Jonathan Mengajari Raihanun

Jonathan Chen mengajak Raihanun ke bawah pohon willow yang besar dan rindang. Keduanya duduk sambil mengeluarkan MacBook masing-masing. Jonathan meminta Raihanun mengirimkan semua pekerjaannya dan keduanya pun saling berdiskusi kenapa desain jembatan ala Raihanun itu gagal dalam simulasi.

Jonathan pun bisa melihat dimana letak kesalahannya Raihanun. Pria itu menatap judes ke gadis yang masih manyun tidak terima otaknya ngelag macam tidak cerdas saja. Raihanun paling tidak suka otaknya tidak bisa diajak berpikir.

"Kamu tahu salahmu dimana?" Jonathan menoleh ke Raihanun yang memangku wajahnya dengan tangannya.

"Dimana Chen-ge?" Mata hitam Raihanun menatap mata hitam Jonathan dengan tatapan polos membuat pria itu tidak habis pikir bagaimana gadis yang sok tanpa dosa ini pernah membuat ulah di asrama sampai nyaris dikeluarkan.

"Bahan baku yang kamu pakai itu terlalu berat, Nyun. Perhitungannya nanti akan berefek pada ke depannya. Memang awet tapi masalahnya, kerangka jembatan kamu tidak balance dari sisi perhitungannya. Baja yang kamu pakai ukurannya salah ..." Jonathan pun menjelaskan bagaimana perhitungan secara ilmu sipil.

Raihanun pun mendengarkan penjelasan pria kaku yang ternyata sangat pintar dan logis dalam mengajari dirinya. Raihanun sangat menyukai orang yang cerdas karena di keluarganya tanpa mereka sadari saling berkompetisi soal kecerdasan. Hanya bedanya, mereka membuktikan bisa masuk sekolah-sekolah yang prestisius dengan hasil test dari otak masing-masing.

"Tuh sudah benar Nyun. Jadi tidak mungkin ambruk sampai 50 tahun dan baru direnovasi..." Jonathan memperlihatkan bagaimana jembatan itu berdiri kokoh dengan simulasi hingga 50 tahun.

Raihanun langsung memeluk Jonathan Chen membuat dia terkejut dengan sikap spontanitas gadis itu. "Xie Xie ... Hadduuuhhh... Nyari aku gantung diri di pohon cabe ..."

Jonathan langsung melepaskan pelukan Raihanun. "Kalau mau bunuh diri itu yang niat tempat nya..." omel Jonathan.

"Chen-ge ada usul ?" tanya Raihanun penasaran.

"Ada. Bunuh diri di pohon tauge ..."

Raihanun melongo lalu kemudian setelahnya tertawa terbahak-bahak. "Chen-ge... Itu tidak lebih baik dari pohon cabe !"

"Yang penting sekarang sudah selesai tugas kamu ya Nyun ... Sudah... Nggak usah nangis drama ! Bikin sepet mata lihatnya !" sungut Jonathan Chen.

"Nanti Chen-ge nggak lihat aku mendrama, kangen ..." kerling Raihanun dengan wajah sok imutnya membuat Jonathan Chen menoyor dahi gadis itu.

"Sotoy !"

Interaksi keduanya tidak lepas dari tatapan Leon Wong yang merasa Jonathan Chen adalah rivalnya. Sudah ayahmu mengalahkan ayahku, sekarang kamu juga mau ambil Raihanun? Tidak semudah itu Chen... Sudah terlalu lama Triad Chen berkuasa di Hongkong dan New York ... Giliran Triad Wong yang berkuasa sekarang !

Leon Wong tersenyum smirk. Akan aku dekati Raihanun. Jika dia mau padaku, maka aku akan bisa masuk ke dalam keluarganya dan meminta mereka menjadi backing jika terjadi sesuatu.

Pria itu pun berusaha mencari tahu dimana Raihanun tinggal dan berusaha mendekati gadis itu.

**

Sementara itu di Istana Amsterdam Belanda

Mahira tidak menyangka jika Aspen sangat jago main anggar. Tidak heran karena selama tinggal di asrama elit di Swiss, Aspen mengambil kelas olahraga nya selain berkuda, memanah juga anggar yang menjadi olahraga favoritnya. Mahira sampai terkejut kalah dua ronde dari tiga ronde yang mereka sepakati.

"Kamu jago juga Spen. Serius, aku jarang kalah tapi kali ini aku kalah banyak dari kamu..." senyum Mahira sambil membuka topeng anggarnya.

"Aku sangat suka anggar dan merasa bahwa aku, Nyunyun dan Alaska adalah three Musketeers meskipun kakak-kakak kami sering memplesetkan menjadi three muskentir ( sinting )..." senyum Aspen sambil membuka topengnya dan sarung tangannya. "It's a good game, Mahira" ucapnya sambil mengulurkan tangannya sambil bersalaman dengan gadis itu.

"It's a good game ..." balas Mahira sambil membalas uluran tangan Aspen. "Kamu makan siang bersama kami saja, Spen ..."

