HAPPY READING
🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Meski hatinya ingin menjerit dan mempertanyakan kenapa perempuan ini tega menjadi orang ketiga dalam pernikahannya? Apakah dia tidak punya harga diri serta hati nurani?
Namun Najwa sadar kalau kesalahannya adalah bukan sepenuhnya pada wanita ini. Tapi suaminya juga bersalah. Jadi jika dia bisa memutuskan untuk memaafkan Kendra, maka dia juga harus bisa memaafkan wanita ini, asalkan dia berhenti mengganggu rumah tangganya.
"Iy-iya. Ka-kamu...." Jawab Leora terbata-bata.
"Kenalkan, namaku Najwa Permatasari" Najwa mengulurkan tangannya. Leora terkesiap melihat uluran tangan itu. Dengan ragu dia menjabat tangan lembut itu.
"Kamu pasti masih ingat aku kan?" Tanya Najwa dingin.
"Iy-iya.... Kita pernah bertemu direstoran kan?" Jawab Leora gugup.
"Dan kamu juga pasti taukan, apa hubunganku dengan Kendra?" Tanya Najwa lagi yang membuat Leora membeku. Rasa bersalah menyerangnya, saat dia mengingat kedudukannya sebagai orang ketiga dalam rumah tangga Kendra dan istrinya.
"Iy-ya. Kamu...." Jawab Leora tanpa berani menatap Najwa. Dia terlalu malu dan gugup untuk menatap istri dari kekasihnya itu.
"Aku istri sahnya, yang sudah enam tahun mendampinginya"
Leora menunduk mendengar perkataan Najwa yang begitu dingin dan tegas. Apa maksud Najwa mengatakan itu padanya? Apakah perempuan ini mengetahui hubungannya dengan Kendra? Dan apa dia juga tau, kalau semalam Kendra menginap di apartemennya?
"Apa boleh kita bicara sebentar?"
Leora berpikir selama beberapa saat. Mencoba menimbang antara harus menerima permintaan perempuan itu atau tidak. Dia takut wanita ini akan mengatakan hal yang dapat membebani pikirannya. Namun akhirnya dia mengangguk dan mempersilahkan Najwa untuk masuk
"Iy... Ya. Silahkan masuk" Ucapnya dingin.
"Terima kasih"
Leora masuk terlebih dulu. Lalu diikuti oleh Najwa dari belakang.
"Silahkan duduk" Leora mempersilahkan Najwa duduk disofa ruang tamu.
Sesuai dengan yang dikatakan oleh nyonya rumah, Najwa pun menghenyakkan duduk disofa yang empuk itu.
Suasana tegang dan canggung sangat kental dirasakan oleh kedua perempuan itu. Tidak ada senyuman maupun keramahan yang mereka tampilkan. Yang ada hanyalah sikap dingin satu sama lain.
"Aku akan buatkan minuman dulu" Leora hendak melangkahkan kakinya menuju dapur. Namun dengan cepat Najwa bangkit dari sofa dan mencegahnya.
"Tidak usah. Aku tidak butuh minuman. Yang aku butuhkan hanya satu"
"Apa itu? Katakan saja, apa yang kamu inginkan dariku?"
Najwa berjalan beberapa langkah mendekati Leora.
"Sebenarnya apa hubunganmu dengan suamiku?" Cecarnya menatap Leora dengan lekat. Leora tercengang mendengar pertanyaan itu. Dia memalingkan wajahnya dengan dingin. Melihat Leora yang tak kunjung menjawab pertanyaannya, Najwa kembali berkata.
"Kata Kendra, kalian berdua adalah sahabat baik sejak lama. Dan sebagai istrinya, aku sangat mempercayai apapun yang dikatakan oleh suamiku. Tapi aku merasa, hubungan kalian lebih dari itu"
Lirih Najwa dengan tatapan hampa, tanpa membahas adegan mesra yang dia lihat saat kemarin mereka berciuman didepan unit apartment itu, karena dia tidak ingin Leora semakin merasa terpojokkan, dengan dia membahas perbuatan memalukan yang mereka lakukan.
Yang dia inginkan hanyalah mempertahankan pernikahannya, dan menyelesaikan masalah mereka secara baik-baik tanpa menimbulkan pertikaian.
"Leora, kita sama-sama perempuankan? Coba katakan padaku, bagaimana perasaanmu, jika suamimu sampai menaruh perhatian besar pada perempuan lain? Apa kamu bisa menerimanya?" Lanjut Najwa yang membuat Leora terhenyak.
