Inginku Memilikimu

Inginku Memilikimu

Pertengkaran

Velina, istri dari Reydan Derwaga, lelaki yang pernah menolongnya, dan kini telah menjadi suaminya karena sebuah insiden saat terjebak hujan deras, dan berteduh ketika menempuh perjalanan menuju kampung halaman mendiang orang tuanya Velin.

Siapa sangka, jika mereka akhirnya menjadi suami-istri karena kesalahpahaman warga, dan penjelasan atau bukti yang diberikan tertolak. Jadi, mau tidak mau, Reydan dan Velin dinikahkan oleh warga setempat.

Setelah menjadi suami-istri, perjalanan rumah tangga mereka tidak semulus pipi glowing. Masalah demi masalah tengah menguji hubungan pernikahan mereka berdua.

Kini, Velin tengah terbaring lemas di ruang rawat pasien setelah dilakukan penanganan oleh Dokter. Keadaannya yang sangat memprihatinkan mengenai luka di wajahnya, Velin belum juga sadarkan diri dari komanya, benar-benar memprihatinkan kondisinya saat ini.

Reydan selaku suaminya yang tengah bersedih mendapati sang istri telah mengalami insiden kecelakaan, merasa bersalah besar karena tidak mampu menjaganya dengan baik sesuai janjinya.

Sedangkan Nyonya Weni selaku ibunya yang melihat putranya bersedih, ikut duduk disampingnya.

"Kamu yang sabar ya, semoga Velin segera siuman, dan tidak ada sesuatu yang dikhawatirkan pada istri kamu. Maafkan Mama sama Papa yang sudah mengizinkan kalian datang. Tidak seharusnya Velin ikut, dan mungkin tidak akan terjadi hal seperti ini," ucap ibunya, Reydan masih diam.

"Papa percaya kalau istrimu pasti bisa melewati semua ini, Velin bukan seseorang yang lemah, dia pasti akan segera sadarkan diri, dan dengan keadaan baik-baik saja." Timpal Tuan Praja berusaha untuk meyakinkan putranya.

"Yang dikatakan sama Papa kamu itu benar, Nak, kamu jangan putus doanya, semoga istrimu segera sadarkan diri dari koma. Mama yakin, semua akan baik-baik saja. O iya, ini, kamu makan dulu, biar gak sakit perut kamu. Kalau sampai kamu sakit, siapa yang akan menjaga Velin, ini, makanlah, setidaknya kamu ada tenaga. Mama mau menemani Nyonya Merlyn dulu, kamu makanlah, jangan menyakiti diri sendiri, ini ambil."

Reydan yang sebenarnya tidak berselera makan, dirinya tidak bisa menolak, dan tetap makan meski rasanya begitu hambar dan susah untuk ditelan.

Baru aja makan satu suapan, dan mau lanjut mengunyah, tiba-tiba Gezan menghampirinya.

"Masih bisa-bisanya ya, istri sakit masih punya selera makan." Tiba-tiba Gezan selaku mantan suaminya Velin berkomentar disaat Reydan tengah makan.

Saat itu juga, Reydan membuang makanan yang ada di tangannya, dilempar jauh entah kemana. Cepat kilat langsung mencengkram kerah baju miliknya Gezan.

"Kamu bilang apa tadi? aku masih punya selera makan, katamu? kalau bukan butuh kesehatan untuk menjaga Velin, sebutir nasi saja tidak akan aku telan, ngerti kamu! aku tahu dia mantan istrimu, tapi kamu sendiri yang sudah menceraikannya, dan kamu sendiri yang bilang, kalau perempuan tidak hanya Velin saja, lantas, apa salahku menikahinya, dan atas dasar apa kamu menghakimi ku, ha!" bentak Reydan yang sudah dikuasai emosinya.

Merasa gagal menjadi suami yang bertanggung jawab saja, Reydan ingin rasanya menghukum dirinya sendiri. Tapi, dirinya bisa apa dengan kondisi istrinya yang belum juga sadarkan diri.

"Asal kamu tahu, kalau bukan hasutan keluarga ku, tidak mungkin aku menceraikan istriku. Aku tahu aku salah, tapi itu murni bukan kesalahan ku, ngerti!" Gezan balik membentak Reydan saat menjawab ucapan darinya.

Cuih!

Reydan melu-dah ke sembarang arah, dan tak lepas dengan seringainya penuh tatapan membenci.

Saat itu juga Gezan langsung melayangkan sebuah tinjuan yang mengarah sasaran di bagian sudut bibir miliknya Reydan. Sayangnya Reydan lebih sigap untuk menghalanginya.

Kini sebaliknya, justru Reydan balik melayangkan sebuah tinjuan yang langsung mengenai sasaran, yakni bagian rahangnya Gezan berulang kali hingga babak belur dan mengeluarkan dar-ah segar di bagian sudut bibirnya.

"Hentikan! kalian ini bukan lagi anak kecil yang saling menyerang, dan marah-marah tidak jelas. Tapi, kalian berdua ini udah dewasa, bukan anak kemarin sore, seharusnya kalian itu bisa berpikir lebih jernih lagi, ngerti kalian!" bentak Tuan Dion yang merasa terganggu atas keributan yang dibuat oleh mereka berdua, entah siapa yang memulainya, Tuan Dion merasa geram mendengarnya.

