Nillaku

Nillaku

Prolog

Gadis bernama Vanilla Emeralda Vidyatmaka harus menahan kepahitan hidupnya setelah mengalami kecelakaan hebat yang mengakibatkan kedua matanya tak bisa lagi berfungsi dengan normal seperti dulu.

Mata yang biasanya menatap semua orang dengan rendah, kini hanya bisa memandang kosong. Gadis dengan segala keangkuhannya mulai meremang setelah mengalami peristiwa menyakitkan dalam hidupnya. Ia merasa tidak ada lagi sesuatu yang bisa dibanggakan dalam dirinya. Tidak ada lagi sesuatu yang pantas untuk orang lain lihat. Kekurangan, dirinya sudah dipenuhi dengan itu.

Hal tersebut yang menjadikan Vanilla sampai detik ini menolak lamaran seorang pria yang baru dua kali bertemu dengannya. Dia akan memperlakukan Vanilla dengan lembut hingga membuat Vanilla seolah lupa dengan semua kekurangan dalam dirinya.

Raihan berpikir, mungkin dengan kehadiran seorang pria dalam hidup Vanilla, Vanilla bisa menjadi lebih baik. Sehingga apapun akan dilakukan Raihan asalkan anak perempuannya tidak lagi hidup dalam kesendirian tanpa cinta sejati.

"Papa tidak bisa lagi menolak kebaikan dia, Vanilla."

Vanilla menggeleng dengan air matanya.

"Pa, lebih baik aku menikah dengan Renald. Walaupun dia tidak terpandang seperti kita, tapi setidaknya aku masih percaya diri,"

Raihan mendekati anaknya yang terdiam. Ia memeluk putri kesayangannya. Raihan mengecup puncak kepala Vanilla.

"Kamu tidak perlu merasa serendah itu. Karena Jhico pun tidak memandangmu seperti itu. Kamu berharga untuknya, Vanilla. Papa bisa melihatnya sendiri,"

Jika Renald meminangnya maka Vanilla akan lebih memilih Renald daripada Jhico, putra tunggal keluarga Thanatan. Karena Renald masih menempatkan posisi paling penting dalam hatinya.

Vanilla menatap Raihan bingung.

"Dulu Papa mendukung aku dengan Renald. Sekarang kenapa Papa berubah pikiran. Ini bukan karena Thanatan adalah rekan bisnis papa?"

Raihan membulatkan matanya. Sungguh Ia tidak pernah memikirkan kalimat itu akan keluar dari mulut putrinya. Apakah Vanilla berpikir kalau Raihan menjualnya kepada Thanatan?

"Kamu lebih berharga dari apapun. Lebih baik perusahaan Papa jatuh daripada harus mengorbankan kamu. Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan mengenai kondisi perusahaan. Papa dan Devan tidak akan membiarkan sesuatu terjadi,"

Raihan menggenggam tangan Vanilla yang terasa dingin. Ia berusaha mengusir rasa tidak tenang Vanillanya yang kini jauh berbeda setelah kecelakaannya bersama Renald dan Joana merenggut kesempurnaan yang dimilikinya.

"Nanti malam Thanatan dan keluarganya akan datang,"

Vanilla merasa hatinya tidak menentu. Ia mulai menaruh rasa pada Renald, cleaning service yang beberapa kali terlibat adu mulut dengannya. Tetapi keadaannya saat ini benar-benar membingungkan. Raihan dan keluarganya menyetujui Ia bersama dengan Jhico. Sementara Vanilla dan Renald sudah menyatakan perasaan cinta masing-masing. Walaupun status mereka belumlah menjadi sepasang kekasih, tapi apa yang harus Vanilla katakan pada Renald? Apakah lelaki itu akan terluka?

"Jicho juga akan menemuimu. Pikirkan lagi semuanya. Papa tidak akan membiarkan kamu jatuh pada pria yang salah. Dan Papa rasa Jhico adalah pria yang tepat,"

Raihan diam berusaha mencari kalimat yang tepat untuk kembali dikeluarkannya.

"Papa ingin kamu bahagia, Sayang. Omong kosong kalau Papa mengatakan kebahagiaan bukan dari harta. Nyatanya Papa tidak ingin Kamu merasa kekurangan sedikitpun, dalam semua hal tak terkecuali materi. Kamu pasti mengerti maksud Papa,"

Vanilla menelan ludahnya pahit. Hidup di tengah keluarga sempurna dengan kekayaan berlimpah juga mempunyai risiko sebelum memilih pasangan hidup. Ia tahu makna apa yang tersirat dari ucapan Raihan. Ia paham betul kalau Raihan selaku penguasa bisnis di negara ini tengah membandingkan Renald dan Jicho, kedua lelaki dengan latar belakang ekonomi yang sangat berbeda.

Sekarang Vanilla tidak bisa lagi melakukan apapun ketika keluarganya menginginkan Ia dan Jicho bersatu. Seperti yang dikatakan Raihan, Jicho adalah lelaki yang tepat untuk Vanilla, dan tentunya mempunyai latar belakang sepadan dengan keluarga besarnya.

"Papa tidak merendahkan siapapun. Kamu dan Renald tetap bisa berteman. Tapi untuk jenjang yang lebih serius, maaf, Papa tidak akan pernah menyetujui kalian bersatu,"

Raihan menghapus air mata Vanilla. Ia mengecup kening anaknya dalam.

"Kamu dilahirkan untuk merasakan kebahagiaan,"

****

Adrian memasuki mansion dengan langkah riangnya. Hari ini Ia tidak dijemput oleh orangtuanya karena Lovi disibukkan dengan pelaunchingan clothing model baru dari butiknya sementara Devan belum pulang dari perjalanan bisnisnya.

Sejak dua Minggu yang lalu Lovi resmi mendirikan sebuah butik. Tadinya banyak perdebatan di antara Ia dan Devan mengingat lelaki itu sangat tidak suka kalau Lovi sibuk dengan kegiatannya daripada meluangkan waktu untuknya dan kedua anak mereka.

Namun Lovi meyakinkan kalau Ia bisa membagi waktu. Dan lagi butik tersebut tidak dikelola secara langsung olehnya. Ia hanya berkunjung sesekali untuk memeriksa keadaan di sana.

Sehingga tepat di ulang tahun pernikahan mereka yang ke tujuh tahun, butik itu berhasil didirikan atas nama Lovi. Devan mempersiapkan semuanya dengan baik. Ia membantu sang Istri dengan senang hati walau di awal sempat menolak tegas akan bisnis baru Istrinya tersebut.

"Aunty, mau kemana?"

Vanilla tersentak kaget saat suara Adrian menyapanya yang ingin pergi ke dapur. Ia menoleh ke sana kemari untuk mengetahui keberadaan anak itu.

Adrian segera mendekat lalu menyentuh lengan Vanilla. Ia menatap gadis yang jauh lebih tinggi darinya itu.

"Minum, Aunty haus. Kamu pulang cepat hari ini?"

Adrian mengangguk cepat menjawab pertanyaan Vanilla walaupun Vanilla tidak bisa melihatnya.

"Andrean dimana?"

"Masih ada latihan sepak bola. Adrian tidak ikut karena bosan. Kemarin sudah berlatih, Andrean terlalu rajin. Huh!"

Ia membantu Vanilla untuk pergi ke dapur. Baik Ia dan Andrean mengerti kalau kondisi Vanilla tidak lagi seperti dulu. Sehingga bila Vanilla membutuhkan sesuatu, mereka akan dengan senang hati membantu.

