Sementara tanpa mereka sadari, Karmila yang tadinya tertidur karena pengaruh obat, perlahan-lahan membuka matanya. Kedua matanya berbinar saat ia melihat Rosa, Bapak dan juga ibunya berada di depannya saat ini.
"Bagaimana kalau dia sampai hamil, Pak?"
Deg!
Kata-kata yang ia dengar baru saja seketika menghentikan niatnya untuk memanggil Rosa. Bibirnya tiba-tiba kelu, ingin rasanya ia berteriak, tetapi lidahnya seolah kaku. Karmila kembali memejamkan matanya, pura-pura tertidur lagi saat ia melihat Rosa datang menghampirinya dan memeluknya sambil menangis.
Ingin rasanya ia bangun, tetapi dalam hati, Karmila merasa penasaran. Sampai akhirnya perdebatan mereka berakhir, dan Karmila pun mendengar semuanya. Hatinya menjerit pilu, apalagi saat ia mendengar bapak dan ibunya menangis, hatinya benar-benar hancur.
"Maafin Mila, Pak, Bu ...." Karmila menangis dalam hati.
Karmila membuka matanya, kedua bola matanya menyorot tajam ke arah laki-laki yang sedang bersimpuh di lantai sambil menunduk.
Laki-laki itu, seseorang yang telah menghancurkan hidupnya, menghancurkan hati keluarganya. Laki-laki itu ....
"Aku sangat membencimu, sangat!" lirih Karmila penuh amarah.
"Rosa ...." panggil Karmila pelan.
Rosa menoleh ke arah ranjang dan mendapati Karmila yang sudah tersadar.
"Mila sayang ...." Rosa langsung memeluk Karmila.
"Kamu sudah sadar, Nak, Alhamdulilah ...." Bi Sumi tersenyum senang. Pak Kardi langsung menghampiri Karmila.
"Sayang, anak Bapak." Pak Kardi membelai rambut Karmila dengan air mata haru.
"Bapak ... Mila kangen."
"Bapak sama Ibu juga kangen sama kamu, Nak," isak Bi Sumi, kembali memeluk Karmila.
"Biar saya periksa dulu keadaannya, Pak." Dokter Ferdi menghampiri Karmila. Mereka bertiga mengangguk, mempersilahkan Dokter Ferdi.
Sementara Refan membantu Rayyan berdiri. Rayyan memperhatikan Karmila dari tempatnya berdiri.
"Saat bersama keluarganya dia terlihat baik-baik saja, bahkan tidak mengamuk seperti tadi pagi."
"Mungkin dia merasa tenang karena ada keluarganya di sini," sahut Refan.
"Menurut lo, apa gue nanti bakalan sanggup menghadapi kemarahannya?" Rayyan menghela napas panjang.
"Lo sendiri yang mau bertanggung jawab bukan? Apapun resikonya?" Refan menatap sahabatnya itu berusaha memberikan semangat.
"Gue percaya lo pasti bisa, Ray."
Rayyan mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya pada Karmila.
"Gimana, Om?" tanya Rayyan setelah Dokter Ferdi selesai memeriksa Karmila.
"Keadaannya sudah membaik." Dokter Ferdi tersenyum.
"Kedatangan keluarganya berdampak positif buat dirinya," lanjut Dokter Ferdi, membuat
Rayyan tersenyum lega.
"Bapak ...." Karmila menatap Pak Kardi sebentar. Memandangi wajah orang tua yang selama ini merawatnya dengan penuh kasih sayang.
"Mila mau menikah dengannya."
Pak Kardi dan Bi Sumi terkejut, mereka saling berpandangan begitupun Rosa.
"Sayang ...."
"Mila sudah mendengar semuanya, Pak, biarkan dia bertanggung jawab," ucap Karmila, air matanya mengalir, hatinya terasa sakit.
"Hidup Mila udah hancur Pak ...."
Bi Sumi memeluk Karmila dengan erat.
"Tapi Bapak tidak setuju kalau kamu menikah dengannya, Nak, Bapak nggak rela!" Pak Kardi masih bersikeras sambil menatap Rayyan tajam.
Karmila meraih tangan Pak Kardi dan mencium punggung tangannya sambil terisak.
"Mila takut, Pak, Mila tidak ingin membuat kalian malu nantinya, Mila sayang sama kalian." Karmila terisak, sambil terus menatap Pak Kardi.
"Kalau kamu nikah sama dia, lalu bagaimana dengan Noah?"
Mendengar ucapan Rosa, Karmila semakin terisak.
"Aku udah nggak pantas buat dia Ros." Karmila menangis pilu.
Bayangan Noah yang sedang tersenyum manis, terlintas di kepalanya.
Noah ... lelaki itu adalah cinta pertamanya, dan Karmila sangat mencintainya. Seminggu yang lalu sebelum kejadian naas yang menimpanya, Noah berpamitan padanya untuk melanjutkan studinya di luar negeri, memenuhi keinginan orang tuanya.
Hubungan Noah dan Karmila sudah berjalan selama satu tahun lebih. Kedua orang tua Noah juga sudah mengenalnya dengan baik. Meskipun keluarga Noah sangat kaya raya, tetapi mereka tidak pernah memandang status sosial, karena itulah mereka merestui Noah berpacaran dengan Karmila, walaupun mereka tahu kalau Karmila hanya dari keluarga biasa saja.
"Aku merindukanmu, Kak Noah ...."
.
.
.
Nulis part ini, bikin authornya mewek pagi-pagi. Ikutin terus lanjutannya ya, jangan lupa dukung author dengan cara like, komen, dan votenya 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Sonya Bererenwarin
kasih brp kilo bawang nih Thor😭😭😭
2025-03-04
0
Sweet Girl
beruntung koen Rayy
2022-07-07
0
Aska
😢😢😢😢😢
2022-07-07
0