Bab 4 Apartemen Erland

Jam 9 malam acara pernikahan privat Erland dan Acia yang berlangsung di rumah Erland sudah selesai , tapi malam ini Acia langsung di bawa Erland ke apartemen nya .

...Kita to the points yang guys....

...........

Sesampai di lantai dasar komplek Apartemen nya Erland berjalan dengan cepat diikuti Acia yang ternyata malah duduk santai mengendari Koper scooter nya mengikuti Erland tanpa harus buang tenaga .

Brukk

Erland yang berjalan itu berhenti tiba-tiba hingga Acia yang mengikutinya menabrak kaki Erland untuk bodyguard Erland sigap mengawasi istri kecil tuan nya hingga Bocil itu tidak jatuh dari koper yang di duduki nya .

" Apa kau tidak bisa berjalan ?" tanya Erland menatap Acia yang duduk di atas koper yang berukuran besar dan tinggi itu .

" Malas . Kalau ada yang mudah kenapa harus yang susah " jawaban menyebalkan Acia mencibir pada Erland yang terlihat geram menahan emosi itu .

" Acia jatuh " teriak Erland mengejar saat Bocil itu mengendarai kopernya kencang sekali padahal di lantai dasar orang-orang cukup ramai di malam Minggu seperti sekarang.

Erland memegang Hoodie sweater Acia agar Bocil itu bisa lambat seiring dengan nya berjalan .

Erland menekan tombol di lift menunggu pintu terbuka dan menatap Bocil yang hanya memakai celana pendek itu dengan atasan sweater itu .

" Ayo masuk " ucap Erland menarik Hoodie sweater yang Acia kenakan sehingga mau tak mau Bocil itu menurut dan mengendarai koper nya memasuki Lift .

" Om ayok naik aja , dari pada jalan " ajak Acia bergeser kedepan agar Erland bisa duduk di belakang nya.

" Jangan panggil aku Om " kesal Erland kembali menarik Hoodie Acia agar cepat menjalankan kopernya begitu pintu lift terbuka .

Erland memasukkan pin Apartemen nya sekaligus menunjukkan nya pada Acia , lalu mengajak Bocil itu masuk .

" Wahhhh" Acia langsung turun dari atas koper nya takjub melihat keindahan apartemen Erland yang sangat mewah dan sangat luas belum lagi peralatan nya yang serba elektronik.

" Disini tak ada orang selain kita berdua Om?" tanya Acia menatap Erland yang tengah mengambil segelas air dimeja dapur yang tak jauh dari Acia berdiri .

Erland mendelik saat Acia lagi-lagi memanggil nya Om tapi tetap menjawab pertanyaan Bocil itu .

" Iya. Apa kau takut ?" tanya jahat Erland menatap Acia yang menatap seisi apartemen nya dengan mendetail .

" Iyaa" jawab Acia yang tiba-tiba merasa ngeri saat harus tinggal berdua di apartemen yang sangat luas dan besar ini.

" itu kamar mu , selamat menikmati malam ini Acia Alzicovares" ucap Erland dengan kejam menunjuk sebuah kamar lalu berjalan menuju kamar nya .

Acia kembali naik keatas kopernya dan mengikuti Erland tak mau ditinggal sendiri ruangan besar yang tak berpenghuni itu .

" Kenapa kau mengikuti Aku, kau ingin tidur dengan ku " goda Erland melihat gadis kecil itu yang juga sudah sampai di depan pintu kamar nya .

" Acia takut Om, Jadi numpang tidur di kamar Om dulu " jujur Acia ikut masuk bersama kopernya saat Erland membuka pintu .

" tidak. aku tidak memberikan mu izin " tegas Erland yang belum sempat melarang tapi Acia sudah masuk dan memberhentikan kopernya tepat di samping ranjang king size milik Erland .

Acia mengangkat kopernya keatas ranjang lalu mengeluarkan piyama serta boneka berukuran sedang yang biasa menjadi teman tidur nya lalu menaruhnya di atas ranjang.

