HAPPY READING
🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Pagi itu setelah Kendra pergi dengan alasan ingin kekantor, Najwa memutuskan untuk mengikutinya secara diam-diam.
Kali ini dia harus memastikan apa yang dilakukan Kendra dengan mata kepalanya sendiri, supaya tidak ada lagi keraguan dihatinya kepada suaminya sendiri. Karena dia masih sangat berharap bahwa apa yang dia dengar dari Leora tidak benar.
Najwa memilih menyetir mobil sendiri, agar dia bisa lebih leluasa memata-matai suaminya. Meski supir pribadinya telah menawarkan untuk mengantarnya, namun Najwa menolak.
Dengan jantung yang berdegup kencang, dia mengejar mobil suaminya dijalan raya yang dipenuhi dengan ribuan kendaraan yang berlalu lalang.
Sebisa mungkin Najwa berusaha supaya jarak mobilnya dengan mobil Kendra sedikit jauh, sekitar empat meter karena takut ketahuan oleh lelaki itu.
Dan Najwa heran mengetahui suaminya tidak melewati jalan yang biasa dilaluinya untuk menuju keperusahaannya. Jelas itu jalan yang berbeda. Apa Kendra akan menuju restoran untuk bertemu klien?
Najwa masih berusaha berpikiran positif. Dia tidak mau berasumsi yang macam-macam dulu.
Sekitar 25 menit kemudian, mobil mereka sampai didepan sebuah gedung apartemen yang megah dan menjulang tinggi.
Najwa menatap Kendra yang turun dari mobil dengan kening mengernyit, dan hati yang dipenuhi tanda tanya. Apa yang dilakukan suaminya ditempat ini? Siapa yang ingin ditemuinya di apartemen?
Najwa ikut turun mengikuti suaminya, setelah memarkirkan kendaraan roda empatnya terlebih dulu.
Jantungnya semakin berdegup tak karuan. Rasa penasaran semakin membuncah didadanya saat dia melewati lobby, lift serta lorong demi lorong mengikuti langkah suaminya yang sama sekali tidak menyadari keberadaannya dibelakangnya.
Hingga akhirnya dia berhenti saat melihat Kendra yang telah lebih dulu berhenti didepan sebuah unit apartment. Najwa segera bersembunyi dibalik dinding.
Dia semakin penasaran apa yang ingin dilakukan suaminya diunit apartemen itu. Siapa yang tinggal disana? Dan kenapa Kendra berbohong padanya? Dia bilang akan kekantor. Tapi nyatanya malah ketempat ini.
Namun Najwa masih belum berani menuduh tanpa alasan. Dia masih sangat berharap kedatangan suaminya kesini bukan untuk melakukan hal-hal yang akan membuatnya kecewa.
Najwa masih terus memperhatikan Kendra yang sedang menekan bel apartemen itu dengan sabar, hingga pintu terbuka beberapa detik setelahnya.
Seketika Najwa dibuat tertegun melihat penghuni apartemen itu muncul didepan Kendra. Seorang wanita cantik dengan rambut lurus sebahu. Yang jika diperhatikan dengan seksama tampaknya seumuran dengannya.
Najwa tidak mengenal wanita itu. Namun dia merasa tidak asing lagi dengan wajahnya. Seperti sudah pernah melihatnya, tapi dimana?
Najwa berusaha mengingat wajah itu. Ingatan saat direstoran kemarin kembali melintas dibenaknya. Iya dia ingat. Itu adalah wanita yang dia pergoki bersama Kendra direstoran itu.
LEORA!!
"Ken?" Leora menyapa Kendra dengan dingin.
"Hai, good morning" Seru Kendra dengan cerianya.
"Kamu mau ngapain lagi kesini?"
"Lho memangnya kenapa? Aku tidak boleh kesini? Kamu kenapa sih, kok cemberut begitu? Kamu tidak suka, kalung berliannya?" Kendra menatap Leora dengan lekat, dan menanyakan tentang kalung berlian limited edition yang dia pesan khusus, dan semalam dia kirimkan pada perempuan itu.
Tanpa mereka sadari Najwa yang melihat dan mendengar percakapan mereka sangat terkejut, hingga dia termangu ditempatnya mendengar suaminya menyebut-nyebut tentang kalung berlian.
Najwa berpikir dengan keras. Apakah itu kalung berlian yang dimaksud Leora saat ditelpon tadi?
Tubuh Najwa menjadi tegang. Hatinya terasa sangat gelisah. Apakah firasat buruknya benar-benar terjadi? Kendra sudah mengkhianatinya demi wanita yang dia sebut sebagai temannya itu?
Dan apartemen ini? Apakah unit apartment tempat wanita itu tinggal saat ini juga, Kendra yang membelikannya?
