BAB 15- Kerumah Mama

HAPPY READING

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

"Nyonya? Nyonya mau keluar?" Tegur Ira saat melihat Najwa menuruni tangga dengan menenteng tas berisi pakaian dan perlengkapan lainnya.

"Iya Ira. Aku mau kerumah Mama. Sepertinya malam ini aku akan menginap disana" Jawab Najwa lirih. Tatapannya masih tampak kosong. Itulah yang membuat pelayan itu masih merasa khawatir dengan keadaan nyonya mudanya.

"Nyonya sudah bilang pada Tuan, kalau Nyonya akan menginap dirumah Nyonya Siska?" Tanya Ira dengan suara lembut dan tatapan prihatin.

Meski dia tidak tau masalah apa yang terjadi, hingga membuat nyonya mudanya itu terlihat frustasi seperti orang kehilangan semangat hidup, namun feelingnya mengatakan pasti ini berhubungan dengan suaminya.

Apalagi kalau melihat tuannya yang akhir-akhir ini sering pulang malam, dan hampir tidak punya waktu lagi untuk istrinya. Ira hanya berharap, semoga pikirannya yang mengatakan kalau tuannya itu ada main serong dibelakang nyonya Najwa tidaklah benar.

"Tidak. Mungkin dia akan pulang larut malam lagi. Nanti kalau dia pulang, katakan saja padanya, kalau aku menginap dirumah mamaku. Katakan juga padanya, tidak perlu menyusulku kesana. Karena malam ini aku ingin menghabiskan waktu bersama Mama. Aku sangat merindukannya. Sudah lama aku tidak menginap disana"

Lirih Najwa yang berusaha keras agar air matanya tidak kembali tumpah. Mendengar Ira menyebut tentang suaminya, seolah membuka lukanya yang sudah susah payah dia tutupi.

Ira mengangguk dengan patuh. "Iya baik Nyonya. Nanti akan saya sampaikan, kalau tuan sudah pulang"

"Terima kasih. Aku pergi dulu"

💮💮💮💮💮

Kendra sampai dirumah jam 20.43. keadaan rumah yang lengang membuatnya heran. Padahal biasanya setiap kali dia pulang, pasti dia akan langsung melihat Najwa yang menunggunya disofa ruang keluarga.

Tapi malam ini tidak ada tanda-tanda keberadaan istrinya diruangan itu. Apa Najwa sudah tidur? Tapi, mana mungkin dia tidur jam segini? Biasanya dia pulang sampai larut malam pun, Najwa tetap menunggunya hingga tertidur disofa.

"Najwa! Sayang! Najwa" Seru Kendra dengan nada suara lembut sembari celingukan kesekelilingnya, berusaha mencari keberadaan sang istri.

"Kemana dia? Apa iya, sudah tertidur jam segini?" Gumamnya bermonolog dengan bingung sambil melirik arloji ditangannya, karena tak kunjung mendapat sahutan dari istri yang dicarinya.

"Tuan" Ira muncul dan membungkukkan badannya sebagai tanda hormat dan sopan.

"Ira, Najwa kemana ya? Kok dari tadi saya panggil-panggil, tidak ada sahutan?" Tanya Kendra dengan mata bergerilya kesana kemari.

"Maaf Tuan, Nyonya muda sedang tidak ada dirumah" Jawab Ira yang membuat Kendra mengernyitkan keningnya.

"Beliau sedang kerumah Nyonya Siska"

"Kerumah Mama Siska? Ngapain dia kesana? Malam-malam begini, dan tanpa memberi tau saya?"

"Iya Tuan. Katanya Nyonya Najwa sangat merindukan mamanya. Jadi beliau akan menginap disana malam ini. Nyonya juga berpesan, agar Tuan tidak perlu menyusul atau menjemputnya kesana. Karena beliau sedang ingin menghabiskan waktu bersama mamanya, tanpa diganggu oleh siapapun" Papar Ira sesuai dengan pesan Najwa.

