BAB 14- Hanya Sebatas Pelarian??

HAPPY READING

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Hari semakin siang, hujan sudah berhenti sejak satu jam yang lalu. Dan sang mentari juga sudah kembali bersinar dengan terik. Najwa baru sadar kalau dia sudah menghabiskan waktu lama ditaman itu untuk menangis.

Kini air matanya serasa kering. Begitupun dengan tubuhnya yang sudah mulai mengering dari guyuran air hujan.

Dia berusaha untuk bangkit berdiri dengan mengumpulkan sisa-sisa tenaganya, meski tubuhnya masih terasa berat untuk berdiri tegak.

Dengan langkah gontai, Najwa berjalan menuju parkiran dimana mobilnya berada. Dia menatap gedung megah dan menjulang tinggi itu dengan perasaan hampa.

Rasanya dia masih tidak percaya akan mengetahui kenyataan pahit ini. Dimana suami yang sangat dicintainya berpaling pada wanita lain.

Tidak! Mungkin bukan berpaling. Karena suaminya sudah lebih dulu mencintai Leora sebelum dia hadir dalam hidupnya. Mungkin selama ini dialah yang terlalu naif. Sehingga tidak sadar kalau kehadirannya dalam hidup Kendra, tidak lebih hanya sebagai pelarian saja.

Dia tidak tau apakah suaminya masih berada dalam gedung itu atau tidak. Dan apa yang sedang dilakukannya.

Ingin rasanya Najwa melangkahkan kakinya untuk masuk kembali kedalam gedung itu. Menemui Kendra dan mempertanyakan kenapa pria itu tega memperlakukannya seperti ini? Menyatakan cinta pada wanita lain, dan mengabaikan pernikahan mereka.

Namun untuk saat ini dia tidak memiliki kekuatan apapun. Hati, tubuh dan pikirannya terlalu kalut dan lelah untuk menghadapi suaminya, apalagi wanita itu. Dia butuh waktu untuk berpikir dengan jernih, supaya bisa berpikir dengan tenang. Najwa melajukan mobilnya menuju rumahnya.

"Nyonya sudah pu....?" Sapa seorang pelayan dengan ramah membukakan pintu begitu Najwa tiba dikediamannya.

Namun pelayan muda itu dibuat tertegun melihat Najwa yang tidak membalas sapaannya. Nyonya mudanya itu terus berjalan dengan mata sembab, tatapan kosong dan langkah gontai menuju tangga.

Yang lebih mengherankannya lagi, penampilan wanita itu tampak amburadul. Baju dan rambutnya tampak sedikit basah. Riasan diwajahnya juga luntur.

Pelayan itu terus bertanya-tanya dalam hatinya. Sebenarnya apa yang terjadi pada majikannya itu? Kenapa wanita itu terlihat sangat sedih, hingga seperti orang frustasi? Apa ada hal buruk yang baru saja terjadi padanya? Karena seingatnya tadi pagi saat pergi, wanita itu masih baik-baik saja.

Sesampainya didalam kamar, Najwa berdiri mematung memandangi setiap sudut kamar dengan hampa. Begitu banyak kenangan indah yang tersimpan disini. Enam tahun yang mereka lalui bersama dengan segala suka duka, sebagai pasangan suami istri yang bahagia baginya sangat berharga.

Namun dia tidak pernah membayangkan akan dihadapkan pada kenyataan pahit, bahwa semua itu hanya pelarian saja bagi suaminya. Setiap waktu dan kebersamaan yang mereka habiskan dengan penuh canda tawa dan kebahagiaan, bagi Kendra hanya pelarian saja?

Najwa menghenyakkan duduk dipinggir kasur. Dia memandangi kasur yang empuk dan terbalut bed cover itu dengan hati yang pilu. Terasa ada ribuan jarum yang menusuk ulu hatinya. Bahkan bed cover itu masih tampak awut-awutan akibat pertempuran panas mereka tadi malam.

Tapi apakah semua itu juga pelarian saja bagi Kendra? Apakah semua janji dan kata-kata cinta yang penuh dengan keromantisan yang selama ini selalu diagung-agungkan pria itu, bukan berasal dari lubuk hatinya?

Ibarat pemain bola. Kehadirannya tidak lebih dari sekedar pamain cadangan. Yang tidak akan dibutuhkan lagi, saat pemain aslinya sudah hadir. Benarkah hanya sebatas itu kedudukannya dihati suaminya sendiri?

