sepuluh

Naii berjalan menyusuri jalanan raya. Ia ingin segera tiba dirumah, sebab Ahnaf dan Aliyah pasti sedang menunggunya.

Ia sudah hampir tiba didepan gang yang menghubungkan kediaman Mbak Fhitry, hingga seseorang menghentikan langkahnya.

"Naii, tunggu," cegah seseorang yang sangat ia kenal.

Naii menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke arah pria yang sangat ia benci. Tampak sosok itu memepercepat langkahnya dan nafasnya tampak tersengal.

"N-Naii, minta uang lima ratus ribu, abang lagi perlu," ucapnya tanpa rasa malu.

Wanita itu menoleh ke arahnya, lalu menatap dengan tajam. "Tidak tahu malu, mengapa manusia sepertimu masih diberi hidup panjang!" cibir Naii dengan tatapan sinisnya.

"Kau, berani sekali!" ucapnnya terpotong dan ia sudah mengangkat tangannya.

"Apa, mau menamparku?" potong Naii, tanpa rasa takut melihat pria digadapannya, "Kita sudah bercerai, dan aku tidak lagi takut dosa untuk melawanmu,"ucap Naii lagi, lalu memilih untuk pergi.

Sreeeeek...

Hardi menarik pundak Naii. "Berikan aku uangmu," ucapnya dengan nada penuh penekanan.

Naii terhenti sejenak, lalu menekan sikunya pada dada pria tersebut, dan..

Buuuuugh...

Sebuah tendangan mendarat tepat di tengah selang-kangan pria tersebut, dan membuat sentuhan yang sangat keras pada dua buah butir telur yang menggantung.

"Aaaaaaarrggh..." pekik Hardi sembari memegangi benda kesayangannya dengan wajah meringis kesakitan.

"Jika kau ingin uang, maka bekerjalah, jangan hanya tau memeras atau meminta-minta layaknya pengemis. Selama ini aku diam karena masih berstatus istrimu, tetapi saat kau mengucapkan kata cerai, maka aku terbebas dari semua yang menghalangiku untuk berlaku tunduk dan patuh," ucapnya dengan tatapan tajam.

"Kau!" ucap Hardi hendak memukulnya, tetapi rasa ngilu pada selang-kangannya membuat ia mengurungkan niatnya.

Naii pergi meninggalkan pria tak berguna itu, tetapi perlahan ia mengjentikan kembali langkahnya, lalu menoleh sejenak. "Ahnaf dan Aliyah masih tanggungjawabmu, maka beri mereka nafkah. Jika tidak sanggup, aku tidak memaksa, tetapi kamu yang akan menanggung dosa hutang seumur hidupmu," ucap Naii lalu melangkah pergi.

"Dasar, Kau wanita sialaan!!" maki Hardi dengan setengah berteriak.

Naii tak memperdulikan segala makian pria itu. Sepertinya ia mulai kebal dengan segala caci maki yang selama ini ia dapatkan. Mungkin saatnya ia menempah mentalnya agar tak lagi mendapatkan penindasan.

Wanita itu berjalan menyusuri gang yang mana ia kembali melihat para wanita penggunjing sedang berkerumun didepan gang dan tampaknya mereka tidak puas setiap saat kerjanya hanya bergosip ria tanpa pekerjaan yang jelas.

Ia memberanikan dirinya untuk terus mepangkah, meskipun nantinya ia akan menerima sindiran yang menyakitkan.

Seperti dugaannya, ia melihat pandangan mata mereka melirik ke arahnya dengan tatapan yang sangat menjijikkan.

"Lihat, tuh, si janda. Jam segini baru pulang, mungkin lagi jual diri, hahahaha," celoteh Maya yang pastinya sangat menyakitkan telinga.

"Kira-kira ada yang mau pakai jasanya gak, ya? Orang kucel dan gak ada cantik-cantiknya gitu siapa yang mau," Susi menimpali,

"Hahahaha," tawa mereka serempak menggema dimalam yang begitu dingin.

Naii terus melangkah melewati para penggosip tersebut, ia sepertinya harus menutup telinganya dari segala cacian dan makian para wanita tersebut.

"Janda, janda, pasti lagi mengincar suami orang, tuh," Rani tak mau kalah untuk membuat suasana semakin memanas.

Ingin rasanya Naii menyumpal mulut mereka satu persatu dengan karung goni yang dibawanya, dan mungkin juga menjambak mereka dengan keras, tetapi ia masih berfikir jika ia salah bertindak maka bisa saja ia dilaporkan ke polisi dan akhirnya ia harus berpisah dengan kedua buah hatinya.