Memikirkan kondisi putrinya saja sudah tidak bisa tenang, ini malah ada keributan, pikir Tuan Dion.

"Dia yang mulai,"

"Dia!"

"Dia!"

"Bukan!"

" Iya!"

Reydan maupun Gezan sama-sama saling menuding satu sama lain, diantara mereka tidak ada yang mau disalahkan, dan merasa paling benar keduanya.

"Diam! kalian!" bentak Tuan Praja ikut memaki keduanya.

Reydan maupun Gezan sama-sama diam setelah mendapat bentakan dari Tuan Praja.

"Kalian itu sudah dewasa, tidak seharusnya kalian berantem disaat Velin belum sadarkan diri. Velin sedang berjuang untuk hidup, sedangkan kalian malah berantem. Semua tahu status kalian, satu mantan suami, dan yang satu suaminya. Tapi bukan seperti ini menyelesaikan masalah, bukan adu kehebatan, atau adu paling bagus tanya jawabnya, tapi sikap dari kalian. Apa kalian tidak malu berantem seperti ini di hadapan Tuan Dion dan Kakek Adjimala, juga Nyonya Merlyn, ha! tidak malu kalian, iya!" bentak Tuan Praja merasa geram.

Gezan maupun Reydan sama-sama menunduk, keduanya memang mempunyai hubungan pertemanan yang baik dulunya, karena sesuatu yang tidak diketahui, kini mereka menjadi persaingan sengit soal asmara.

"Saya mohon jangan ada lagi pertengkaran di rumah sakit ini mengenai Velin putri kami. Karena kami tahu kalian sedang merebutkan wanita yang sama, tapi saya mohon, jangan mengulangi keributan lagi. Kalian sudah dewasa, pasti kalian tahu bagaimana menyikapinya. Yang merasa bersedih tidak hanya kalian, tapi kami yang sudah kehilangan dari bayi. Jadi, tolong jangan membuat keributan lagi." Pinta Tuan Dion.

Reydan maupun Gezan masih menunduk, keduanya mengangguk, kemudian mendongak.

"Maafkan saya, Tuan, maafkan atas kesalahan yang sudah membuat keributan di rumah sakit ini, saya tidak akan mengulanginya lagi," ucap Gezan merasa bersalah.

"Saya juga minta maaf, Tuan, kalau saya sudah membuat keributan, dan saya tidak akan mengulanginya lagi. Saya akan fokus dengan kesembuhan Velin, hanya itu. Karena saya sudah berjanji untuk menjaganya, dan memberi perhatian penuh padanya." Timpal Reydan yang juga meminta maaf.

"Kami percaya kalau kalian berdua ini adalah orang yang tulus, dan sebaiknya kalian baikan, jangan ada permusuhan di antara kalian. Juga, kami tahu, bahwa kalian awalnya mempunyai pertemanan yang baik satu sama lain, dan kami minta, jangan saling membenci. Siapa orangnya yang mau menerima kenyataan pahit, tidak ada. Kami pun tidak ingin berpisah dengan putri kami, tapi apa daya, kenyataannya kami harus berpisah puluhan tahun lamanya. Ketika dipertemukan, kami masih diuji, meski kenyataannya entah akan seperti apa kehilangan atau memiliki." Tuan Dion berhenti sejenak ketika memberi penjelasan kepada Reydan dan juga Gezan.

Mereka berdua masih diam, keduanya merasa bersalah atas keributan yang dibuatnya.

"Tidak mendapatkan cinta dari orang yang kita cintai itu belum seberapa, lebih menyakitkan lagi, orang yang kita cintai tetapi telah pergi meninggalkan kita untuk selama-lamanya. Tidak mendapatkan cinta, kita bisa mencari pengganti, tetapi ketika kita kehilangan orang yang kita rindukan dan pergi untuk selama-lamanya, apa yang mau diganti? tidak ada, itulah yang kami pikirkan atas keselamatan putri kami. Jika kalian belum berjodoh, kalian bisa mencari penggantinya, tapi kami?"

"Saya mengerti, Tuan, maafkan saya," ucap Reydan yang mencoba untuk memahami di setiap kalimat yang diucapkan oleh Tuan Dion.

"Terima kasih atas nasehatnya, Tuan," timpal Gezan yang tidak tahu harus bicara apalagi, dirinya benar-benar kehabisan kata-kata.

Karena Velin masih belum juga sadarkan diri, Tuan Praja mendekati Reydan dan Gezan yang tengah bersama Tuan Dion. Kemudian, mengajak mereka untuk makan, yakni agar tidak ada keributan lagi seperti yang dilihat.

Sedangkan Nyonya Weni tengah menemani Nyonya Merlyn untuk menghibur, yakni agar tidak bertambah penat memikirkan keadaan Velin.

Terpopuler

Comments

Novie Tanjung Novie Tanjung

Novie Tanjung Novie Tanjung

👍👍👍👍
lnjuuttttt...
🌹🌹🌹

2023-12-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!