"Ini tidak ada hubungannya dengan kalung berlian yang kamu kirimkan semalam. Tapi aku hanya tidak ingin mencari masalah. Selama ini hidupku sudah banyak masalah karena Chiko. Dan aku tidak ingin menambahnya lagi" Jawab Leora datar.
"Masalah apa Le?"
"Kamu tanya masalah apa? Kamu lupa insiden direstoran kemarin? Istrimu melihat kita berdua. Dan dia berpikir macam-macam. Aku malu Ken. Aku tidak mau dicap sebagai pelakor. Jadi akan lebih baik, kalau kamu menjauhi aku. Dan untuk kalungnya, aku akan kembalikan sekarang juga. Dan aku juga akan segera meninggalkan apartemen ini"
Gerutu Leora tanpa mau menatap Kendra. Sangat terlihat kalau wanita itu sedang kacau dan stress. Dia membalikkan badannya dan hendak masuk kembali kedalam.
"Le tunggu" Kendra mencekal pergelangan tangan Leora, hingga perempuan itu harus berhenti dan kembali menatapnya.
"Kamu serius ingin pergi dari apartemen ini? Lalu kamu mau tinggal dimana?"
"Aku bisa tinggal dimana saja Ken. Yang penting bukan dengan belas kasihan dari suami orang" Jawab Leora ketus sembari menarik tangannya dari cekakan tangan Kendra. Lalu dia kembali berbalik untuk masuk kedalam.
"Leora tunggu" Lagi-lagi Kendra berhasil menangkap lengannya hingga wanita itu tidak bisa meneruskan langkahnya.
"Apa selama ini kamu berpikir, kalau semua bentuk perhatian dan bantuan yang aku berikan padamu, itu semua aku lakukan atas dasar kasihan? Apa kamu tidak pernah berpikir, kalau alasanku lebih dari itu?" Lirih Kendra yang membuat Leora terdiam dan terpaku menatapnya.
Begitu juga dengan Najwa yang masih setia menguping pembicaraan mereka. Perkataan suaminya membuatnya semakin merasa was-was. Sebenarnya apa yang dipikirkan Kendra saat dia memberikan bantuan sebesar itu pada Leora?
"Maksudmu?" Tanya Leora bingung.
"Jangan pura-pura lupa Le. Kita berdua sama-sama tau. Bahkan semua orang yang mengenal kita saat masih sekolah dulu juga tau, betapa aku sangat mencintaimu. Betapa aku sangat tergila-gila padamu. Dan kamu juga tau kan? Bagaimana terpuruknya aku, saat kamu lebih memilih Chiko, dan menikah dengannya"
Najwa kembali terpaku mendengar perkataan suaminya. Ternyata Kendra juga berbohong padanya tentang hubungannya dengan Leora? Katanya wanita itu hanya sebatas teman lamanya. Tapi ternyata dia pernah mencintai, dan bahkan sangat tergila-gila pada Leora?
Najwa merasakan tenggorokannya tercekat. Pria itu sudah mengingkari janji yang mereka buat, untuk saling jujur dan terbuka dalam segala hal.
Oke jika Kendra tidak ingin mengakui hal itu demi menjaga perasaannya supaya dia tidak salah paham, mungkin dia masih bisa menerimanya.
Namun sikapnya terhadap wanita itu, menurutnya sudah sangat berlebihan. Melebihi batas sikap seorang teman. Dan bagaimana dia bisa memahaminya?
"Itu adalah masa lalu. Sekarang kita sudah memiliki kehidupan masing-masing. Kamu juga bahagia kan, bersama istrimu? Dia wanita yang cantik, berkelas. Dia juga wanita yang baikkan? Bukankah selama ini kamu bahagia bersamanya?" Lirih Leora yang masih memasang sikap datar dan masih membuang muka.
Entah kenapa ada rasa cemburu yang hinggap dihatinya saat dia membahas tentang istri Kendra, dan kehidupan bahagianya bersama perempuan itu. Entah kenapa dia merasa iri karena wanita itu bisa mendapatkan Kendra.
Padahal dulu dia sendiri yang menolak pria itu, karena tidak ada sedikitpun rasa cinta yang tumbuh dihatinya untuk Kendra. Meski perhatian yang diberikan Kendra dulu dan sekarang, menurutnya masih sama saja.
BERSAMBUNG
Sambil menunggu novel ini up, mampir juga yuk ke novel author satu ini,,, dijamin gak kalah seru 👍👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Uji Winarti
calon pelakor nich,,,,
2024-05-29
0
Shinta Dewiana
najwa2...cuma liat doang...bukannya samperin...huh
2024-03-20
0
Ma Em
Kendra kau akan menyesal karena telah menyakiti Najwa karena kau selingkuh dengan cinta masa lalu kamu Leora.
2024-01-17
0