Tanpa sadar air mata Najwa kembali berjatuhan. Tubuhnya luruh dan merosot kebawah ranjang. Dia duduk dilantai dan menyandarkan kepalanya pada pinggir ranjang. Tangisannya kembali tumpah.

Hari itu dihabiskannya dengan menangis dan meratapi nasibnya, yang tidak pernah dicintai dengan tulus oleh suaminya sendiri.

"Nyonya. Nyonya Najwa. Ini saya Nyonya. Nyonya mau makan siang apa? Biar saya siapkan" Seru pelayan bernama Ira sembari mengetuk-ngetuk pintu kamar Najwa dengan hati-hati.

Melihat nyonya mudanya yang pulang dalam keadaan sedih, dan mengurung dirinya didalam kamar selama berjam-jam membuatnya jadi khawatir. Terlebih perempuan itu belum makan apapun sejak pulang tadi. Padahal hari sudah mulai sore.

Selama tiga tahun bekerja dengan Najwa, baru kali ini dia melihat istri tuannya itu mengurung diri didalam kamar seperti ini.

Padahal selama ini perempuan itu selalu bergabung dengan mereka dalam menyiapkan makanan. Baik itu malam, pagi dan siang hari. Baru kali ini pelayan muda itu menyaksikan pemandangan yang berbeda.

Setelah beberapa menit mengetuk dan menunggu, pintu kamar pun akhirnya terbuka dari dalam.

Terlihatlah Najwa dengan penampilannya yang masih berantakan seperti saat sampai dirumah tadi. Bahkan lebih acak-acakan dari sebelumnya. Matanya tampak lebih sembab dari sebelumnya. Sangat terlihat kalau dia habis menangis.

"Tidak usah Ira. Saya tidak lapar. Tolong jangan menggangguku dulu ya. Aku sedang ingin sendiri" Lirih Najwa dengan tatapan kosong.

Setelah mengatakan itu, dia berbalik dan kembali menutup pintu. Membuat pelayan Ira ikut sedih dan semakin khawatir melihat keadaannya. Namun dia tidak tau harus berbuat apa.

💮💮💮💮💮

Jam sudah menunjukkan pukul 17.30 WIB. Najwa yang sudah mengurung diri dan menangis selama berjam-jam didalam kamar pun, menghentikan tangisnya karena sudah terasa lelah.

Sebentar lagi malam akan tiba. Entah hari ini Kendra akan pulang malam lagi karena sibuk dengan perempuan itu, dan menggunakan alasan pekerjaan lagi. Entahlah.

Hatinya terasa begitu sakit dan perih setiap kali mengingat kebohongan suaminya, agar dia bisa menghabiskan waktu bersama cinta pertamanya itu dan menghindarinya.

Untuk saat ini dia tidak sanggup bertemu dengan Kendra, dan mendengarkan kebohongannya yang sudah basi itu.

Untuk malam ini sepertinya dia harus menghindari suaminya dulu, sampai hatinya benar-benar siap untuk menerima dan memaafkannya.

Najwa beranjak kekamar mandi untuk membersihkan badannya. Hati dan pikirannya yang terasa panas, perlahan-lahan mulai terasa dingin dan segar saat air dari shower itu mengguyur tubuhnya.

Usai mandi dan berpakaian rapi, dia kembali memoles wajahnya dengan riasan yang natural. Sekarang penampilannya sudah kembali terlihat cantik, anggun dan elegan. Sangat berbeda dengan penampilan sebelumnya yang sangat berantakan seperti orang gila.

Dia mengambil beberapa pakaiannya dari dalam lemari. Malam ini dia akan menginap dirumah mamanya dulu supaya bisa menghindari suaminya.

Setidaknya disana dia bisa menenangkan diri dan merenung, kemana arah rumah tangganya ini akan dibawa, tanpa harus melihat suaminya yang malam ini entah akan pulang jam berapa dengan membawa kebohongan dan bualannya.

Meski dia sendiri tidak tau apa yang akan dipikirkan oleh mamanya melihatnya datang kesana jam segini, dan tanpa kehadiran Kendra lagi.

Namun dia bisa memikirkan alasan yang bisa dia berikan untuk mamanya, saat nanti sudah berada disana. Karena untuk saat ini tidak ada tempat yang paling nyaman dan bisa membuatnya tenang, selain dalam dekapan wanita yang telah melahirkannya itu.

BERSAMBUNG

Yuk mampir juga ke novel temanku,,, dijamin gak kalah seru 👍👍

Terpopuler

Comments

Nandi Ni

Nandi Ni

Menepi sejenak untuk melepaskan beban dan kepenatan hati itu perlu,meski hrs lari dan tanpa ijin suami itu wajar walau salah.

