Bab 7 sahabat Erland

Erland menatap sebelah mata Bocil yang sangat patuh dan penurut jika ada mau nya itu sampai Acia terkekeh dengan sendirinya melihat tatapan Erland.

" Ayo lah suamiku, Aku ingin belanja sekarang" bujuk Acia terus memijit lengan Erland .

Erland mengeluarkan dompetnya lalu memberikan satu kartu milik nya pada Acia yang sudah tak sabar ingin menerima.

" pin nya apa?" tanya Acia kesenangan memegang kartu itu sampai mata nya berbinar .

" Tanggal pernikahan kita " jawab Erland yang memang akan tetap memberikan Acia kartu sebagai salah satu dari bentuk pemenuhan tanggung jawab nya terhadap Acia .

" Emang kita nikah tanggal berapa Om?" tanya Acia balik menggoda yang membuat Mood Erland yang sempat membaik menjadi buruk kembali .

"Seketika kau lupa ingatan?" kesal Erland yang padahal mereka baru nikah satu hari yang lalu .

" Belanja lah apapun yang kau mau memakai kartu itu, tapi ingat memasak untuk ku setiap hari aku akan sering pulang sekarang" ucap Erland yang memang merasa masih belum puas makan masakan Acia .

" Baik boss" kata Acia hormat , kalau cuma memasak itu bukan suatu hal berat bagi Acia bahkan itu adalah hobi nya .

Acia bersalam sebelum pergi pada suami nya layaknya seorang istri lalu segera berjalan .

" Daaa Om" suara besar Acia tertawa menutup pintu sebelum keluar apartemen.

" Aciaaa" teriak Erland terdengar begitu tak suka saat Acia terus memanggil nya Om .

Jam 7 malam .

Erland terpaksa pulang ke apartemen mengajak keempat sahabat nya karena harus mengambil beberapa berkas penting kerja sama mereka .

" huftt" Erland menarik nafas panjang dan menekan bell saat mendapati pin Apartemen nya telah di ganti .

" Kemana Bocil itu ?" suara lelah Erland bersandar ke dinding saat berulang kali dia menekan bell tapi Acia tak kunjung membuka pintu .

" Mungkin dia tidur ?" Ucap Alex masih menatap pintu yang tak kunjung terbuka .

Saat pintu terbuka mata kelima pria yang berdiri di depan pintu itu langsung membulat sempurna melihat Acia yang membuka pintu .

Acia hanya memakai kaos oblong dengan bawahan hot pans dan rambutnya yang dikepang dua .

Membuat otak mereka yang menatap nya melek jadi nya belum lagi Bocil itu sangat manis dan imut .

" Brengsek" Erland langsung memeluk Bocil itu agar keempat sahabat nya itu tak melihat istri nya lagi .

" Maaf lama buka nya Acia lagi di kamar tadi " ucap Acia bersalam pada Erland yang berdiri memakaikan Jas nya pada Acia .

" pergi pake Rok " perintah Erland yang dengan patuh Acia berlari cepat kekamar .

keempat sahabat Erland masuk dengan senyum masam mereka karena malah membuat Erland berubah mood karena menatap istrinya begitu .

" duduk lah , Tunggu sebentar Aku ambilkan berkas nya dulu " ucap Erland pada keempat sahabatnya.

Beberapa menit kemudian Acia kembali berjalan keruang tamu menghampiri keempat pria dewasa yang duduk di sofa itu .

" Om mau minum kopi?" tanya Acia yang diangguki keempat pria dewasa itu dengan tak tau dirinya, merasa gemas melihat gadis manis berponi itu .

" Dia baik kok " ucapan Hendric spontan setelah Acia pergi kedapur , merasa sedikit heran dengan Acia yang ternyata tak seperti yang mereka pikirkan .

" Dia itu nakal dan jahil bukan jahat " jawab Alex memperlurus pemikiran teman-teman nya tentang Istri Erland .

" Oooh" angguk mereka bertiga menatap Acia yang tengah membuat kopi untuk mereka .

" Ini. Pulang lah " Erland memberikan berkas itu dan langsung menyuruh para sahabatnya itu pergi sebelum Acia keluar lagi dari kamar .

" Kau mengusir kami ?" tanya Rico dengan sensi tak biasanya Erland begitu pada mereka .

" Bukan begitu nanti Bocil itu tak nyaman dengan kehadiran kalian dia sedikit pemalu " alasan Erland yang sebenarnya logis tapi karena Acia sudah keluar duluan membuat sahabatnya pada tak percaya .

" Dia tidak pemalu . Itu sedang membuatkan kami kopi " ucap Virgo dengan senyum menggoda nya menyadari bahwa Erland tengah merasa terancam dengan kehadiran mereka .

Erland menatap Acia yang berjalan membawa nampan berisi beberapa gelas kopi dengan sedikit tak terima .

Erland adalah suami nya tapi Acia tak pernah menawari Erland segelas kopi bahkan disuruh oleh Papa nya waktu itu saja dia kasih garam.

Ehhh giliran mereka yang datang tak hanya di tawari tapi juga dia buatkan.