Dan Devan pun pernah memperingati kedua anaknya dengan tegas.

"Aunty sedang sakit. Jadi jangan macam-macam ya. Terutama kamu, Adrian. Aunty Vanilla belum bisa pergi ke salon seperti apa yang kamu ributkan selama ini. Kalau dia sudah sembuh, nanti kalian bisa pergi ke sana,"

***

Setelah semalaman Jhico menghabiskan waktunya di rumah sakit untuk bertugas, pagi ini Ia pulang ke apartemennya.

Ponsel lelaki itu berdering. Nama sang Ibu terlihat kembali menghampiri layarnya. Jhico mengapit ponsel di antara lengan dan telinga lalu mulai melajukan mobilnya.

"Ada apa, Ma?"

"Kamu sudah pulang?"

Jhico mengangguk pada bagian keamanan rumah sakit yang kenal dekat dengannya. Ia memang akan selalu seperti itu.

"Sudah, Ma. Aku langsung ke apartemen,"

Kecepatan mobil yang dikendarai lelaki itu sangatlah tenang. Jhico menikmati perjalanannya walaupun rasa lelah sudah menggerayangi tubuhnya sejak tadi.

"Ke rumah dulu. Papa ingin bicara,"

"Apa lagi? pertemuan nanti malam sudah dibahas bukan?"

Jhico memang tidak terlalu dekat dengan kedua orangtuanya. Ia terbiasa hidup sendiri. Sedari kecil Jhico diasuh oleh neneknya. Karena kedua orangtuanya begitu sibuk dengan pekerjaan. Dan cara mereka dalam mendidik Jhico pun terbilang cukup keras. Ditambah lagi saat Jhico memutuskan untuk berdiri sendiri di atas keinginannya yang menjadi seorang dokter. Papa dan Mamanya sangat menentang. Mereka ingin Jhico mengambil alih anak perusahaan keluarga Jhico.

****

Jhico tetap datang ke rumah keluarganya. Ia selalu menghindari ini. Namun karena ucapan penuh permohonan dari Mamanya tadi, Jhico tidak bisa menolak. Akhirnya lelaki itu kembali menginjak bangunan yang sangat jarang disisi dengan kehangatan itu.

"Cucu nenek yang mau nikah ini kenapa badannya semakin berisi ya?"

Jhico mengecup wajah senja milik sang nenek. Wajah yang selalu menggambarkan kasih sayangnya, memandangnya dengan lembut, dan menghargainya sebagai seorang anak yang mempunyai pilihan dalam hidupnya.

"Bagaimana kabar Nenek? maaf aku jarang ke sini,"

Jhico menggenggam tangan Hawra, Ibu dari Mamanya itu untuk masuk ke dalam. Menghampiri kedua orangtuanya yang sudah menunggu di meja makan.

"Kalau tidak menjadi dokter, belum tentu kamu sesibuk ini sampai lupa dengan keluarga,"

"Lalu kalau menjadi pengusaha aku akan memiliki waktu luang yang banyak? tidak, Papa saja selalu pulang tengah malam setiap harinya,"

Kalimat itu tidak bisa Ia keluarkan secara langsung. Hanya sampai pada lidahnya. Jhico tidak mau pertemuan mereka yang sangat jarang ini malah rusak karena perdebatannya dengan sang ayah, Thanatan.

"Nanti kalau sudah menikah, jangan seperti ini. Ingatlah untuk pulang ke rumah. Kamu selalu saja menempati apartemenmu. Padahal ada keluarga yang menantikanmu untuk pulang,"

Jhico memilih diam. Ia berdecih dalam hati. Dulu sewaktu Ia kecil menunggu adalah hal yang sudah biasa Ia lakukan. Pengalaman paling membekas adalah saat Jhico akan melaksanakan pementasan di sekolahnya. Thanatan dan Karina berjanji untuk datang memberi dukungan, tapi nyatanya hanya Hawra yang melakukan itu. Dan pada saat Jhico mengalami kecelakaan saat usianya menginjak sepuluh tahun, Ia menangis dan selalu memanggil 'Mama' namun yang terjadi selanjutnya hanyalah Hawra yang memeluknya, memberi pengertian bahwa Thanatan dan Karina bukan tidak peduli dengan kesakitannya, mereka sibuk, dan masih banyak lagi kalimat-kalimat penenang yang diberikan oleh Hawra untuk cucu semata wayangnya.

"Gadis yang kau nikahi bukan orang sembarangan, Jhico. Papa sudah mengingatkan ini sejak awal,"

Jhico masih fokus dengan makanannya. Namun telinga itu akan mendengarkan apapun yang dikatakan oleh Thanatan.

"Dia buta..."

Jhico menghentikan gerakan mulutnya. Ia menatap lurus ke arah Thanatan. Papanya itu meneguk air minum sebelum melanjutkan.

"Dia tidak sekuat apa yang kamu kira,"

"Papa malu bila aku menikahi dia?"

Tahanatan terkekeh lalu membalas tatapan putranya. Ia tidak merasakan apa yang dikatakan Jhico tadi. Kesempurnaan hanya milik Tuhan. Dan lagi, itu tidak terjadi untuk selamanya.

"Tidak, Papa justru senang. Kamu adalah lelaki yang tidak mencintai fisik seorang perempuan. Kamu berani mengajaknya untuk melangkah ke jenjang pernikahan padahal kalian baru saja bertemu sebanyak dua kali. Itu patut Papa beri apresiasi. Kamu pantang menyerah walaupun sempat ditolak," ada nada geli di akhir kalimatnya. Thanatan berusaha memberi kemungkinan terburuk pada anaknya. Apakah Ia akan tetap seperti ini kalau mendapat penolakan kedua?

Karina dan Hawra mengangguk setuju. Jhico memanglah lelaki yang sangat menghargai perempuan. Dikhianati mantan kekasih bukanlah alasan untuk membenci perempuan lain di dunia ini. Ia sadar kalau tidak semua perempuan bisa disama ratakan.

"Tetaplah menjadi anak Papa yang baik, Jhico. Sekalipun kamu ditolak nantinya,"

Thanatan memandang anaknya dengan remeh. Namun ada sorot jahil di maniknya. Tahu betul bagaimana perasaan gadis yang dicintai anak lelakinya itu. Ketika mereka bertemu saja, tanggapan gadis itu sangatlah dingin. Terlihat sekali kalau Ia belum membuka hatinya untuk siapapun.

"Aku tidak mungkin ditolak, Pa. Karena aku punya cara sendiri untuk menaklukannya,"

--------

Jd ini kisahnya Si Vanill Sm tokoh baru yaa. Nah Deni blm keluar nih, Renald juga. Sabarrr... Jd trs pantengin kisah mereka yaaa. JGN LUPA KLIK LIKE, BERI VOTE SEIKHLASNYA, KETIK KOMEN, KASI BINTANG 5, DAN FOLLOW AKU JG DENG😂 THANKISS😘💙

