HAPPY READING
🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Sepulangnya dari kantor sekitar jam enam sore, Kendra langsung menuju apartemen Leora dengan perasaan gelisah, karena seharian wanita itu tidak mengangkat ponselnya ataupun membalas pesan-pesannya. Dia takut terjadi sesuatu yang buruk pada kekasihnya itu.
"Eh, Pak Kendra. Silahkan masuk Pak" Seorang wanita paruh baya bernama Yana yang dia pekerjakan dirumah itu untuk menemani dan membantu Leora, menyapanya dengan ramah dan sopan begitu membukakannya pintu.
"Leora! Leora!" Kendra tidak menghiraukan ART itu. Dia langsung saja menerobos masuk kedalam unit apartment dan memanggil-manggil Leora dengan suara nyaring.
Namun yang dicari tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Bahkan suaranya pun sama sekali tidak terdengar.
"Bu, Leora kemana ya? Dari tadi aku panggil tidak disahut-sahut? Dan, seharian ini aku sudah menghubunginya berulang kali, tapi tidak diangkat-angkat. Dan pesan-pesanku juga tidak ada yang dibalas" Kendra bertanya pada Bu Yana yang mengekor dibelakangnya.
"Maaf Pak, tapi Nona Leora sudah tidak ada disini lagi"
"Maksud ibu?" Kendra menatap Bu Yana dengan intens dan bertanya bingung.
"Tadi siang, Nona Leora mengemasi semua barang-barangnya, dan meninggalkan apartemen ini"
"Apa? Kenapa tiba-tiba dia pergi tanpa memberi tahuku? Apa dia sedang ada masalah?" Seru Kendra terkesiap.
"Saya kurang tau Pak. Tapi sepertinya, ini ada hubungannya dengan wanita yang datang menemui Nona tadi pagi"
"Wanita? Wanita siapa? Ibu kenal orangnya?"
"Saya tidak kenal Tuan. Dia wanita muda dan cantik. Menurut perkiraan saya, umurnya sekitar 26 tahun. Rambutnya panjang, hidungnya mancung, matanya kecil dan kulitnya kuning Langsat" Ungkap Bu Yana dengan tatapan menerawang. Berusaha mengingat ciri-ciri wanita yang dilihatnya datang tadi pagi, dan berbicara dengan kekasih tuannya.
Dia sendiri tidak tau apa yang mereka bicarakan. Namun dia melihat aura ketegangan antara kedua wanita cantik itu.
Kendra terbelalak dan termenung mendengar ciri-ciri wanita yang disebutkan oleh Bu Yana. Dia jadi teringat Najwa.
Kenapa ciri-cirinya sama persis dengan istrinya? Apa mungkin itu Najwa? Tapi kalau iya, darimana dia tau tempat tinggal Leora? Dan apa maksudnya menemui Leora?
"Sebentar" Kendra mengeluarkan ponselnya. Lalu membuka galeri berisi foto Najwa, dan menunjukkannya pada Bu Yana.
"Apa ini orangnya?"
Bu Yana mengamati foto itu dengan seksama.
"Benar Pak. Ini wanita yang datang tadi pagi. Sejak kedatangannya, Nona Leora jadi sedih dan mengurung dirinya didalam kamar. Lalu beberapa jam kemudian, dia keluar dengan membawa semua barang-barangnya. Dan meninggalkan apartemen ini" Bu Yana yang yakin kalau wanita yang ada difoto itu dan wanita yang datang tadi pagi adalah satu orang, bercerita dengan sedih memikirkan Leora.
Kendra yang mendengarkan itu seketika mengepalkan tangannya dengan wajah memerah. Kemarahan memenuhi rongga dadanya membayangkan istrinya yang sudah membuat kekasihnya bersedih, hingga meninggalkan apartemen ini.
Berbagai tuduhan dan prasangka buruk terhadap istrinya sendiri mengisi pikirannya. Najwa pasti sudah mengatakan hal buruk pada Leora. Atau mungkin juga menyerangnya! Hingga membuatnya ketakutan dan memilih pergi!
"Najwa!"
💮💮💮💮💮
"Najwa! Najwa!!"
Kendra pulang kerumah dalam keadaan mengamuk. Dari membuka pintu hingga melewati ruangan demi ruangan yang ada dirumahnya yang super luas itu, dia terus berteriak-teriak memanggil Najwa dengan wajah memerah karena amarah.
Ira yang melihat dan mendengar teriakan Kendra yang seperti kebakaran jenggot, menghampiri tuannya itu dan bertanya dengan takut.
"Tuan, ada apa Tuan?"
"Dimana Najwa?!" Seru Kendra dengan tatapan tajam. Membuat Ira menelan salivanya karena takut.