Tentu saja tidak ada wanita yang rela jika perhatian suaminya terbagi dengan wanita lain. Apalagi dia sudah berulang kali merasakannya saat bersama suaminya dulu yang selalu bermain wanita. Bahkan terang-terangan membawa wanita-wanita berbeda kerumah. Kedalam kamar mereka.
Dan dia tidak bisa berbuat apa-apa, karena Chiko pasti akan langsung menghajarnya jika dia sampai berani protes. Saat itu bukan hanya hatinya saja yang terasa sakit, namun fisiknya juga.
"Ak-aku...." Leora terbata-bata dengan mata berkaca-kaca.
"Tidak ada perempuan manapun didunia ini yang rela, suaminya bersama perempuan lain. Dan tidak ada satupun wanita yang rela, berbagi satu pria dengan wanita lainnya. Kamu mengerti kan maksudku?" Tukas Najwa dengan tatapan sendu. Menjawab sendiri pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh Leora.
Bahkan kata-kata terakhir yang dia lontarkan pun terdengar seperti menyindirnya. Karena kalau boleh jujur, Leora sendiripun tidak rela perhatian Kendra terbagi dengan wanita lain, meskipun itu adalah istrinya sendiri.
"Apapun yang dilakukan atau diberikan Kendra kepadamu. Sebesar apapun perhatian atau cinta yang dia tunjukkan, pada dasarnya dia adalah suamiku. Dia masih terikat pernikahan denganku. Jadi aku mohon padamu, tolong jangan hancurkan pernikahan kami. Tolong jangan ganggu suamiku. Aku mohon Leora" Najwa menyatukan kedua telapak tangannya, memohon dengan air mata berlinang.
Leora berbalik dan berdiri membelakangi Najwa. Air matanya pun menetes seketika.
"Kamu bilang aku mengganggu suamimu? Suamimu sendiri yang datang padaku. Dia bilang kalau dia masih mencintaiku. Dan dia tidak pernah mencintaimu. Baginya, kamu hanya pelarian saja, karena dulu aku menolak cintanya. Jadi tolong jangan bicara sembarangan. Kamu tidak bisa menyalahkanku, atau menuduhku mengganggu suamimu. Seharusnya kamu katakan itu pada suamimu. Minta dia untuk menjauhiku. Bukan malah mendatangiku dan mengatakan hal seperti ini"
Serunya kesal dan tidak terima disalahkan. Baginya ini semua bukanlah kesalahannya. Kendra sendiri yang datang padanya, dan merayunya dengan berbagai kata-kata cinta yang membuatnya terlena.
"Aku tau, kalau ini bukan sepenuhnya kesalahanmu. Karena suamiku lah yang paling bersalah disini. Tapi kamu bisa kan, menjauhinya? Tidak menanggapinya atau memberinya celah untuk mendekatimu? Dia melempar, dan kamu menyambutnya dengan senang hati. Tidak mencoba untuk menghindar. Leora, kamu ini cantik. Aku yakin masih banyak pria diluar sana, yang jauh lebih baik dari Kendra yang bisa kamu dapatkan" Pinta Najwa yang berjalan mendekati Leora dan menatap wajah cantiknya.
Leora tidak menjawab. Tampaknya dia sedang berpikir dan mempertimbangkan perkataan Najwa yang membuat hatinya tersentil.
Najwa kembali menyatukan telapak tangannya, dan bersimpuh didepan Leora dengan air mata yang terus mengalir deras. Spontan tindakannya itu membuat Leora terkejut dan tercekat.
"Aku mohon Leora, tolong jauhi suamiku. Aku tidak bisa hidup tanpa Kendra. Aku sudah mendampinginya selama enam tahun, dalam keadaan susah maupun senang. Jadi aku mohon dengan sangat, tolong tinggalkan Kendra. Tolong biarkan dia kembali padaku. Tolong biarkan kami tetap melanjutkan pernikahan kami yang bahagia seperti dulu. Aku mohon"
💮💮💮💮💮
BERSAMBUNG
Sambil menunggu novel ini up,,, yuk mampir juga ke novel temanku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Ayanih
nyesek banget najwa ampe bersimpuh kaya gitu di depan pelakor demi jaga perasaan nya ibunya
2024-12-22
0
Duda Fenta Duda
bodoh
2024-06-03
1
Sumiati 32
wanita bodoh nazwa , kalah sama pelakor , sampai bersujud
2024-05-17
1