Terpopuler

Comments

ㅤㅤㅤㅤ😻Kᵝ⃟ᴸ⸙ᵍᵏ نَيْ ㊍㊍🍒⃞⃟🦅😻

ㅤㅤㅤㅤ😻Kᵝ⃟ᴸ⸙ᵍᵏ نَيْ ㊍㊍🍒⃞⃟🦅😻

semangat terus berkarya 👍

2022-09-30

0

🍹girl Cancer 🍭

🍹girl Cancer 🍭

nyimak

2021-08-23

0

Fadhila Alfi

Fadhila Alfi

mampir kak

2021-08-19

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Nillaku 1
3 Nillaku 2
4 Nillaku 3
5 Nillaku 4
6 Nillaku 5
7 Nillaku 6
8 Nillaku 7
9 Nillaku 8
10 Nillaku 9
11 Nillaku 10
12 Nillaku 11
13 Nillaku 12
14 Nillaku 13
15 Nillaku 14
16 Nillaku 15
17 Nillaku 16
18 Nillaku 17
19 Nillaku 18
20 Nillaku 19 & Visual
21 Nillaku 20
22 Nillaku 21
23 Nillaku 22
24 Nillaku 23
25 Nillaku 24
26 Nillaku 25
27 Nillaku 26
28 Nillaku 27
29 Nillaku 28
30 Nillaku 29
31 Nillaku 30
32 Nillaku 31
33 Nillaku 32
34 Nillaku 33
35 Nillaku 34
36 Nillaku 35
37 Nillaku 36
38 Nillaku 37
39 Nillaku 38
40 Nillaku 39
41 Nillaku 40
42 Nillaku 41
43 Nillaku 42
44 Nillaku 43
45 Nillaku 44
46 Nillaku 45
47 Nillaku 46
48 Nillaku 47
49 Nillaku 48
50 Nillaku 49
51 Nillaku 50
52 Nillaku 51
53 Nillaku 52
54 Nillaku 53
55 Nillaku 54
56 Nillaku 55
57 Nillaku 56
58 Nillaku 57
59 Nillaku 58
60 Nillaku 59
61 Nillaku 60
62 Nillaku 61
63 Nillaku 62
64 Nillaku 63
65 Nillaku 64
66 Nillaku 65
67 Nillaku 66
68 Nillaku 67
69 Nillaku 68
70 Nillaku 69
71 Nillaku 70
72 Nillaku 71
73 Nillaku 72
74 Nillaku 73
75 Nillaku 74
76 Nillaku 75
77 Nillaku 76
78 Nillaku 77
79 Nillaku 78
80 Nillaku 79
81 Nillaku 80
82 Nillaku 81
83 Nillaku 82
84 Nillaku 83
85 Nillaku 84
86 Nillaku 85
87 Nillaku 86
88 Nillaku 87
89 Nillaku 88
90 Nillaku 89
91 Nillaku 90
92 Nillaku 91
93 Nillaku 92
94 Nillaku 93
95 Nillaku 94
96 Nillaku 95
97 Nillaku 96
98 Nillaku 97
99 Nillaku 98
100 Nillaku 99
101 Nillaku 100
102 Nillaku 101
103 Nillaku 102
104 Nillaku 103
105 Nillaku 104
106 Nillaku 105
107 Nillaku 106
108 Nillaku 107
109 Nillaku 108
110 Nillaku 109
111 Nillaku 110
112 Nillaku 111
113 Nillaku 112
114 Nillaku 113
115 Nillaku 114
116 Nillaku 115
117 Nillaku 116
118 Nillaku 117
119 Nillaku 118
120 Nillaku 119
121 Nillaku 120
122 Nillaku 121
123 Nillaku 122
124 Nillaku 123
125 Nillaku 124
126 Nillaku 125
127 Nillaku 126
128 Nillaku 127
129 Nillaku 128
130 Nillaku 129
131 Nillaku 130
132 Nillaku 131
133 Nillaku 132
134 Nillaku 133
135 Nillaku 134
136 Nillaku 135
137 Nillaku 136
138 Nillaku 137
139 Nillaku 138
140 Nillaku 139
141 Nillaku 140
142 Nillaku 141
143 Nillaku 142
144 Nillaku 143
145 Nillaku 144
146 Nillaku 145
147 Nillaku 146
148 Nillaku 147
149 Nillaku 148
150 Nillaku 149
151 Nillaku 150
152 Nillaku 151
153 Nillaku 152
154 Nillaku 153
155 Nillaku 154
156 Nillaku 155
157 Nillaku 156
158 Nillaku 157
159 Nillaku 158
160 Nillaku 159
161 Nillaku 160
162 Nillaku 161
163 Nillaku 162
164 Nillaku 163
165 Nillaku 164
166 Nillaku 165
167 Nillaku 166
168 Nillaku 167
169 Nillaku 168
170 Nillaku 169
171 Nillaku 170
172 Nillaku 171
173 Nillaku 172
174 Nillaku 173
175 Nillaku 174
176 Nillaku 175
177 Nillaku 176
178 Nillaku 177
179 Nillaku 178
180 Nillaku 179
181 Nillaku 180
182 Nillaku 181
183 Nillaku 182
184 Nillaku 183 (Tiga tahun kemudian)
185 Nillaku 184
186 Nillaku 185
187 Nillaku 186
188 Nillaku 187
189 Nillaku 188
190 Nillaku 189
191 Nillaku 190
192 Nillaku 191
193 Nillaku 192
194 Nillaku 193
195 Nillaku 194
196 Nillaku 195
197 Nillaku 196
198 Nillaku 197
199 Nillaku 198
200 Nillaku 199
201 Nillaku 200
202 Nillaku 201
203 Nillaku 202
204 Nillaku 203
205 Nillaku 204
206 Nillaku 205
207 Nillaku 206
208 Nillaku 207
209 Nillaku 208
210 Nillaku 209
211 Nillaku 210
212 Nillaku 211
213 Nillaku 212
214 Nillaku 213
215 Nillaku 214 (Grizelle di rumah Thanatan dan Karina)
216 Nillaku 215 (Thanatan masih belum terima kehilangan cucunya)
217 Nillaku 216 (Jhico kembali hancur)
218 Nillaku 217 (Grizelle "Aku senang kalau punya kakek dua")
219 Nillaku 218 Grizelle membujuk Vanilla yang menyendiri di kamar
220 Nillaku 219 (Makan malam bersama usai sedih bersama)
221 Nillaku 220 (Banyak menangis jadi bikin perut lapar)
222 Nillaku 221 (Grizelle sakit)
223 Nillaku 222 Thanatan "Dia (Vanilla) lulus 'kan?"
224 Nillaku 223 Graduation Vanilla
225 Nillaku 224 Thanatan "Sakit apa?"
226 Nillaku 225 Dilarikan ke Rumah sakit
227 Nillaku 226 Laporan pada Kakek
228 Nillaku 227 Temani Kakek bekerja
229 Nillaku 228 Belum membaik
230 Nillaku 229 Nay-Nay dan Oma sudah datang
231 Nillaku 230 Biar sakit harus tetap cantik
232 Nillaku 231 Kakek tidak datang menepati janji
233 Nillaku 232 Kekecewaan Jhico
234 Nillaku 233 Grizelle kecewa dan kesal tapi sudah memaafkan
235 Nillaku 234 Jhico menjahili anaknya
236 Nillaku 235 Kedatangan seseorang yang tidak disangka Grizelle
237 Nillaku 236 Grizelle benar-benar bahagia
238 Nillaku 237 Ingin minta buaya
239 Nillaku 238 melepas rindu dengan double A
240 Nillaku 239 Berita kebahagiaan
241 Nillaku 240 Grizelle "Aku akan punya adik?"
242 Nillaku 241 Grizelle "Mengandung itu sakit?"
243 Nillaku 242 Karina kecewa karena terlambat diberi tahu tentang kehamilan Vanilla
244 Nillaku 243 Saran dari Thanatan supaya Grizelle diajak berlibur, bukan dirinya.
245 Nillaku 244 Diculik Grandpa
246 Nillaku 245 Permintaan Grizelle yang akan diusahakan oleh Raihan
247 Nillaku 246 Momen Grizelle, Raihan, dan Rena
248 Nillaku 247 Tidak bermaksud untuk membuat kesal, hanya sekedar bercerita.
249 Nillaku 248 Teman-teman baru Grizelle
250 Nillaku 249 Cibiran Karina pada Thanatan
251 Nillaku 250 Grizelle "Kakek tetap sayang aku tidak ya?"
