Rayyan menatap wajah polos Karmila yang tertidur pulas. Setelah makan malam dan minum obat, akhirnya Karmila tertidur dengan tenang. Kakak dan adik berserta sahabat-sahabatnya pun sudah pulang setelah makan malam bersama tadi.
Rayyan membelai wajah Karmila dengan lembut, senyum manis terukir di wajahnya yang terlihat begitu tampan.
"Kamu cantik banget kalau lagi tidur."
Kedua bola mata Rayyan masih tak berkedip menatap wajah cantik di hadapannya, begitupun tangannya yang masih membelai dan menelusuri wajah cantik itu. Jemari Rayyan berhenti di atas bibir Karmila dan mengusapnya lembut.
Tanpa sadar, Rayyan memajukan wajahnya dan mengecup bibir itu sekilas kemudian mencium kening Karmila dengan cukup lama.
"Selamat malam istriku," bisik Rayyan setelah melepas ciumannya. Kemudian dirinya beranjak ke bawah samping ranjang dan merebahkan tubuh lelahnya di atas kasur yang dibeli Refan tadi secara online.
Tiba-tiba sebuah senyuman mengembang di wajahnya.
"Apa ini beneran gue?" Seolah mengejek dirinya sendiri.
Rayyan Dylan Bagaskara, seorang pengusaha muda sukses yang memiliki segalanya. Sekarang lihatlah! Hari ini dia tidur di atas lantai dengan beralaskan kasur yang sederhana, sungguh! Ini bukanlah dirinya.
"Demi kamu, Cinta, aku rela melakukan apapun untuk membahagiakanmu dan membuatmu kembali tersenyum ...." Kedua matanya melirik ke atas ranjang, di mana ia melihat Karmila yang tertidur dengan pulas.
Rayyan menghembuskan napas kasar, kembali mengingat kemarahan Sharla sesaat sebelum makan malam tadi.
"Kak Rayyan!" seru Sharla saat keluar dari kamar Karmila. Di kedua matanya terlihat kilat amarah dan kekecewaan yang begitu besar.
"Kenapa harus dia Kak? Kenapa harus Karmila?!" teriaknya sambil mengguncang-guncang bahu Rayyan.
"Karmila adalah sahabat baikku Kak, aku sangat menyayanginya ...." Air mata Sharla luruh, ia menangis menumpahkan rasa kecewanya.
Sementara Rayyan terpaku, sangat terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Sharla. Pria itu tidak menyangka, kalau ternyata Karmila adalah sahabat baik adiknya sendiri.
"Karmila bahkan sudah punya kekasih yang sangat mencintainya, bahkan sebelum kapergiannya ke luar negeri kemarin, kekasihnya itu menitipkan Karmila padaku untuk menjaganya."
Sharla tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Kak Noah saat mengetahui kalau orang yang dicintainya itu sekarang sudah ternoda dan sialnya orang yang menodainya adalah kakaknya sendiri.
Bagaimana ia menghadapi Kak Noah nanti? Pikiran Sharla berkecamuk, di sisi lain Karmila dan Noah adalah sahabat baiknya, sementara Rayyan adalah Kakak yang sangat disayanginya.
Rayyan memeluk Sharla dengan perasaan bersalah dan penyesalan yang dalam. Semua masalah memang berawal dari dirinya, semua kesalahannya, seandainya malam itu tidak pernah terjadi, semuanya pasti tidak akan kacau seperti ini. Rayyan bukan hanya menghancurkan hati Karmila, tapi juga hati kekasihnya Karmila, dan bahkan sekarang ia juga sudah menghancurkan hati adiknya sendiri.
"Maafkan aku," lirih Rayyan sambil mendekap erat tubuh Sharla yang terus menangis.
Rayyan mencoba memejamkan matanya, ia berharap dengan tertidur ia bisa melupakan sedikit masalahnya, tetapi ternyata harapannya sia-sia. Bahkan sudah dua jam berlalu dari saat ia merebahkan badannya, kedua matanya sedikit pun tidak mau terpejam.
"Huhhhh! Kenapa gue malah nggak bisa tidur?" keluhnya kesal, kemudian bangun dari tidurnya dan duduk sambil memeluk lututnya.
Rayyan menjambak rambutnya frustasi, sebenarnya kepalanya terasa berat dan sedikit pusing.
Ia melirik ke arah ranjang, terlihat Karmila yang terlelap begitu cantik. Rayyan kemudian mendekati ranjang, mengamati wajah Karmila sebentar. Kemudian dengan pelan meraih tubuh Karmila dan memeluknya. Rayyan sejenak menghirup aroma tubuh Karmila dengan menempelkan hidungnya di ceruk leher gadis itu.
"Harum," batin Rayyan.
Saat Rayyan mencoba untuk mencium pipinya, tiba-tiba Karmila menggerakkan tubuhnya, dengan cepat Rayyan melepas pelukannya dan menjauhkan tubuhnya dari Karmila kemudian menjatuhkan dirinya ke bawah, di atas kasur dan pura-pura tertidur. Dalam hatinya ia tertawa sendiri.
"Biarlah aku jadi pencuri ciuman dan pelukanmu, Cinta." Rayyan bergumam sambil menatap Karmila dari bawah dengan senyum yang terukir di wajahnya, sampai akhirnya ia pun terlelap.
*****
"Aaaaaa ...!"
Jeritan Karmila membuat Rayyan terlonjak kaget dari tidurnya, belum sempat ia membuka mata, sebuah bantal melayang mendarat di wajahnya. Bukan hanya itu, Karmila bahkan melempar apapun yang ada di dekatnya ke arah Rayyan sambil terus berteriak.
Bi Sumi yang mendengar teriakan Karmila segera bergegas menuju kamar Karmila, begitupun Rosa yang juga ikut terbangun. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Rosa dan Bi Sumi langsung menerobos masuk ke dalam kamar.
"Karmila!" seru Rosa dan Bi Sumi bersamaan. Dilihatnya Karmila sedang berteriak sambil melempar barang ke arah Rayyan.
"Ibu! Suruh dia pergi dari sini, Bu. Pergi!" teriak Karmila sambil menunjuk ke arah Rayyan seperti orang kesurupan.
Bi Sumi dan Rosa langsung memeluk Karmila dan mencoba menenangkannya. Sementara Rayyan langsung bergegas keluar dengan rasa bersalah.
'Harusnya gue bangun lebih dulu biar nggak ketahuan.'
Rayyan keluar dari kamar dengan perasaan cemas.
*
*
Ikutin terus ceritanya ya, jangan lupa, like, komen, dan votenya 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Sri Widjiastuti
Rayyan... Rayyan kasihan jg lhoh... gpp harus dijlani ujiannya u menjadi manusia yg lbh baik lg👍👍
2023-01-24
0
Kendarsih Keken
ujian awal ini Rayyy , sanggup nggak lho melalui nya
2022-07-15
0
Aska
Ray harus setok kesabaran lebih banyak lagi
2022-07-07
0