"Rosa!"
Refan berteriak saat melihat Rosa sudah kembali dari toilet.
Rosa melangkahkan kakinya mendekati tiga cowok tampan yang sedang duduk menikmati makanannya.
"Ya ampun, berasa tuan putri gue dikelilingi cowok-cowok tampan," batin Rosa sambil senyum-senyum sendiri.
"Ada apa, Pak Bos?"
"Rayyan bilang dia mau tinggal bersama kalian."
"Hah! Apa?" Rosa hampir saja tersedak minumannya.
"Bukannya Pak Bos bilang mereka akan tinggal di rumah baru?"
"Karmilanya nggak mau," jawab Refan cepat.
"Besok Karmila udah diijinkan pulang, Rayyan nyuruh gue ke rumah lo buat nyiapin semuanya, biar Karmila merasa nyaman," jelas Refan lagi. Rosa mengangguk mengerti, tetapi detik berikutnya, raut wajahnya berubah cemas.
"Kenapa? Lo keberatan?"
"Bu- bukan begitu, Pak Bos, tapi .... "
"Tapi apa?" Refan penasaran, begitupun Radith dan Alvin.
"Mmm, masa mereka mau tidur di karpet, Pak Bos," jawab Rosa pelan, tetapi masih terdengar di telinga Refan.
"Maksudnya?" tanya Refan masih tidak mengerti.
"Begini, Pak Bos-"
"Nggak usah basa-basi!" potong Refan cepat, sebelum Rosa menyelesaikan ucapannya.
Akhirnya dengan berat hati dan bercampur malu Rosa menceritakan pada Refan dan kedua sahabatnya.
"Setelah selesai makan, kita langsung ke rumah lo sekalian membeli perabotan rumah yang diperlukan."
Rosa mengangguk sambil menunduk malu.
"Maaf, Pak Bos, aku jadi ngerepotin," ucap Rosa tanpa melihat Refan.
"Ini perintah Rayyan, jadi lo tenang aja!"
Rosa mengangguk, menuruti ucapan bos tampannya itu.
Selesai makan, mereka berempat langsung meninggalkan rumah sakit, setelah sebelumnya berpamitan dengan Rayyan dan Karmila, juga Pak Kardi dan Bi Sumi.
Sebenarnya Rosa ingin membawa Bapak dan Ibunya pulang bersama, tetapi Rayyan melarangnya, karena takut Karmila kembali histeris jika di tinggal sendiri. Rayyan tahu, Karmila masih takut melihatnya jika hanya berdua saja dengannya.
***
"Udah siap semua, Ray?"
Refan menghampiri Rayyan yang sudah selesai berkemas.
"Udah, tinggal bawa aja nih!"
Refan mengambil alih tas yang di bawa Rayyan.
"Alvin sama Radith."
"Mereka lagi sibuk, katanya ntar malem mereka langsung ke rumah aja," potong Refan.
"Ohh ...." Rayyan mengangguk mengerti.
Kedua temannya itu memang sibuk karena mereka adalah pemilik perusahaan. Sementara Rayyan, dia masih beruntung karena Refan masih bisa mengatasi semua pekerjaannya sebagai pemilik kafe yang tersebar hampir di seluruh kota besar di negaranya.
Sore ini karmila sudah diijinkan pulang, karena keadaannya sudah membaik. Pak Kardi dan Bi sumi berjalan mengapit karmila, sementara Rayyan dan Refan berjalan lebih dulu di depannya.
Karmila menatap punggung Rayyan yang berjalan di depannya. Dalam hatinya, ia belum bisa menerima laki-laki itu sebagai suaminya. Entah bagaimana nasib rumah tangganya nanti, ia sendiri tidak tahu, yang jelas, dalam hatinya saat ini yang ada hanyalah kemarahan dan kebencian terhadap laki-laki itu.
*****
Setelah tiga puluh menit berlalu, akhirnya mereka sampai di rumah.
"Selamat datang ...!" seru Rosa dari dalam rumah dengan tersenyum ceria menyambut kedatangan mereka.
"Ibu pikir kita salah rumah," ucap Bi Sumi kaget.