252 Nillaku 251 Kecemasan Karina
253 Nillaku 252 Mampu melepas penat karena foto Grizelle
254 Nillaku 253 Nay-Nay jahat karena tidak mengizinkan Grizelle minum ice cream
255 Nillaku 254 Manisnya calon ayah dua anak
256 Nillaku 255 Grizelle merasa jahat pada Nay-Nay
257 Nillaku 256 Tidak ada kata 'satu' untuk ice cream
258 Nillaku 257 Rugi karena Pupu
259 Nillaku 258 Auristella ajak Grizelle liburan bersama nanti
260 Nillaku 259 Meeting dengan Auristella yang tidak boleh diganggu
261 Nillaku 260 Kebersamaan Grizelle dengan teman sekolah
262 Nillaku 261 Satu permintaan Grizelle yang dipenuhi Grandpa
263 Nillaku 262 Permintaan agar koleksi bertambah.
264 Nillaku 263 Tetap berbagi walaupun barbie adalah mainan kesukaan
265 Nillaku 264 Thanatan tidak mau menyampaikan undangan
266 Nillaku 265 Karina yang menyampaikan undangan
267 Nillaku 266 Grizelle di sekolah
268 Nillaku 267 Pertemuan dengan Kakek yang tidak disengaja
269 Nillaku 268 Karina yang akan datang menemani Grizelle
270 Nillaku 269 Grizelle dan Mumu berburu kado
271 Nillaku 270 Grizelle berburu hadiah ulang tahun untuk Evelyn
272 Nillaku 271 Kakek berubah pikiran
273 Nillaku 272 Menghadiri pesta ulang tahun bersama Nay-Nay dan Kakek
274 Nillaku 273 Grizelle akhirnya tertidur di pesta
275 Nillaku 274 Kebersamaan Karina dan Thanatan
276 Nillaku 275 Teman baru untuk Grizelle
277 Nillaku 276 Grizelle ingin punya kamar seperti kamar adik
278 Nillaku 277 Grizelle mengamati Mumu membuat cookies
279 Nillaku 278 Menuju ulang tahun Grizelle
280 Nillaku 279 Grizelle ingin konsep berbeda pada ulang tahunnya kali ini
281 Nillaku 280 Jalan-jalan malam melihat atraksi kembang api
282 Nillaku 281 Grizelle merajuk karena tidak boleh makan pedas
283 Nillaku 282 Grizelle malas bertemu Mumu
284 Nillaku 283 Grizelle mau kucing Grandpa tinggal di rumah Grizelle
285 Nillaku 284 Grizelle mau mobil
286 Nillaku 285 Auristella libur membuat Grizelle juga tak ingin kalah
287 Nillaku 286 Grizelle mengundang untuk datang ke pesta ulang tahun
288 Nillaku 287 Grizelle ulang tahun
289 Nillaku 288 Unboxing hadiah ulang tahun Grizelle
290 Nillaku 289 Persiapan untuk berlibur
291 Nillaku 290 Ternyata Auristella juga punya hadiah dari Grandpa
292 Nillaku 291 Teguran tegas dari Devan
293 Nillaku 292 Grizelle senang sementara Auristella tengah bersedih
294 Nillaku 293 Rencana kepulangan triple A sebentar lagi
295 Nillaku 294 Tidak boleh cari yang lain karena Pupu adalah jodoh Mumu
296 Nillaku 295 Perhatian Auristella
297 Nillaku 296 Balon udara
298 Nillaku 297 Usai berlibur malah tumbang
299 Nillaku 298 Mengejutkan Rena dan Raihan
300 Nillaku 299 Karina datang ke klinik Jhico membawakan sarapan
301 Nillaku 300 Karina sedih karena tidak menemani cucunya ketika Vanilla di RS
302 Nillaku 301 Pertemuan Grizelle dengan Nay-Nay dan Triple A
303 Nillaku 302 Andrean itu batu
304 Nillaku 303 Kehangatan Devan&Lovi, Jhico&Vanilla tanpa anak-anak mereka
305 Nillaku 304 Rumah semakin ramai karena ada Triple A
306 Nillaku 305 Momen barbeque Triple A + Icelle
307 Nillaku 306 Grizelle tidak melupakan orangtuanya meskipun sedang sibuk makan
308 Nillaku 307 Kuteks dari Auristella
309 Nillaku 308 Grizelle menjahili Auristella, minta dimandikan
310 Nillaku 309 Grizelle diberi izin untuk menginap di rumah Triple A
311 Nillaku 310 Grizelle jadi menginap di rumah triple A
312 Nillaku 311 Kenapa hanya tiga hari? kenapa tidak seminggu saja?
313 Nillaku 312 Kalau Ian dan Auris bertengkar, Grizelle ingin pulang saja
314 Nillaku 313 Photoshoot sederhana buatan sendiri
315 Nillaku 314 Adrian menertawakan Auristella dan Grizelle
316 Nillaku 315 Vanilla dan Jhico merasa sepi malam ini
317 Nillaku 316 Malam-malam Grizelle dan Auristella terbangun
318 Nillaku 317 Tidak ada Grizelle, Vanilla dan Jhico menggunakan kesempatan
319 Nillaku 318 Devan membuat Jhico dan Vanilla tak berkutik
320 Nillaku 319 Grizelle kelepasan jujur pada Mumu dan Pupu
321 Nillaku 320 Playground aset Grizelle
322 Nillaku 321 Triple A + Grizelle ke rumah Grandpa dan Grandma
323 Nillaku 322 Melihat koleksi hewan Grandpa
324 Nillaku 323 Grandma tidak suka She
325 Nillaku 324 Devan membuat Lovi khawatir
326 Nillaku 325 Daddy sakit?
327 Nillaku 326 Devan si pembuat wajah Lovi merona
328 Nillaku 327 Lovi mengintrogasi Devan
329 Nillaku 328 Perhatian yang diterima Devan dari triple A + Grizelle
330 Nillaku 329 Kakek tumbang yang berarti tubuhnya sudah benar-benar menyerah
331 Nillaku 330 Jahilnya Devan pada Vanilla
332 Nillaku 331 Thanatan mulai bosan
333 Nillaku 332 Meminta Grizelle datang
334 Nillaku 333 Obrolan Vanilla dan Lovi
335 Nillaku 334 Auristella tidak mau Mommy mengandung lagi
336 Nillaku 335 Triple A tidak jadi ke playground bersama Grizelle
337 Nillaku 336 Grizelle takut dimarahi Kakek
338 Nillaku 337 Grizelle yang mau merawat Kakek
339 Nillaku 338 Izin menginap di rumah Kakek
340 Nillaku 339 Jhico datang ke rumah orangtuanya
341 Nillaku 340 Persiapan sebelum tidur
342 Nillaku 341 Malam ini Grizelle tidur dengan Kakek dan Nay-Nay
343 Nillaku 342 Cita-cita Grizelle banyak
344 Nillaku 343 Tidak mau ke ruangan Lovi
345 Nillaku 344 Grizelle mau peluk Kakek
346 Nillaku 345 kedatangan triple A ke rumah Kakek Thanatan
347 Nillaku 346 Berenang bersama kakek
348 Nillaku 347 Melepas rindu dengan Jane melalui telepon
349 Nillaku 348 Grizelle senang karena Kakeknya mulai hangat padanya