"Najwa bilang begitu?"

"Iya Tuan" Ira mengangguk. "Kalau begitu saya permisi dulu"

"Iya"

Ira meninggalkan Kendra yang masih berdiri mematung dengan keheranan. Kenapa dia merasa sikap istrinya tiba-tiba menjadi aneh? Dia pergi kerumah ibunya tanpa mengajak bahkan memberi taunya?

Dan sejak kapan wanita itu tidak mau kebersamaannya dengan mamanya diganggu olehnya? Bukankah biasanya Najwa paling senang, jika bisa menghabiskan waktu bertiga dengannya dan mamanya? Apa mungkin ada sesuatu yang terjadi pada istrinya?

Dengan perasaan yang sedikit dilanda kekhawatiran, Kendra mengambil ponselnya dan menghubungi istrinya.

"Iya Ken" Jawab Najwa diseberang sana.

Sebenarnya dia enggan untuk bicara dengan suaminya itu. Hatinya masih terasa tercabik-cabik bila mengingat bagaimana selama ini pria itu sudah membohonginya.

Dan sekarang dia malah menyatakan cinta pada wanita masa lalunya itu, tanpa mempedulikan keberadaannya sebagai istri!

Namun dia tidak mau masalah ini jadi semakin berlarut-larut, dengan sikapnya yang terus menghindari Kendra bahkan melalui ponsel sekalipun.

"Sayang, kamu dimana sih? Kata Ira, kamu kerumah Mama Siska. Tumben kesana malam-malam begini? Tanpa mengajakku lagi? Apa mamamu sedang sakit?" Tanya Kendra dengan bingung dan cemas.

"Tidak. Mama baik-baik saja kok. Aku hanya merindukan Mama saja. Sudah lama aku tidak menghabiskan waktu bersamanya. Jadi aku memutuskan untuk menginap disini malam ini, menemani Mama" Kilah Najwa dingin.

"Kamu yakin, hanya itu saja alasannya?" Tanya Kendra yang merasa kurang yakin dengan alasan yang diberikan oleh istrinya.

"Memangnya apalagi? Aku tidak perlu berbohong kan, untuk menemui mamaku sendiri? Lagipula yang aku temui juga bukan selingkuhanku. Jadi kamu tidak perlu curiga" Jawab Najwa tajam dengan kata-kata sindiran, yang membuat Kendra tertegun bagai tertampar mendengarnya. Membuat jantungnya serasa mau copot.

Entah ini hanya perasaannya saja, atau Najwa yang sedang menyindirnya? Tapi tidak mungkin. Dia yakin Najwa tidak tau apapun dengan apa yang dilakukannya bersama Leora diluar sana.

"Mmm..... Bu-bukan begitu maksudku sayang. A-aku hanya merasa heran saja, dengan sikapmu yang menurutku sedikit aneh. Bukankah biasanya kamu selalu mengajakku, setiap kali ingin kesana? Tiba-tiba kamu kesana sendiri" Ucap Kendra gugup.

Dan hal itu bisa dirasakan oleh Najwa yang memang sudah mengetahui segalanya. Hatinya serasa terbakar menghadapi kelakuan suaminya, yang masih saja berkilah tentang perbuatannya diluar sana.

"Bukankah akhir-akhir ini kamu sangat sibuk dengan pekerjaanmu? Jika aku mengajakmu kesini, apa kamu rela meninggalkan kesibukanmu demi aku? Bukankah kesibukanmu itu sangat penting. Mungkin jauh lebih penting dari aku" Tanya Najwa geram.

Ingin rasanya dia berteriak dan mengatakan, bahwa kesibukan yang dimaksudnya adalah wanita itu.

Namun hatinya masih belum siap mendengar jawaban suaminya, yang entah akan berkata jujur atau tetap akan melanjutkan kebohongannya. Yang jelas apapun jawaban Kendra tentang perempuan itu, tetap akan melukai perasaannya.

