HAPPY READING
🌸🌸🌸🌸🌸🌸
"Sebenarnya wanita itu, dari luarnya saja terlihat lemah. Tapi sebenarnya mereka memiliki kekuatan yang luar biasa. Bahkan yang tidak dimiliki oleh pria sekalipun. Mereka mampu menahan rasa sakit dan menghadapi tantangan, demi orang yang mereka cintai. Jadi Mama berharap, kerikil sebesar atau setajam apapun yang akan kamu temui dijalanmu nanti, tetaplah kamu berjalan lurus. Jangan pernah berpikir untuk berbelok atau berbalik arah. Jika suamimu tersesat, maka tuntunlah dia kejalan yang benar. Jika dia memiliki aib, maka tutuplah aibnya. Sebagai istri, itu adalah kewajibanmu. Ibarat pakaian, istri adalah pakaian suaminya. Jika dia bersalah, maka maafkanlah. Mungkin itu sulit jika rasa sakit sudah terlalu dalam. Tapi orang yang mampu memberi maaf pada orang yang sudah menyakitinya, dia adalah orang yang sangat hebat"
Najwa terdiam mendengar nasehat bijak mamanya yang panjang lebar. Apakah dia harus menuruti perkataan mamanya untuk terus bertahan, menghadapi hujan badai yang dinginnya melebihi bongkahan es raksasa?
Mampukah dia melewati kerikil-kerikil tajam yang menusuk hatinya dengan begitu dalam? Yang rasa sakitnya seakan membuatnya ingin mati saja.
Mungkinkah dia masih memiliki kesempatan untuk melihat pelangi? Yaitu suaminya akan kembali padanya dengan cinta yang tulus, dan meninggalkan wanita itu?
💮💮💮💮💮
Malam kembali berlalu dan digantikan dengan pagi. Najwa terbangun. Setelah mandi dan melaksanakan ibadah subuh, dia membantu pelayan dirumah mamanya untuk menyiapkan sarapan.
Najwa dan Siska sarapan bersama sembari berbincang-bincang. Najwa masih berusaha menyembunyikan kesedihannya dari mamanya, hingga wanita itu percaya padanya.
Usai sarapan, Najwa memutuskan untuk kembali kerumahnya. Karena dia tidak mungkin terus berada dirumah Siska. Dia takut keberadaannya disana dalam waktu yang lama, akan beresiko timbulnya kecurigaan ibunya tentang kisruh rumah tangganya.
Apalagi dia juga sudah mengambil keputusan akan menuruti nasehat ibunya, untuk tetap mempertahankan pernikahannya meski mengetahui perbuatan suaminya bersama wanita itu.
Pernikahan adalah sakral. Itu adalah perjanjiannya dengan Tuhan yang harus tetap dia jaga hingga mati.
Selain itu dia juga masih sangat mencintai suaminya. Dan dia yakin dihati Kendra juga ada cinta untuknya.
Mungkin saat ini pria itu tidak menyadarinya, karena perasaannya sedang tertutup dengan kehadiran Leora, cinta dimasa lalunya.
Namun seperti yang dikatakan oleh mamanya, dia adalah wanita yang kuat. Dan dia mampu melewati kerikil-kerikil itu.
"Nyonya sudah pulang?" Tegur Ira dengan ramah dan sopan begitu Najwa sampai dirumahnya.
"Ra, Kendra sudah berangkat kekantor?" Tanpa basa-basi, Najwa langsung menanyakan suaminya.
"Saya tidak tau Nyonya. Soalnya Tuan tidak pulang semalam" Jawab Ira yang membuat Najwa mengernyit bingung.
"Tidak pulang? Bukankah semalam saat nenelponku, dia ada dirumah?"
"Iya, memang semalam Tuan sempat pulang. Tapi begitu tau kalau Nyonya tidak ada dirumah, beliau langsung pergi lagi. Dan sampai sekarang belum pulang lagi"
Bagai ada ribuan sembilu yang menggores lukanya yang sudah susah payah dia obati, tubuh Najwa terasa lunglai. Pikiran negatif mulai kembali merayap dikepalanya.
Sepertinya dia bisa menduga kemana suaminya semalam. Dia sangat membenci prasangka seperti ini! Dan dia masih sangat berharap kalau pikirannya salah.
Tapi kemana lagi suaminya kalau tidak pulang semalaman? Lembur? Suatu alasan dan pemikiran yang sangat bodoh. Yang dia sendiri tau itu tidak benar.
Tanpa menghiraukan keberadaan Ira lagi, Najwa berbalik dan melangkahkan kakinya dengan lebar, sambil membawa hatinya yang sedang dipenuhi dengan emosi.
Menuju tempat yang dia sendiri sangat berharap suaminya tidak ada disana! Namun hati kecilnya sangat yakin akan keberadaan suaminya ditempat itu!
Apartemen Leora!!
💮💮💮💮💮
Leora yang sudah selesai mandi bahkan sudah terlihat cantik dan rapi dengan pakaian serta riasan yang natural, tersenyum melihat Kendra yang masih tertidur dengan pulasnya diatas ranjang.
Padahal hari sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Sepertinya pria itu sangat lelah setelah percintaan panas mereka tadi malam.
