2 jam berlalu, bel istirahat berbunyi. Icha pun membereskan bukunya dan beranjak dari bangkunya. Icha pergi begitu saja tanpa melihat Billa yang sedari tadi hanya diam. Dari belakang Billa menatap kepergian Icha.
"Apa aku salah Cha kalau memperjuangkan cintaku." ucap Billa dengan mata yang sudah mengenang.
Sedangkan Icha berjalan sendirian menuju kantin. Tetapi seperti biasa Icha selalu saja bertemu Siska yang terus saja mencari masalah dengannya.Dengan merentangkan kedua tangannya, Siska menghadang jalan Icha.
"Mau kemana loe..?" tanya Siska sinis.
"Kantin.. makan..! napa mau ikut loe..." jawabnya tak kalah sinis.
"Dih... gak sudi gue makan sama pelakor kayak loe dan temen loe yang satunya itu."
"Ya udah sana-sana minggir gue udah lapar, kalau loe mau cari ribut mending entar aja, nungguin tenaga gue penuh oke." jawab Icha sambil mencolek dagu Siska dan mengedipkan sebelah matanya lalu pergi meninggalkan nya.
"Eh.. pelakor gue belum selesai bicara." teriak Siska.Sedangkan Icha berlalu meninggalkan Siska.
...----------------...
"Icha...." panggil Abi saat tak sengaja melihat Icha melewati ruangannya saat dia membuaka pintu.Icha pun menoleh pada Abi.
"Mau kemana..?" tanya Abi.
"Ke kantin pak." jawab Icha.
"Makan di ruangan saya aja, ayo masuk." ucap Abi mengajak Icha.
"Tapi teman-teman saya udah nungguin di kantin." jawab Icha menolak halus ajakan Abi.
Tanpa menjawab Abi langsung masuk ke ruangannya dan menutup pintu dengan kasar. Icha yang sudah cukup mengetahui sifat manjanya Abi hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Dah lah turutin aja daripada marah.
Maaf ya teman-teman gue gak bisa makan bareng kalian." Icha berbicara pada dirinya sendiri dengan menarik gagang pintu ruangan Abi
Ceklek...
Saat akan melangkah tiba-tiba ada yang menarik rambut Icha dari belakang, yaitu Siska yang lewat dan melihat nya akan masuk ke ruangan Abi, dan membuat nya reflek berteriak.
"Aww..." rintih Icha sambil memegangi rambutnya dan berteriak sekeras mungkin agar Abi bisa mendengarnya.
"Aww... sakit... aduh... tolong....." ucap Icha sedikit meninggikan suaranya.
"Dasar ganjen, loe mau ngapain di ruangan Pak Abi, loe pasti mau merayu pak Abi kan." Ucap Siska dengan terus menjambak rambut Icha yang tergerai.
"Huwaaa.... Pak Abi tolong huwaaa...." Icha tidak menjawab cibiran Siska.Dia malah terus berteriak di depan ruangan Abi. Sebenarnya Icha bisa melawan Siska tapi dia urungkan karena dia ingin mengerjai Siska.
"Huwaa... sakit... kepalaku pusing.." teriaknya sekali lagi.
"Gak usah lebay deh loe dasar pelakor." cibir Siska dengan emosi.
"Akhirnya gue bisa nyiksa eli,makanya jangan macam-macam sama Siska" ucapnya dengan bangga,sebelum akhirnya dia lepas karena kaget dengan suara seseorang yang dangan nyaring.
"SISKA...!!!" teriak Abi membentak Siska dengan emosi saat melihat calon istrinya di tarik rambutnya.
"P-Pak Abi.." Siska yang kaget reflek melepas tarikan rambutnya.
"APA YANG KAMU LAKUKAN HAH..!!" tanya nya dengan emosi dan langsung menarik tangan Icha agar mendekat.
"Anu... itu... Pak.." jawab Siska.
"Hiks... tadi dia melarang saya masuk ke ruangan bapak hiks, dia bilang kalau saya mau goda bapak hiks." Icha pura-pura menangis sambil memegang rambutnya.
"Icha masuk ke ruangan saya." perintah Abi.
"Baik pak." jawab Icha melangkah masuk ke ruangan Abi. Saat sudah di belakang Abi, Icha membalik kan badan nya, menatap Siska dengan tersenyum lalu menjulurkan lidahnya seakan mengejeknya. Membuat Siska melototkan matanya.
"Ngapain kamu melotot sama saya...!" tanya Abi menatap tajam Siska.
"Bukan pak.. saya gak melotot sama bapak, tapi sama Icha." jawab Siska.
"Jangan banyak alasan kamu, dan tadi kenapa kamu narik rambut Icha."
"Anu.. itu...pak, saya takut bapak di goda sama Icha."
"Apa urusan kamu..!? siapa kamu melarang Icha masuk ke ruangan saya..!." ucap Abi.
"Tap-" ucapan Siska terpotong karena Abi sudah lebih dulu masuk keruangan nya dan menutup pintunya.
"Sialan... awal ya lo Cha." ucap Siska dengan emosi lalu pergi Sedangkan dalam ruangan Icha sedang merapikan rambutnya yang berantakan karena di tarik Siska dengan sesekali memijatnya karena pusing.