"Sa-sayang, kok kamu bicaranya seperti itu? Kesibukanku memang penting, tapi kamu kan istriku. Jadi ya kamu juga penting bagiku. Kamu masih ngambek, karena kemarin-kemarin aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku? Dan ini caramu menunjukkan protes padaku? Sayang sudah dong, jangan ngambek. Kan masalah itu aku sudah minta maaf. Aku juga sudah berjanji kan? Akan berusaha membagi waktu antara pekerjaanku dan dirimu. Kok kamu masih marah aja sih?" Kendra berusaha membujuk dengan suara lembut.

"Kamu tidak perlu khawatir. Aku mengerti. Sangat mengerti. Kalau kamu akan berusaha membagi waktu antara aku dan pekerjaanmu. Kamu sudah mengatakannya. Dan aku juga sudah mengatakan bukan? Kalau aku kesini karena merindukan Mama. Apa kamu tidak bisa mengerti itu? Sudah dulu ya. Aku mengantuk. Selamat malam. Semoga tidurmu nyenyak"

"Sayang tunggu dulu" Najwa yang hendak mematikan ponselnya, mengurungkan niatnya saat Kendra mencegahnya.

"Aku akan menyusulmu kesana"

"Tidak usah. Untuk malam ini, aku hanya ingin menghabiskan waktu bersama Mama saja, tanpa kamu. Aku mohon" Tolak Najwa dengan nada tegas.

"Hallo. Na, Najwa"

BERSAMBUNG

Terima kasih untuk readers yang sudah mampir dan membaca novel ini ya,,,, jangan lupa tinggalkan jejak ya, biar author tambah semangat nulisnya

Like

Favorit

Komen

Vote

Subscribe

Hadiah bunga atau kopinya

Terima kasih 🙏🥰🥰

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

bodoh x najwa...hedeehhhh....udah tau segalanya masih pura kuat..

2024-03-20

1

Jeni Safitri

Jeni Safitri

Najwa terlalu bucin hingga ngk berani menerima kenyataan bahwa suaminya mencibtai cinta pertamanya, kasihan sekali kuat najwa harus jadi wanita yg kuat dan tegas

