Amelia Rosyana , dia adalah anak dari Pak Kardi dan Bi Sumi, orang yang selama ini merawat Karmila dari remaja.
Karmila adalah gadis yatim piatu, kedua orang tuanya sudah meninggal semenjak ia masih kecil. Ayah dan Ibunya meninggal karena kecelakaan mobil.
Dari usia sepuluh tahun, semenjak kedua orang tuanya meninggal, Karmila tinggal bersama paman dan bibinya, tetapi sayangnya Karmila tidak di perlakukan dengan baik oleh mereka.
Karmila kecil diperlakukan seperti pembantu dan seringkali disiksa jika melakukan kesalahan.
Hidup Karmila waktu kecil sangat menderita, sampai akhirnya pada suatu malam, karena sudah tidak tahan dengan perlakuan paman dan bibinya yang kejam, Karmila akhirnya melarikan diri.
Di tengah hujan deras dan penuh luka di bagian tubuhnya, Karmila berlari sambil menangis meninggalkan rumah itu. Malam itu, sehabis menyiksa Karmila, paman dan bibinya berserta anaknya pergi keluar rumah untuk menghadiri sebuah pesta.
Beruntung Karmila mempunyai kunci cadangan, (karena selama di rumah itu, Karmila yang ditugaskan mengurus rumah, karena setelah Karmila beranjak remaja, sang bibi memecat semua pembantu di rumahnya) sehingga ia bisa melarikan diri dengan mudah.
Bi Sumi adalah orang yang pertama kali menemukan Karmila. Pagi hari saat ia membuka pintu rumahnya, Bi Sumi melihat seorang anak perempuan tergeletak di depan
rumahnya. Saat itu Bi sumi berniat akan membersihkan halaman rumahnya.
****
Tujuh tahun yang lalu ....
Masih dengan memegang sapu di tangannya, Bi Sumi berteriak memanggil suaminya.
"Bapak! Tolongin, Pak ...!" teriak Bi Sumi sambil melempar sapu yang digenggamnya.
Pak Kardi, suami Bi Sumi yang kaget mendengar istrinya berteriak, segera berlari ke depan melihat istrinya.
"Ada apa, Bu?!" seru Pak Kardi.
"Ini, Pak, ada anak pingsan di sini, ayo kita bawa ke dalam, Pak!" teriak Bi Sumi dengan panik. Pak Kardi langsung membopong tubuh anak kecil itu ke dalam rumah.
"Badannya panas banget, Pak."
Bi Sumi menempelkan punggung tangannya pada kening anak itu. Perempuan itu terlihat begitu khawatir.
"Bu, gantiin dulu bajunya, baju anak ini basah semua."
Bi Sumi langsung beranjak menuju kamar anaknya. Diambilnya satu setel baju milik Rosa, kemudian dengan terburu-buru Bi Sumi segera mengganti baju anak remaja yang masih terbaring lemah di atas ranjangnya itu. Pak Kardi pun tidak mau kalah dari Bi Sumi , dengan bergegas ia menyiapkan air hangat dan handuk.
"Badannya panas banget, Pak," ucap Bi Sumi lagi, setelah selesai menggantikan pakaian anak itu.
"Iya Bu, mudah-mudahan setelah dikompres panasnya turun." Pak Kardi meletakkan handuk basah di kening anak itu.
"Kalau dia masih demam juga, kita bawa ke dokter saja, Pak." Pak Kardi mengangguk setuju.
"Kira-kira anak siapa ya, Pak, kenapa dia bisa pingsan di depan rumah kita?"
"Entahlah, Bu. Nanti kalau dia sadar kita tanyain," jawab Pak Kardi.
"Sebaiknya Ibu langsung masak saja, Bu, siapin makanan. Biar nanti kalau anak ini sadar, dia bisa langsung makan." Pak Kardi menatap istrinya yang mengangguk patuh.
"Sekalian bangunin Rosa, Bu, udah siang."
"Iya Pak, anak itu kebiasaan banget. Sudah bangun solat subuh, malah dia tidur lagi." Bi Sumi menggerutu kesal.
Pak Kardi dengan telaten merawat anak itu, berkali-kali ia mengganti handuk yang mulai mengering kemudian membasahinya lagi dan kembali mengompres kening anak itu.
"Bapak ... dia siapa, Pak?" tanya seorang anak perempuan yang mungkin usianya hampir sama dengan anak yang ada di depannya saat ini.
"Ibu sama Bapak tadi menemukan dia pingsan di depan rumah, Ros," jawab Pak Kardi pada anaknya.
"Ya, ampun ... kasihan banget, Pak." Pak Kardi mengangguk pelan.
"Rooss ...! Bantuin Ibu, Nak!" teriak Bi Sumi dari arah dapur.
"Iya Bu!" Rosa langsung beranjak menuju dapur.
****
Karmila membuka matanya pelan, saat pandangannya mulai terlihat jelas, yang dilihat pertama kali di depannya adalah seorang laki-laki sekitar empat puluh tahunan yang sedang menatapnya iba.
"Kamu sudah sadar, Nak?" Pak Kardi menyunggingkan senyuman.
"Mila lagi di mana, Pak?" Gadis itu berucap pelan.
"Kamu ada di rumah Bapak, tadi Bapak dan Ibu menemukan kamu pingsan di depan rumah."
Karmila mencoba bangkit dari tidurnya, tetapi, Pak Kardi melarangnya.
"Kamu istirahat saja dulu, Nak, badan kamu masih lemah." Pak Kardi memegang kening anak itu.
"Alhamdulilah ... panasnya sudah turun." Pak Kardi tersenyum lega.
"Bu! Makanannya sudah siap belum?"
"Sudah Pak!" jawab Bi Sumi dari arah dapur.
"Dia sudah sadar, Pak." Bi Sumi langsung mendekati anak itu dengan perasaan senang,
diikuti Rosa yang juga ikut tersenyum.
"Iya, Bu." Pak Kardi menjawab sambil menatap anak itu penuh kasih sayang.
Sementara Karmila menatap orang-orang di depannya dengan bingung, karena merasa tidak mengenal mereka.
.
.
Dukung terus Authornya ya, dengan cara like, komen, dan votenya. Giftnya juga boleh 🤭
Terima kasih sudah membaca ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Puspa Trimulyani
jangan jangan bibinya Karmila adalah ibunya Olivia, tunangannya rayyan, Olivia jalang😡
2022-07-16
0
Sweet Girl
Alhamdulillah ketemu pak Kardi sekeluarga.
2022-07-07
0
Aska
kasian Mila 😢😢😢😢
2022-07-07
0