" Memang Bocil sialan. awas saja jika Bocil itu hanya membuat empat gelas kopi ." umpat Erland membatin .

Acia meletakkan nampan yang dibawanya di atas meja lalu membagikan satu-persatu gelas kopi itu di atas meja .

" silahkan diminum " ucap Acia sambil tersenyum berjongkok sebentar mengambil beberapa toples berisi Snack di bawah meja .

Acia merasa kasihan melihat kelima pria dewasa itu yang dari wajahnya saja sama lelah nya .

Erland langsung mengedarkan pandangan nya kesetiap sudut apartemen nya yang sedikit berubah dengan beberapa tambahan interior, seperti nya Acia tak hanya belanja keperluan pribadi nya tapi juga keperluan rumah serta makanan .

" Terimakasih" senyum lebar mereka merasa senang dengan keramahan Acia yang diangguki gadis itu.

Erland meminum kopi nya dengan perasaan remuk redam menatap Acia yang tengah berdiri membuka toples di depan mereka .

" Makanlah " ucap Acia tersenyum senang mempersilahkan setelah membuka semua toples berisi bermacam Snack itu .

" Mau kemana duduk lah disini bersama kami , kita mengobrol " ucap Alex hangat menatap Acia yang seperti nya pergi karena takut mengganggu mereka .

" Kami teman nya Erland bukan kolega bisnis nya " jelas Virgo tak kalah hangat membuat Acia yang awal nya memang berfikir itu adalah tamu Erland kini ikut duduk bersama mereka di samping Erland .

Mereka berempat berkenalan dengan Bocil ramah yang terkenal nakal itu lalu bertanya beberapa hal dan mereka asik mengobrol dengan Acia yang sangat polos dan transparan itu .

Erland yang sedari tadi terus diam dengan ekspresi batu nya tiba-tiba mengamuk karena terus diabaikan.

Erland memegang tangan Acia yang duduk di samping nya lalu berkata saat Acia menatap nya .

" Apa kau lupa siapa aku ?" tanya Erland menatap Acia tajam penuh kekesalan, jiwa kecemburuan dan tempramen Erland seperti bangkit saat melihat Acia yang mengobrol hangat dengan teman nya sedangkan padanya tak pernah .

" Erland " bentak Alex dengan spontan menampar lengan sahabatnya itu yang tiba-tiba lepas kendali mencekam tangan Acia sampai gadis kecil itu takut dan ingin menangis .

" Astaga " Erland dengan spontan memeluk Acia saat dia kembali tersadar bahwa dirinya barusan lepas kendali .

" aaakkkhs" ringis Erland saat Acia yang di pelukannya itu menggigit dada nya kuat sekali .

" Acia lepaskan,,,, sakit" Erland tak hanya merasakan sakit tapi juga tegang sendiri jadinya .

" rasain . tangan Acia sakit tau nggak" kesal Acia menatap Erland yang barusan mencekam tangan nya.

" Acia aku tidak sengaja mencekam tangan mu tadi aku lepas kendali maafkan aku" pinta Erland menatap Acia yang masih menatap nya itu dengan penuh kekesalan.

" Aaakkkhs" teriak Erland kembali sampai para sahabatnya yang melihat ngilu sendiri .

Next .

...("Karya ini merupakan karya jalur kreatif")...

Jangan lupa kasih hadiah

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

Acia jgn galak" dong sayang😁😄

2024-03-08

0

Efvi Ulyaniek

Efvi Ulyaniek

selalu bales lah si acia ini 😀😀

2024-01-25

0

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Hayooo,,,,katanya Om gak suka dan akan tersiksa nikah sm bocil