2024-01-31

0

Ibuk Kumaiyah

Ibuk Kumaiyah

berharap selalu up dete selanjutnya/Determined//Smile//Drool/

2024-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1- Sikap Yang Aneh
2 BAB 2- Cinta Lama Bersemi Kembali
3 BAB 3- Sebenarnya Kamu Kemana??!!
4 BAB 4- Benarkah Itu Suamiku??!!
5 BAB 5- Nasehat Mama
6 BAB 6- Sibuk Bersama Wanita Lain??!!
7 BAB 7- Dusta Kendra
8 BAB 8- Telpon Dari Leora
9 BAB 9- Ternyata Kamu Berbohong??
10 BAB 10- Membuntuti
11 BAB 11- Hancurnya Hatiku!!
12 BAB 12- Berbahagia Diatas Penderitaanku
13 BAB 13- Ada Hati Yang Tersakiti
14 BAB 14- Hanya Sebatas Pelarian??
15 BAB 15- Kerumah Mama
16 BAB 16- Kembali Bersenang-senang
17 BAB 17- Aku Yakin Kamu Disana
18 BAB 18- Menemui Leora
19 BAB 19- Permohonan Najwa
20 BAB 20- Kepergian Leora
21 BAB 21- Pertengkaran Hebat
22 BAB 22- Kehilanganmu
23 BAB 23- Tidak Mencintainya
24 BAB 24- Kamu Dimana??
25 BAB 25- Siapa Perebut Yang Sesungguhnya??
26 BAB 26- Aku Istrimu, Bukan Dia!!
27 BAB 27- Aku Lelah
28 BAB 28- Ultah Teman
29 BAB 29- Tidak Mampu Lagi
30 BAB 30- Penculikan Najwa
31 BAB 31- Apa Yang Kamu Lakukan Pada Istriku??
32 BAB 32- Pilih Istri Atau Selingkuhan??
33 BAB 33- Nasehat Dan Peringatan Ibu Mertua
34 BAB 34- Pertukaran Najwa Dan Leora
35 BAB 35- Eksekusi Najwa
36 BAB 36- Penyelamat Najwa
37 BAB 37- Keguguran??!!
38 BAB 38- Tidak Menyadarinya
39 BAB 39- Akan Tetap Bertahan
40 BAB 40- Kekecewaan Najwa
41 BAB 41- Kita Akhiri Saja Hubungan Ini
42 BAB 42- Tidak Peduli
43 BAB 43- Harapan Najwa
44 BAB 44- Dia Tetaplah Suamiku
45 BAB 45- Ternyata Dia Penyelamatku
46 BAB 46- Impas
47 BAB 47- Penantian Yang Sia-sia
48 BAB 48- Titipan Dari Bianca
49 BAB 49- Fitnah Untuk Najwa
50 BAB 50- Rekayasa Najwa??
51 BAB 51- Tuduhan Keji
52 BAB 52- Bertahan Sakit, Menyerah Sulit
53 BAB 53- Pembelaan Vanno
54 BAB 54- Kesempatan Kedua
55 BAB 55- Bertemu Di Kantor Polisi
56 BAB 56- Kata-kata Bijak Vanno
57 BAB 57- Berbagi Cerita
58 BAB 58- Kisah Vanno Dan Keluarganya
59 BAB 59- Ada Apa Dengan Mama??!!
60 BAB 60- Duka
61 BAB 61- Mama Mertua Berhati Batu
62 BAB 62- Batas Kesabaranku!!
