HAPPY READING
🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Siang itu Najwa mengunjungi perusahaan Kendra. Akhir-akhir ini suaminya sangat sibuk dan jarang menghabiskan waktu bersamanya. Mereka bahkan jarang bertemu meski hanya sekedar dimeja makan.
Najwa sangat memahami kesibukan suaminya yang sedang tidak ada waktu untuknya. Namun dia juga sangat merindukan kebersamaan dan kemesraan mereka berdua.
Karena itulah hari ini dia memutuskan mendatangi Kendra, dengan membawakan makanan kesukaan suaminya itu. Dia berharap mereka bisa quality time bersama meskipun hanya untuk sejenak.
Najwa memasuki gedung perusahaan suaminya, dengan melempar senyum ramah dan ceria pada setiap karyawan yang ada didepannya.
Sekretaris pribadi Kendra yang bernama Wina langsung bangkit berdiri begitu melihat kedatangan istri atasannya.
"Selamat siang Bu Najwa" Sapa Wina dengan senyum ramah dan sopan sembari membungkukkan badannya.
"Siang Win. Apa Kendra ada diruangannya?" Najwa menunjuk ruangan suaminya.
"Maaf Bu, Pak Kendra sedang tidak ada ditempat"
"Apa dia sedang ada meeting diluar?"
"Maaf Bu, tapi setau saya, hari ini tidak ada jadwal meeting dengan siapapun" Jawab Wina yang membuat Najwa mengerutkan keningnya.
"Kamu yakin? Bukankah akhir-akhir ini, jadwal meeting Kendra dengan investor asing sangat padat, hingga dia sangat sibuk"
"Tapi setau saya saya, saat ini jadwal Pak Kendra sedang longgar kok Bu. Tidak ada meeting dengan investor manapun. Kalaupun ada, saya pasti akan ikut menemaninya. Dan akhir-akhir ini Bapak jarang masuk kantor. Beliau hanya masuk, kalau sedang ada masalah yang mendesak saja diperusahaan"
Najwa tertegun mendengar penjelasan sekretaris itu. Kepalanya berpikir dengan keras. Jika Kendra sedang tidak dikantor dan tidak juga meeting diluar, lalu dia sedang kemana? Dan apa yang sedang dilakukannya?
Padahal suaminya mengaku sangat sibuk akhir-akhir ini, hingga jarang punya waktu untuknya. Kendra selalu pulang larut malam saat dia sendiri sudah terlelap diruang keluarga menunggunya. Dia juga selalu berangkat sangat pagi hingga tidak sempat sarapan dengannya.
Bahkan pagi ini pun Kendra mengaku sibuk dan jadwal meetingnya pun sangat padat. Apa pria itu sedang membohonginya? Tapi untuk apa Kendra berbohong padanya?
Apapun itu, dia tetap tidak boleh berpikiran buruk tentang suaminya. Dia yakin suaminya tidak mungkin macam-macam, atau melanggar kepercayaannya.
💮💮💮💮💮
Malam itu Najwa kembali menunggu Kendra yang entah akan pulang darimana, karena dia tau suaminya sedang tidak begitu sibuk dengan pekerjaannya, tapi selalu mengaku padanya sibuk diperusahaan.
Meskipun dia sudah memutuskan untuk selalu percaya pada suaminya, namun entah mengapa kali ini dia merasa ragu.
Berjam-jam lamanya Najwa menunggu suaminya diruang keluarga. Makan malam yang dia siapkan pun sudah dingin sedari tadi. Namun yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang, hingga tengah malam dan seperti biasa, dia pun jatuh tertidur diatas sofa.
Najwa tersentak bangun saat bel rumah berbunyi. Tau bahwa itu pasti suaminya, Najwa bangkit berlari kepintu depan dengan sumringah, karena penantiannya berjam-jam telah berakhir. Dia membukakan suaminya pintu.
"Akhirnya kamu pulang juga" Najwa tersenyum dingin menatap suaminya yang baru tiba dirumah.
"Kamu belum tidur?" Tanya Kendra tak kalah dinginnya.
"Saat suamiku belum pulang, bagaimana aku bisa tidur dengan nyenyak? Aku menunggumu sedari tadi. Dan kamu baru pulang jam segini?" Tutur Najwa kecewa karena dia tau sekarang kalau suaminya sudah berbohong padanya soal pekerjaannya, padahal dia sangat percaya padanya.
"Kan aku sudah bilang, aku sibuk dengan pekerjaanku. Sekarang jadwalku sangat padat. Aku mandi dulu ya" Jawab Kendra tanpa rasa bersalah sebelum dia meninggalkan istrinya didepan pintu, untuk menuju tangga yang akan mengantarkannya kelantai atas dimana kamarnya berada.