Leora tersenyum sendiri dengan malu-malu, bila mengingat bagaimana pria itu menggempurnya semalam. Membuatnya kembali merasakan menjadi wanita spesial dan sangat dicintai.
"Ken. Ken bangun" Leora duduk dipinggir dipan. Tepatnya disamping Kendra yang masih terlelap. Lalu menggerak-gerakkan bahu pria itu dengan lembut.
"Nanti saja. Aku masih ngantuk" Jawab Kendra sembari menggeliat dengan malasnya. Sedangkan matanya masih tampak terpejam.
"Tapi ini sudah pagi. Kamu tidak kekantor? Ayo bangun, lalu mandi. Aku akan siapkan sarapan. Lalu kita sarapan bersama" Titah Leora yang lantas mengangkat pinggulnya dari kasur, hendak berjalan.
Namun Kendra sudah lebih dulu menarik tangannya, hingga wanita itu kehilangan keseimbangan dan terjatuh keatas kasur. Dengan sigap Kendra bangkit duduk dan memeluk wanita itu yang menjerit kesenangan.
"Kamu sudah rapi, cantik dan wangi begini. Kamu sudah mandi duluan" Kendra mengamati dan mengendus tubuh Leora yang sudah tampak cantik, rapi serta menebarkan bau wangi yang menyeruak.
"Iya, aku sudah mandi saat kamu masih ngorok. Sudah cepat sana mandi. Nanti telat kerjanya" Gurau Leora yang hendak bangkit kembali dari kasur itu. Namun lagi-lagi Kendra berhasil menahannya.
"Padahal aku ingin mandi bareng denganmu. Tapi kamu sudah mandi duluan" Ucap Kendra kecewa.
"Habis mau bagaimana lagi? Kamu dibangunin susahnya minta ampun. Jadi aku mandi duluan saja" Jawab Leora jujur.
Saat bangun tadi dia sudah berulang kali membangunkan Kendra. Namun pria itu tetap saja tidak mempedulikannya, karena begitu nyenyak dengan tidurnya. Hingga dia memilih mandi duluan.
"Kalau begitu, besok kita akan mandi bersama" Kendra tersenyum nakal.
"Memangnya nanti malam kamu akan menginap disini lagi? Bagaimana dengan istrimu? Dia masih menginap dirumah mamanya, sampai malam ini?"
Kendra menggidikkan bahunya mendengar pertanyaan Leora. "Aku juga tidak tau. Nanti coba aku hubungi dia, dan tanyakan. Tapi sebisa mungkin akan aku usahakan untuk bermalam lagi bersamamu disini"
Perkataan Kendra membuat Leora berbinar-binar. Rasa bahagia membuncah didadanya, bisa kembali bermalam dengan Kendra yang selalu bisa membuatnya merasakan kebahagiaan.
"Janji?" Leora mengacungkan jari kelingkingnya dengan sorot mata penuh harap.
"Janji" Kendra menautkan jari kelingkingnya pada kelingking kekasihnya itu. Lebih tepatnya adalah selingkuhannya.
Namun raut wajah Leora yang sumringah dan penuh senyuman, tiba-tiba saja berubah menjadi raut kesedihan dan kemuraman. Membuat Kendra mengernyitkan keningnya, karena bingung melihat selingkuhannya itu.
"Kenapa sayang? Kok tiba-tiba, jadi sedih?" Tanya Kendra dengan suara dan tatapan lembut.
"Aku tidak tau sampai kapan kita akan terus seperti ini. Bersembunyi dibelakang istrimu. Bagaimana jika nanti dia tau? Apa yang akan dia lakukan padaku? Aku sangat takut membayangkan hal itu. Tapi aku tidak bisa menyalahkannya, jika nanti dia sampai menudingku sebagai pelakor. Karena memang itulah kenyataannya. Aku bahkan mulai merasa benci pada diriku sendiri, karena tidak bisa menahan perasaanku sendiri, untuk mencintaimu. Perasaan yang dulu tidak bisa aku hadirkan dalam hatiku, sehingga kita tidak bisa bersama, sekarang malah tidak bisa aku kendalikan, saat kamu sudah bersama wanita lain. Mungkin pada akhirnya, kamu pun akan kembali bersama istrimu, yang sudah enam tahun mendampingimu dalam susah dan senang. Dan kita tetap tidak akan bisa bersatu"
BERSAMBUNG
Terima kasih banyak ya untuk semua readers yang sudah mampir dan membaca novel ini,,,, jangan lupa tinggalkan jejak ya sebagai penyemangat author dalam menulis
Like
Komen
Favorit
Subscribe
Vote
Hadiah bunga atau kopinya
Terima kasih 🙏😘🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
guntur 1609
kau najwa janga lemah. kuras habis harta si anjing kendra
2024-10-01
0
Dewie Biyati
perlu dikasih pelajaran laki2 macam Kendra KLO ga bablas,ikuti nasehat ibu Siska boleh,tp logika dan nalar hrus jalan datengo na.....ksh pelajaran....
2024-05-09
0
Shinta Dewiana
pande banget si jalang leora bersandiwara....his menjijikkan tingkah kalian udah kayak binatang
2024-03-20
0