Jonathan Chen

Istana Brussels Belgia

Raihanun mengerjakan semua tugas sekolahnya sambil manyun dan untungnya, Avaro berbaik hati membantu adik perempuannya jadi tugas-tugas itu cepat selesainya. Avaro memang dikenal sayang bahkan cenderung memanjakan adik-adik perempuannya dibandingkan Arsyanendra yang lebih tegas dan ketat menjaga saudara perempuannya. Kalau Alisha bilang, kakaknya itu sindrom anak sulung meskipun dulu Arsya waktu kecil dikenal slogannya 'Asya pikil-pikil dulu' tapi semakin dewasa, pola pikir pria tampan yang mirip dengan ayahnya, Sean Léopold, semakin lebih terlihat aura pangerannya dan calon pemimpin masa depan Belgia yang dibanggakan.

"Nyunyun capek mas..." keluh Raihanun usai menyelesaikan semua tugasnya sebelum ujian akhir.

"Habis ini kan kamu sudah libur terus persiapan masuk kuliah kan?" bujuk Avaro sambil mengelus rambut hitam panjang Raihanun.

"Kalau punya kakak cowok begini kan enak... Nyunyun cuma punya adik di luar Nurul kelakuannya..." ucap Raihanun sambil menatap Avaro.

"Lha kakak cowok Nyun kan banyak..."

"Iyaaa tapi semua sama... Gemas sama Nyunyun.. Memang Nyunyun semenggemaskan itu?" Mata hitam Raihanun menatap mata coklat Avaro.

"Memang kamu gemesin kok Nyun..." kekeh Avaro. "Nyunyun, mas Varo tidak kebayang kalau kamu dapat cowok yang dinginnya macam Opa Hideo. Bakalan kayak apa ya?"

Raihanun menatap horor ke kakaknya. "Jangan dibayangkan. Bikin nightmare !"

***

Raihanun bersemangat membuat berbagai b*m cat warna-warni demi kesuksesan festival musim semi di Brussels. Ararya dan Benoit Rao, sepupu kandung Raihanun, datang dari Jerman untuk mengikuti acara di kota kelahiran mereka. Ternyata acara itu berlangsung meriah, apalagi di kalangan anak-anak yang heboh dengan b"m cat warna-warni yang tidak berbahaya karena untuk kali ini Raihanun menggunakan bahan dari tumbuhan.

Meskipun sering gemas dengan pola pikir Absurd dan ajaib Raihanun, tapi Sean dan Arsyanendra mengakui, cat macam festival holi di India itu menjadi kehebohan tersendiri bagi rakyat Brussels. Raihanun pun tersenyum bangga karena Oom dan mas nya tampak senang festival yang diadakan menyambut musim semi, akhirnya berjalan sukses.

***

Geneva Swiss dua Minggu kemudian

"Aduuuhhh !" Shohei memegang hidungnya yang kena sikut Alaska secara tidak sengaja. Baru tiga hari Shohei mengawal Alaska tapi mukanya sudah kena tonjok dua kali gara-gara menarik gadis yang hobi berkelahi itu.

"Shohei !" pekik Alaska langsung melihat kondisi bodyguard nya. Malam ini Shohei mengawal Alaska yang sedang berjalan-jalan malam bersama Raihanun. Entah apes atau bagaimana, beberapa teman Alaska yang tidak terima gadis itu menjadi lulusan terbaik, menghadangnya dan langsung mengeroyok dua gadis itu.

Terbiasa mendapatkan didikan dari Yakuza selama tinggal di keluarga Bianchi, membuat Alaska dan Raihanun tidak ada takut-takutnya sama sekali. Keduanya hanya takut jika uang jajan distop.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Alaska sementara Raihanun memilih melempar beberapa b*m cat ke gadis-gadis itu hingga mereka menjerit menjadi hitam supaya segera selesai urusannya.

"Ska-chan, kok aku apes terus ya bersamamu.. Aku milih bersama Dendeng-chan saja ..." keluh Shohei.

"Bukannya kalau sama Dendeng, kamu dilihatin hantu ? Dendeng kan suka dengar hantu-hantu beribacara..." balas Raihanun.

"Daripada muka saya dioplas nanti gara-gara babak belur terus jadi ganteng macam Dipta-chan ..." jawab Shohei.

"Itu mah maunya Kamu mirip Dipta !" ejek Raihanun yang mengakui Naradipta Yustiono, putra Sadawira dan Chisato memang cakep tapi kuliahnya nggak banget. Kedokteran jurusan Forensik macam Oom Wira !