2024-02-07

0

Nandi Ni

Nandi Ni

Coba pahami dan mengerti keadaan kesendirian ini Kendra? apa arti Najwa dihatimu

2024-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1- Sikap Yang Aneh
2 BAB 2- Cinta Lama Bersemi Kembali
3 BAB 3- Sebenarnya Kamu Kemana??!!
4 BAB 4- Benarkah Itu Suamiku??!!
5 BAB 5- Nasehat Mama
6 BAB 6- Sibuk Bersama Wanita Lain??!!
7 BAB 7- Dusta Kendra
8 BAB 8- Telpon Dari Leora
9 BAB 9- Ternyata Kamu Berbohong??
10 BAB 10- Membuntuti
11 BAB 11- Hancurnya Hatiku!!
12 BAB 12- Berbahagia Diatas Penderitaanku
13 BAB 13- Ada Hati Yang Tersakiti
14 BAB 14- Hanya Sebatas Pelarian??
15 BAB 15- Kerumah Mama
16 BAB 16- Kembali Bersenang-senang
17 BAB 17- Aku Yakin Kamu Disana
18 BAB 18- Menemui Leora
19 BAB 19- Permohonan Najwa
20 BAB 20- Kepergian Leora
21 BAB 21- Pertengkaran Hebat
22 BAB 22- Kehilanganmu
23 BAB 23- Tidak Mencintainya
24 BAB 24- Kamu Dimana??
25 BAB 25- Siapa Perebut Yang Sesungguhnya??
26 BAB 26- Aku Istrimu, Bukan Dia!!
27 BAB 27- Aku Lelah
28 BAB 28- Ultah Teman
29 BAB 29- Tidak Mampu Lagi
30 BAB 30- Penculikan Najwa
31 BAB 31- Apa Yang Kamu Lakukan Pada Istriku??
32 BAB 32- Pilih Istri Atau Selingkuhan??
33 BAB 33- Nasehat Dan Peringatan Ibu Mertua
34 BAB 34- Pertukaran Najwa Dan Leora
35 BAB 35- Eksekusi Najwa
36 BAB 36- Penyelamat Najwa
37 BAB 37- Keguguran??!!
38 BAB 38- Tidak Menyadarinya
39 BAB 39- Akan Tetap Bertahan
40 BAB 40- Kekecewaan Najwa
41 BAB 41- Kita Akhiri Saja Hubungan Ini
42 BAB 42- Tidak Peduli
43 BAB 43- Harapan Najwa
44 BAB 44- Dia Tetaplah Suamiku
45 BAB 45- Ternyata Dia Penyelamatku
46 BAB 46- Impas
47 BAB 47- Penantian Yang Sia-sia
48 BAB 48- Titipan Dari Bianca
49 BAB 49- Fitnah Untuk Najwa
50 BAB 50- Rekayasa Najwa??
51 BAB 51- Tuduhan Keji
52 BAB 52- Bertahan Sakit, Menyerah Sulit
53 BAB 53- Pembelaan Vanno
54 BAB 54- Kesempatan Kedua
55 BAB 55- Bertemu Di Kantor Polisi
56 BAB 56- Kata-kata Bijak Vanno
57 BAB 57- Berbagi Cerita
58 BAB 58- Kisah Vanno Dan Keluarganya
59 BAB 59- Ada Apa Dengan Mama??!!
60 BAB 60- Duka
61 BAB 61- Mama Mertua Berhati Batu
62 BAB 62- Batas Kesabaranku!!
