Sesampainya di rumah sakit, gadis itu langsung dibawa ke ruang IGD untuk mendapatkan pertolongan.
Rayyan berdiri sambil menengadahkan kepalanya, menyandarkan tubuhnya di dekat pintu ruangan di mana gadis itu sedang mendapatkan pertolongan dari dokter.
Pria itu menghembuskan napas kasar sambil meremas rambut dengan kedua tangannya. Cemas bercampur panik juga ketakutan, itulah yang Rayyan rasakan saat ini.
Sebelumnya, ia sudah menghubungi ketiga sahabatnya agar segera menyusul ke rumah sakit. Rayyan merasa, kalau ia tidak bisa menghadapi masalah ini sendirian. Pria tampan itu benar-benar membutuhkan sahabat-sahabatnya sekarang.
Tak berapa lama kemudian, pintu ruangan terbuka. Dokter Ferdi keluar dari ruangan setelah melakukan tindakan medis pada gadis yang baru saja dibawa Rayyan ke rumah sakit.
"Gimana keadaannya, Om?" tanya Rayyan cemas.
Dokter Ferdi tersenyum sekilas menatap keponakannya itu. Rayyan memang sengaja membawa gadis itu ke rumah sakit di tempat pamannya bekerja. Kebetulan sekali, saat dia datang Dokter Ferdi sedang tidak ada pasien.
Saat Dokter Ferdi melihat Rayyan, dia langsung mengambil alih menangani pasien. Menggantikan dokter yang tadinya memeriksa gadis yang dibawa oleh keponakannya itu.
"Duduklah!" ucap Dokter Ferdi setelah Rayyan sampai di dalam ruangannya.
"Ceritakan sama Om, apa yang sebenarnya terjadi pada gadis itu?" Dokter Ferdi menatap Rayyan dengan tajam.
"Bagaimana keadaan dia, Om?" Bukannya menjawab, Rayyan malah balik bertanya.
"Terlambat sedikit saja, dia tidak akan selamat." Dokter Ferdi menghembuskan napasnya kasar.
"Dia kehilangan banyak darah, untung kamu cepat membawanya kemari, kalau tidak, gadis itu sudah pasti tidak akan tertolong lagi."
Rayyan sedikit bernapas lega mendengar jawaban sang dokter. Setelah beberapa saat yang lalu, merasakan panik hingga napasnya terasa begitu berat.
"Siapa dia? Kenapa dia mencoba bunuh diri dan terdapat luka bekas kekerasan seksual?" Dokter Ferdi menatap tajam ke arah keponakannya itu.
Namun, tatapannya terlihat gelisah. Sebagai dokter, dia sudah bisa menebak, apa yang sudah terjadi pada gadis itu.
Sang dokter hanya berharap, semoga keponakannya bukanlah penyebab dari apa yang sudah terjadi pada gadis malang itu.
Mendengar pertanyaan Dokter Ferdi, Rayyan langsung menundukkan kepalanya. Pria itu tidak berani menatap tatapan intimidasi pamannya.
"Aku- "
"Jawab yang jujur, Rayyan!"
Belum selesai Rayyan berucap, Dokter Ferdi sudah memotong ucapannya.
"Kamu beruntung, karena tadi Om langsung menghentikan Dokter Budi sebelum dia memeriksa kondisi gadis itu, kalau tidak ... kamu sendiri pasti tau apa yang akan terjadi." Dokter Ferdi masih menatap wajah Rayyan yang kembali tertunduk.
"Maaf, Om ..., " ucap Rayyan pelan.
Kemudian, dengan terbata Rayyan menceritakan dari awal sampai akhir, pertemuannya dengan gadis itu.
Sampai akhirnya, kejadian yang hampir saja membuatnya mati berdiri ini terjadi.
Rayyan benar-benar sangat terkejut saat ia mendapati seseorang yang mencoba bunuh diri di apartemennya. Dia kembali mengingat saat melihat gadis itu
tergeletak di dalam bathtub kamar mandi apartemennya.
Rayyan menduga, gadis itu sengaja ingin mengakhiri hidup dengan cara mengiris nadinya. Saat ditemukan, di tangan kanannya terlihat pisau. Pisau miliknya yang tak sengaja dia letakkan di kamar mandi.
'Sial!'
Rayyan mencoba mengingat-ingat, kenapa pisau itu bisa berada di dalam kamar mandi. Ingatannya langsung berputar pada saat kemarin dirinya sedang menonton televisi sambil mengupas buah apel.
Saat itu, tiba-tiba saja Rayyan ingin buang air dan akhirnya dengan terburu-buru ia masuk ke dalam kamar mandi sambil membawa pisau di tangannya.
Namun, saat Rayyan keluar dari kamar mandi, pria itu lupa membawa pisau itu kembali. Saat itu ponselnya tiba-tiba berdering, hingga membuatnya lupa kembali ke kamar mandi untuk mengambil pisau itu.
'Seandainya aku tidak meninggalkan pisau itu di kamar mandi, mungkin gadis itu tidak akan nekad bunuh diri.'
Rayyan mengusap wajahnya dengan kasar. Kemudian menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan.
Ada rasa ketakutan yang saat ini menyelimuti hatinya.
.
.
.
Terima kasih sudah membaca...
Jangan lupa like, komen, dan votenya ya, teman-teman 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Puspa Trimulyani
rayyan harus menikahi Kamila, karena dia sdh merenggut kesuciannya
2022-07-16
0
Kendarsih Keken
masih nyimak
2022-07-14
0
Aska
sebagai laki laki kmu harus tanggung jawab Ray nikahilah Karmila
2022-07-07
0