Ia berusaha meredam emosinya. Mungkin pepatah 'An-jing menggonggong, kafilah berlalu' lebih tepat untuk dirinya saat ini.

Ia tidak perlu menanggapi celoteh orang-orang yang merendehkan serta meremehkannya, tetapi ia harus membungkam mereka dengan kesuksesan yang ia raih suatu saat nantinya.

Naii mempercepat langkahnya, dan segera berbelok menuju ke arah tempat dimana ia akan beristirahat malam ini.

Tetapi tiba-tiba ia dicegah oleh seseorang dan tentu saja itu mengagetkannya.

"Naii, boleh berbicara sebentar," ucap seorang pria yang bertubuh tinggi dengan kumisnya yang melintang.

Pria berkulit coklat itu menatapnya dengan penuh menjelajah, seolah tak ingin melewatkan sedikitpun keindahan yang dimiliki oleh Naii dibalik daster lusuhnya.

Naii merasa risih dengan pandangan mata pria yang seolah ingin menerkamnya. "Kang Jojo, maaf, Kang. Saya takut orang salah faham, apalagi jika sampai Maya tahu, ini akan menimbulkan masalah nantinya," wanita itu berusaha menghindari pria tersebut dan melewatinya.

"Tunggu," Jojo menarik pergelangan tangan Naii.

"Lepasin, jangan coba menyentuhku," tolak Naii dengan suara sedikit tinggi, sehingga membuat orang-orang yang sedang berada diwarung mbak Gina menoleh ke arah kejadian perkara.

Melihat orang-orang menatap ke arah mereka, Jojo melepaskan tangan wanita tersebut. "Eh, Naii, jangan tarik-tarik saya, dong. Kalau kamu jadi janda jangan rayu-rayu saya," Jojo memutar balikkan fakta.

Naii tercengang mendengarnya, begitu juga dengan para ibu-ibu yang ada diwarung mbak Gina.

"Kau," Naii merasakan jika ucapannya tercekat ditenggorokannya.

"Eh, Naii, kalau sudah jadi janda jangan gatel, dong. Hari ini Jojo yang coba kamu rayu, besok-besok bisa saja suami kami yang kamu jadikan target," ucap Santi yang termakan dengan hasutan Jojo.

Naai merapatkan giginya. Ingin rasanya ia meninju pria dibelakangnya, tetapi ia masih mencoba bersabar.

"Awas, Kau!!" ancam Naii, lalu bergegas pergi.

Naii pulang dengan hati yang kesal. Ia merasa jika hidupnya sangat nelangsa. Apa salah dirinya?

Setibanya didepan gudang, ia mengetuk pintu, dan terdengar langkah kaki mungil seseorang, tentunya itu adalah langkah Ahnaf.

"Naii," panggil seseorang.

"Haah, mbak Fhitry ngagetin saja," ucap Naii sembari mengurut dadanya karena terkejut.

Mbak Fhitry tersenyum tipis. "Kamu baru balik?" tanyanya.

Naii mengangguk lemah. Tampak raut wajah lelah tergambar jelas diwajahnya.

"Ini ada ikan sambal, buat makan malammu," ucap wanita baik hati itu, "Dan ini, ambillah." sembari menyerahkan kantong kresek.

"Makasih banyak, Mbak. Ini apa, Mbak?" tanya Naii sembari memeriksa isi kantong kresek tersebut.

"Itu ada dua stel pakain untuk kamu. Bekas punya mbak, tetapi masih layak pakai. Didalam juga ada lipstik, mulailah untuk merias dirimu, agar mereka tak lagi meledekmu kucel," ucap Mbak Fhitri dengan raut wajah sedih sembari mengusap punggung Naii. "Ingat, Naii. Sesulit apapun hidup, perempuan jangan lupa untuk berias. Jika bukan kita yang mengurus diri sendiri, lalu siapa lagi," pesan Mbak Fhitri diakhir kalimatnya.

Naii menarik nafasnya. Mungkin benar yang dikatakan oleh Mbak Fhitri, ia harus kembali merias dirinya yang sudah lama sekali tidak menyentuh lipstik karena sibuk mencari nafkah.

Terpopuler

Comments

ₕₒₜ cₕₒcₒₗₐₜₑ

ₕₒₜ cₕₒcₒₗₐₜₑ

keberanian akan muncul karna seringnya menerima rasa sakit.

