Rani pum masuk ke dalam rumah, setelan hati nya membaik.
" nak.. ??"( papah Rani) menatap sang anak, dan melambay kan tangan nya.
Rani pun menuju sang papah, yg sedan duduk sendiri ia duduk di samping sang papah, sambil memeluk nya.
" aduh anak papah, padahal sudah besar, tapi masih manja banget. " ( papah Rani) mengelus hijab sang anak, tidak lupa ia mencium ubun ubun Rina.
" biarin aja, mumpung sang pemilik engga ada. " ( Rani) mengerat kan peluk kan nya.
" eh.. eh.. pemilik nya ada di sini ya. " ( mamah Rani) berkacak pinggang.
" kali kali ngalah dikit lah mah, aku juga pingin di peluk palah, di manja papah. " ( Rani) sambil cemberut.
" boleh lah, tapi tuk sementara waktu saja, mamah pinjam kan, asal jangan lama aja. " ( mamah Rani) duduk di samping suami nya, kebetulan sofa nya memanjang.
papah nya Rani, hanya menggeleng kan kepala nya saja, melihat tingkah istri dan anak nya.
" oh iya nak, boleh papah bicara. " ( papah Rani)
" dari tadi juga papah bicara. " ( Rani) mendongak kan wajah nya, tapi hanya seperkian detik , karena ia menenggelam kan wajah nya, di dada sang papah.
" nak, bisa engga kamu bekerja di kantor papah kalau bukan kamu yg menerus kan, siapa lagi. " ( papah Rani)
Rani pun terdiam, ia bingung apa ia ambil saja, tawaran dari sang papah, atau gimana.
" papah kan udah tua nak, papah ingin di masa tua papah menghabis kan waktu di rumah saja, bersama mamah kamu. " ( papah Rani) mengelus kepala sang anak yg di tutupi hijab .
" papah belum tua pah, bahkan temen temen aku banyak yg mengira kalau papah sama mamah kaka aku. " ( Rani)
ha.. ha.. ha..
mamah dan papah Rani tertawa, saat mendengar ucapan Rani.
" ko, kalian malah tertawa sih, emang kenyataan nya seperti itu. " ( Rani) menampil kan wajah cemberut.
" habis nya ucapan kami itu lucu." ( papah Rani) mencubit pipi sang anak.
" papah ih, sakit ya. " ( Rani)
" uduh.. uduh.. maaf ya, mana yg sakit."( papah Rani) mengelus pipi sang anak.
tapi Rani malah menepis nya, dan masih memasang wajah masam.
" jangan marah dong, nanti cantik nya ilang. " ( papah Rani)
lagi lagi Rani, hanya terdiam.
" iy udah maaf ya sayang, kita bahas lagi ke pembicaraan sebelum nya ya . " ( papah Rani) menatap sang anak.
terdengar helaan napas dari Rani.
" gimana nak, walaupun papah masih kuat , justru itu peluang untuk kamu untuk belajar , dimana nanti papah sudah tua, papah bisa melepas kamu sayang . " ( papah Rani)
" nanti lah pah, aku pikir kan lagi, jujur pah berat untuk meninggal kan perusahaan tempat aku bekerja, karena bekerja di sana impian aku sejak lama."( Rani)
" papah mengerti nak , tapi kalau kamu engga belajar dari sekarang , mau kapan sayang, apa lagi kamu pewaris satu satu nya, siapa yg akan melanjut kan perusahaan papah. " ( papah Rani)
Rani menghela napas nya, apa yg di ucap kan oleh sang papah ada benar nya juga, tapi hati nya masih bimbang.
" papah kasih waktu, untuk kamu berpikir, tapi papah harap, kamu mau menerima tawaran papah. " ( papah Rani )
Rani mengangguk kan kepala nya saja sebagai jawab ban, ia harus mempertimbangkan semua.
ia pun pamit ke papah dan mamah nya, untuk ke kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments