HAPPY READING
🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Namun Leora tidak yakin kalau perasaan pria itu untuknya masih sama seperti dulu, setelah dia memiliki kehidupannya sendiri bersama perempuan lain yang berstatus sebagai istrinya.
"Dan kamu sendiri? Apa selama ini kamu bahagia bersama Chiko? Dia pria yang tampan. Tapi apakah dia juga pria yang baik? Yang memperlakukanmu dengan penuh cinta, seperti Najwa memperlakukanku selama ini?"
Kendra menatap Leora dengan lekat. Mempertanyakan hal yang dia sendiri sudah tau jawabannya. Karena bagaimana mungkin ada perempuan yang bahagia hidup bersama suami yang suka melakukan kekerasan fisik.
Leora terdiam dengan wajah tegang. Tubuhnya tampak gemetar. Jika ditanya apakah selama tujuh tahun ini dia bahagia bersama Chiko? Tentu saja jawabannya tidak!
Yang ada hidupnya sangat menderita dengan berbagai siksaan yang diberikan pria itu untuknya. Membuatnya trauma setiap kali mengingat kenangan menyedihkan itu.
Sikap baik dan romantis yang ditunjukkan Chiko padanya, hanya terjadi saat masa-masa pacaran mereka dulu. Dan diawal-awal pernikahan mereka, dia masih merasa sebagai wanita paling beruntung, memiliki suami yang sangat mencintai dan memperlakukannya bak ratu.
Namun ternyata itu hanya berlangsung selama beberapa bulan saja. Perlahan-lahan sifat buas pria itu mulai muncul dan semakin menjadi-jadi.
"Kenapa kamu diam saja? Jawab aku. Apa kamu bahagia bersama suami seperti Chiko?" Kendra memegang bahu Leora dan mendesak wanita itu untuk menatap dan menjawab pertanyaannya.
"Itu bukan urusanmu. Urus saja rumah tanggamu sendiri" Seru Leora sembari menyingkirkan tangan Kendra dari pundaknya.
"Tentu saja itu menjadi urusanku. Karena aku tidak rela, wanita yang aku cintai diperlakukan dengan kasar oleh lelaki br*ngs*k itu" Ucap Kendra dengan nada tinggi yang membuat Leora terpana dengan mata terbelalak.
Ekspresi yang ditampilkan Leora sama persis dengan Najwa. Namun perasaan kedua wanita itu sangat bertolak belakang.
Jika Leora merasa berbunga-bunga mendengar pengakuan spontan Kendra yang mengatakan cinta padanya, Najwa justru merasakan hatinya seperti teriris-iris mendengar suaminya mencintai wanita lain.
"Itu benar Le. Perasaanku padamu, masih belum berubah sampai saat ini. Aku masih sangat mencintaimu" Kendra membelai wajah Leora dengan lembut dan menatapnya dengan begitu dalam. Ucapannya terdengar sangat serius. Leora menepis tangan Kendra dari wajahnya.
"Kamu sadar apa yang kamu katakan? Kamu sudah punya istri. Dan sekarang kamu bilang kalau kamu masih mencintaiku? Lalu bagaimana dengan istrimu?" Seru Leora yang masih menggunakan hati nuraninya sebagai sesama wanita. Apalagi dia juga tidak mau diberikan harapan palsu oleh pria beristri.
"Najwa adalah perempuan yang baik. Cantik, berpendidikan. Dia juga istri yang sempurna. Meskipun dia tidak bisa memberiku keturunan. Tapi itu bukan berarti dia adalah istri yang gagal"
Air mata Najwa menetes mendengar perkataan suaminya. Jika memang dia wanita yang cantik serta istri yang sempurna, lalu apalagi masalahnya? Kenapa Kendra tetap mencintai perempuan lain? Perempuan yang dulu menolaknya demi pria lain?
Kendra merangkum wajah Leora yang menatapnya dengan sendu.
"Tapi aku tidak bisa membohongi perasaanku. Sampai saat ini, hatiku masih sepenuhnya menjadi milikmu. Mungkin selama ini aku berpikir, kalau perasaan itu sudah musnah, oleh kehadiran Najwa dalam hidupku. Dan aku pikir, kehadirannya mampu menggantikan posisimu dalam hatiku. Tapi ternyata aku salah. Tidak ada yang bisa menggantikanmu. Termasuk Najwa sekalipun. Karena pada kenyataannya adalah, aku masih sangat mencintaimu. Apa kamu tidak bisa merasakannya?" Lirih Kendra yang kemudian meletakkan tangan Leora didadanya.
Wanita itu tidak bergerak. Tubuhnya terpaku. Luapan rasa haru dan bahagia menjalar keseluruh tubuh hingga hatinya.