Acia menyeret kopernya keruang ganti sekaligus mengganti baju dengan piyama yang berlengan dan celana panjang agar menutupi tubuh seluruhnya .

Sedangkan Erland yang berbaring diatas ranjangnya menatap boneka pokemon bewarna pink yang ada di dekatnya tak beralih pandang sedari tadi .

Acia mengambil boneka nya yang terus di tatap Erland dan naik keatas ranjang sambil memeluk boneka nya menatap Erland sinis .

" Ehhh,,, tidur dibawah jangan diatas ranjang ku" sebal Erland yang sebenarnya sudah berbaik hati akan membiarkan Acia tidur di atas ranjang bersama nya , tapi tatapan sinis Bocil itu sungguh merusak mood nya.

" Jangan lari dari tanggung jawab Om. Kalau punya otak di pake , anak orang senang tidur di kamar rumah nya kau ngotot ingin membawanya ke apartemen mu dan sekarang kau menyuruhku tidur di bawah .kemana otak mu itu " bahasa kasar Acia yang sangat kesal saat Erland mengatakan dia tidak boleh tidur di ranjang .

Erland meneguk Saliva tak punya jawaban atas omongan Acia yang terbilang cukup tajam tapi disini memang Erland yang ingin pulang ke apartemen malam ini juga tanpa mau besok saja.

" Diam Bocil Aku ingin tidur jangan mengganggu ku" tegas Erland yang merasa kalah telak bicara dengan Bocil itu lalu memilih berbaring memunggungi Acia .

Acia pun berbaring di sebelah Erland lalu menarik selimut sambil memeluk boneka kesayangan yang selalu menemani nya saat tidur .

" Ihhh Om jorok banget , bisa-bisa nya nyaman tidur begitu baju tak di ganti sampai kaos kaki pun tak dilepas " jengkel Acia menendang kaki Erland yang sudah memejamkan mata itu .

Erland kembali membuka mata dan langsung menindih separuh tubuh Bocil yang berbaring memeluk boneka itu.

" sudah aku bilang jangan mengganggu ku" tegas Erland menatap Acia itu secara dekat sekali dengan emosi yang perlahan meredup saat matanya menatap mata bulat Acia yang dikelilingi bulu mata lentik .

" Aku tidak mengganggu mu jorok , tapi tidur itu lepas kaos kaki lah minimal" kesal Acia mendorong Erland sampai pria itu kembali berbaring telentang yang sebelum nya menindih Acia .

Bocil itu kembali duduk meletakkan boneka nya langsung melepas kedua kaos kaki yang masih menempel sempurna di kaki Erland .

" Tidak bau pun" ucap Erland yang sadar kalau dia memang salah juga karena lupa melepas kaos kaki .

" bukan masalah bau nya tapi tidur tak baik memakai kaos kaki " jelas Acia melempar kaos kaki Erland yang baru dilepaskannya di tepi kaki ranjang.

" Ganti baju sana Om , apa kau tidak gerah tidur memakai stelan jas " geleng kepala Acia yang bahkan hanya melihat Erland begitu saja sudah merasa tak nyaman .

Erland tak membantah ucapan Bocil itu karena memang itu yang seharusnya dia lakukan .

Setelah mengganti bajunya dengan piyama , Erland kembali menuju ranjang nyaa .

" Apa kau lupa menumpang diranjang ku, kenapa sekarang seperti sebaliknya?" sindir Erland berdiri memangku tangan melihat Acia yang berbaring bermain ponsel diatas ranjang nya tapi dengan posisi makan tempat sampai setengah ranjang king size Erland di penuhi nya.

Acia memperbaiki posisi tidur nya bergeser ke tepi dengan patuh yang membuat Erland sedikit senang jika dia patuh.

Tanpa menatap Bocil itu lagi Erland menarik selimut lalu siap merebahkan tubuhnya ke ranjang tanpa memikirkan apapun lagi .

" Arkkk" teriak Erland dengan histeris saat Acia dengan sengaja menegakkan ponsel yang di pegang nya ke kasur yang akan di tiduri Erland, Hingga sudut ponsel yang dipegang Acia serasa menusuk punggung Erland sampai ngilu di buatnya.

" Apa Om lupa melihat sampai meniduri ponsel yang aku pegang" ucap Acia dengan tampang tanpa dosa menarik ponsel nya dari balik punggung Erland yang masih melek karena ngilu itu .

" Bocil ini Kauu,,,,,"

Next .

...Melupakanmu adalah omong kosong. Yang ada hanyalah berharap bahwa waktu bisa membantuku untuk sembuh dan terbiasa....

...("Karya ini merupakan karya jalur kreatif")...

Terpopuler

Comments

Fahmi Fahmi

Fahmi Fahmi

lanjut ceritanya bagus👍👍👍

2024-05-16

0

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

othor ceritanya keren...👍

2024-03-08

0

Author Amatir

Author Amatir

Mantap 🤣🤣

2024-01-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 menjemput calon suami
2 Bab 2 membawa pulang
3 Bab 3 calon suami Acia
4 Bab 4 Apartemen Erland
5 Bab 5 mengunci nya
6 Bab 6 masakan Acia
7 Bab 7 sahabat Erland
8 Bab 8 sahabat Erland
9 bab 9 Papi Erland
10 Bab 10 nggak sayang Acia
11 Bab 11 Datang ke Club
12 Bab 12 Papa telpon
13 Bab 13 Jajanan pinggir jalan
14 bab 14 pertengkaran kecil
15 Bab 15 kesempatan kedua
16 Bab 16 keinginan Erland
17 Bab 17 menerima nya
18 Bab 18 pistol
19 bab 19 Artis cantik
20 Bab 20 licik nya Acia
21 Bab 21 Panda seperti apa?
22 Bab 22 keluguan Acia
23 Bab 23 Pelampiasan
24 Bab 24 Aci candu
25 Bab 25 istri sah
26 Bab 26 punya Hendric
27 bab 27 ruangan Erland
28 Bab 28 karet balon
29 Bab 29 By mau
30 Bab 30 lupa siapa Aku
31 Bab 31 Ailee
32 Bab 32 Hendric
33 Bab 33 kesalahan fatal
34 Bab 34 Villa
35 Bab 35 honeymoon
36 Bab 36 pohon mangga
37 Bab 37 perasaan Acia
38 Bab 38 suka masak
39 Bab 39 siapa Acia
40 Bab 40 kecemburuan Erland
41 Bab 41 rumah Erland
42 Bab 42 perlakuan berbeda
43 Bab 43 Jalan kaki
44 Bab 44 kucing Embul
45 Bab 45 Makan di luar
46 bab 46 By lemah
47 Bab 47 firasat seorang istri
48 bab 48 penghianatan
49 Bab 49 Tembakan
50 Bab 50 memenangkan hatimu
51 Bab 51 pemilik rumah sakit
52 Bab 52 Dokter muda
53 Bab 53 berhenti jadi mafia
54 Bab 54 istriku tidur
55 Bab 55 merakyat
56 Bab 56 ingin pulang
57 Bab 57 Mommy
58 Bab 58 Papi Embul
59 Bab 59 kangen
60 Bab 60 ke club
61 Bab 61 bertemu mertua
62 Bab 62 bawaan hamil
63 bab 63 balapan
64 Bab 64 di marahi
65 bab 65 satu milyar
66 Bab 66 Pacar Hendric
67 Bab 67 perasaan
68 Bab 68 perasaan Hendric
69 Bab 69 peluk walaupun sebentar
70 Bab 70 posisi dekat
71 Bab 71 keluar negeri
72 Bab 72 pesawat
73 Bab 73 cemburu
74 Bab 74 kota Sydney
75 Bab 75 penilaian
76 Bab 76 cobaan atau cobain
77 Bab 77 kolam renang
78 Bab 78 Sorry
79 Bab 79 Produk bagus
80 Bab 80 di sembunyikan
81 Bab 81 perasaan sensitif
82 Bab 82 tidak diakui
83 Bab 83 Tanda bukti
84 Bab 84 merasa gagal
85 Bab 85 merasakan sakit
86 Bab 86 baby Zain
87 Bocil nakal itu istriku
88 Ambisi Cinta Gadis Labil
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1 menjemput calon suami
2
Bab 2 membawa pulang
3
Bab 3 calon suami Acia
4
Bab 4 Apartemen Erland
5
Bab 5 mengunci nya
6
Bab 6 masakan Acia
7
Bab 7 sahabat Erland
8
Bab 8 sahabat Erland
9
bab 9 Papi Erland
10
Bab 10 nggak sayang Acia
11
Bab 11 Datang ke Club
12
Bab 12 Papa telpon
13
Bab 13 Jajanan pinggir jalan
14
bab 14 pertengkaran kecil
15
Bab 15 kesempatan kedua
16
Bab 16 keinginan Erland
17
Bab 17 menerima nya
18
Bab 18 pistol
19
bab 19 Artis cantik
20
Bab 20 licik nya Acia
21
Bab 21 Panda seperti apa?
22
Bab 22 keluguan Acia
23
Bab 23 Pelampiasan
24
Bab 24 Aci candu
25
Bab 25 istri sah
26
Bab 26 punya Hendric
27
bab 27 ruangan Erland
28
Bab 28 karet balon
29
Bab 29 By mau
30
Bab 30 lupa siapa Aku
31
Bab 31 Ailee
32
Bab 32 Hendric
33
Bab 33 kesalahan fatal
34
Bab 34 Villa
35
Bab 35 honeymoon
36
Bab 36 pohon mangga
37
Bab 37 perasaan Acia
38
Bab 38 suka masak
39
Bab 39 siapa Acia
40
Bab 40 kecemburuan Erland
41
Bab 41 rumah Erland
42
Bab 42 perlakuan berbeda
43
Bab 43 Jalan kaki
44
Bab 44 kucing Embul
45
Bab 45 Makan di luar
46
bab 46 By lemah
47
Bab 47 firasat seorang istri
48
bab 48 penghianatan
49
Bab 49 Tembakan
50
Bab 50 memenangkan hatimu
51
Bab 51 pemilik rumah sakit
52
Bab 52 Dokter muda
53
Bab 53 berhenti jadi mafia
54
Bab 54 istriku tidur
55
Bab 55 merakyat
56
Bab 56 ingin pulang
57
Bab 57 Mommy
58
Bab 58 Papi Embul
59
Bab 59 kangen
60
Bab 60 ke club
61
Bab 61 bertemu mertua
62
Bab 62 bawaan hamil
63
bab 63 balapan
64
Bab 64 di marahi
65
bab 65 satu milyar
66
Bab 66 Pacar Hendric
67
Bab 67 perasaan
68
Bab 68 perasaan Hendric
69
Bab 69 peluk walaupun sebentar
70
Bab 70 posisi dekat
71
Bab 71 keluar negeri
72
Bab 72 pesawat
73
Bab 73 cemburu
74
Bab 74 kota Sydney
75
Bab 75 penilaian
76
Bab 76 cobaan atau cobain
77
Bab 77 kolam renang
78
Bab 78 Sorry
79
Bab 79 Produk bagus
80
Bab 80 di sembunyikan
81
Bab 81 perasaan sensitif
82
Bab 82 tidak diakui
83
Bab 83 Tanda bukti
84
Bab 84 merasa gagal
85
Bab 85 merasakan sakit
86
Bab 86 baby Zain
87
Bocil nakal itu istriku
88
Ambisi Cinta Gadis Labil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!