2024-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 menjemput calon suami
2 Bab 2 membawa pulang
3 Bab 3 calon suami Acia
4 Bab 4 Apartemen Erland
5 Bab 5 mengunci nya
6 Bab 6 masakan Acia
7 Bab 7 sahabat Erland
8 Bab 8 sahabat Erland
9 bab 9 Papi Erland
10 Bab 10 nggak sayang Acia
11 Bab 11 Datang ke Club
12 Bab 12 Papa telpon
13 Bab 13 Jajanan pinggir jalan
14 bab 14 pertengkaran kecil
15 Bab 15 kesempatan kedua
16 Bab 16 keinginan Erland
17 Bab 17 menerima nya
18 Bab 18 pistol
19 bab 19 Artis cantik
20 Bab 20 licik nya Acia
21 Bab 21 Panda seperti apa?
22 Bab 22 keluguan Acia
23 Bab 23 Pelampiasan
24 Bab 24 Aci candu
25 Bab 25 istri sah
26 Bab 26 punya Hendric
27 bab 27 ruangan Erland
28 Bab 28 karet balon
29 Bab 29 By mau
30 Bab 30 lupa siapa Aku
31 Bab 31 Ailee
32 Bab 32 Hendric
33 Bab 33 kesalahan fatal
34 Bab 34 Villa
35 Bab 35 honeymoon
36 Bab 36 pohon mangga
37 Bab 37 perasaan Acia
38 Bab 38 suka masak
39 Bab 39 siapa Acia
40 Bab 40 kecemburuan Erland
41 Bab 41 rumah Erland
42 Bab 42 perlakuan berbeda
43 Bab 43 Jalan kaki
44 Bab 44 kucing Embul
45 Bab 45 Makan di luar
46 bab 46 By lemah
47 Bab 47 firasat seorang istri
48 bab 48 penghianatan
49 Bab 49 Tembakan
50 Bab 50 memenangkan hatimu
51 Bab 51 pemilik rumah sakit
52 Bab 52 Dokter muda
53 Bab 53 berhenti jadi mafia
54 Bab 54 istriku tidur
55 Bab 55 merakyat
56 Bab 56 ingin pulang
57 Bab 57 Mommy
58 Bab 58 Papi Embul
59 Bab 59 kangen
60 Bab 60 ke club
61 Bab 61 bertemu mertua
62 Bab 62 bawaan hamil
63 bab 63 balapan
64 Bab 64 di marahi
65 bab 65 satu milyar
66 Bab 66 Pacar Hendric
67 Bab 67 perasaan
68 Bab 68 perasaan Hendric
69 Bab 69 peluk walaupun sebentar
70 Bab 70 posisi dekat
71 Bab 71 keluar negeri
72 Bab 72 pesawat
73 Bab 73 cemburu
74 Bab 74 kota Sydney
75 Bab 75 penilaian
76 Bab 76 cobaan atau cobain
77 Bab 77 kolam renang
78 Bab 78 Sorry
79 Bab 79 Produk bagus
80 Bab 80 di sembunyikan
81 Bab 81 perasaan sensitif
82 Bab 82 tidak diakui
83 Bab 83 Tanda bukti
84 Bab 84 merasa gagal
85 Bab 85 merasakan sakit
86 Bab 86 baby Zain
87 Bocil nakal itu istriku
88 Ambisi Cinta Gadis Labil
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1 menjemput calon suami
2
Bab 2 membawa pulang
3
Bab 3 calon suami Acia
4
Bab 4 Apartemen Erland
5
Bab 5 mengunci nya
6
Bab 6 masakan Acia
7
Bab 7 sahabat Erland
8
Bab 8 sahabat Erland
9
bab 9 Papi Erland
10
Bab 10 nggak sayang Acia
11
Bab 11 Datang ke Club
12
Bab 12 Papa telpon
13
Bab 13 Jajanan pinggir jalan
14
bab 14 pertengkaran kecil
15
Bab 15 kesempatan kedua
16
Bab 16 keinginan Erland
17
Bab 17 menerima nya
18
Bab 18 pistol
19
bab 19 Artis cantik
20
Bab 20 licik nya Acia
21
Bab 21 Panda seperti apa?
22
Bab 22 keluguan Acia
23
Bab 23 Pelampiasan
24
Bab 24 Aci candu
25
Bab 25 istri sah
26
Bab 26 punya Hendric
27
bab 27 ruangan Erland
28
Bab 28 karet balon
29
Bab 29 By mau
30
Bab 30 lupa siapa Aku
31
Bab 31 Ailee
32
Bab 32 Hendric
33
Bab 33 kesalahan fatal
34
Bab 34 Villa
35
Bab 35 honeymoon
36
Bab 36 pohon mangga
37
Bab 37 perasaan Acia
38
Bab 38 suka masak
39
Bab 39 siapa Acia
40
Bab 40 kecemburuan Erland
41
Bab 41 rumah Erland
42
Bab 42 perlakuan berbeda
43
Bab 43 Jalan kaki
44
Bab 44 kucing Embul
45
Bab 45 Makan di luar
46
bab 46 By lemah
47
Bab 47 firasat seorang istri
48
bab 48 penghianatan
49
Bab 49 Tembakan
50
Bab 50 memenangkan hatimu
51
Bab 51 pemilik rumah sakit
52
Bab 52 Dokter muda
53
Bab 53 berhenti jadi mafia
54
Bab 54 istriku tidur
55
Bab 55 merakyat
56
Bab 56 ingin pulang
57
Bab 57 Mommy
58
Bab 58 Papi Embul
59
Bab 59 kangen
60
Bab 60 ke club
61
Bab 61 bertemu mertua
62
Bab 62 bawaan hamil
63
bab 63 balapan
64
Bab 64 di marahi
65
bab 65 satu milyar
66
Bab 66 Pacar Hendric
67
Bab 67 perasaan
68
Bab 68 perasaan Hendric
69
Bab 69 peluk walaupun sebentar
70
Bab 70 posisi dekat
71
Bab 71 keluar negeri
72
Bab 72 pesawat
73
Bab 73 cemburu
74
Bab 74 kota Sydney
75
Bab 75 penilaian
76
Bab 76 cobaan atau cobain
77
Bab 77 kolam renang
78
Bab 78 Sorry
79
Bab 79 Produk bagus
80
Bab 80 di sembunyikan
81
Bab 81 perasaan sensitif
82
Bab 82 tidak diakui
83
Bab 83 Tanda bukti
84
Bab 84 merasa gagal
85
Bab 85 merasakan sakit
86
Bab 86 baby Zain
87
Bocil nakal itu istriku
88
Ambisi Cinta Gadis Labil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!