63 BAB 63- Pernikahan Kendra Dan Leora??!!
64 BAB 64- Benarkah Aku Mencintainya??
65 BAB 65- Pernikahan Yang Sudah Terlaksana
66 BAB 66- Pada Akhirnya, Aku Menyerah
67 BAB 67- Taruhan
68 BAB 68- Tolong Bawa Mama Pergi
69 BAB 69- Jalani Hidup Kita Masing-masing
70 BAB 70- Membuka Lembaran Baru
71 BAB 71- Hari-hari Bersamanya
72 BAB 72- Najwa Bersama Siapa??
73 BAB 73- Memikirkan Najwa??
74 BAB 74- Najwa Benar-benar Korban??
75 BAB 75- Perseteruan Menantu Dan Mertua
76 BAB 76- Aduan Inggrid
77 BAB 77- Merindukan Najwa??
78 BAB 78- Mengubah Segalanya!!
79 BAB 79- Perasaan Bersalah Dan Menyesal
80 BAB 80- Aku Tidak Rela Kamu Bersamanya
81 BAB 81- Perubahan Najwa
82 BAB 82- Sudah Tidak Peduli
83 BAB 83- Kecemburuan Kendra
84 BAB 84- Aku Istrinya
85 BAB 85- Kamu Yakin Akan Menceraikannya??
86 BAB 86- Beri Aku Waktu
87 BAB 87- Kenapa Baru Sekarang??
88 BAB 88- Apa Dia Harus Selalu Bersamamu??
89 BAB 89- Sok Menjadi Suami Yang Baik!!
90 BAB 90- Benarkah Aku Masih menginginkanmu??
91 BAB 91- Apa Maumu??!!
92 BAB 92- Kesalahan Kalian Berdua!!
93 BAB 93- Aku Ingin Kamu Merasakan Sakitku!!
94 BAB 94- Menunggu Kedatangan Leora
95 BAB 95- Kecemburuan Leora
96 BAB 96- Ucapan Pedas Najwa
97 BAB 97- Aku Sangat Puas
98 BAB 98- Kekacauan Hidup Kendra
99 BAB 99- Puncak Kekecewaan Najwa Dan Leora
100 BAB 100- Kehamilan Leora
101 BAB 101- Apakah Ini Karma??
102 BAB 102- Kecurigaan Inggrid
103 BAB 103- Rencana Inggrid
104 BAB 104- Kekecewaan Leora
105 BAB 105- Membuat Kekacauan!!
106 BAB 106- Mempermalukan
107 BAB 107- Mengungkapkan Fakta
108 BAB 108- Menceritakan Segalanya
109 BAB 109- Serangan Balik
110 BAB 110- Menjenguk Kendra
111 BAB 111- Resmi Menjadi Janda Yang Sesungguhnya
112 BAB 112- Perdebatan Inggrid Dan Leora
113 BAB 113- Cara Untuk Membebaskan Kendra
114 BAB 114- Keguguran Lagi!!
115 BAB 115- Penderitaan Leora
116 BAB 116- Menghakimi Leora
117 BAB 117- Kekhawatiran Terhadap Leora
118 BAB 118- Nekat Mengakhiri Hidup
119 BAB 119- Memaafkan
120 BAB 120- Pernikahan Kedua
121 BAB 121- Mengandung Si Kembar
122 BAB 122- Melahirkan
123 NOVEL ON GOING
Episodes