350 Nillaku 349 Ucapan selamat malam dari Kakek
351 Nillaku 350 Sama-sama pernah cemburu dengan orang di masa lalu
352 Nillaku 351 Kakek sudah sembuh
353 Nillaku 352 Bercerita pada Mumu dan Pupu
354 Nillaku 353 Grizelle terjatuh
355 Nillaku 354 Kedatangan Auristella dan Lovi ke rumah Grizelle yang sedang sakit
356 Nillaku 355 Memang Daddy tampan sekali?
357 Nillaku 356 Thanatan ingin tahu penyebab Grizelle bisa terjatuh
358 Nillau 357 Jhico cemas karena Grizelle terluka
359 Nillaku 358 Vanilla dan Jhico tidur bersama Grizelle tapi Jhico di lantai
360 Nillaku 359 Devan harus datang ke rumah Papa
361 Nillaku 360 Auristella jatuh sakit
362 Nillaku 361 Karena sakit tidak jadi ke rumah Grandpa
363 Nillaku 362 Karena kakinya terluka Grizelle tidak masuk sekolah
364 Nillaku 363 Meminta Daddy agar mau memasak
365 Nillaku 364 Romantisme Daddy dan Mommy sering menjadi bahan ledekan Adrian
366 Nillaku 365 Adrian juga mau dimasaki Daddy
367 Nillaku 366 Auristella ingin dilukis
368 Nillaku 367 Tidak menerima kata lumayan. Dan tidak mau hanya sekedar terimakasih
369 Nillaku 368 Bentuk kejahilan Auristella
370 Nillaku 369 Devan selalu berhasil menyelesaikan perdebatan kedua anaknya
371 Nillaku 370 jalan-jalan dengan golf cart
372 Nillaku 371 Jhico marah karena Vanilla
373 Nillaku 372 Mendapat undangan dari orang masa lalu
374 Nillaku 373 Kedatangan kakek dan nenek ke rumah Grizelle
375 Nillaku 374 Mengetahui jenis kelamin adiknya Grizelle
376 Nillaku 375 Nay-Nay dan Kakek langsung diberitahu jenis kelamin adik Grizelle
377 Nillaku 376 Grizelle sekolah lagi meskipun lukanya belum sembuh
378 Nillaku 377 Grizelle kasihan pada Mumu yang kelelahan membawa adik kemanapun
379 Nillaku 378 Tidur di kantor Daddy
380 Nillaku 379 Adrian kesal karena tidak dijemput dan diajak pergi juga oleh Daddy
381 Nillaku 380 Meluapkan kekesalan pada Auristella
382 Nillaku 381 Kabar tentang jenis kelamin adik Grizelle disambut bahagia
383 Nillaku 382 Vanilla dibuat terkejut saat Jane mengatakan ingin kembali
384 Nillaku 383 Vanilla malu menceritakan keburukan di masa lalu pada anaknya
385 Nillaku 384 Tentang Jane
386 Nillaku 385 Memaksa Pupu naik golf cart lagi
387 Nillaku 386 Panggilan Princess tua untuk Mumu karena Mumu orangtua Grizelle
388 Nillaku 387 Undangan yang datangnya terlambat
389 Nillaku 388 Grizelle tidak hadir
390 Nillaku 389 Grizelle tertidur menunggu Mumu pulang
391 Nillaku 390 Bermain tebak kata
392 Nillaku 391 Auristella ingin mahkota berlian asli
393 Nillaku 392 Giliran Auristella yang menghabiskan waktu bersama Daddy
394 Nillaku 393 Auristella berkuda dengan Daddy, Vanilla dan Jhico menjemput Jane
395 Nillaku 394 Pertemuan Jane dan Vanilla
396 Nillaku 395 Jane senang sekali bisa bertemu Grizelle
397 Nillaku 396 Grizelle "Aunty tidak boleh sedih, harus senyum terus"
398 Nillaku 397 Grizelle ingin Jane tinggal di rumahnya
399 Nillaku 398 Grizelle tidak menolak Jane yang ingin mengantarnya ke sekolah
400 Nillaku 399 Setelah mengantar Grizelle, Vanilla dan Jane pergi berdua
401 Nillaku 400 Ke rumah Grandpa bersama Aunty Jane dan Mumu
402 Nillaku 401 Jane tidak habis pikir dengan Grizelle yang memelihara buaya
403 Nillaku 402 Andrean belum sembuh
404 Nillaku 403 Auristella "Gayamu seperti bos saja"
405 Nillaku 404 Vanilla semangat memperbaiki hubungan Jane dan Richard
406 Nillaku 405 Grizelle "Aku tahu Aunty sedih"
407 Nillaku 406 Permintaan Grizelle pada Jane
408 Nillaku 407 Grizelle melakukan perawatan wajah Jane dan Vanilla
409 Nillaku 408 Evelyn kembali bertemu Kakek Thanatan
410 Nillaku 409 Andrean sakit dan tidak masuk sekolah tapi tetap mengumpulkan tugas
411 Nillaku 410 Semua bertanya tentang Richard
412 Nillaku 411 Auristella tidak mau berpisah dengan kakaknya
413 Nillaku 412 Auristella jujur pada Mommy Adrian mau ke playground tanpa izin
414 Nillaku 413 Jane bukan berlibur tapi kabur
415 Nillaku 414 Tiada maaf untuk adik yang jahat pada kakaknya
416 Nillaku 415 Grizelle menginap di rumah Grandpa tidak hanya sendiri
417 Nillaku 416 Kebersamaan Devan dengan kedua anaknya
418 Nillaku 417 Pesan Raihan terhadap Jane
419 Nillaku 418 Auristella dokter pribadi Andrean
420 Nillaku 419 She menyakiti Grizelle
421 Nillaku 420 Tidak sengaja mengerjai Grandpa
422 Nillaku 421 Pulang dari rumah Grandpa dan Grandma
423 Nillaku 422 Ibu Richard meminta maaf pada Jane
424 Nillaku 423 Hadir ke pesta pernikahan Renald
425 Nillaku 424 Grizelle langsung melapor pada Mumu kalau Aunty mau pulang
426 Nillaku 425 Thanatan mengajak Grizelle untuk melakukan pertemuan
427 Nillaku 426 Grizelle senang mau pergi dengan Kakek
428 Nillaku 427 Evelyn senang sekali bisa kembali bertemu dengan Evelyn
429 Nillaku 428 Kakek mau disuapi gelato oleh Grizelle
430 Nillaku 429 Auristella harus ekstra sabar membangunkan ayah dan kedua kakaknya
431 Nillaku 430 Ada Keyfa dan Triple A yang datang ke rumah Grizelle
432 Nillaku 431 Kalau suka membullying nanti jadi setan
433 Nillaku 432 Jhico dan Vanilla mengganggu yang sedang menonton
434 Nillaku 433 Artikulasi bicara Grizelle sudah jelas
435 Nillaku 434 Vanilla, Jane, dan Grizelle pergi belanja kebutuhan pokok
436 Nillaku 435 Semangat kalau diajak olahraga bersama Pupu
437 Nillaku 436 Akhirnya Richard datang
438 Nillaku 437 Tiba saatnya adik Grizelle lahir
439 Nillaku 438 Epilog
440 Ektra part 1
441 Ekstra part 2
Episodes