"No, thank you, Mahira. Aku tidak mau merepotkan."

"Tapi Spen..."

"Mahira, sungguh. Kita makan siang lain kali saja tapi tidak di istana... Oke?" senyum Aspen berusaha memberikan penjelasan pada gadis bermata biru keunguan itu.

Mahira akhirnya mengangguk. "Janji, kita akan makan siang bersama?"

"Aku berjanji..." jawab Aspen.

"Kalau begitu, berikan nomor ponsel kamu. Aku tidak punya..." Mahira segera mengambil ponselnya dan Aspen menyebutkan nomor ponsel miliknya.

"Biar pengawalku mengantarkan kamu pulang... Ke apartemen atau..." Mahira memberikan kode ke pelayan yang datang membawakan Snack dan minuman.

"Di taman tadi saja, Mahira. Sepeda aku kan ditinggal disana..."

"Oh oke. Yuk Spen, makan cemilan dulu sebelum pulang..." ajak Mahira.

***

Aspen mengucapkan terima kasih pada pengawal Mahira yang mengantarkan dia pulang dan sambil berjalan santai, Aspen menuju tempat parkiran sepeda sambil mengeluarkan kunci gemboknya. Betapa terkejutnya dirinya saat tahu sepedanya hilang dan hanya tinggal gemboknya saja.

"Tuhanku... Itu sepeda murah ... Kok dicuri juga ..." keluh Aspen yang terpaksa harus menggunakan bis untuk pulang. Aspen pun menghubungi Hyde untuk meminta ijin keluar uang guna membeli sepeda lagi.

"Ada apa Spen?" sapa Hyde yang terdengar di sisi telinga Aspen.

"Bang, boleh aku keluar uang lagi...?" tanya Aspen. Meskipun itu uang pribadi Aspen, tapi tetap dia harus laporan ke Hyde uangnya dipakai untuk apa. Bagi Aspen dan Alaska, pengaturan finansial ketat di mereka, bukanlah masalah karena uang yang mereka miliki tidak sedikit jumlahnya bahkan terlalu banyak bagi anak usia 16 tahun mau 17 tahun.

"Buat apa Spen? Berapa ?" tanya Hyde.

"Beli sepeda lagi..."

Hyde melongo. "Sepeda kamu hilang lagi?" seru Yakuza itu. Hyde tidak habis pikir bagaimana sepeda biasa milik Aspen bisa digondol maling. Mau heran, tapi inilah Amsterdam dimana sepeda adalah alat tranportasi yang paling sering dicuri. Tak heran jika orang-orang di Amsterdam terbiasa menggembok sepeda mereka dengan tiga kunci.

"Iya bang ... Padahal aku baru beli dua Minggu dan sudah aku gembok tiga lapis..." Aspen mengganti panggilannya menjadi panggilan video. "Tuh bang, tinggal gemboknya yang sudah berantakan..."

Hyde menepuk jidatnya. "Ya sudah langsung beli tiga Spen daripada kamu bingung. Oke?"

"Thanks Bang..."

***

Yuhuuuu Up Malam Yaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

ellyana imutz

ellyana imutz

aje gile d LN aj sepeda d colong t kira cm d indonesia aneka barang bs d colong y ...jangan kn sepeda jeroan org aj d embat ....Leon wong apa msh ada hubungne mn Triad yg dld obrak abrik m Vampire cs y?

2024-01-27

2

Noey Aprilia

Noey Aprilia

Sriusn speda udh d gmbok msh bs d gndol maling????pntr bgt y tu maling....he..he...
Eehh...jgn2 leon wong sngja dktn nyunyun...dia tuh msh ktrunn triad wong bkn sih,tu yg dlu ggeran wktu zmnnya mas lisus?????

