Bab 3 calon suami Acia

"Ini Paa" ucap Acia membawa pria itu kepada Papa nya sambil cemberut walaupun terlihat sangat mengantuk.

" Baru pulang Erland" tanya Om Zico dengan suara tegas yang membuat Erland menjadi kaku seketika .

" Iya " jawab Erland sungkan bersalam pada Om Zico dan Istriku lalu duduk kedekat orang tuanya.

" Acia nggak telat berarti uang jajan nggak di Potong kan ?" tanya Acia manja yang besok sudah punya rencana untuk main sama teman nya .

Papa Acia hanya mengangguk dengan senyum smkir nya , lalu meminta Acia untuk membuat kan Erland minuman .

" Kan banyak pelayan Paa" rengek Acia yang sekarang sudah ingin tidur .

" Kamu ingin menyuruh pelayan membuatkan calon suamimu Kopi ?" tanya mendetail Papa Acia .

" Dia calon suami Acia " kaget Acia menatap pria yang barusan di jemputnya ke Club' .

Papa Acia memang sempat bilang kalau dia akan dinikahkan tapi Acia tidak tau dengan siapa .

Harapan baru seolah datang diwajah Erland melihat Acia yang terlihat sangat tak menyukai nya yang artinya perjodohan gila ini secara otomatis akan batal jika Acia menolak nya .

" Iya kalian akan menikah besok sore secara privat dulu untuk beberapa bulan kedepan " jawab Daddy Erland menatap Acia .

" Acia mau kan nak jadi menantu Tante ?" tanya Mommy Erland menatap gadis kecil yang sebentar lagi juga akan menjadi anak nya .

" Anak Tante nggak ada yang lain?" tanya Acia menatap Erland dengan julit sekali sampai pria itu kesal bahkan emosi melihat tatapan nya walaupun dalam diam .

Acia itu ingin sekali menentang perjodohan yang dilakukan oleh orang tua nya ini tapi , sedari dulu Papa Acia adalah orang yang kalau sudah punya keputusan tidak boleh di bantah jika iya maka terima konsekuensinya.

Walaupun Papa Acia adalah Ayah yang hangat dan penyayang tapi dia sangat tegas jika sudah punya keputusan serta keputusan itu pasti yang selalu terbaik untuk Acia makanya dia selalu menurut .

" Aciaaa" tegur Mama Acia menggeleng pertanda tidak boleh begitu , Acia langsung menunduk lalu berjalan kedapur membuatkan calon suaminya kopi .

" Ini " kata Acia tersenyum manis sekali memberikan segelas kopi untuk Erland lalu duduk dekat Mama nya .

" Minum lah nak " ucap Mommy mengelus lengan Erland yang duduk di samping nya melihat ketulusan Acia yang memberikan segelas minuman .

Begitu teguk kopi itu masuk kemulut Erland dia langsung menyemburkan bahkan muntah langsung di tempat duduk nya saking tidak tahan nya , walaupun sudah mencoba menahan untuk menjaga kesopanan.

" Acia kamu memberikan apa dalam kopi Erland " tegur Papa Acia memberikan Erland tisu untuk membersihkan mulut nya .

" Garam " jawab Acia tanpa dosa menatap Erland sambil terkekeh geli.

Erland menatap Bocil itu tajam setajam silet tak peduli di sana ada orang tua mereka .

Acia bukan nya takut malah menantang kembali mata Erland sambil melotot lalu mencibir sangat tak suka pada Erland yang hobi main wanita itu .

" Erland " tegur Daddy saat putranya yang biasa cool dan dingin itu malah seperti ikut-ikutan menjadi Bocil setelah berinteraksi dengan Acia sampai wibawa mafia nya hilang .

" Sepertinya pernikahan putraku akan seru sekali dengan Bocil kematian ini" batin Mommy Erland yang diam-diam terkekeh melihat Acia .

Acara pertemuan keluarga itu selesai di akhiri makan malam dan sebuah keputusan bahwa pernikahan Erland dan Acia akan di laksanakan besok walaupun kedua insan itu masih sama-sama menolak .

..........

Tengah malam ponsel Acia berdering berulang kali menganggu tidur nyenyak nya dan Akhirnya mengangkat setelah 10 panggilan tak terjawab karena Acia pikir ada informasi penting.

" Ehhh,,, Bocil pergi kemana kau semalam ini sampai aku menelfon sedari tadi tak kau jawab" geram Erland yang sudah sejari tadi menelfon karena harus membicarakan Hal penting.

" Ya tidur lah . Kau ini siapa baru juga diangkat sudah marah-marah" Acia malah memarahi balik orang yang menelfon nya itu .

" Calon suami mu" jawab Erland dengan spontan.

" uuuuuh,, calon suami ku" suara nakal Acia langsung duduk mendengar Erland yang menelfon nya tengah malam .