Updated 441 Episodes

1
Prolog
2
Nillaku 1
3
Nillaku 2
4
Nillaku 3
5
Nillaku 4
6
Nillaku 5
7
Nillaku 6
8
Nillaku 7
9
Nillaku 8
10
Nillaku 9
11
Nillaku 10
12
Nillaku 11
13
Nillaku 12
14
Nillaku 13
15
Nillaku 14
16
Nillaku 15
17
Nillaku 16
18
Nillaku 17
19
Nillaku 18
20
Nillaku 19 & Visual
21
Nillaku 20
22
Nillaku 21
23
Nillaku 22
24
Nillaku 23
25
Nillaku 24
26
Nillaku 25
27
Nillaku 26
28
Nillaku 27
29
Nillaku 28
30
Nillaku 29
31
Nillaku 30
32
Nillaku 31
33
Nillaku 32
34
Nillaku 33
35
Nillaku 34
36
Nillaku 35
37
Nillaku 36
38
Nillaku 37
39
Nillaku 38
40
Nillaku 39
41
Nillaku 40
42
Nillaku 41
43
Nillaku 42
44
Nillaku 43
45
Nillaku 44
46
Nillaku 45
47
Nillaku 46
48
Nillaku 47
49
Nillaku 48
50
Nillaku 49
51
Nillaku 50
52
Nillaku 51
53
Nillaku 52
54
Nillaku 53
55
Nillaku 54
56
Nillaku 55
57
Nillaku 56
58
Nillaku 57
59
Nillaku 58
60
Nillaku 59
61
Nillaku 60
62
Nillaku 61
63
Nillaku 62
64
Nillaku 63
65
Nillaku 64
66
Nillaku 65
67
Nillaku 66
68
Nillaku 67
69
Nillaku 68
70
Nillaku 69
71
Nillaku 70
72
Nillaku 71
73
Nillaku 72
74
Nillaku 73
75
Nillaku 74
76
Nillaku 75
77
Nillaku 76
78
Nillaku 77
79
Nillaku 78
80
Nillaku 79
81
Nillaku 80
82
Nillaku 81
83
Nillaku 82
84
Nillaku 83
85
Nillaku 84
86
Nillaku 85
87
Nillaku 86
88
Nillaku 87
89
Nillaku 88
90
Nillaku 89
91
Nillaku 90
92
Nillaku 91
93
Nillaku 92
94
Nillaku 93
95
Nillaku 94
96
Nillaku 95
97
Nillaku 96
98
Nillaku 97
99
Nillaku 98
100
Nillaku 99
101
Nillaku 100
102
Nillaku 101
103
Nillaku 102
104
Nillaku 103
105
Nillaku 104
106
Nillaku 105
107
Nillaku 106
108
Nillaku 107
109
Nillaku 108
110
Nillaku 109
111
Nillaku 110
112
Nillaku 111
113
Nillaku 112
114
Nillaku 113
115
Nillaku 114
116
Nillaku 115
117
Nillaku 116
118
Nillaku 117
119
Nillaku 118
120
Nillaku 119
121
Nillaku 120
122
Nillaku 121
123
Nillaku 122
124
Nillaku 123
125
Nillaku 124
126
Nillaku 125
127
Nillaku 126
128
Nillaku 127
129
Nillaku 128
130
Nillaku 129
131
Nillaku 130
132
Nillaku 131
133
Nillaku 132
134
Nillaku 133
135
Nillaku 134
136
Nillaku 135
137
Nillaku 136
138
Nillaku 137
139
Nillaku 138
140
Nillaku 139
141
Nillaku 140
142
Nillaku 141
143
Nillaku 142
144
Nillaku 143
145
Nillaku 144
146
Nillaku 145
147
Nillaku 146
148
Nillaku 147
149
Nillaku 148
150
Nillaku 149
151
Nillaku 150
152
Nillaku 151
153
Nillaku 152
154
Nillaku 153
155
Nillaku 154
156
Nillaku 155
157
Nillaku 156
158
Nillaku 157
159
Nillaku 158
160
Nillaku 159
161
Nillaku 160
162
Nillaku 161
163
Nillaku 162
164
Nillaku 163
165
Nillaku 164
166
Nillaku 165
167
Nillaku 166
168
Nillaku 167
169
Nillaku 168
170
Nillaku 169
171
Nillaku 170
172
Nillaku 171
173
Nillaku 172
174
Nillaku 173
175
Nillaku 174
176
Nillaku 175
177
Nillaku 176
178
Nillaku 177
179
Nillaku 178
180
Nillaku 179
181
Nillaku 180
182
Nillaku 181
183
Nillaku 182
184
Nillaku 183 (Tiga tahun kemudian)
185
Nillaku 184
186
Nillaku 185
187
Nillaku 186
188
Nillaku 187
189
Nillaku 188
190
Nillaku 189
191
Nillaku 190
192
Nillaku 191
193
Nillaku 192
194
Nillaku 193
195
Nillaku 194
196
Nillaku 195
197
Nillaku 196
198
Nillaku 197
199
Nillaku 198
200
Nillaku 199
201
Nillaku 200
202
Nillaku 201
203
Nillaku 202
204
Nillaku 203
205
Nillaku 204
206
Nillaku 205
207
Nillaku 206
208
Nillaku 207
209
Nillaku 208
210
Nillaku 209
211
Nillaku 210
212
Nillaku 211
213
Nillaku 212
214
Nillaku 213
215
Nillaku 214 (Grizelle di rumah Thanatan dan Karina)
216
Nillaku 215 (Thanatan masih belum terima kehilangan cucunya)
217
Nillaku 216 (Jhico kembali hancur)
218
Nillaku 217 (Grizelle "Aku senang kalau punya kakek dua")
219
Nillaku 218 Grizelle membujuk Vanilla yang menyendiri di kamar
220
Nillaku 219 (Makan malam bersama usai sedih bersama)
221
Nillaku 220 (Banyak menangis jadi bikin perut lapar)
222
Nillaku 221 (Grizelle sakit)
223
Nillaku 222 Thanatan "Dia (Vanilla) lulus 'kan?"
224
Nillaku 223 Graduation Vanilla
225
Nillaku 224 Thanatan "Sakit apa?"
226
Nillaku 225 Dilarikan ke Rumah sakit
227
Nillaku 226 Laporan pada Kakek
228
Nillaku 227 Temani Kakek bekerja
229
Nillaku 228 Belum membaik
230
Nillaku 229 Nay-Nay dan Oma sudah datang
231
Nillaku 230 Biar sakit harus tetap cantik
232
Nillaku 231 Kakek tidak datang menepati janji
233
Nillaku 232 Kekecewaan Jhico
234
Nillaku 233 Grizelle kecewa dan kesal tapi sudah memaafkan
235
Nillaku 234 Jhico menjahili anaknya
236
Nillaku 235 Kedatangan seseorang yang tidak disangka Grizelle
237
Nillaku 236 Grizelle benar-benar bahagia
238
Nillaku 237 Ingin minta buaya
239
Nillaku 238 melepas rindu dengan double A
240
Nillaku 239 Berita kebahagiaan
241
Nillaku 240 Grizelle "Aku akan punya adik?"
242
Nillaku 241 Grizelle "Mengandung itu sakit?"
243
Nillaku 242 Karina kecewa karena terlambat diberi tahu tentang kehamilan Vanilla
244
Nillaku 243 Saran dari Thanatan supaya Grizelle diajak berlibur, bukan dirinya.
245
Nillaku 244 Diculik Grandpa
246
Nillaku 245 Permintaan Grizelle yang akan diusahakan oleh Raihan
247
Nillaku 246 Momen Grizelle, Raihan, dan Rena
248
Nillaku 247 Tidak bermaksud untuk membuat kesal, hanya sekedar bercerita.
249
Nillaku 248 Teman-teman baru Grizelle
250
Nillaku 249 Cibiran Karina pada Thanatan
251
Nillaku 250 Grizelle "Kakek tetap sayang aku tidak ya?"
252
Nillaku 251 Kecemasan Karina
253
Nillaku 252 Mampu melepas penat karena foto Grizelle
254
Nillaku 253 Nay-Nay jahat karena tidak mengizinkan Grizelle minum ice cream