2024-01-27

1

Tri Yoga Pratiwi

Tri Yoga Pratiwi

gak sekalian pabriknya di beli Hyde? 🤣🤣

2024-01-27

1

lihat semua
Episodes
1 Raihanun Sky Park
2 Smurfette
3 Alaska Al Jordan
4 Bersih-bersih
5 Ke Brussels
6 Coklat Bikin Waras?
7 Curhat Alaska
8 Ke Brussels
9 Raihanun Dihukum
10 Ide Untuk Festival
11 Jonathan Chen
12 Kamu Itu Guide?
13 Kok Jadi Kakak Kelas Aku?
14 Nyunyun dan Guide
15 Papan Surfing
16 Prinsip Timbangan ala Raihanun
17 Mr Elsa, Do You Want Build A Snowman
18 Stargate
19 Jonathan Mengajari Raihanun
20 Jonathan Cemas
21 Jonathan di Apartemen Raihanun
22 Antara Lapar, Doyan Makan dan Tidak Tahu Malu
23 Raihanun dan Brinda
24 Jeff dan Jonathan
25 Belum Totalitas
26 Pengen Jual Ginjal
27 Jonathan Pusing
28 Santet Perut
29 Alaska Kesal
30 Alaska dan Sander
31 Sander dan Akito
32 Jampi-jampi
33 Juklaknya Masih Ada?
34 Friends With Benefit
35 Ke Jakarta
36 Mode Serius Ala Raihanun
37 Percakapan Dua Arah Yang Mental
38 Pria Seksih Dimata Raihanun
39 Cari Cacing Yang Banyak
40 Jonathan Sakit
41 Itu Mendengkur
42 Alaska Kesal
43 Lady and The Tramp
44 Sander Bertemu Luke Bianchi
45 Hideo dan Jonathan
46 Jonathan Manyun
47 Selyn dan Sander
48 Sama-sama Kangen
49 Ngaku Kangen
50 Aspen Berkelahi
51 Deg-degan
52 Pengen Disosor
53 Yang Penting Koi Selamat
54 Badan Kamu Penuh Tattoo?
55 Nyun, Ska dan Spen Beda Situasi
56 Aspen dan Mahira
57 Mahira Kesal
58 Cari Apartemen
59 Emansipasi
60 Pahlevi Hassan
61 Nasib Tanchō
62 Rencana Ke Hongkong
63 Hongkong
64 Nyun
65 Cari Mati
66 Mencari Leon Wong
67 Pocong
68 Karma Versi Raihanun
69 Antara Macau dan Taipei
70 Badut dan Domba
71 He's In Hongkong
72 Oleh-oleh
73 Nyawa Dibayar Nyawa
74 Bakpao
75 Kembali ke Tokyo
76 Ribut Ala Nyun dan Jon
77 Ngadi-ngadi Ala Sander
78 It's Our Life versi Duo S
79 Noah Kena Mental
80 Pahlevi Hassan Terkejut
81 Pahlevi Hassan Ke Müenchen
82 Pahlevi dan Sander Part 1
83 Pahlevi dan Sander Part 2
84 Raihanun Kembali Ke Zürich
85 Misi Raihanun
86 Aspen Terkejut
87 Ke Oman
88 Dungeon
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Raihanun Sky Park
2
Smurfette
3
Alaska Al Jordan
4
Bersih-bersih
5
Ke Brussels
6
Coklat Bikin Waras?
7
Curhat Alaska
8
Ke Brussels
9
Raihanun Dihukum
10
Ide Untuk Festival
11
Jonathan Chen
12
Kamu Itu Guide?
13
Kok Jadi Kakak Kelas Aku?
14
Nyunyun dan Guide
15
Papan Surfing
16
Prinsip Timbangan ala Raihanun
17
Mr Elsa, Do You Want Build A Snowman
18
Stargate
19
Jonathan Mengajari Raihanun
20
Jonathan Cemas
21
Jonathan di Apartemen Raihanun
22
Antara Lapar, Doyan Makan dan Tidak Tahu Malu
23
Raihanun dan Brinda
24
Jeff dan Jonathan
25
Belum Totalitas
26
Pengen Jual Ginjal
27
Jonathan Pusing
28
Santet Perut
29
Alaska Kesal
30
Alaska dan Sander
31
Sander dan Akito
32
Jampi-jampi
33
Juklaknya Masih Ada?
34
Friends With Benefit
35
Ke Jakarta
36
Mode Serius Ala Raihanun
37
Percakapan Dua Arah Yang Mental
38
Pria Seksih Dimata Raihanun
39
Cari Cacing Yang Banyak
40
Jonathan Sakit
41
Itu Mendengkur
42
Alaska Kesal
43
Lady and The Tramp
44
Sander Bertemu Luke Bianchi
45
Hideo dan Jonathan
46
Jonathan Manyun
47
Selyn dan Sander
48
Sama-sama Kangen
49
Ngaku Kangen
50
Aspen Berkelahi
51
Deg-degan
52
Pengen Disosor
53
Yang Penting Koi Selamat
54
Badan Kamu Penuh Tattoo?
55
Nyun, Ska dan Spen Beda Situasi
56
Aspen dan Mahira
57
Mahira Kesal
58
Cari Apartemen
59
Emansipasi
60
Pahlevi Hassan
61
Nasib Tanchō
62
Rencana Ke Hongkong
63
Hongkong
64
Nyun
65
Cari Mati
66
Mencari Leon Wong
67
Pocong
68
Karma Versi Raihanun
69
Antara Macau dan Taipei
70
Badut dan Domba
71
He's In Hongkong
72
Oleh-oleh
73
Nyawa Dibayar Nyawa
74
Bakpao
75
Kembali ke Tokyo
76
Ribut Ala Nyun dan Jon
77
Ngadi-ngadi Ala Sander
78
It's Our Life versi Duo S
79
Noah Kena Mental
80
Pahlevi Hassan Terkejut
81
Pahlevi Hassan Ke Müenchen
82
Pahlevi dan Sander Part 1
83
Pahlevi dan Sander Part 2
84
Raihanun Kembali Ke Zürich
85
Misi Raihanun
86
Aspen Terkejut
87
Ke Oman
88
Dungeon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!