HAPPY READING
🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Sebenarnya apa yang sedang dilakukan Kendra saat ini? Kenapa dia tidak memberi taunnya tentang pembelian apartment semewah ini?
Pertanyaan seperti itu terus berputar dipikiran Najwa. Namun dia tetap tidak berani berasumsi terlalu jauh. Rasa percaya terhadap suaminya sangat besar, meski feelingnya mengatakan suaminya sedang melakukan sesuatu dibelakangnya.
Entah dia perlu menanyakan hal ini pada Kendra atau tidak. Pintu kamar mandi pun tiba-tiba terbuka, membuat Najwa terkesiap. Dengan cepat dia memasukkan kembali struk itu kedalam saku celana Kendra. Kendra keluar dari kamar mandi dengan menggunakan jubah mandi. Kulit dan rambutnya nampak basah.
"Kamu kenapa? Kok kelihatan gugup begitu? Kamu baik-baik saja kan?" Kendra mendekati Najwa dan bertanya dengan heran melihat istrinya yang nampak gugup.
"I-iya Ken, aku baik-baik saja kok" Kilah Najwa dengan gelagapan. Sebenarnya dia ingin sekali menanyakan tentang apartment itu. Tapi entah kenapa dia merasa tidak yakin Kendra akan berkata jujur. Entah dia perlu mencari taunya sendiri.
"Oh ya, ini kopimu" Najwa mengambil cangkir kopi diatas nakas dan memberikannya pada Kendra, dengan maksud untuk mengalihkan topik.
"Terima kasih" Kendra menerima kopi panas itu dari tangan istrinya, lalu menyeruputnya secara perlahan.
"Sayang, apa kamu akan pulang malam lagi hari ini?" Lirih Najwa memegang lengan Kendra dengan lembut dan manja.
"Ya.... Sepertinya begitu. Kan kamu tau sendiri, sekarang aku sedang sibuk sekali" Jawab Kendra dengan malas. Rasanya dia sudah bosan harus selalu memberikan alasan yang sama pada istrinya yang selalu saja merengek.
"Ken, apa tidak bisa, jadwal pekerjaanmu sedikit dikurangi? Sudah satu minggu lebih, kamu pergi pagi pulang larut malam. Dan kamu sudah tidak pernah lagi menghabiskan waktu denganku, meski hanya sejenak. Apa kamu tidak merindukan kebersamaan kita?" Rengek Najwa seraya melingkarkan tangan kanannya dileher suaminya dengan manja.
Merasa risih dengan sikap manja Najwa, Kendra menyingkirkan tangan istrinya dari lehernya dengan perlahan-lahan.
"Na sudahlah. Jangan bertingkah seperti anak kecil. Kan kamu tau sendiri, pekerjaanku banyak sekali. Nanti kapan-kapan aku usahakan ya, supaya bisa menghabiskan waktu denganmu. Sekarang aku harus siap-siap, supaya gak telat"
Kendra meletakkan kembali cangkir kopi diatas nakas. Lalu mengambil dan memakai pakaiannya yang telah disiapkan oleh istrinya.
Najwa menatap suaminya yang sedang bersiap-siap dengan sedih dan kecewa. Entah kenapa dia merasa semakin hari, Kendra semakin menjaga jarak dengannya. Entah ini hanya perasaannya saja, atau memang Kendra yang sudah mulai merasa risih dengannya?
💮💮💮💮💮
Hari itu Najwa kesalon untuk melakukan beberapa perawatan kecantikan. Mungkin selama ini dia kurang merawat dirinya hingga Kendra merasa risih dengannya.
Dia akan melakukan apapun untuk menyenangkan mata dan hati Kendra. Karena dia sangat mencintai suaminya. Dan akhir-akhir ini dia mulai merasa kehilangan perhatian lelaki itu. Meski Kendra selalu berdalih bahwa dirinya sibuk.
Selepas dari salon, Najwa singgah ke mall. Dia ingin berbelanja pakaian, aksesoris, perhiasan dan alat-alat kosmetik. Najwa nampak sangat senang berada ditempat yang menjadi surganya para wanita itu. Untuk sejenak dia bisa sedikit melupakan kegalauan hatinya, akibat sikap dingin Kendra selama beberapa hari ini.