255
Nillaku 254 Manisnya calon ayah dua anak
256
Nillaku 255 Grizelle merasa jahat pada Nay-Nay
257
Nillaku 256 Tidak ada kata 'satu' untuk ice cream
258
Nillaku 257 Rugi karena Pupu
259
Nillaku 258 Auristella ajak Grizelle liburan bersama nanti
260
Nillaku 259 Meeting dengan Auristella yang tidak boleh diganggu
261
Nillaku 260 Kebersamaan Grizelle dengan teman sekolah
262
Nillaku 261 Satu permintaan Grizelle yang dipenuhi Grandpa
263
Nillaku 262 Permintaan agar koleksi bertambah.
264
Nillaku 263 Tetap berbagi walaupun barbie adalah mainan kesukaan
265
Nillaku 264 Thanatan tidak mau menyampaikan undangan
266
Nillaku 265 Karina yang menyampaikan undangan
267
Nillaku 266 Grizelle di sekolah
268
Nillaku 267 Pertemuan dengan Kakek yang tidak disengaja
269
Nillaku 268 Karina yang akan datang menemani Grizelle
270
Nillaku 269 Grizelle dan Mumu berburu kado
271
Nillaku 270 Grizelle berburu hadiah ulang tahun untuk Evelyn
272
Nillaku 271 Kakek berubah pikiran
273
Nillaku 272 Menghadiri pesta ulang tahun bersama Nay-Nay dan Kakek
274
Nillaku 273 Grizelle akhirnya tertidur di pesta
275
Nillaku 274 Kebersamaan Karina dan Thanatan
276
Nillaku 275 Teman baru untuk Grizelle
277
Nillaku 276 Grizelle ingin punya kamar seperti kamar adik
278
Nillaku 277 Grizelle mengamati Mumu membuat cookies
279
Nillaku 278 Menuju ulang tahun Grizelle
280
Nillaku 279 Grizelle ingin konsep berbeda pada ulang tahunnya kali ini
281
Nillaku 280 Jalan-jalan malam melihat atraksi kembang api
282
Nillaku 281 Grizelle merajuk karena tidak boleh makan pedas
283
Nillaku 282 Grizelle malas bertemu Mumu
284
Nillaku 283 Grizelle mau kucing Grandpa tinggal di rumah Grizelle
285
Nillaku 284 Grizelle mau mobil
286
Nillaku 285 Auristella libur membuat Grizelle juga tak ingin kalah
287
Nillaku 286 Grizelle mengundang untuk datang ke pesta ulang tahun
288
Nillaku 287 Grizelle ulang tahun
289
Nillaku 288 Unboxing hadiah ulang tahun Grizelle
290
Nillaku 289 Persiapan untuk berlibur
291
Nillaku 290 Ternyata Auristella juga punya hadiah dari Grandpa
292
Nillaku 291 Teguran tegas dari Devan
293
Nillaku 292 Grizelle senang sementara Auristella tengah bersedih
294
Nillaku 293 Rencana kepulangan triple A sebentar lagi
295
Nillaku 294 Tidak boleh cari yang lain karena Pupu adalah jodoh Mumu
296
Nillaku 295 Perhatian Auristella
297
Nillaku 296 Balon udara
298
Nillaku 297 Usai berlibur malah tumbang
299
Nillaku 298 Mengejutkan Rena dan Raihan
300
Nillaku 299 Karina datang ke klinik Jhico membawakan sarapan
301
Nillaku 300 Karina sedih karena tidak menemani cucunya ketika Vanilla di RS
302
Nillaku 301 Pertemuan Grizelle dengan Nay-Nay dan Triple A
303
Nillaku 302 Andrean itu batu
304
Nillaku 303 Kehangatan Devan&Lovi, Jhico&Vanilla tanpa anak-anak mereka
305
Nillaku 304 Rumah semakin ramai karena ada Triple A
306
Nillaku 305 Momen barbeque Triple A + Icelle
307
Nillaku 306 Grizelle tidak melupakan orangtuanya meskipun sedang sibuk makan
308
Nillaku 307 Kuteks dari Auristella
309
Nillaku 308 Grizelle menjahili Auristella, minta dimandikan
310
Nillaku 309 Grizelle diberi izin untuk menginap di rumah Triple A
311
Nillaku 310 Grizelle jadi menginap di rumah triple A
312
Nillaku 311 Kenapa hanya tiga hari? kenapa tidak seminggu saja?
313
Nillaku 312 Kalau Ian dan Auris bertengkar, Grizelle ingin pulang saja
314
Nillaku 313 Photoshoot sederhana buatan sendiri
315
Nillaku 314 Adrian menertawakan Auristella dan Grizelle
316
Nillaku 315 Vanilla dan Jhico merasa sepi malam ini
317
Nillaku 316 Malam-malam Grizelle dan Auristella terbangun
318
Nillaku 317 Tidak ada Grizelle, Vanilla dan Jhico menggunakan kesempatan
319
Nillaku 318 Devan membuat Jhico dan Vanilla tak berkutik
320
Nillaku 319 Grizelle kelepasan jujur pada Mumu dan Pupu
321
Nillaku 320 Playground aset Grizelle
322
Nillaku 321 Triple A + Grizelle ke rumah Grandpa dan Grandma
323
Nillaku 322 Melihat koleksi hewan Grandpa
324
Nillaku 323 Grandma tidak suka She
325
Nillaku 324 Devan membuat Lovi khawatir
326
Nillaku 325 Daddy sakit?
327
Nillaku 326 Devan si pembuat wajah Lovi merona
328
Nillaku 327 Lovi mengintrogasi Devan
329
Nillaku 328 Perhatian yang diterima Devan dari triple A + Grizelle
330
Nillaku 329 Kakek tumbang yang berarti tubuhnya sudah benar-benar menyerah
331
Nillaku 330 Jahilnya Devan pada Vanilla
332
Nillaku 331 Thanatan mulai bosan
333
Nillaku 332 Meminta Grizelle datang
334
Nillaku 333 Obrolan Vanilla dan Lovi
335
Nillaku 334 Auristella tidak mau Mommy mengandung lagi
336
Nillaku 335 Triple A tidak jadi ke playground bersama Grizelle
337
Nillaku 336 Grizelle takut dimarahi Kakek
338
Nillaku 337 Grizelle yang mau merawat Kakek
339
Nillaku 338 Izin menginap di rumah Kakek
340
Nillaku 339 Jhico datang ke rumah orangtuanya
341
Nillaku 340 Persiapan sebelum tidur
342
Nillaku 341 Malam ini Grizelle tidur dengan Kakek dan Nay-Nay
343
Nillaku 342 Cita-cita Grizelle banyak
344
Nillaku 343 Tidak mau ke ruangan Lovi
345
Nillaku 344 Grizelle mau peluk Kakek
346
Nillaku 345 kedatangan triple A ke rumah Kakek Thanatan
347
Nillaku 346 Berenang bersama kakek
348
Nillaku 347 Melepas rindu dengan Jane melalui telepon
349
Nillaku 348 Grizelle senang karena Kakeknya mulai hangat padanya
350
Nillaku 349 Ucapan selamat malam dari Kakek
351
Nillaku 350 Sama-sama pernah cemburu dengan orang di masa lalu