Updated 123 Episodes

1
BAB 1- Sikap Yang Aneh
2
BAB 2- Cinta Lama Bersemi Kembali
3
BAB 3- Sebenarnya Kamu Kemana??!!
4
BAB 4- Benarkah Itu Suamiku??!!
5
BAB 5- Nasehat Mama
6
BAB 6- Sibuk Bersama Wanita Lain??!!
7
BAB 7- Dusta Kendra
8
BAB 8- Telpon Dari Leora
9
BAB 9- Ternyata Kamu Berbohong??
10
BAB 10- Membuntuti
11
BAB 11- Hancurnya Hatiku!!
12
BAB 12- Berbahagia Diatas Penderitaanku
13
BAB 13- Ada Hati Yang Tersakiti
14
BAB 14- Hanya Sebatas Pelarian??
15
BAB 15- Kerumah Mama
16
BAB 16- Kembali Bersenang-senang
17
BAB 17- Aku Yakin Kamu Disana
18
BAB 18- Menemui Leora
19
BAB 19- Permohonan Najwa
20
BAB 20- Kepergian Leora
21
BAB 21- Pertengkaran Hebat
22
BAB 22- Kehilanganmu
23
BAB 23- Tidak Mencintainya
24
BAB 24- Kamu Dimana??
25
BAB 25- Siapa Perebut Yang Sesungguhnya??
26
BAB 26- Aku Istrimu, Bukan Dia!!
27
BAB 27- Aku Lelah
28
BAB 28- Ultah Teman
29
BAB 29- Tidak Mampu Lagi
30
BAB 30- Penculikan Najwa
31
BAB 31- Apa Yang Kamu Lakukan Pada Istriku??
32
BAB 32- Pilih Istri Atau Selingkuhan??
33
BAB 33- Nasehat Dan Peringatan Ibu Mertua
34
BAB 34- Pertukaran Najwa Dan Leora
35
BAB 35- Eksekusi Najwa
36
BAB 36- Penyelamat Najwa
37
BAB 37- Keguguran??!!
38
BAB 38- Tidak Menyadarinya
39
BAB 39- Akan Tetap Bertahan
40
BAB 40- Kekecewaan Najwa
41
BAB 41- Kita Akhiri Saja Hubungan Ini
42
BAB 42- Tidak Peduli
43
BAB 43- Harapan Najwa
44
BAB 44- Dia Tetaplah Suamiku
45
BAB 45- Ternyata Dia Penyelamatku
46
BAB 46- Impas
47
BAB 47- Penantian Yang Sia-sia
48
BAB 48- Titipan Dari Bianca
49
BAB 49- Fitnah Untuk Najwa
50
BAB 50- Rekayasa Najwa??
51
BAB 51- Tuduhan Keji
52
BAB 52- Bertahan Sakit, Menyerah Sulit
53
BAB 53- Pembelaan Vanno
54
BAB 54- Kesempatan Kedua
55
BAB 55- Bertemu Di Kantor Polisi
56
BAB 56- Kata-kata Bijak Vanno
57
BAB 57- Berbagi Cerita
58
BAB 58- Kisah Vanno Dan Keluarganya
59
BAB 59- Ada Apa Dengan Mama??!!
60
BAB 60- Duka
61
BAB 61- Mama Mertua Berhati Batu
62
BAB 62- Batas Kesabaranku!!
63
BAB 63- Pernikahan Kendra Dan Leora??!!
64
BAB 64- Benarkah Aku Mencintainya??
65
BAB 65- Pernikahan Yang Sudah Terlaksana
66
BAB 66- Pada Akhirnya, Aku Menyerah
67
BAB 67- Taruhan
68
BAB 68- Tolong Bawa Mama Pergi
69
BAB 69- Jalani Hidup Kita Masing-masing
70
BAB 70- Membuka Lembaran Baru
71
BAB 71- Hari-hari Bersamanya
72
BAB 72- Najwa Bersama Siapa??
73
BAB 73- Memikirkan Najwa??
74
BAB 74- Najwa Benar-benar Korban??
75
BAB 75- Perseteruan Menantu Dan Mertua
76
BAB 76- Aduan Inggrid
77
BAB 77- Merindukan Najwa??
78
BAB 78- Mengubah Segalanya!!
79
BAB 79- Perasaan Bersalah Dan Menyesal
80
BAB 80- Aku Tidak Rela Kamu Bersamanya
81
BAB 81- Perubahan Najwa
82
BAB 82- Sudah Tidak Peduli
83
BAB 83- Kecemburuan Kendra
84
BAB 84- Aku Istrinya
85
BAB 85- Kamu Yakin Akan Menceraikannya??
86
BAB 86- Beri Aku Waktu
87
BAB 87- Kenapa Baru Sekarang??
88
BAB 88- Apa Dia Harus Selalu Bersamamu??
89
BAB 89- Sok Menjadi Suami Yang Baik!!
90
BAB 90- Benarkah Aku Masih menginginkanmu??
91
BAB 91- Apa Maumu??!!
92
BAB 92- Kesalahan Kalian Berdua!!
93
BAB 93- Aku Ingin Kamu Merasakan Sakitku!!
94
BAB 94- Menunggu Kedatangan Leora
95
BAB 95- Kecemburuan Leora
96
BAB 96- Ucapan Pedas Najwa
97
BAB 97- Aku Sangat Puas
98
BAB 98- Kekacauan Hidup Kendra
99
BAB 99- Puncak Kekecewaan Najwa Dan Leora
100
BAB 100- Kehamilan Leora
101
BAB 101- Apakah Ini Karma??
102
BAB 102- Kecurigaan Inggrid
103
BAB 103- Rencana Inggrid
104
BAB 104- Kekecewaan Leora
105
BAB 105- Membuat Kekacauan!!
106
BAB 106- Mempermalukan
107
BAB 107- Mengungkapkan Fakta
108
BAB 108- Menceritakan Segalanya
109
BAB 109- Serangan Balik
110
BAB 110- Menjenguk Kendra
111
BAB 111- Resmi Menjadi Janda Yang Sesungguhnya
112
BAB 112- Perdebatan Inggrid Dan Leora
113
BAB 113- Cara Untuk Membebaskan Kendra
114
BAB 114- Keguguran Lagi!!
115
BAB 115- Penderitaan Leora
116
BAB 116- Menghakimi Leora
117
BAB 117- Kekhawatiran Terhadap Leora
118
BAB 118- Nekat Mengakhiri Hidup
119
BAB 119- Memaafkan
120
BAB 120- Pernikahan Kedua
121
BAB 121- Mengandung Si Kembar
122
BAB 122- Melahirkan
123
NOVEL ON GOING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!