Namun saat dia sedang asik melihat-lihat dress keluaran terbaru dicounter yang hanya menyediakan barang limited edition, Tiba-tiba saja dia dibuat tercengang saat melihat sosok yang sangat dikenalnya melalui dinding kaca yang ada didepannya.
Itu adalah suaminya, bersama seorang wanita muda dan cantik yang wajahnya masih asing bagi Najwa.
Setelah berhasil mengatasi rasa terkejutnya, Najwa dengan cepat berbalik dan melihat kebelakang untuk memastikan penglihatannya. Namun dia tidak menemukan dua sosok itu disana.
Najwa mengarahkan pandangannya pada setiap penjuru toko. Meski hanya sekilas, tapi dia merasa yakin kalau yang dia lihat adalah suaminya.
Pandangan Najwa terpaku pada pintu masuk toko, saat dia melihat dua orang yang berjalan keluar. Seorang pria dan wanita yang berjalan bergandengan tangan dengan mesra meninggalkan toko. Najwa segera berlari mengejar dua orang itu.
Meski hanya dari belakang dan wajah mereka tidak bisa dilihat dengan jelas, namun postur tubuh pria itu membuatnya sangat yakin kalau itu adalah suaminya. Kedua orang itu terus berjalan hingga sampai pada eskalator.
Najwa masih berusaha mengejar kedua orang itu. Ditengah keramaian para pengunjung yang berdiri diatas eskalator yang membawa mereka kelantai bawah, dia berusaha untuk bisa melihat wajah pria yang dia yakini adalah suaminya itu dengan jantung berdebar-debar.
Namun dia tetap tidak bisa melihatnya secara jelas. Dia hanya bisa melihat mereka menenteng beberapa paper bag ditangannya.
Sesampainya dilantai tiga, Najwa melihat mereka masuk kedalam lift. Dia berlari sekuat tenaga kearah lift. Dia melihat lift sedang menuju kelantai satu. Dengan nafas tersengal-sengal Najwa ikut masuk kedalam lift dan memencet tombol angka satu.
Beberapa detik kemudian dia sampai dilantai satu. Kepalanya celingukan, memandangi setiap penjuru mall yang luas dan ramai. Mencari sosok yang beberapa menit yang lalu menarik perhatiannya, dan membuatnya sangat penasaran.
Namun kedua sosok itu sudah menghilang dan tidak terjangkau lagi oleh penglihatannya. Najwa berjalan dengan langkah lebar menyusuri setiap penjuru mall dengan mata yang bergerilya kesekelilingnya, hingga dia sampai dipintu keluar.
Meski sudah lelah, namun tanda-tanda keberadaan Kendra masih belum juga dia temukan. Keringat tampak bercucuran diwajahnya. Dia jadi berpikir apa mungkin dia hanya salah lihat?
Tapi tidak. Hatinya sangat yakin kalau itu memang suaminya. Tapi kalau memang iya, apa yang dilakukan Kendra ditempat itu? Bukankah seharusnya dia berada dikantor? Atau sedang meeting dengan investor dan klien. Kenapa suaminya malah berada di mall bersama seorang perempuan?
Kemarin Wina juga mengatakan tidak ada jadwal meeting dengan investor seperti yang dikatakan Kendra padanya selama ini.
Apa mungkin pria itu memang sudah mulai bermain serong dibelakangnya? Apa mungkin ada wanita lain yang diam-diam membuat sikap Kendra mulai berubah padanya? Najwa masih terpaku dengan hati yang resah memikirkan kemungkinan itu.
💮💮💮💮💮
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Dewa Dewi
knp bego amat si Najwa? jadi org kok ga ada rasa curiga sama sekali....cari tau dong knp suamilu berubah
2024-05-28
1
Katherina Ajawaila
dasar suami ngk punya aklakistri di sia2 in tapi istri org di naikin, lapor mertua aja Najwa
2024-05-01
0
YuWie
kaya raya ya kendra..tdk tau adab
2024-02-02
0