Rosa tersenyum simpul dan memeluk karmila yang masih terpaku, kemudian menariknya masuk ke dalam rumah.
"Rosa, ini ...."
"Suami kamu yang siapin, biar kita semua di sini merasa nyaman katanya," sahut Rosa seolah mengerti apa yang di pikirkan karmila.
Karmila menyapu pandangannya ke seluruh area rumah.
Rumah ini, seminggu yang lalu masih tampak kosong tanpa ada perabotan apapun, karena uang karmila dan Rosa hanya cukup buat menyewa rumah itu selama satu tahun saja.
Mereka berdua hanya mampu membeli satu kasur yang mereka siapkan buat Bapak dan Ibunya, sementara mereka berdua rencananya akan tidur di atas karpet, karena nanti saat mereka gajian mereka akan membeli kasur sendiri buat mereka berdua.
Namun, hari ini rumah ini terlihat lain. Dinding rumah di cat dengan rapi dan terlihat cerah, perabotan di ruang tamu sampai ke dapur semuanya terlihat baru dan bagus.
"Ini kamar kamu, Mil," ucap Rosa mengagetkan karmila yang masih sedikit melamun.
Karmila kemudian masuk ke dalam kamarnya. Dirinya di buat takjub, satu ranjang besar dan juga lemari tak lupa dengan meja rias yang di atasnya sudah tertata rapi dengan alat make-up.
Semuanya terlihat mewah, warna dinding bahkan warna sprei di ranjangnya pun bener-bener sesuai dengan seleranya.
Sejenak Karmila mengulas senyumnya tipis.
"Apa kamu menyukainya?"
Suara laki-laki di belakangnya membuat Karmila menoleh dengan senyum yang masih tersungging di bibirnya.
Namun, detik itu juga senyumnya langsung menghilang. Karmila terkejut, wajahnya tiba-tiba terlihat panik dan ketakutan.
"Kamu ...." Suara Karmila bergetar. Rayyan yang melihat perubahan wajah Karmila langsung kaget.
"Tenanglah ... aku tidak akan melakukan apapun!"
Karmila memundurkan langkahnya dan mulai menangis.
"Rosa! Rosa!" panggil Rayyan dengan suara keras. Rosa yang baru saja sampai di dapur setelah keluar dari kamar Karmila, sangat terkejut saat mendengar teriakan Rayyan. Begitupun Refan dan Bi Sumi juga Pak Kardi.
"Ada apa?" Rosa langsung menerobos masuk ke kamar Karmila.
"Mila!" seru Rosa kaget, dilihatnya Karmila yang sedang terduduk di lantai memeluk lutut sambil menelungkupkan wajahnya. Tubuhnya bergetar, menangis ketakutan.
Karmila mendongak karena mendengar suara Rosa dan menatapnya sejenak, terlihat raut ketakutan di wajahnya.
"Rosa ...."
Karmila memeluk Rosa dengan erat. Sementara Rayyan sangat syok melihat kejadian ini. Ia tidak mengira kalau pertanyaannya malah membuat Karmila histeris.
Rayyan tadi tidak menyadari, kalau ia hanya berdua saja dengan Karmila di dalam kamar.
Refan langsung membawa Rayyan keluar kamar setelah Pak Kardi dan Bi Sumi juga ikut masuk ke dalam kamar untuk melihat Karmila.
"Gue cuma nanya, apa dia suka dengan kamarnya, karena gue liat dia tersenyum senang, tapi ...." Rayyan berucap lirih.
"Gue nggak bermaksud buat dia ketakutan."
"Tenanglah! Semua akan baik-baik saja," ujar Refan sambil merangkul bahu Rayyan, mencoba menenangkannya.
*
*
Terima kasih yang sudah mampir, jangan lupa tinggalin jejak kalian ya,
Like, komen, dan votenya 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Kendarsih Keken
ysng sabar Ray , semoga semua akan indah pada waktu nya
2022-07-14
0
Sweet Girl
sabar Rayy.... proses...
2022-07-07
0
Aska
sabar Ray Mila masih trauma dia seiring berjalannya waktu Mila pasti tidak takut lagi dengan mu
2022-07-07
0