"Kan biar saingan gitu... "

Alaska lalu membantu Shohei supaya darahnya berhenti dan tak lama polize Swiss pun datang, membawa semua pelaku gegeran ke kantor polisi.

***

Sekali lagi Alano harus membayar jaminan buat dua adiknya dan satu pengawal demi bisa mengeluarkan mereka dari tahanan. Entah sudah habis berapa Alano, Arsya dan Benoit buat mengurus kelakuan bar-bar dan brutal tiga adiknya. Tampaknya mereka baru lega setelah ketiganya berpisah karena Raihanun memilih tetap kuliah di Swiss, Aspen ke Belanda dan Alaska ke Jerman.

Sekarang Alano bersama Shohei dan beberapa pengawal mengawasi ketiganya membereskan barang bawaannya karena masing-masing hendak pindah ke apartemen di negara masing-masing. Raihanun sudah mendapatkan apartemen yang dekat dengan kampusnya, begitu juga dengan Alaska yang kuliah di Muenchen dan Aspen di Utrecht Belanda.

***

Mechanical Engineering di ETH ( Eidgenössische Technische Hochschule Zürich )

Raihanun harus mendaftar ulang sebelum dia terbang ke Tokyo guna menghadiri pernikahan ganda Hyde dan Kana serta Vicenzo dan Iris. Kedua kakak laki-laki Raihanun yang sering pusing dengan polah adiknya itu, akhirnya melepaskan masa lajangnya dengan gadis pilihan masing-masing.

Raihanun sudah bertemu dengan dua calon kakak iparnya dan dia sangat suka dengan mereka. Apalagi Iris jago IT sedangkan Kana seorang psikolog, plus mereka gadis-gadis yang cerdas, tentu saja percakapan mereka di acara pernikahan Biana dan Rania kemarin menjadi ramai. Raihanun mengakui kedua kakaknya sangat pintar mencari calon istri.

Kini Raihanun sudah tiba di ruang administrasi fakultas teknik untuk daftar ulang dan disana dia bertemu dengan Jenny yang juga berkuliah di tempat yang sama. Sontak kedua gadis itu langsung heboh karena ada temannya. Meskipun Jenny sahabat Alaska, tapi dia juga dekat dengan Raihanun dan Aspen.

"Aku tidak menyangka kamu bakalan kuliah disini ! Kirain balik ke Jerman ..." ucap Raihanun heboh.

"Nggak, Nyun. Aku sudah suka Swiss jadi malas pulang. Lagipula Daddy sudah kasih ijin kuliah disini ..." jawab Jenny.

Kedua gadis itu tampak heboh karena mereka akan satu kelas di fakultas yang sama. Tanpa Raihanun tahu, ada sepasang mata hitam yang menatap sebal ke arahnya.

Ngapain gadis pengacau laboratorium kimia diisni ?

Yang sebal

***

Tokyo, Jepang, Pesta pernikahan ganda keluarga Bianchi

Acara pesta pernikahan dari Yakuza dan Mafioso pun akhirnya dihelat di Tokyo Jepang, di hotel milik AJ Corp dan semua tamu undangan dari berbagai kalangan pun datang, termasuk para Mafioso, Yakuza lainnya dan Triad yang merupakan sahabat keluarga Bianchi dan klan Pratomo. Persahabatan yang sudah berjalan turun temurun itu tidak lekang oleh waktu karena masing-masing sudah tahu kapasitas dan saling menghormati sesuai dengan kode etik, hingga mereka awet berteman hingga ke beberapa generasi.

Termasuk dengan Jonathan Chen yang datang bersama dengan ayahnya, Sky Chen. Jonathan tidak menduga, gadis yang ramai di kampus ETZ adalah adik Vicenzo, Hyde dan Duncan O'Grady bernama Raihanun Park.

Jonathan Chen duduk sambil menyesap sakenya dan menikmati keriuhan keluarga besar sahabat keluarga Chen yang sudah terjalin lama.

"Hei !" sapa seseorang yang membuat Jonathan menoleh.

"Kamu ngomong sama aku?" tanya Jonathan.

"Oh nggak. Aku ngomong sama tembok dari China !" balas gadis itu.

Apa?!

"Kamu nggak dansa ?" tanya gadis itu.

"Aku nggak suka dansa."

"Oh. Kelihatan kok. Tubuh kamu kaku macam papan setrikaan."

Jonathan Chen menatap judes ke gadis itu.

"Eh kita belum kenalan. Raihanun Park. Kamu?" Raihanun mengulurkan tangannya ke Jonathan.

"Jonathan Chen." Pria itu membalas uluran tangan Raihanun.

"Hah ! Benar kamu dari tembok China?" kekeh Raihanun.