Bersih-bersih

Collège Alpin Beau Soleil, Switzerland

Alaska melihat bagaimana Jennie berusaha menarik perhatian Akito yang hanya bersikap sopan ke gadis itu. Alaska mulai memperhatikan wajah Akito yang kata Jennie sangat tampan.

Apa karena sejak awal bertemu, aku sudah melihat kak Hyde dan kak Yukihiro yang wajahnya lebih cool dari kak Akito, jadinya aku biasa saja ya... Alaska mengrenyitkan dahinya.

"Ska !" panggil Akito.

"Apa?"

"Kamu kasih tahu ke Nyunyun. Hyde ngamuk beneran lho..." ucap Akito.

Akito Shinoda

"Lha ... Ngasih tahu Nyunyun itu sama saja kasih tahu sama Husky... Keras kepala. Percuma lah !" balas Alaska cuek.

"Tapi Ska, nanti dilarang masuk Brussels sama prince Arsya di acara pernikahannya princess Alisha dan pangeran Richard. Kalau Nyunyun nggak boleh, kamu bisa tidak boleh juga..." jelas Akito.

"Lhooooo ! Kok gituuuu !" protes Alaska membuat Aspen menggelengkan kepalanya.

***

"Mas Aaaallll... Mbok Nyunyun boleh ke Belgiaaaa..." rengek Raihanun sambil memegang tangan Alano dengan gaya mereognya.

"Makanya jangan berbuat ulah dulu ... Tunggu sampai acara pernikahan selesai, setelah itu, terserah !" seringai Alano seolah mengajari adiknya strategi tetap bisa berangkat ke Brussels.

Raihan langsung memeluk Alano. "Duh, memang mas Benteng satu ini the one and only kalau kasih solutip..."

"Solutif, Nyunyun..." ralat Alano gemas.

"Salah hurup doang ..." eyel Raihanun.

Pengertian solutif adalah kemampuan menyelesaikan masalah. Masalah akan selalu datang dalam hidup. Setiap orang pasti memiliki masalah dan cara menyelesaikannya sendiri. Sikap solutif harus dimiliki oleh setiap orang agar tidak terpuruk saat diterpa masalah.

"Dah Nyun, jangan memikirkan hal-hal di luar Nurul dan BMKG. Biar itu urusan adikmu dan L. Herman deh, bisa-bisanya punya teman Casper..." ucap Alano. ( Lachlan dan Raiden bisa dibaca di Ghost Detective ).

"Iya mas Benteng. Eh ngomong-ngomong... Nyun mau minta tolong.. " Raihanun menggoyangkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan tanda merayu sok imut.

"Kalau kamu minta tolong ke mas buat bantuin bersihkan laboratorium kimia dari hasil karyamu, jawabannya tidak !" seringai Alano.

Raihanun melongo. "Mas Aaaallll... Kok tahu sih !"

"Tahu lah ! Apa yang ada di otak kamu itu tidak jauh-jauh dari kekacauan haqiqi !"

***

Jennie menatap wajah Akito yang duduk di hadapannya dengan tatapan kagum dan yang dipandang, menoleh ke arahnya.

"Apakah ada sesuatu di wajahku, Jennie?" tanya Akito dengan bahasa Jerman.

"No, non ... Ie..." jawab Jennie tergagap.

"Jennie bilang kamu cakep... Aauucchh !" pekik Alaska yang kena cubit Jennie.

"Jangan jujur banget, Ska ..."

Aspen terbahak. "Baru kali ini ada yang bilang elu cakep ..."

Akito cemberut. "Kan aku cowok jadi cakep dong ..."

Jennie melirik ke arah Alaska.

"Dia memang punya kadar sok narsis tinggi, sama dengan kak Hyde. Mau gimana... Sobatnya juga" kekeh Alaska.

***

Alano mengawasi adiknya yang masih disibukkan dengan acara bersih-bersih tanpa ada keinginan membantunya bahkan dengan santainya dia melakukan live di grup chat generasi ketujuh.

"Nyunyun akhirnya bersih-bersih?" tanya Arsyanendra yang gemas dengan kenakalan adik cantiknya. Selama ketiganya di Swiss, Arsyanendra adalah wali utama menggantikan Luke dan Hyde Bianchi.

"Yup..." jawab Alano sambil tetap mengarahkan ponselnya ke Raihanun yang sedang mengelap meja.

"Kamu nggak bantuin?" tanya Raul yang kuliah di Amerika Serikat.

"Yang bikin perkara Nyunyun, ya harus tanggung jawab lah..." cengir Alano.

"Nyun, kita bantu dari sini... Dengan doa ..." gelak Kaivan membuat Raihanun manyun.

"Untung elu ganteng mas Kai, kalau nggak gue santet pakai minyak nyongnyong !" teriak Raihanun sebal.

"Mana ada santet pakai minyak nyongnyong, woi !" seru Duncan sambil tertawa.

"Nanti aku buat formulanya..." jawab Raihanun percaya diri..

"JANGAAAANNN !" seru semua kakak lelakinya.

"Apaan sih?" decih Raihanun acuh.

***

Aspen tertawa geli melihat live video call dari Alano yang memperlihatkan kondisi Raihanun yang masih saja memikirkan segala sesuatu di luar prakiraan BMKG.

Akito yang ikut melihat bersama Alaska, menggelengkan kepalanya karena tidak habis pikir dengan pola pikir yang ajaib dari adik angkatnya itu.

"Mana ada formula santet pakai minyak nyongnyong sih..." gerutu Akito.

"Namanya juga Nyunyun. Asal mangap saja kalau ngomong..." kekeh Aspen.

"So, Akito-senpai, kata Ska kamu seorang dokter?" tanya Jennie saat Akito kembali ke tempat duduknya.

"Yup. Aku seorang dokter sedang menyelesaikan studi bedah aku di Todai..." jawab Akito.

"Todai itu Tokyo University bukan?"

Akito mengangguk. "Kampus tempat para anggota keluarga Al Jordan dan Bianchi kuliah. Ada yang bikin sebal sih... Karena alumnusnya dari keluarga beken banyak disana, jadi saat tahu aku bagian dari keluarga mereka, banyak yang tidak tulus berteman. Mereka hanya mau cari benefit dekat dengan keluarga Bianchi..."

"Memang apa benefit nya?" tanya Jennie.

"Mendapatkan proyek, bisa mencatut nama dan banyak hal..." sahut Aspen. "Makanya kami dikirim ke Swiss karena di Jepang, nama kami sudah jelek ..."

"Nama kami jelek karena berkelahi... Sebenarnya kami ada alasannya sih. Cuma caranya ekstrim..." senyum Alaska.

"Kalian nggak ada rasa takut?" tanya Jennie.

"Keluarga mereka tidak pernah merasa takut akan apapun selama itu benar..." jawab Akito.

Jennie hanya mengangguk. Memang uang bisa membeli segalanya.

***

"Akhirnyaaaaa... Kelar jugaaaa..." keluh Raihanun sambil mengelap keningnya dengan handuk kecil yang biasa dia bawa untuk olahraga anggar atau judo.

"Good job Nyunyun... Besok lagi, jangan diulang ya!" ucap Arsyanendra.

"Kalau itu... Aku nggak janji mas Arsya..." cengir Nyunyun membuat Alano melengos.

"NYUNYUUUUUNNN !"

***

Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Maaf aku masih flu berat jadi semampunya aku ya

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***