63 BAB 63- Pernikahan Kendra Dan Leora??!!
64 BAB 64- Benarkah Aku Mencintainya??
65 BAB 65- Pernikahan Yang Sudah Terlaksana
66 BAB 66- Pada Akhirnya, Aku Menyerah
67 BAB 67- Taruhan
68 BAB 68- Tolong Bawa Mama Pergi
69 BAB 69- Jalani Hidup Kita Masing-masing
70 BAB 70- Membuka Lembaran Baru
71 BAB 71- Hari-hari Bersamanya
72 BAB 72- Najwa Bersama Siapa??
73 BAB 73- Memikirkan Najwa??
74 BAB 74- Najwa Benar-benar Korban??
75 BAB 75- Perseteruan Menantu Dan Mertua
76 BAB 76- Aduan Inggrid
77 BAB 77- Merindukan Najwa??
78 BAB 78- Mengubah Segalanya!!
79 BAB 79- Perasaan Bersalah Dan Menyesal
80 BAB 80- Aku Tidak Rela Kamu Bersamanya
81 BAB 81- Perubahan Najwa
82 BAB 82- Sudah Tidak Peduli
83 BAB 83- Kecemburuan Kendra
84 BAB 84- Aku Istrinya
85 BAB 85- Kamu Yakin Akan Menceraikannya??
86 BAB 86- Beri Aku Waktu
87 BAB 87- Kenapa Baru Sekarang??
88 BAB 88- Apa Dia Harus Selalu Bersamamu??
89 BAB 89- Sok Menjadi Suami Yang Baik!!
90 BAB 90- Benarkah Aku Masih menginginkanmu??
91 BAB 91- Apa Maumu??!!
92 BAB 92- Kesalahan Kalian Berdua!!
93 BAB 93- Aku Ingin Kamu Merasakan Sakitku!!
94 BAB 94- Menunggu Kedatangan Leora
95 BAB 95- Kecemburuan Leora
96 BAB 96- Ucapan Pedas Najwa
97 BAB 97- Aku Sangat Puas
98 BAB 98- Kekacauan Hidup Kendra
99 BAB 99- Puncak Kekecewaan Najwa Dan Leora
100 BAB 100- Kehamilan Leora
101 BAB 101- Apakah Ini Karma??
102 BAB 102- Kecurigaan Inggrid
103 BAB 103- Rencana Inggrid
104 BAB 104- Kekecewaan Leora
105 BAB 105- Membuat Kekacauan!!
106 BAB 106- Mempermalukan
107 BAB 107- Mengungkapkan Fakta
108 BAB 108- Menceritakan Segalanya
109 BAB 109- Serangan Balik
110 BAB 110- Menjenguk Kendra
111 BAB 111- Resmi Menjadi Janda Yang Sesungguhnya
112 BAB 112- Perdebatan Inggrid Dan Leora
113 BAB 113- Cara Untuk Membebaskan Kendra
114 BAB 114- Keguguran Lagi!!
115 BAB 115- Penderitaan Leora
116 BAB 116- Menghakimi Leora
117 BAB 117- Kekhawatiran Terhadap Leora
118 BAB 118- Nekat Mengakhiri Hidup
119 BAB 119- Memaafkan
120 BAB 120- Pernikahan Kedua
121 BAB 121- Mengandung Si Kembar
122 BAB 122- Melahirkan
123 NOVEL ON GOING
Episodes

