlas menerima takdirnya.

"Naya, ayo makan dulu." pujuk Pak Budiman untuk kesekian kalinya.

Makanan yang di antarkan oleh perawat setengah jam yang lalu kini berangsur dingin. Naya hanya menggelengkan kepalanya menanggapi ucapan sang ayah. Sungguh ia merasa tidak berselera untuk makan. Bahkan untuk hidup sekali pun.

Sejak tadi Naya hanya diam. Sesekali ia mengusap air matanya yang terus mengalir tanpa bisa di cegah.

Pak Budiman menghela napas lemah dan kembali menyimpan makanan ke tempat semula karena Naya masih tidak mau makan. Dalam hati pak Budiman berdoa meminta Candra segera datang agar bisa memberikan semangat kepada Naya.

Pak Budiman langsung menoleh ketika pintu kamar rawat Naya di buka dari luar. Namun bukan Candra seperti yang ia harapkan tapi malah ayah dan ibu Candra yang datang.

"Bu Indah, Pak Sadri" sapa Pak Budiman kepada kedua calon besannya dengan tersenyum.

Terpopuler

Comments

Jamayah Tambi

Jamayah Tambi

Kenapa

2024-12-18

0

Nuryati Yati

Nuryati Yati

😭😭

2024-09-18

1

Diana diana

Diana diana

hiks

2024-09-04

0

lihat semua
Episodes
1 Kanaya Prasanti
2 Kecelakaan Kerja
3 Perhatian Dari Sang Tunangan
4 Kebaikan Pemilik Perusahaan
5 Aku Lumpuh
6 Membatalkan Pernikahan
7 Serangan Jantung
8 Sama-Sama Sakit
9 Kepergian Sang Ayah
10 Kedatangan Candra
11 Menikah
12 Biasakan Dirimu
13 Mengalami Mimpi Buruk
14 Menangislah
15 Pulang Dari Rumah Sakit
16 Tinggal di Sini
17 Kau Menyukainya ?
18 Jangan Memaksakan Diri
19 Membantumu Mandi
20 Sejak Kapan ?
21 Kerumah Mama
22 Wanita Itu
23 Tidak Perlu Cemburu
24 Aku Mengerti
25 Rosa
26 Melakukan Pemeriksaan
27 Hasil Pemeriksaan
28 Seharusnya Aku
29 Begitu Manis
30 Selamat Ulang Tahun
31 Ini Dari Mama
32 Kata-Kata Aulia
33 Mulai Terapi
34 Pernikahan Candra
35 Terserah Mas Damar
36 Damar Sibuk
37 Merahasiakan Pernikahan
38 Pak Damar Sudah Menikah
39 Belajarlah Menerima Takdir
40 Damar Marah
41 Kau Tetap di Sini
42 Peringatan Terakhir
43 Sembuh
44 Merayakan Kesembuhan Naya
45 Membawakan Sarapan
46 Makan Siang
47 Ketahuan Bergosip
48 Bisa Kita Bicara ?
49 Jangan Merasa Istimewa
50 Mengundurkan Diri
51 Pulang Ke Rumah
52 Lupa Membawa Handuk
53 Tolong Pijitkan Tubuhku
54 Akulah Orang Ketiga Itu
55 Naya dan Aulia
56 Mampir ke Rumah Mama
57 Pergi Ke Pengadilan
58 Maafkan Aku Ma
59 Maaf Mengganggu Tidurmu
60 Jadi Berdebar
61 Mengapa Dia Datang ?
62 Bertemu
63 Sudah Puas Menatap ku ?
64 Sebuah Undangan
65 Harusnya Menikah Dengan Orang Yang Dicintai
66 Aku Mencintai Mu
67 Bolehkah Aku ?
68 Ada Yang Menelpon
69 Aku Takut
70 Mengapa Harus di Umumkan ?
71 Tidak Bosan
72 Ulang Tahun Perusahaan
73 Menceritakan Semuanya
74 Memeriksa Kehamilan
75 END
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Kanaya Prasanti
2
Kecelakaan Kerja
3
Perhatian Dari Sang Tunangan
4
Kebaikan Pemilik Perusahaan
5
Aku Lumpuh
6
Membatalkan Pernikahan
7
Serangan Jantung
8
Sama-Sama Sakit
9
Kepergian Sang Ayah
10
Kedatangan Candra
11
Menikah
12
Biasakan Dirimu
13
Mengalami Mimpi Buruk
14
Menangislah
15
Pulang Dari Rumah Sakit
16
Tinggal di Sini
17
Kau Menyukainya ?
18
Jangan Memaksakan Diri
19
Membantumu Mandi
20
Sejak Kapan ?
21
Kerumah Mama
22
Wanita Itu
23
Tidak Perlu Cemburu
24
Aku Mengerti
25
Rosa
26
Melakukan Pemeriksaan
27
Hasil Pemeriksaan
28
Seharusnya Aku
29
Begitu Manis
30
Selamat Ulang Tahun
31
Ini Dari Mama
32
Kata-Kata Aulia
33
Mulai Terapi
34
Pernikahan Candra
35
Terserah Mas Damar
36
Damar Sibuk
37
Merahasiakan Pernikahan
38
Pak Damar Sudah Menikah
39
Belajarlah Menerima Takdir
40
Damar Marah
41
Kau Tetap di Sini
42
Peringatan Terakhir
43
Sembuh
44
Merayakan Kesembuhan Naya
45
Membawakan Sarapan
46
Makan Siang
47
Ketahuan Bergosip
48
Bisa Kita Bicara ?
49
Jangan Merasa Istimewa
50
Mengundurkan Diri
51
Pulang Ke Rumah
52
Lupa Membawa Handuk
53
Tolong Pijitkan Tubuhku
54
Akulah Orang Ketiga Itu
55
Naya dan Aulia
56
Mampir ke Rumah Mama
57
Pergi Ke Pengadilan
58
Maafkan Aku Ma
59
Maaf Mengganggu Tidurmu
60
Jadi Berdebar
61
Mengapa Dia Datang ?
62
Bertemu
63
Sudah Puas Menatap ku ?
64
Sebuah Undangan
65
Harusnya Menikah Dengan Orang Yang Dicintai
66
Aku Mencintai Mu
67
Bolehkah Aku ?
68
Ada Yang Menelpon
69
Aku Takut
70
Mengapa Harus di Umumkan ?
71
Tidak Bosan
72
Ulang Tahun Perusahaan
73
Menceritakan Semuanya
74
Memeriksa Kehamilan
75
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!