Setelah dari kamar Icha, Adit pergi ke kamarnya sendiri untuk istirahat. Sampai kamarnya Adit langsung merebahkan tubuhnya di kasur,mencoba untuk memejamkan matanya namun gagal, Adit malah memikirkan Hawa yang sudah seminggu tak dihubunginya.
Adit bangun dari tidurnya, mengambil ponselnya di atas meja lalu menekan nomor Hawa dan menulis pesan untuk Hawa.
Adit kembali meletak kan ponselnya di nakas meja dan langsung merebahkan kembali tubuhnya.
...💖💖💖💖💖...
esok harinya...
"Mas Adit anterin Icha ya." ucap Icha.
"Iya... sekalian jemput Hawa ya." jawab Adit sambil tersenyum.
"Ekhem... pagi-pagi udah ada yang senyum aja, kayaknya lagi senang ni." ucap Bima menggofa adik lelakinya.
"Iya dong, kenapa iri ya."
"Ngapain iri, mas udah punya halal lagi." jawab Bima drngan bangga nya.
"Udah ayuk entar Icha telat." ucap Icha yang lengsung menarik lengan baju Adit.
Setelah salam Icha langsung menarik tangan Adit yang sedang melipat roti selainya.Melihat kelakuan 2 anaknya Bunda Icha dan Ayahnya hanya bisa menggelengkan kepalanya.
Adit melajukan mobilnya menjemput Hawa yang memang rumahnya masih satu kompleks dengan nya.
Tin.. tin..
Adit mengklakson mobilnya untuk memanggil Hawa. Tak berapa lama Hawa keluar dari rumahnya dan berpamitan pada ummi nya
"Hawa berangkat dulu ya ummi assalamualaikum." ucao Hawa berpamitan pada umminya.
"Waalaikumsalam" jawab Ummi.
Ummi mengantar hawa ke depan, dilihatnya Adit di dalam mobil tersenyum pada Ummi Hawa.
"Mas Adit ummi titip Hawa ya, jagain dia buat Ummi." ucap Ummi pada Adit.
"Siap ummi, kalau begitu kami berangkat dulu ya ummi Assalamualaikum." ucap Adir berpamitan.
"Waalaikum(u)salam.x
Di sepanjang jalan Adit dan Hawa sama-sama terdiam dan itu membuat Icha jengah melihat kelakuan 2 orang di depannya yang terkadang masih malu-malu, padahal hubungan mereka sudah berjalan selama hampir 3 tahun.
"Kalian berdua kenapa sih...?apa masih marahan..?" tanya Icha.
"Enggak... kita gak marahan kok." jawab Adit.
"Terus kenapa diem-dieman...?"
Adit melirik Hawa yang sepertinya sedang melamun memikirkan sesuatu.
"Dek..." sapa Adit.
"Iya Mas Adit." jawab Hawa.
"Kenapa..? ada yang dipikirin ya. apa ada masalah..?" tanya Adit dengan lembut.
"Gak ada apa-apa kok mas." jawab Hawa dengan tersenyum.
"Sebaiknya lo cerita deh Wa, lo bisa boongin Billa dan Dimas, tapi lo gak bisa boongin kita berdua tau." ucap Icha sambil melipat tangan nya di dada.
Hawa menarik nafas panjang, membenarkan posisi duduknya.
"Gak tau kenapa dari kemarin perasaan aku gak enak." jawab Hawa.
"Maksudnya..?" tanya Adit.
"Kemarin abah tiba-tiba nanyain kapan Hawa dan Adam siap menikah."
"Hah... seriusan Wa abah nanya begitu..?" tanya Icha.
Hawa mengangguk dengan meneteskan air matanya. Adit yang melihat Hawa menangis langsung menegurnya.
"Hawa kenapa kok kamu nangis..?" tanya Adit.
Icha yang tersentak lalu memajukan badannya tepat di belakang Adit dan Hawa. Icha menolehkan kepalanya menghadap Hawa.
"Wa.. lo kok nangis"
"Hiks... hiks.. hiks... aku takut terjadi apa-apa sama Abi,Cha hiks, Abi gak pernah ngomong seperti itu sebelumnya, kemarin Abi juga bilang kalau Abi ingin melihat aku dan Adam menikah sebelum Abi berangkat umroh." jawab Hawa sambil terus menangis.
"Dek kamu gak boleh berfikiran kayak gitu, Insyaallah Abi sama Ummi gak akan kenapa-napa."
"Tapi Hawa takut mas huuuuu..."
"Hawa serahin semua pada yang di Atas, kamu gak boleh mendahului kehendaknya. Kamu harus berfikiran positif. Mas gak suka kamu kayak gitu."
"Iya mas hiks.. Hawa minta maaf hiks..."
"Hawa jangan sedih lagi ya kan ada aku dan yang lainnya."
Icha merangkul lengan Hawa dan menghiburnya agar tidak bersedih lagi.
.
.
.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
DISCHA
di bab sebelumnya diterangin "besoknya libur" ini kenapa di bab ini masuk sekolah🤔🤭
2022-07-03
3
Suzieqaisara Nazarudin
lho bukannya Adam sama Hawa itu kembaran ya...🤔🤔
2022-06-07
0
Eman Sulaeman
lanjuut
2022-04-18
0