waktu sudah menunjuk kan pukul tujuh , Rani pun sedang bersiap siap menuju ke kantor, di saat ia akan memasuk kan handphone nya.
handphone nnya berbunyi, dan ia melihat ternyata itu radit.
" assalamu'alaikum dit. " ( Rani)
" waalaikumsalam ran. " ( radit )
" ada apa dit. " ( Rani)
" ran, maaf ya hari ini aku engga bisa menjemput kamu ke rumah kamu, karena aku mau jemput enjel, kalau aku jemput kamu, takut nya aku ke siangan. " ( Radit)
" oh, engga apa apa dit, santay saja. " ( Rani)
" makasih ya ran, kamu doa kan aku, supaya aku bisa mendapat kan hati nya enjel. " ( Radit) dengan penuh semangat.
" iya aku do'ain, supaya kamu bisa pacaran sama enjel. ''( Rani ) sambil memegang dada nya, karena menahan sakit.
" iya udah kalau gitu aku tutup ya, takut nya macet, dan ujung ujung nya ke siangan. " ( Radit)
" iya dit. " ( Rani)
" assalamu'alaikum.. ?? " ( Radit)
" waalaikumsalam.. ?? " ( Rani)
klik.
Radit pun mematikan sambungan telpon nya, Rani menghela napas nya, ia berusaha sekuat tenaga untuk menahan air mata nya, yg hampir saja jatuh ke pipi nya, setelah lebih tenang Rani pun menuju ke bawah, di sana udah ada sang mamah dan juga papah nya.
" pagi mah, pah .. ?? " ( Rani) mengecup pipi sang papah, dan kini beralih ke arah sang mamah.
" pagi juga sayang.. ?? " ( papah dan mamah Rani) sambil tersenyum, ke arah sang anak.
" mau sarapan apa sayang. " ( mamah Rani) menatap ke arah sang anak.
" nasi goreng aja mah, pake naget ya mah. " ( Rani)
" siap sayang. " ( mamah Rani) mengambil piring kosong, dan mengisi nasi goreng dengan naget, setelah terisi, ia pun memberi kan nya ke sang anak.
Rani pun menerima nya, dan memakan nya dengan lahap, karena nasi goreng nya itu salah satu favorit nya, apa lagi makan nan itu di buat oleh mamah tersayang.
mereka pun makan, tanpa ada yg bersuara, hanya ada dentingan sendok dan garfu.
dua puluh menit kemudian mereka pun selesai.
" ran, tumben Radit belum datang jemput kamu. " ( mamah Rani) menatap sang anak.
" Radit, tidak akan menjemput aku mah, karena dia sekarang menjemput yg lain, biasa mah gebetan nya. " ( Rani) menarik turun kan alis nya, ia berusia baik baik di hadap pan sang mamah dan juga papah nya, walaupun hati nya menahan rasa sakit.
tapi papah dan mamah nya, tidak bisa di bohongi walaupun sang anak terlihat baik baik saja, tapi hati nya mengatakan tidak.
" kalau gitu, kamu bareng sama papah, atau mau bawa mobil sendiri. " ( papah Rani)
" bawa mobil sendiri aja pah, aku kangen banget dengan mobil aku. " ( Rani) dengan menampil kan senyum manis nya.
" iya udah kalau gitu, tapi angetin dulu mobil nya sayang. " ( papah Rani)
Rani pun mengangguk, dan ia pun menuju ke garasi, dan di ikuti oleh ke dua orang tua nya.
di saat ia masuk garasi, dan melihat mobil nya, ia mengkerut kan kening nya, karena ban mobil depan nya, kempes.
Rani menghela napas nya, dan melirik ke arah sang papah.
" ada apa sayang. " ( papah Rani) menemui sang anak.
" pah, mobil aku ban depan nya bocor. " ( Rani) memanyun kan bibir nya.
" iya udah, emang kamu harus di takdir kan bareng sama papah. " ( papah Rani) merangkul baju sang anak.
Rani hanya mengangguk kan kepala nya saja, mau tidak mau ia harus nebeng ke sang papah.
