"Gimana, Ros?"
Rayyan menghampiri Rosa yang baru saja keluar dari kamar Karmila.
"Mila sudah kembali tenang."
"Apa kita perlu menelepon Dokter Ferdi?" sela Refan.
"Tidak usah."
"Tapi kalau dia histeris lagi terpaksa kita harus memanggil dokter," ucap Rayyan khawatir. Rosa mengangguk setuju.
Mereka bertiga terdiam sejenak.
"Kak Rayyan harus sabar menghadapi Karmila." Rosa berucap pelan.
Walaupun semua terjadi karena kesalahan Rayyan dan pada awalnya Rosa sangat membenci Rayyan, tapi dengan melihat kesungguhan Rayyan dan rasa penyesalannya membuat kebencian Rosa perlahan-lahan memudar.
"Malam ini tidur saja di kamarku Kak, nanti biar aku yang tidur sama Mila," tawar Rosa merasa tidak tega melihat Rayyan yang terlihat lelah dan berantakan.
"Nggak apa-apa, Ros. Aku tidur di kamar Karmila aja, tapi nunggu dia tidur dulu." Rayyan menolak.
"Ref, lo beliin kasur satu lagi buat tidur gue."
Refan mengernyitkan dahi bingung. Mau menaruh sofa saja nggak muat, apalagi kasur satu lagi, pikirnya. Itu karena kamar Karmila memang kecil, bahkan tanpa kamar mandi pula di dalamnya.
Kelihatannya mulai sekarang Rayyan harus belajar hidup sederhana, termasuk berbagi kamar mandi dengan anggota keluarga barunya ini, karena di rumah ini hanya ada satu kamar mandi, itupun letaknya di belakang.
"Kasur yang bisa gue tidurin di lantai," sambung Rayyan karena Refan justru terdiam mendengar perintahnya.
Rayyan sadar, mulai sekarang ia harus terbiasa dengan tempat tinggalnya yang sekarang.
Bayangkan saja, seorang Rayyan pemilik kafe yang tersebar di seluruh kota besar di negaranya dan juga putra dari penguasa ternama, sekarang harus tinggal di rumah kontrakan sederhana. Bagi Karmila dan Rosa mungkin rumah itu lumayan besar, tetapi buat seorang Rayyan ... entahlah!
Ruang keluarga di rumah Rayyan saja masih jauh lebih besar dibandingkan dengan rumah ini.
*****
Rosa bangkit dari duduknya setelah mendengar suara ketukan pintu. Meninggalkan Rayyan dan Refan di ruang tamu.
"Rosa!" seru gadis cantik yang saat ini berdiri di hadapan Rosa dengan raut wajah terkejut.
"Sharla!" Rosa tak kalah kagetnya, kemudian mereka saling berpelukan.
Di sebelah Sharla terlihat berdiri seorang gadis yang tak kalah cantiknya dengan Sharla, sementara di belakang mereka terlihat Alvin dan Radith yang saling berpandangan, karena tak menyangka ternyata Rosa dan Sharla saling mengenal.
Rosa masih bingung kenapa Sharla bisa bareng sama Alvin dan Radith.
"Rosa!" Suara Radith membuyarkan lamunan Rosa.
"Oh, maaf! Ayo silakan masuk." Rosa tersenyum canggung. Mereka berempat kemudian masuk ke dalam rumah.
"Kak Rayyan!"
Rayyan menoleh, sedikit kaget melihat sang adik tiba-tiba sudah berdiri di sana. Namun, seketika langsung senyum manis langsung mengembang. Sharla langsung mendekati Rayyan dan memeluknya erat.
"Maaf, Kak, aku nggak tahu kalau kemarin Kakak menikah," ucap Sharla. Nada suaranya terdengar sedih.
"Mami udah ceritain semua Kak,"
Sharla melepaskan pelukannya dan menatap Rayyan dengan mata berkaca-kaca. Rayyan mencubit kedua pipi adik yang dicintainya itu dengan gemas.
"Kakak nggak apa-apa, kamu nggak usah khawatir." Rayyan sambil mengelus kepala Sharla dengan sayang.
"Kalian kapan pulang?"
"Tadi pagi, Kak, abis itu langsung ke kafe terus ketemu sama Kak Radith dan Kak Alvin," jelas Sharla.
"Rayyan."
Rayyan menatap gadis cantik di belakang Sharla kemudian langsung memeluknya.
Rosa yang melihat kejadian itu hanya melongo karena ia tidak tahu ada hubungan apa sebenarnya antara Sharla dan gadis itu dengan Rayyan.
"Jangan salah sangka dulu, dia Kakaknya Rayyan," ucap Radith seolah tahu apa yang dipikirkan Rosa.
"Lo siapin makan malam, nih gue udah bawain makanannya." Radith menyerahkan satu kantong besar berisi makanan pada Rosa. Rosa langsung menuju ke arah dapur dengan menahan rasa penasarannya.
Jika perempuan itu adalah Kakaknya Rayyan, mungkinkah Sharla sahabatnya itu adalah adiknya Rayyan? karena perempuan tadi dan Sharla kelihatan mirip.
"Seandainya benar Sharla adalah adiknya Rayyan, gimana perasaannya kalau dia tahu apa yang terjadi pada Karmila?" batin Rosa.
Sementara Rayyan masih memeluk erat perempuan cantik yang ternyata adalah Kakak perempuannya.
"Aku ikut prihatin dengan kejadian yang menimpamu, Ray, " ucap Sherly melepaskan pelukannya.
"Maafin aku karena aku tidak di samping kamu kemarin. Aku malah seneng-seneng di saat kamu lagi susah begini," ucapnya lagi penuh penyesalan.
Sherly dan adiknya memang baru pulang dari liburan mereka. Mereka berdua langsung pulang dari Surabaya setelah mendapat kabar dari maminya kalau Rayyan menikah.
"Maafin aku, Kak, aku terpaksa menikah duluan."
"Tidak masalah buat aku, Ray, aku nggak apa-apa," sahut Sherly menyunggingkan senyuman.
"Lo tenang aja Ray, bentar lagi Sherly nyusul, iya kan, Ref?" canda Radith sambil melirik Refan.
Semua orang tertawa kecuali Sherly yang berdecak kesal menatap tajam Radith, sementara Refan hanya tersenyum kecut.
Sudah bukan rahasia umum lagi kalau Refan sangat mengagumi Sherly, bukan hanya kagum tapi Refan juga sangat mencintai Sherly. Namun, sayangnya Sherly tidak pernah menganggap Refan sama sekali, Sherly sudah menganggap semua sahabat Rayyan itu sebagai adiknya, sama seperti Rayyan. Apalagi, usia Refan yang memang dua tahun lebih muda dari Sherly.
Pak Kardi keluar dari kamar Karmila, Rayyan langsung bergegas mendekati Pak Kardi.
"Gimana keadaan Karmila, Pak?"
"Sudah kembali tenang," jawab Pak Kardi seraya melihat ke ruang tamu yang terlihat ramai.
"Sharla, Kak Sherly, kenalin ini Pak Kardi, Bapak mertuaku."
Sharla dan Sherly langsung menghampiri Pak Kardi.
"Saya Sherly, Pak, Kakaknya Rayyan, dan ini adik saya Sharla." Sherly meraih tangan Pak Kardi dan mencium punggung tangannya dengan sopan diikuti oleh Sharla.
"Mohon maaf sebelumnya, Pak, karena mami dan papi kami belum bisa datang. Mereka masih ada urusan bisnis di luar negeri," ucap Sherly merasa tidak enak karena di hari pernikahan Rayyan mereka semua tidak ada yang hadir.
"Tidak apa-apa, Nak, kalian silakan duduk dulu, Bapak mau ke belakang sebentar," sahut Pak Kardi tersenyum hangat.
"Terima kasih, Pak."
Tak lama kemudian, Rosa datang sambil membawa minuman dan camilan.
"Ros, kok Kak Rayyan bisa ada di rumah kamu, memangnya apa hubungan kamu dengan istri Kak Rayyan? Terus, istri Kak
Rayyan mana?" cerocos Sharla.
"Jadi lo adiknya Kak Rayyan?" Sharla mengangguk.
"Istri Kak Rayyan ada di kamar sama ibu, tadi dia histeris lagi," jelas Rosa. Mereka semua saling berpandangan kecuali Refan dan Rayyan.
"Beneran, Ray, tadi Karmila histeris lagi?" tanya Radith. Rayyan mengangguk sedih. Radith dan Alvin menatap Rayyan iba, sementara Sharla dan Sherly masih bingung.
"Gue pengen ketemu sama istrinya Kak Rayyan, anterin gue Ros." Rosa mengangguk, kemudian mengajak Sharla dan Sherly ke kamar Karmila.
Sesampainya di kamar, terlihat Karmila yang sedang berbaring sambil menatap langit-langit kamarnya di temani Bi Sumi.
Pandangannya terlihat kosong, kelihatannya jiwanya kembali terguncang setelah kejadian tadi.
"Karmila?"
Karmila menoleh ke arah suara begitupun Bi Sumi.
Sementara Sharla menatap Rosa bingung.
"Sharla!" seru Karmila kaget, tetapi kedua matanya langsung berbinar melihat kedatangan sahabatnya itu.
Sharla berjalan ke arah Karmila dengan tersenyum senang, tetapi seketika langkahnya terhenti dan menatap ke arah Rosa, wajah cerianya berubah cemas.
"Ros, jangan bilang kalau-" ucapan Sharla terhenti melihat anggukan dari Rosa.
"Iya, Mila istrinya Kak Rayyan," lirih Rosa, kedua bola matanya sudah berkaca-kaca. Ia sudah dapat membayangkan betapa kecewanya Sharla saat mengetahui kalau kakaknya sendirilah yang telah memperkosa sahabat baiknya, karena Rosa sangat tahu bagaimana Sharla yang begitu menyayangi Karmila, sama seperti dirinya.
Sharla memundurkan langkahnya, ia sungguh tidak sanggup membayangkan.
"Sharla ...."
Panggilan dari Karmila menyadarkannya, Sharla dengan cepat menghampiri Karmila dan memeluknya dengan erat.
Tangisannya pun pecah di pelukan Karmila, hatinya begitu sakit membayangkan penderitaan Karmila saat ini, penderitaan yang ternyata disebabkan oleh kakaknya sendiri ....
*
*
Jangan lupa like, komen, dan votenya ya 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Prihatindwirahayu
ceritanya bagus cuman nama tokohnya mirip-mirip kadang bikin mikir 2x 😁
2023-05-28
0
Ms Dahlia
kl sharla KK nya rayuan harusnya umurnya lebih tua dr Rosa. Rosa kan seumuran Karmila berati Masi 20 tahun y. karena ikut waktu yg 7tahun lalu itu.
2022-09-26
0
Kendarsih Keken
💪💪💪 Karmila kamu di kelilingi orang2 yng baik , kamu pasti bisa melalui nya
Rayyan yng mau kamu ajak tinggal di rumah baru , jngn hanya Karmila tp semua keluarga nya
pasti Karmila nggsk akan menolak
2022-07-14
1