Erland yang juga tengah berbaring itu langsung duduk saat Bocil nakal itu menggoda nya usai mulutnya keceplosan padahal Erland menelfon Acia agar membatalkan pernikahan mereka .

" Aku ingin kau membatalkan pernikahan kita Bocil " ucap Erland tegas .

" kenapa harus Aku ?" pertanyaan mendasar Acia .

" Ya karena Aku tak berdaya Bocil , mungkin jika bisa sudah dari kemarin aku membatalkan nya" jelas Erland secara transparan agar Acia paham .

" jadi menurut Om Acia berdaya gitu buat batalin nya" jawab Acia .

" Ehhh,, Aku tidak setua itu ya berani sekali tau memanggil ku Om. Apa aku setua itu di matamu?" sebal Erland tak terima di panggil Om .

" Berapa umur Om?" tanya Acia serius .

" Umurku baru 25 tahun dan berhenti kau memanggilku dengan sebutan Om" jawab Erland merasa tak suka saja di panggil Om oleh Bocil itu .

" Sadar lah Om, umur udah seperempat abad pun masih merasa muda sampai tak mau di panggil Om" ledek Acia menertawai Erland yang tua kemuda-mudaan itu.

" Ehhh. Yang dipanggil Om itu yang umur setengah abad bukan yang seperempat" jelas Erland merasa semakin kesal saat Acia memanggil dengan panggilan yang tidak dia sukai .

" baiklah Sayang ,,, Aku juga tidak berdaya jadi mau tak mau kita harus menjalani " ucap Acia yang membuat Erland mengelus dada saat Bocil itu sengaja memanggil nya Sayang dengan main-main.

" Aku serius . Kau tau kebiasaan ku seperti apa dan kau tak akan bahagia nanti menikah dengan ku . Coba lah menentang perjodohan ini dengan caramu" ucap Erland yang hanya bisa berharap Acia lah yang membatalkan pernikahan mereka.

" Kenapa tidak bahagia, apa kau berniat menganiaya ku Sayang?" tanya Acia semakin menggoda Erland sampai pria dingin itu tak tau lagi harus berkata apa .

" Aku tidak bisa mencintai wanita mana pun , jadi akan sulit bagi ku untuk menerima mu dalam kehidupan ku " ucap Erland benar-benar serius mengingat hatinya yang sudah seperti mati.

" elehhh bacot kayak Acia bisa aja. Terpaksa tau nggak" umpat Bocil itu bicara keras sekali dengan emosi lalu menutup telfon nya bahkan mematikan ponsel nya hingga tak bisa Erland telfon lagi .

" aarrggg" Erland berteriak frustasi dan menghempaskan tubuh nya ke atas ranjang , kepala nya semakin pusing setelah menelfon dengan Bocil nakal itu bukan nya mendapatkan solusi .

Terpopuler

Comments

Ani Sifa

Ani Sifa

bocilnya badanx mungil,pake poni mama erland smpek gemes lihatnya,aku bayanginnya apa kayak "Dora" ya...😂

2025-03-12

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Udah ku duga pasti di kerjain si Bocil noh..Enak gak Lan kopi nya?? 😂😂😜

2025-02-11

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

🤣🤣🤣🤣 Erlan gak masuk karakter si Bocil...