"Nyonya ada didapur. Sedang menyiapkan makan malam...." Belum selesai Ira bicara, Kendra sudah kembali melangkahkan kakinya menuju dapur, tempat istrinya berada saat ini seperti yang dikatakan pelayan itu.
Ira menatap kepergian tuannya dengan heran sekaligus takut. Sepertinya tuannya sedang marah besar. Apa dia sedang marah pada istrinya? Ada masalah apalagi antara sepasang suami istri itu?
Ira jadi khawatir pada nyonya mudanya. Dia takut kalau kemarahan tuan Kendra akan dilampiaskan pada istrinya.
Didapur Najwa sedang memasak dengan asiknya. Meski suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja, namun dia tidak ingin terlalu lama berlarut-larut dalam kesedihan dan kekecewaan.
Dia sudah memutuskan akan memaafkan Kendra, dan tetap mempertahankan pernikahan mereka. Jadi dia akan tetap menjadi istri yang baik untuk pria itu.
Kendra sangat menyukai makanan oriental. Dia membuatkan lasagna, carpaccio, beef bourguignon, seefood paella, bruscetta dan pizza. Semua ini adalah makanan kesukaan suaminya, yang akan segera siap dan disajikan sebentar lagi.
Dia membuatkan semuanya seorang diri, tanpa membiarkan satu orang pelayan pun untuk ikut membantunya. Karena dia ingin suaminya memakan hasil hasil masakan dari tangannya sendiri, tanpa ada campur tangan dari orang lain.
Najwa menghela nafas berat. Dia berniat untuk berterus terang pada Kendra saat dimeja makan nanti. Dia akan jujur pada suaminya, kalau dia sudah tau semuanya tentang Leora.
Dia sudah bertekad tidak akan menunjukkan kemarahannya. Dia akan menerima apapun penjelasan pria itu nantinya. Termasuk keputusan Kendra yang memilih dirinya, atau Leora.
Tapi sebisa mungkin, dia akan berusaha meluluhkan hati suaminya agar tetap bertahan pada pernikahan mereka. Karena dia tidak ingin ada perceraian.
Selain karena dia masih sangat mencintai Kendra, mamanya juga pasti akan sangat sedih dan kecewa jika hal itu sampai terjadi.
"Najwa" Suara bariton Kendra yang tau-tau sudah ada dibelakangnya membuat Najwa terlonjak.
Terlalu berkutat dengan pikirannya tentang rencananya untuk mempertahankan pernikahannya, membuat Najwa tidak menyadari kedatangan Kendra yang berjalan dengan langkah lebar, hingga sepatunya pun menimbulkan bunyi yang cukup keras. Namun Najwa tidak mendengarnya. Lebih tepatnya tidak fokus.
"Kamu sudah pulang? Makan mal...." Najwa berkata dengan seulas senyuman tanpa menoleh pada suaminya, karena terlalu sibuk dengan bahan-bahan masakan yang sedang diaduk-aduknya dalam panci diatas kompor.
"Hari ini kamu kemana saja, sepulang dari rumah mamamu?" Kendra yang berdiri dibelakang Najwa bertanya dengan nada datar dan tatapan mengintimidasi.
"Tidak kemana-mana. Aku hanya dirumah saja" Jawab Najwa santai.
"Kamu yakin?"
"Tentu saja"
"Benarkah? Kamu tidak datang ke apartemen Leora, dan mengancamnya untuk pergi dari sana?" Tuduh Kendra yang sukses membuat Najwa ternganga, hingga spatula ditangannya terlepas dan masuk kedalam panci berisi makanan belum jadi yang sedang diaduk-aduknya.
Dia berbalik dan menatap Kendra dengan tidak percaya, kalau suaminya akan memberikannya tuduhan sepicik itu.
Dia memang datang ke apartemen Leora dan meminta wanita itu untuk menjauhi suaminya secara baik-baik, tanpa mengancamnya sedikitpun.
Untuk apa dia mengancam Leora? Dia sangat sadar kalau semua yang terjadi bukan sepenuhnya kesalahan perempuan malang itu. Lalu bagaimana bisa suaminya punya pikiran seperti itu terhadapnya? Siapa yang mengatakan hal semacam itu padanya?
BERSAMBUNG
Jangan lupa tinggalkan jejak ya,,, kakak-kakak readers sayang😘🥰
Sambil menunggu novel ini up,,, yuk mampir juga ke novel temanku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
DPuspita
Setauku lasagna, bruscetta itu Italian food. Oriental itu makanan asia spt chinese food 🤔
2024-06-06
1
Dewie Biyati
Nazwa wanita berpendidikan dan cerdas......sangat elegan cara menegur pelakor
2024-05-09
0
Shinta Dewiana
laki2 anjing
2024-03-20
0