05. Formula Obat Racikan Anzel

Berhari-hari Anzel mempelajari buku ajaib yang telah di berikan oleh profesor Ghaaziy, sang profesor hebat juga pada masanya. Tapi menghilang karena sebuah kasus, dia terpaksa menghilang dari dunia para ilmuan hebat di seluruh dunia, karena dia yakin akan ada penerusnya yang lebih hebat lagi.

Terbukti kini Anzel tertulis di belakang buku nama dengan sendirinya. Dia mencari tahu bertahun-tahum, bahkan menunggu Anzel siap untuk menerima apa yang dia miliki ilmunya.

Kini, pemuda itu sudah ada di hadapannya sedang belajar apa yang dia miliki. Juga beberapa ilmu yang dia pelajari dari kakeknya dulu. Profesor Ghaaziy sangat senang akhinya ada yang mewarisi ilmunya, tidak hanya tersimpan di buku rahasianya saja. Tapi juga akan di miliki oleh Anzel.

Kini Anzel sudah separuh buku di kuasainya, dia juga banyak praktek sesuai arahan profesor Ghaaziy.

"Kamu sudah bisa meracik obat-obatan, dan selanjutnya kamu bisa meracik formula lainnya untuk kepentingan masyarakat. Setelah itu kamu kuasai, aku akan memberikan formula penting yang sebenarnya ini tidak boleh di berikan pada siapa pun. Karena nantinya akan di salah gunakan oleh mereka yang menginginkan kekuasaan dan juga kekayaan," kata profesor Ghaaziy.

Anzel hanya mengangguk ketika profesor Ghaaziy memberikan arahan padanya. Dia akan mencoba membuat semuanya itu, dan suatu saat nanti akan mengedarkan formula yang dia buat. Justru dia akan membuat obat untuk sebuah penyakit yang tidak bisa sembuh, dia akan membuat segala macam obat agar masyarakat yang memiliki penyakit mematikan bisa ada harapan untuk sembuh.

_

Berhari-hari, berminggu-minggu bahkan hampir berbulan-bulan, Anzel selalu melakukan uji coba berbagai macam formula. Membuat racikan obat yang dia buat, banyak sekali obat yang dia buat. Tapi justru bingung akan di salurkan kemana?

"Apa yang kamu pikirkan, Anzel?" tanya profesor Ghaaziy.

"Saya sudah membuat formula obat, tapi saya bingung untuk mendistribusikannya kemana. Apakah saya harus salurkan ke rumah sakit atau ke apotik?" tanya Anzel.

"Kamu jangan khawatir, aku sudah memiliki kerja sama dengan sebuah rumah sakit. Kamu salurkan ke sebuah rumah sakit itu, aku akan memberitahumu kemana obat-obat yang kamu buat akan kemana," kata profesor Ghaaziy.

"Oh, jadi profesor punya rumah sakit? Dulu mereka memakai obat dari profesor?"

"Ya, tapi aku meminta mereka merahasiakan obatnya dari mana. Tapi sekarang, kamu harus menunjukkan hasil racikanmu itu. Agar mereka tahu kalau kamulah yang membuat obat itu, di jamin obatnya juga sangat ampuh. Aku yakin itu," kata profesor Ghaaziy dengan penuh kepercayaan diri.

"Tapi, apa itu tidak akan membuat orang merasa aneh? Maksudnya, saya ini bukan siapa-siapa dulunya. Tapi tiba-tiba bisa membuat racikan obat, bukankah itu aneh?" tanya Anzel.

"Jangan khawatir, aku akan memberitahu mereka lebih dulu. Dan kurasa kamu harus membuat brand nama obat yang kamu buat, agar mereka bisa mencarinya. Oh ya, nanti kamu bisa menyalurkannya ke apotik-apotik juga. Agar mereka bisa mencarinya dengan mudah." kata profesor Ghaaziy lagi.

"Iya prof,"

Aznel pun mengikuti apa yang di arahkan oleh profesor Ghaaziy. Dan laki-laki tua itu juga sudah bertindak lebih jauh agar apa yang di buat anak didiknya Anzel bisa di kenal oleh masyarakat.

Kini Anzel melakukan semuanya, dia membuat racikan berbagai macam obat yang akan di salurkan ke rumah sakit yang di tunjuk profesor Ghaaziy juga ke apotik-apotik tertentu.

Anzel membuat obat untuk kalangan rumah sakit dan di apotik awalnya tidak banyak, namun ketika beberapa bulan obat yang dia hasilkan ternyata membantu masyarakat yang mengalami sakit dan di vonis oleh dokter tidak bisa sembuh. Kini bisa sembuh dengan racikan obat buatan Anzel.

Penyebaran obat hasil racikan Anzel telah menyebar dan banyak yang mengakui kalau obat itu sangat manjur untuk segala penyakit.

"Waah, obat baru ini sangat manjur. Sakitku hilang seketika setelah minum tiga kali obatnya," kata seorang pasien yang kebetulan periksa dan ingin mengetahui hasilnya.

Terbukti memang banyak yang sembuh penyakitnya akibat dari obat racikan Anzel. Banyak yang berbondong-bondong membeli obat yang sudah beredar di apotik. Pengedaran obat itu di ketahui oleh badan pengawasan obat oleh negara, dan menanyakan siapa pecipta obat itu.

"Jadi, siapa yang mengedarkan obat tersebut?" tanya petugas badan pengawas obat itu.

"Sebenarnya di rumah sakit besar milik seseorang yang sudah lama menghilang, tapi entah apakah obat itu buatannya atau bukan. Tapi seperti mirip sekali, karena formulanya dan racikannya mirip. Hanya saja ada beberapa yang tidak di ketahui formula apa itu," kata seorang dokter yang di mintai keterangan oleh petugas badan pengawasan obat-obatan.

"Hmm, jadi, menurut dokter apakah obat itu ada beberapa formula yang tidak di ketahui itu apa?"

"Ya, karena saya yang sering melihat dokter senior membuat racikan obat seperti itu. Tidak menemukan formula lain, dan saya tahu dokter senior itu racikan," kata dokter itu lagi.

"Banyak yang belum tahu siapa yang membuat obat tersebut. Tapi banyak pula pasien yang sembuh berkat obat tersebut, dan banyak dokter mengakuinya di rumah sakit milik profesor Ghaaziy.

"Kita harus gunakan obat ini, dan saya akan melegalkan obat tersebut untuk masyarakat luas."

_

_

*******

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!