Sekarang dia sudah memahami perasaannya. Kalau ternyata dia sudah bisa membalas perasaan yang selama bertahun-tahun ini Kendra miliki untuknya. Walaupun perasaan itu baru hadir sekarang, setelah sekian lama.
Perlahan-lahan tangan kanan Leora terangkat untuk membelai wajah Kendra. Tatapan mereka saling terkunci.
Kendra mengecup bibir Leora yang sama sekali tidak memberontak. Malah wanita itu membalas kecupan itu. Sentuhan yang diberikan Kendra menghangatkan tubuhnya.
Hingga dia tidak sadar kalau perbuatannya itu sudah melukai hati wanita lain. Wanita yang selalu bertahun-tahun setia mendampingi Kendra.
Mengabdikan seluruh hidupnya untuk pria itu. Bahkan berkat wanita itulah, Kendra berhasil keluar dari keterpurukan akibat luka yang disebabkan oleh penolakan Leora dulu.
Najwa sungguh tidak menyangka, kalau dia akan menyaksikan pemandangan yang membuat hatinya terasa tertusuk ribuan jarum. Tubuhnya serasa lemah tak berdaya melihat suaminya bermesraan dengan perempuan lain.
Tatapannya kosong. Tatapan penuh luka dan kekecewaan. Air matanya mengalir dengan deras membasahi wajah cantiknya. Najwa menangis dalam diam. Dia sudah tidak sanggup lagi berada ditempat itu, dan menyaksikan adegan mesra mereka yang entah akan sampai pada adegan keberapa.
Dengan susah payah Najwa menahan tubuhnya yang terasa tak bertenaga untuk meninggalkan tempat itu. Perlahan-lahan dia menggerakkan kakinya yang terasa tidak bertulang.
BRUKK!!
Najwa terkesiap saat kakinya tanpa sengaja menyenggol tong sampah yang ada dibelakangnya. Tubuhnya yang panas dingin pun bergetar karena takut akan ketahuan oleh dua orang yang sedang diawasinya itu.
Kendra dan Leora yang sedang asik bercumbu harus menghentikan aktivitas mereka, begitu mendengar bunyi benda itu.
Kendra berjalan perlahan-lahan mendekati asal suara itu untuk mengecek. Karena dia yakin ada orang disana selain mereka berdua. Sedangkan Leora masih berdiri ditempatnya memperhatikan gerak-gerik pria itu.
"Ada siapa Ken?" Tanya Leora kemudian dengan penasaran.
"Tidak ada siapa-siapa" Jawab Kendra yang memang tidak menemukan siapapun disana, selain tong sampah yang terjatuh serta isinya yang berserakan dilantai.
Dia sangat yakin tadi ada seseorang disana, yang mungkin mengintipnya dengan Leora. Tapi mungkin sekarang orang itu sudah pergi. Mungkin itu hanya orang yang kebetulan lewat.
Salahnya juga bermesraan ditempat umum seperti ini. Sedangkan didalam gedung apartemen sebesar ini, tentu saja ada ribuan orang yang hilir mudik.
💮💮💮💮💮
Dengan hati yang hancur lebur, Najwa berlari melewati lorong demi lorong hingga sampai didepan lift. Dengan cepat dia membuka pintu lift dengan menekan tombol yang ada didinding. Wajahnya sudah basah oleh genangan air mata yang terus mengalir dengan derasnya.
Semua orang yang dilewatinya menatapnya dengan heran dan aneh. Namun tidak dia hiraukan. Atau lebih tepatnya tidak fokus pada apa yang ada disekitarnya, karena hati dan pikirannya sedang dirundung luka yang membuat dunianya seakan gelap gulita.
Pengakuan cinta Kendra kepada Leora serta adegan kemesraan mereka berdua, terus muncul dan terngiang-ngiang dibenaknya.
Sesampainya dilantai satu, Najwa terus berlari hingga sampai diluar gedung.
Sebuah mobil berhenti didepan gedung apartemen itu. Dua orang pria muda berbadan tinggi dan atletis, dengan pakaian rapi dan formal keluar dari mobil itu. Salah satu dari kedua pria itu berjalan paling depan sembari bertelepon dengan angkuhnya.
BRUKK
Najwa yang baru saja berada diluar gedung dengan masih berlari tanpa sengaja menabrak pria itu, hingga ponsel ditangan pria itu terjatuh. Terkejut, Najwa sontak berdiri dan menatap pria itu dengan matanya yang sembab.
BERSAMBUNG
Sambil menunggu novel ini up, yuk mampir juga ke novel author satu ini,,, dijamin gak kalah seru 👍👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
guntur 1609
miris nasibmu najwa. hanyabdijafikan cadangan sma kendra bedebah. anjing
2024-10-01
0
Katherina Ajawaila
semoga itu salah satu suami Leora, biar tau rasa Kendra
2024-05-01
0
Shinta Dewiana
nyesek banget deh....
2024-03-20
0