2025-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 menjemput calon suami
2 Bab 2 membawa pulang
3 Bab 3 calon suami Acia
4 Bab 4 Apartemen Erland
5 Bab 5 mengunci nya
6 Bab 6 masakan Acia
7 Bab 7 sahabat Erland
8 Bab 8 sahabat Erland ²
9 bab 9 Papi Erland
10 Bab 10 nggak sayang Acia
11 Bab 11 Datang ke Club
12 Bab 12 Papa telpon
13 Bab 13 Jajanan pinggir jalan
14 bab 14 pertengkaran kecil
15 Bab 15 kesempatan kedua
16 Bab 16 keinginan Erland
17 Bab 17 menerima nya
18 Bab 18 pistol
19 bab 19 Artis cantik
20 Bab 20 licik nya Acia
21 Bab 21 Panda seperti apa?
22 Bab 22 keluguan Acia
23 Bab 23 Pelampiasan
24 Bab 24 Aci candu
25 Bab 25 istri sah
26 Bab 26 punya Hendric
27 bab 27 ruangan Erland
28 Bab 28 karet balon
29 Bab 29 By mau
30 Bab 30 lupa siapa Aku
31 Bab 31 Ailee
32 Bab 32 Hendric
33 Bab 33 kesalahan fatal
34 Bab 34 Villa
35 Bab 35 honeymoon
36 Bab 36 pohon mangga
37 Bab 37 perasaan Acia
38 Bab 38 suka masak
39 Bab 39 siapa Acia
40 Bab 40 kecemburuan Erland
41 Bab 41 rumah Erland
42 Bab 42 perlakuan berbeda
43 Bab 43 Jalan kaki
44 Bab 44 kucing Embul
45 Bab 45 Makan di luar
46 bab 46 By lemah
47 Bab 47 firasat seorang istri
48 bab 48 penghianatan
49 Bab 49 Tembakan
50 Bab 50 memenangkan hatimu
51 Bab 51 pemilik rumah sakit
52 Bab 52 Dokter muda
53 Bab 53 berhenti jadi mafia
54 Bab 54 istriku tidur
55 Bab 55 merakyat
56 Bab 56 ingin pulang
57 Bab 57 Mommy
58 Bab 58 Papi Embul
59 Bab 59 kangen
60 Bab 60 ke club
61 Bab 61 bertemu mertua
62 Bab 62 bawaan hamil
63 bab 63 balapan
64 Bab 64 di marahi
65 bab 65 satu milyar
66 Bab 66 Pacar Hendric
67 Bab 67 perasaan
68 Bab 68 perasaan Hendric
69 Bab 69 peluk walaupun sebentar
70 Bab 70 posisi dekat
71 Bab 71 keluar negeri
72 Bab 72 pesawat
73 Bab 73 cemburu
74 Bab 74 kota Sydney
75 Bab 75 penilaian
76 Bab 76 cobaan atau cobain
77 Bab 77 kolam renang
78 Bab 78 Sorry
79 Bab 79 Produk bagus
80 Bab 80 di sembunyikan
81 Bab 81 perasaan sensitif
82 Bab 82 tidak diakui
83 Bab 83 Tanda bukti
84 Bab 84 merasa gagal
85 Bab 85 merasakan sakit
86 Bab 86 baby Zain
87 Bocil nakal itu istriku
88 Cinta setelah pernikahan
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1 menjemput calon suami
2
Bab 2 membawa pulang
3
Bab 3 calon suami Acia
4
Bab 4 Apartemen Erland
5
Bab 5 mengunci nya
6
Bab 6 masakan Acia
7
Bab 7 sahabat Erland
8
Bab 8 sahabat Erland ²
9
bab 9 Papi Erland
10
Bab 10 nggak sayang Acia
11
Bab 11 Datang ke Club
12
Bab 12 Papa telpon
13
Bab 13 Jajanan pinggir jalan
14
bab 14 pertengkaran kecil
15
Bab 15 kesempatan kedua
16
Bab 16 keinginan Erland
17
Bab 17 menerima nya
18
Bab 18 pistol
19
bab 19 Artis cantik
20
Bab 20 licik nya Acia
21
Bab 21 Panda seperti apa?
22
Bab 22 keluguan Acia
23
Bab 23 Pelampiasan
24
Bab 24 Aci candu
25
Bab 25 istri sah
26
Bab 26 punya Hendric
27
bab 27 ruangan Erland
28
Bab 28 karet balon
29
Bab 29 By mau
30
Bab 30 lupa siapa Aku
31
Bab 31 Ailee
32
Bab 32 Hendric
33
Bab 33 kesalahan fatal
34
Bab 34 Villa
35
Bab 35 honeymoon
36
Bab 36 pohon mangga
37
Bab 37 perasaan Acia
38
Bab 38 suka masak
39
Bab 39 siapa Acia
40
Bab 40 kecemburuan Erland
41
Bab 41 rumah Erland
42
Bab 42 perlakuan berbeda
43
Bab 43 Jalan kaki
44
Bab 44 kucing Embul
45
Bab 45 Makan di luar
46
bab 46 By lemah
47
Bab 47 firasat seorang istri
48
bab 48 penghianatan
49
Bab 49 Tembakan
50
Bab 50 memenangkan hatimu
51
Bab 51 pemilik rumah sakit
52
Bab 52 Dokter muda
53
Bab 53 berhenti jadi mafia
54
Bab 54 istriku tidur
55
Bab 55 merakyat
56
Bab 56 ingin pulang
57
Bab 57 Mommy
58
Bab 58 Papi Embul
59
Bab 59 kangen
60
Bab 60 ke club
61
Bab 61 bertemu mertua
62
Bab 62 bawaan hamil
63
bab 63 balapan
64
Bab 64 di marahi
65
bab 65 satu milyar
66
Bab 66 Pacar Hendric
67
Bab 67 perasaan
68
Bab 68 perasaan Hendric
69
Bab 69 peluk walaupun sebentar
70
Bab 70 posisi dekat
71
Bab 71 keluar negeri
72
Bab 72 pesawat
73
Bab 73 cemburu
74
Bab 74 kota Sydney
75
Bab 75 penilaian
76
Bab 76 cobaan atau cobain
77
Bab 77 kolam renang
78
Bab 78 Sorry
79
Bab 79 Produk bagus
80
Bab 80 di sembunyikan
81
Bab 81 perasaan sensitif
82
Bab 82 tidak diakui
83
Bab 83 Tanda bukti
84
Bab 84 merasa gagal
85
Bab 85 merasakan sakit
86
Bab 86 baby Zain
87
Bocil nakal itu istriku
88
Cinta setelah pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!