Updated 123 Episodes

1
BAB 1- Sikap Yang Aneh
2
BAB 2- Cinta Lama Bersemi Kembali
3
BAB 3- Sebenarnya Kamu Kemana??!!
4
BAB 4- Benarkah Itu Suamiku??!!
5
BAB 5- Nasehat Mama
6
BAB 6- Sibuk Bersama Wanita Lain??!!
7
BAB 7- Dusta Kendra
8
BAB 8- Telpon Dari Leora
9
BAB 9- Ternyata Kamu Berbohong??
10
BAB 10- Membuntuti
11
BAB 11- Hancurnya Hatiku!!
12
BAB 12- Berbahagia Diatas Penderitaanku
13
BAB 13- Ada Hati Yang Tersakiti
14
BAB 14- Hanya Sebatas Pelarian??
15
BAB 15- Kerumah Mama
16
BAB 16- Kembali Bersenang-senang
17
BAB 17- Aku Yakin Kamu Disana
18
BAB 18- Menemui Leora
19
BAB 19- Permohonan Najwa
20
BAB 20- Kepergian Leora
21
BAB 21- Pertengkaran Hebat
22
BAB 22- Kehilanganmu
23
BAB 23- Tidak Mencintainya
24
BAB 24- Kamu Dimana??
25
BAB 25- Siapa Perebut Yang Sesungguhnya??
26
BAB 26- Aku Istrimu, Bukan Dia!!
27
BAB 27- Aku Lelah
28
BAB 28- Ultah Teman
29
BAB 29- Tidak Mampu Lagi
30
BAB 30- Penculikan Najwa
31
BAB 31- Apa Yang Kamu Lakukan Pada Istriku??
32
BAB 32- Pilih Istri Atau Selingkuhan??
33
BAB 33- Nasehat Dan Peringatan Ibu Mertua
34
BAB 34- Pertukaran Najwa Dan Leora
35
BAB 35- Eksekusi Najwa
36
BAB 36- Penyelamat Najwa
37
BAB 37- Keguguran??!!
38
BAB 38- Tidak Menyadarinya
39
BAB 39- Akan Tetap Bertahan
40
BAB 40- Kekecewaan Najwa
41
BAB 41- Kita Akhiri Saja Hubungan Ini
42
BAB 42- Tidak Peduli
43
BAB 43- Harapan Najwa
44
BAB 44- Dia Tetaplah Suamiku
45
BAB 45- Ternyata Dia Penyelamatku
46
BAB 46- Impas
47
BAB 47- Penantian Yang Sia-sia
48
BAB 48- Titipan Dari Bianca
49
BAB 49- Fitnah Untuk Najwa
50
BAB 50- Rekayasa Najwa??
51
BAB 51- Tuduhan Keji
52
BAB 52- Bertahan Sakit, Menyerah Sulit
53
BAB 53- Pembelaan Vanno
54
BAB 54- Kesempatan Kedua
55
BAB 55- Bertemu Di Kantor Polisi
56
BAB 56- Kata-kata Bijak Vanno
57
BAB 57- Berbagi Cerita
58
BAB 58- Kisah Vanno Dan Keluarganya
59
BAB 59- Ada Apa Dengan Mama??!!
60
BAB 60- Duka
61
BAB 61- Mama Mertua Berhati Batu
62
BAB 62- Batas Kesabaranku!!
63
BAB 63- Pernikahan Kendra Dan Leora??!!
64
BAB 64- Benarkah Aku Mencintainya??
65
BAB 65- Pernikahan Yang Sudah Terlaksana
66
BAB 66- Pada Akhirnya, Aku Menyerah
67
BAB 67- Taruhan
68
BAB 68- Tolong Bawa Mama Pergi
69
BAB 69- Jalani Hidup Kita Masing-masing
70
BAB 70- Membuka Lembaran Baru
71
BAB 71- Hari-hari Bersamanya
72
BAB 72- Najwa Bersama Siapa??
73
BAB 73- Memikirkan Najwa??
74
BAB 74- Najwa Benar-benar Korban??
75
BAB 75- Perseteruan Menantu Dan Mertua
76
BAB 76- Aduan Inggrid
77
BAB 77- Merindukan Najwa??
78
BAB 78- Mengubah Segalanya!!
79
BAB 79- Perasaan Bersalah Dan Menyesal
80
BAB 80- Aku Tidak Rela Kamu Bersamanya
81
BAB 81- Perubahan Najwa
82
BAB 82- Sudah Tidak Peduli
83
BAB 83- Kecemburuan Kendra
84
BAB 84- Aku Istrinya
85
BAB 85- Kamu Yakin Akan Menceraikannya??
86
BAB 86- Beri Aku Waktu
87
BAB 87- Kenapa Baru Sekarang??
88
BAB 88- Apa Dia Harus Selalu Bersamamu??
89
BAB 89- Sok Menjadi Suami Yang Baik!!
90
BAB 90- Benarkah Aku Masih menginginkanmu??
91
BAB 91- Apa Maumu??!!
92
BAB 92- Kesalahan Kalian Berdua!!
93
BAB 93- Aku Ingin Kamu Merasakan Sakitku!!
94
BAB 94- Menunggu Kedatangan Leora
95
BAB 95- Kecemburuan Leora
96
BAB 96- Ucapan Pedas Najwa
97
BAB 97- Aku Sangat Puas
98
BAB 98- Kekacauan Hidup Kendra
99
BAB 99- Puncak Kekecewaan Najwa Dan Leora
100
BAB 100- Kehamilan Leora
101
BAB 101- Apakah Ini Karma??
102
BAB 102- Kecurigaan Inggrid
103
BAB 103- Rencana Inggrid
104
BAB 104- Kekecewaan Leora
105
BAB 105- Membuat Kekacauan!!
106
BAB 106- Mempermalukan
107
BAB 107- Mengungkapkan Fakta
108
BAB 108- Menceritakan Segalanya
109
BAB 109- Serangan Balik
110
BAB 110- Menjenguk Kendra
111
BAB 111- Resmi Menjadi Janda Yang Sesungguhnya
112
BAB 112- Perdebatan Inggrid Dan Leora
113
BAB 113- Cara Untuk Membebaskan Kendra
114
BAB 114- Keguguran Lagi!!
115
BAB 115- Penderitaan Leora
116
BAB 116- Menghakimi Leora
117
BAB 117- Kekhawatiran Terhadap Leora
118
BAB 118- Nekat Mengakhiri Hidup
119
BAB 119- Memaafkan
120
BAB 120- Pernikahan Kedua
121
BAB 121- Mengandung Si Kembar
122
BAB 122- Melahirkan
123
NOVEL ON GOING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!