Najwa menatap punggung suaminya dengan tatapan pilu dan kecewa. Kenapa pria itu masih saja menjadikan pekerjaan sebagai alasannya pulang telat? Padahal menurut sekretarisnya, tidak ada jadwal padat yang sampai bisa menyita waktunya.
Entah siapa sebenarnya yang sedang berbohong. Wina, atau Kendra?
Najwa mengikuti Kendra dengan gontai dan lesu. Dia sangat lelah dengan pikiran-pikiran semrawutnya tentang suaminya sendiri. Jujur dia sangat benci perasaan seperti ini.
Sesampainya didalam kamar, Najwa tertegun melihat Kendra yang sedang melepaskan pakaiannya dari tubuhnya yang terasa lengket. Najwa mendekati Kendra dan membantu suaminya melepaskan dasinya.
"Kamu habis meeting, sampai baru pulang larut malam begini?" Tanyanya dingin tanpa menatap suaminya. Tangannya masih fokus melepas dasi suaminya itu.
Dia ingin mendengar jawaban Kendra sekali lagi, karena hatinya berkata kalau pria itu membohonginya selama ini.
"Iya. Kan aku sudah sering bilang padamu, kalau sekarang aku sedang sangat sibuk" Jawab Kendra malas.
Sedangkan nada suaranya begitu tegas dan tanpa adanya beban sedikitpun. Seakan apa yang dia katakan adalah kenyataan, bukan bualan semata.
"Aku mandi dulu ya" Ucap Kendra yang lantas melangkahkan kakinya hendak menuju kekamar mandi.
"Kamu tidak makan dulu? Memangnya kamu tidak lapar. Aku sudah siapkan makan malamnya" Lirih Najwa dengan tatapan hampa.
Kendra menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya menatap istrinya.
"Aku sudah makan diluar. Jadi sekarang aku masih sangat kenyang" Jawabnya sebelum kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi.
Najwa berdiri mematung melihat suaminya memasuki kamar mandi, lalu menutup pintunya.
Dia menghenyakkan pinggulnya pada permukaan pinggir ranjang. Berusaha menetralkan pikirannya yang tidak karuan. Setelah mendengar pengakuan Wina, entah kenapa dia menjadi selalu gelisah.
Tidak tidak! Dia harus bisa berpikir jernih. Suaminya tidak mungkin macam-macam dengannya! Kendra sangat mencintainya. Buktinya selama enam tahun pernikahan mereka tetap harmonis, meski tanpa kehadiran anak. Dan selama ini Kendra juga selalu membelanya dari mamanya sendiri yang selalu memojokkannya.
💮💮💮💮💮
Pagi kembali datang. Najwa masuk kedalam kamar dengan membawa cangkir berisi kopi buatannya untuk Kendra. Kamar mewah dan luas itu nampak kosong. Kendra sedang mandi. Dia sudah menyiapkan kemeja, jas serta celana suaminya diatas kasur sebelum membuatkan kopi.
Najwa meletakkan cangkir itu diatas nakas. Dan berjalan menuju keranjang untuk mengambil pakaian kotor.
Meskipun Kendra mempekerjakan belasan pelayan, namun hal itu tidak membuat Najwa enggan dalam melakukan pekerjaan rumah tangga. Sebagai seorang wanita khususnya seorang istri, dia merasa itu adalah kewajibannya dalam mengurus keperluan suaminya.
Najwa mengambil satu persatu pakaian kotor dari dalam keranjang itu. Saat dia mengambil pakaian Kendra, tiba-tiba ada secarik kertas yang jatuh dari saku celana suaminya itu. Sembari mengernyitkan keningnya, Najwa membungkuk dan mengambil kertas diatas lantai itu.
Dia tertegun melihat isi kertas itu yang tak lain adalah struk pembayaran sebuah unit apartment mewah, dengan harga berkisar ratusan juta rupiah yang ditransfer melalui rekening suaminya. Lengkap dengan tanda tangannya.
Apakah suaminya membeli apartemen baru? Tapi untuk apa? Siapa yang tinggal disana? Bukankah mereka berdua sudah sangat nyaman tinggal dirumah itu selama enam tahun sejak menikah?
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
pergi Najwa k sana, jgn percaya mulut Kendra. 😇
2024-05-01
0
Jasreena
apartemen mewah itu Milyar an... Oli ratusan juta menengah kbwh
2024-03-25
1
YuWie
sesekkk
2024-02-02
0