352
Nillaku 351 Kakek sudah sembuh
353
Nillaku 352 Bercerita pada Mumu dan Pupu
354
Nillaku 353 Grizelle terjatuh
355
Nillaku 354 Kedatangan Auristella dan Lovi ke rumah Grizelle yang sedang sakit
356
Nillaku 355 Memang Daddy tampan sekali?
357
Nillaku 356 Thanatan ingin tahu penyebab Grizelle bisa terjatuh
358
Nillau 357 Jhico cemas karena Grizelle terluka
359
Nillaku 358 Vanilla dan Jhico tidur bersama Grizelle tapi Jhico di lantai
360
Nillaku 359 Devan harus datang ke rumah Papa
361
Nillaku 360 Auristella jatuh sakit
362
Nillaku 361 Karena sakit tidak jadi ke rumah Grandpa
363
Nillaku 362 Karena kakinya terluka Grizelle tidak masuk sekolah
364
Nillaku 363 Meminta Daddy agar mau memasak
365
Nillaku 364 Romantisme Daddy dan Mommy sering menjadi bahan ledekan Adrian
366
Nillaku 365 Adrian juga mau dimasaki Daddy
367
Nillaku 366 Auristella ingin dilukis
368
Nillaku 367 Tidak menerima kata lumayan. Dan tidak mau hanya sekedar terimakasih
369
Nillaku 368 Bentuk kejahilan Auristella
370
Nillaku 369 Devan selalu berhasil menyelesaikan perdebatan kedua anaknya
371
Nillaku 370 jalan-jalan dengan golf cart
372
Nillaku 371 Jhico marah karena Vanilla
373
Nillaku 372 Mendapat undangan dari orang masa lalu
374
Nillaku 373 Kedatangan kakek dan nenek ke rumah Grizelle
375
Nillaku 374 Mengetahui jenis kelamin adiknya Grizelle
376
Nillaku 375 Nay-Nay dan Kakek langsung diberitahu jenis kelamin adik Grizelle
377
Nillaku 376 Grizelle sekolah lagi meskipun lukanya belum sembuh
378
Nillaku 377 Grizelle kasihan pada Mumu yang kelelahan membawa adik kemanapun
379
Nillaku 378 Tidur di kantor Daddy
380
Nillaku 379 Adrian kesal karena tidak dijemput dan diajak pergi juga oleh Daddy
381
Nillaku 380 Meluapkan kekesalan pada Auristella
382
Nillaku 381 Kabar tentang jenis kelamin adik Grizelle disambut bahagia
383
Nillaku 382 Vanilla dibuat terkejut saat Jane mengatakan ingin kembali
384
Nillaku 383 Vanilla malu menceritakan keburukan di masa lalu pada anaknya
385
Nillaku 384 Tentang Jane
386
Nillaku 385 Memaksa Pupu naik golf cart lagi
387
Nillaku 386 Panggilan Princess tua untuk Mumu karena Mumu orangtua Grizelle
388
Nillaku 387 Undangan yang datangnya terlambat
389
Nillaku 388 Grizelle tidak hadir
390
Nillaku 389 Grizelle tertidur menunggu Mumu pulang
391
Nillaku 390 Bermain tebak kata
392
Nillaku 391 Auristella ingin mahkota berlian asli
393
Nillaku 392 Giliran Auristella yang menghabiskan waktu bersama Daddy
394
Nillaku 393 Auristella berkuda dengan Daddy, Vanilla dan Jhico menjemput Jane
395
Nillaku 394 Pertemuan Jane dan Vanilla
396
Nillaku 395 Jane senang sekali bisa bertemu Grizelle
397
Nillaku 396 Grizelle "Aunty tidak boleh sedih, harus senyum terus"
398
Nillaku 397 Grizelle ingin Jane tinggal di rumahnya
399
Nillaku 398 Grizelle tidak menolak Jane yang ingin mengantarnya ke sekolah
400
Nillaku 399 Setelah mengantar Grizelle, Vanilla dan Jane pergi berdua
401
Nillaku 400 Ke rumah Grandpa bersama Aunty Jane dan Mumu
402
Nillaku 401 Jane tidak habis pikir dengan Grizelle yang memelihara buaya
403
Nillaku 402 Andrean belum sembuh
404
Nillaku 403 Auristella "Gayamu seperti bos saja"
405
Nillaku 404 Vanilla semangat memperbaiki hubungan Jane dan Richard
406
Nillaku 405 Grizelle "Aku tahu Aunty sedih"
407
Nillaku 406 Permintaan Grizelle pada Jane
408
Nillaku 407 Grizelle melakukan perawatan wajah Jane dan Vanilla
409
Nillaku 408 Evelyn kembali bertemu Kakek Thanatan
410
Nillaku 409 Andrean sakit dan tidak masuk sekolah tapi tetap mengumpulkan tugas
411
Nillaku 410 Semua bertanya tentang Richard
412
Nillaku 411 Auristella tidak mau berpisah dengan kakaknya
413
Nillaku 412 Auristella jujur pada Mommy Adrian mau ke playground tanpa izin
414
Nillaku 413 Jane bukan berlibur tapi kabur
415
Nillaku 414 Tiada maaf untuk adik yang jahat pada kakaknya
416
Nillaku 415 Grizelle menginap di rumah Grandpa tidak hanya sendiri
417
Nillaku 416 Kebersamaan Devan dengan kedua anaknya
418
Nillaku 417 Pesan Raihan terhadap Jane
419
Nillaku 418 Auristella dokter pribadi Andrean
420
Nillaku 419 She menyakiti Grizelle
421
Nillaku 420 Tidak sengaja mengerjai Grandpa
422
Nillaku 421 Pulang dari rumah Grandpa dan Grandma
423
Nillaku 422 Ibu Richard meminta maaf pada Jane
424
Nillaku 423 Hadir ke pesta pernikahan Renald
425
Nillaku 424 Grizelle langsung melapor pada Mumu kalau Aunty mau pulang
426
Nillaku 425 Thanatan mengajak Grizelle untuk melakukan pertemuan
427
Nillaku 426 Grizelle senang mau pergi dengan Kakek
428
Nillaku 427 Evelyn senang sekali bisa kembali bertemu dengan Evelyn
429
Nillaku 428 Kakek mau disuapi gelato oleh Grizelle
430
Nillaku 429 Auristella harus ekstra sabar membangunkan ayah dan kedua kakaknya
431
Nillaku 430 Ada Keyfa dan Triple A yang datang ke rumah Grizelle
432
Nillaku 431 Kalau suka membullying nanti jadi setan
433
Nillaku 432 Jhico dan Vanilla mengganggu yang sedang menonton
434
Nillaku 433 Artikulasi bicara Grizelle sudah jelas
435
Nillaku 434 Vanilla, Jane, dan Grizelle pergi belanja kebutuhan pokok
436
Nillaku 435 Semangat kalau diajak olahraga bersama Pupu
437
Nillaku 436 Akhirnya Richard datang
438
Nillaku 437 Tiba saatnya adik Grizelle lahir
439
Nillaku 438 Epilog
440
Ektra part 1
441
Ekstra part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!