"Aduh... sakitnya kepalaku." ucapnya sambi memegangi kepalanya
"Kenapa..? sakit..?" tanya Abi sambil menduduk kan dirinya di dekat Icha.
"Iya sedikit, abisnya dia narik nya kenceng banget."
"Kenapa gak dilawan sih, kan kamu preman." jawabnya sambil terkekeh.
"Enak aja kamu bilang aku preman... Aku itu sengaja biar kamu yang nolongin aku." ucap Icha sambil memukul paha Abi yang tertutup celana panjangnya.Abi hanya menggelengkan kepalanya.
"Maunya..." Abi menoel hidung Icha yang sedikit mancung.
"Ya buat apa aku punya pacar kalau gak buat lindungin aku."
"Iya... iya sini aku pijitin kepalanya yang sakit." ucap Abi dengan mulai memijit nya.
"Memang kamu salah apa sih kok sampai dia benci banget sama kamu." tanya Abi.
"Dia itu suka sama Reno kak, sedangkan Reno kan sahabat aku, Billa dan yang lainnya, dia iri kali." jawab Icha yang langsung membuat Abi memicungkan matanya.
"Reno abraham..?" tanya Abi.
"Icha,si ganteng kapten tim basket di sekolah yang terkenal bad boy itu." jawab Icha yang membuka semua sifat Reno.
"Kelas berapa dia..?" tanya Abi memastikan.
"12 IPS 3" jawab Icha.
"Owh.." jawab Abi.
"Emang kenapa..?" kini giliran Icha yang bertanya.
"Gak papa.Kamu suka sama dia..?"
"Dih...ya enggak lah,aku sama Reno itu sudah berteman sejak SMP.Dia sudah seperti keluarga bagi aku.Karena dia kan yatim piatu jadi aku menganggapnya seperti kakak ku." jawab Icha.
Drrrt.... drrrt...
Ponsel Icha berdering, di lihatnya panggilan masuk dari Hawa. Icha pun menjawabnya.
📞"Iya Wa ada apa..?
^^^📞"Loe gak ke kantin..?"^^^
📞"Gue di tahan sama Kak Arya Wa"
^^^📞"Ya udah kalau gitu, tapi ngomong-ngomong Billa mana..?"^^^
📞"Dia di kelas kali"
^^^📞"Apa Billa marah sama gue Cha..?"^^^
📞"Loe tenang aja, dia cuma butuh waktu aja sekarang, udah biarin aja dulu"
^^^📞"Ya udah gue tutup ya makanan gue udah datang, Assalamualaikum"^^^
"Wa'alaikumsalam"
Tut...
Icha memutus panggilannya.
"Kak aku lapar..." ucap Icha.Abi tersenyum dan memberikan ponselnya pada Icha.
"Ni telfon Mbak Mira, sekalian aku pesan kan jus leci ya." jawab Abi.
"Oke..."
...----------------...
Sedangkan di kantin Hawa, Adam dan Dimas yang sedang makan tiba-tiba di datangi Reno.
"Halo guys..." sapa Reno.
"Weh akhirnya nongol juga loe Ren." ucap Dimas.
"Hehe... kangen we sama kalian, ngomong-ngomong Icha sama Billa mana..?" tanya Reno yang tidak melihat Icha dan Billa dan malah melihat sesuatu yang selalu dia hindari.
"Billa lagi di kelas Ren." jawab Hawa.
"Tumben... lalu Icha..?"
"Lagi di ruangan nya Pak Abi." jawab Hawa.
"Owh..." Reno mengangguk-anggukan kepalanya.
"Loe kemana aja baru nongol boy." tanya Adam.
"Biasa Dam,sibuk latihan gue." jawab Reno beralasan.
"Dah mau ujian akhir masih aja latihan basket lu Ren."
"Ya gap papalah sekalian nenangin pikiran lah biar gak oleng." jawab Reno sambil melirik Rena yang justru malah menunduk kan wajahnya.
Ting...
Satu pesan masuk dari ponsel Reno.
"Ren loe ke kelas Billa gih, bawain dia makanan, kasian Billa pasti belum makan." ucap Hawa meminta tolong kepada Reno.Karena dari ke lima teman nya,hanya Reno lah yang bisa meredam emosi para sahabatnya saat dia sedang emosi
"Kalian berdua ini sehati ya, barusan Icha juga nyuruh gue bawain makanan buat Billa." jawab Reno.
"Kan sahabat Ren." ucap Hawa.
"Ya udah gue ke kelas Billa dulu ya." jawab Reno yang kemudian berdiri lagi dan meninggalkan kantin.
"Baru aja kumpul,dah pergi lagi tuh anak." ucap Dimas sambil geleng-geleng kepala.
.
.
.
.
.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
Yuci Astuti
krennn ceritax
2022-05-09
1
Eman Sulaeman
persahabatan yg kereeen
2022-04-18
0
Erina Situmeang
loh kok kakak ipar
ada hub.apa Reno n Abi🤔🤔
2022-03-21
1