2024-03-28

0

we

we

semangat nail

2024-03-28

0

Neulis Saja

Neulis Saja

naii, keep up spirit 💪

2024-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 empat
5 Lima
6 enam
7 tujuh
8 delapan
9 sembilan
10 sepuluh
11 sebelas
12 Dua belas
13 tigabelas
14 empatbelas
15 lima belas
16 enambelas
17 tujuhbelas
18 delapan belas.
19 motor
20 motor-2
21 fitnah
22 Hardi
23 mulai
24 semua
25 awal
26 Siapa?
27 Pesanan
28 Tanya
29 Masuk
30 Kaget
31 Dilema
32 Salah
33 Dia
34 Dia-1
35 bagaimana
36 Mengapa
37 Tersentak
38 Panik.
39 dilema lagi
40 pesanan Dia
41 pertemuan
42 pwrtemuan-2
43 awal pernikahan
44 Iri Hati
45 episode-45
46 episode-46
47 episode-47
48 episode-48
49 episode-49
50 episode-50
51 episode-51
52 episode-52
53 episode-53
54 episode-54
55 N:JpAD-55
56 episode-56
57 episode-57
58 sosok
59 Sosok-1
60 sosok2
61 sosok-3
62 Sosok-4
63 sosok-5
64 Siapa?
65 siapa-1
66 siapa-2
67 siapa-3
68 siapa-4
69 episode-69
70 episode-70
71 Dia
72 Dia-1
73 Dia-2
74 Dia-3
75 Dia-4
76 Dia-5
77 Dia-6
78 Dia-7
79 -Dia-8
80 Resah
81 resah-2
82 resah-2
83 Amarah
84 Amarah-1
85 episode-85
86 mendadak nikah
87 episode-87
88 episode-88
89 Halal
90 Awal Baru
91 episode-91
92 Hari pertama.
93 Rasa itu
94 Sabar
95 Sesuatu
96 Benih rasa
97 Ruang dingin
98 rasa itu
99 Kedengkian
100 Api cemburu
101 Sial
102 Asa
103 102
104 Siapa?
105 Kamu
106 episode-106
107 episode-107
108 episode-108
109 episode-109
110 episode-110
111 Episode-111
112 episode-112
113 episode-113
114 episode-114
115 episode-115
116 episode-116
117 episode-17
118 episode-118
119 episode-119
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
empat
5
Lima
6
enam
7
tujuh
8
delapan
9
sembilan
10
sepuluh
11
sebelas
12
Dua belas
13
tigabelas
14
empatbelas
15
lima belas
16
enambelas
17
tujuhbelas
18
delapan belas.
19
motor
20
motor-2
21
fitnah
22
Hardi
23
mulai
24
semua
25
awal
26
Siapa?
27
Pesanan
28
Tanya
29
Masuk
30
Kaget
31
Dilema
32
Salah
33
Dia
34
Dia-1
35
bagaimana
36
Mengapa
37
Tersentak
38
Panik.
39
dilema lagi
40
pesanan Dia
41
pertemuan
42
pwrtemuan-2
43
awal pernikahan
44
Iri Hati
45
episode-45
46
episode-46
47
episode-47
48
episode-48
49
episode-49
50
episode-50
51
episode-51
52
episode-52
53
episode-53
54
episode-54
55
N:JpAD-55
56
episode-56
57
episode-57
58
sosok
59
Sosok-1
60
sosok2
61
sosok-3
62
Sosok-4
63
sosok-5
64
Siapa?
65
siapa-1
66
siapa-2
67
siapa-3
68
siapa-4
69
episode-69
70
episode-70
71
Dia
72
Dia-1
73
Dia-2
74
Dia-3
75
Dia-4
76
Dia-5
77
Dia-6
78
Dia-7
79
-Dia-8
80
Resah
81
resah-2
82
resah-2
83
Amarah
84
Amarah-1
85
episode-85
86
mendadak nikah
87
episode-87
88
episode-88
89
Halal
90
Awal Baru
91
episode-91
92
Hari pertama.
93
Rasa itu
94
Sabar
95
Sesuatu
96
Benih rasa
97
Ruang dingin
98
rasa itu
99
Kedengkian
100
Api cemburu
101
Sial
102
Asa
103
102
104
Siapa?
105
Kamu
106
episode-106
107
episode-107
108
episode-108
109
episode-109
110
episode-110
111
Episode-111
112
episode-112
113
episode-113
114
episode-114
115
episode-115
116
episode-116
117
episode-17
118
episode-118
119
episode-119

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!