" iya udah sana kalian berangkat, ke buru macet. " ( mamah Rani)
Rani pun menyalami sang mamah, dan mamah Rani menyalami sang suami, dan di balas dengan kecupan kening oleh sang suami.
" mah papah sana Rani berangkat dulu ya. " ( papah Rani)
" iya pah, hati hati.. ?? " ( mamah Rani)
" assalamu'alaikum.. ?? " ( papah dan Rani)
" waalaikumsalam.. ?? " ( mamah Rani)
papah Rani, hanya menganguk kan kepala nya saha sebagai jawab ban, ia pun masuk ke dalam mobil, sebelum berangkat mereka melambay kan tangan nya, ke arah sang mamah.
mamah Rani pun membalas lambayan tangan nya, dan menatap mobil suami nya, hingga ke luar dari gerbang.
" semoga kamu bahagia sayang. " ( mamah Rani)
ia pun masuk ke dalam rumah, sedang kan Rani mengobrol dengan sang papah, ia banyak cerita tentang ia pekerjaan nya, hingga tak terasa mobil sang papah sudah sampai kantor, tempat sang anak bekerja.
" pah, aku kerja dulu ya. " ( Rani) menyalami sang papah.
" iya sayang, semangat ya kerja nya, oh iya apa perlu papah jemput, nanti pulang nya. " ( papah Rani)
" engga usah pah, aku mau naik taksi aja, " ( Rani) ia merasa tak enak, karena kantor papah nya, tidak searah dengan nya , ia takut papah nya lelah.
" iya udah kamu hati hati ya sayang. " ( papah Rani)
Rani hanya mengangguk kan kepala nya saja sebagai jawab ban.
" assalamu'alaikum pah. "( Rani).
" waalaikumsalam nak. " ( papah Rani).
Rani pun turun dari mobil sang papah, dan berbarengan dengan radit dan juga enjel, yg aku masuk ke dalam.
" hay ran, maaf ya aku engga jemput, kamu di anterin sama papah kamu. " ( Radit)
" santay aja dit. " ( Rani) sambil tersenyum ke arah Radit.
" maaf ya ran, gara gara aku kamu engga di jemput oleh radit. " ( enjel) dengan menampil kan rasa bersalah nya.
" santay aja jel, tadi nya aku mau bawa mobil, cuman ban aku kempes, untung papah aku belum berangkat, jadi aku bareng sama papah, jadi engga usah merasa tak enak, karena aku juga harus terbiasa, engga mungkin juga aku tergantung sama Radit, karena nanti kita bakal punya kehidupan masing masing. " ( Rani) tersenyum ke arah enjel, dan mengelus bahu enjel.
enjel pun tersenyum, ke arah Rani.
sedang kan radit hanya menjadi pendengar, ada kata kata yg menusuk ke hati radit, tapi radit menepis nya.
Rani pun masuk ke ruangan nya.
" aku masuk dulu ya. " ( Rani) sambil tersenyum.
enjel hanya mengangguk kan kepala nya sebagai jawab ban.
" jel, aku masuk dulu ya ke dalam, nanti kita makan siang bareng. " ( Radit)
" iya dit. " ( enjel) sambil tersenyum.
Radit pun masuk ke dalam ruangan nya, begitu pun dengan enjel.
Radit pun duduk di meja nya, dan tersenyum ke arah Rani, ia jadi teringat kata kata Rani.
" Ran maksud ucapan kamu tadi apa. " ( Radit)
Rani mengkerut kan kening nya, dan ia pun mengingat ngingat apa yg di ucap kan tadi, dan ia pun teringat dengan ucapan nya tadi.
" oh yg itu, memang bener kan nanti kita akan hidup masing masing, kamu sama pasangan kamu, dan aku sama pasangan aku, apa ada yg salah dengan ucapan aku. " ( Rani) memicing kan mata nya menatap ke arah Radit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
Rita Riau
jgn maruk Dit,,, Rani juga ingin bahagia, jgn kamu aja yg bisa Rani pun bisa,,,
2024-07-03
0