HAPPY READING
🌸🌸🌸🌸🌸🌸
"Kamu tidak usah khawatir. Aku akan bekerja supaya aku bisa mendapatkan tempat tinggal. Dan aku akan menjaga diriku, supaya bisa menghindar dari Chiko" Jawab Leora.
Chiko adalah suami Leora yang ditinggalkan karena suka melakukan kekerasan terhadapnya, hingga membuat Leora ketakutan bertemu dengan suaminya itu.
Bahkan dia bisa berada dirumah sakit seperti saat ini pun karena kelakuan suaminya yang menyiksanya tanpa ampun. Padahal dia sedang dalam keadaan hamil. Karena sudah tidak tahan lagi menghadapi kebengisan lelaki yang menikahinya tujuh tahun yang lalu itu, Leora akhirnya memilih untuk melarikan diri.
Dan pada saat itu dia bertemu dengan Kendra yang hampir saja menabraknya. Dan Kendra membawa wanita itu kerumah sakit dalam keadaan yang sangat mengenaskan.
Namun begitu sampai dirumah sakit, dokter mengatakan bayi dalam kandungan perempuan itu tidak bisa diselamatkan. Dan hal itu tentu saja membuat Leora sangat terpukul dan trauma. Tangisan dan keterpurukan wanita itu membuat Kendra ikut merasa sedih dan sakit. Hingga dia tidak tega meninggalkan perempuan itu dalam keadaan terpuruk dan histeris.
Karena itulah kemarin dia pulang kemalaman. Dan berbohong pada istrinya bahwa dia habis meeting dengan investor. Karena dia tidak ingin Najwa sampai berpikiran yang macam-macam.
Meskipun Najwa tidak pernah mengenal Leora, atau mengetahui apapun tentang masa lalu mereka.
Tepatnya tujuh tahun yang lalu, sebelum dia mengenal Najwa. Dia dan Leora bersahabat sejak lama. Dari persahabatan itu membuat Kendra memiliki perasaan lebih terhadap gadis itu.
Namun Leora berkali-kali menolaknya, karena dia lebih memilih mencintai Chiko. Hingga akhirnya mereka berdua menikah dan memutuskan bertolak keluar negeri untuk menetap disana.
Kendra sangat patah hati dengan kenyataan pahit yang harus dihadapi, akibat penolakan Leora yang lebih memilih pria lain.
Kendra berusaha untuk tetap melanjutkan hidupnya. Hingga setelah satu tahun berlalu dia bertemu dengan Najwa. Seorang gadis cantik, cerdas dan ceria yang seiring berjalannya waktu berhasil membuatnya jatuh hati dan melupakan Leora. Hingga mereka pun memutuskan untuk menikah dan menjalani kehidupan pernikahan yang bahagia.
Meskipun ibunya selalu mengeluh dan mengomel karena sudah enam tahun menikah, namun mereka tak kunjung mendapat momongan. Mama Kendra selalu menuding Najwa memiliki kekurangan alias m*ndul, hingga tidak bisa memberinya cucu.
Namun Kendra tidak pernah terpengaruh dengan perkataan mamanya. Dia selalu membela dan tetap mencintai istrinya. Karena baginya Najwa adalah wanita yang sempurna.
Namun pertemuannya dengan Leora kemarin setelah bertahun-tahun lamanya, membuatnya tidak tau lagi bagaimana perasaannya sekarang. Entah kenapa dia mulai merasa risih dan tidak nyaman berada didekat Najwa. Yang ada dalam pikirannya hanya Leora.
Entah karena perasaannya untuk perempuan itu sebenarnya memang masih ada, dan selama ini tertutupi oleh keberadaan Najwa disisinya?
Entahlah. Dia sendiri tidak bisa memastikannya. Yang jelas saat ini, kondisi Leora membuatnya tidak bisa meninggalkan wanita itu begitu saja. Entah itu karena perasaannya, atau karena rasa kemanusiaan.
"Baiklah. Kalau kamu begitu yakin ingin meninggalkan rumah sakit ini. Tapi sekarang kamu ikut aku. Aku akan membawamu ketempat, dimana Chiko tidak akan bisa menemukanmu" Kendra menarik tangan Leora.
"Kemana Ken?" Tanya Leora penasaran saat tangannya ditarik oleh lelaki itu, hingga dia harus berjalan mengikutinya.
"Sudah, ikut saja"
Dan mereka pun meninggalkan rumah sakit itu.
💮💮💮💮💮
Menjelang siang hari Najwa meninggalkan rumah dengan mengendarai mobil nya. Tujuan utamanya adalah berkunjung kerumah mertuanya, seperti yang dikatakannya pada Kendra tadi pagi. Namun sebelumnya dia terlebih dulu mampir disebuah mall elit di Jakarta.
Najwa tau ibu mertuanya sangat menyukai barang-barang branded. Dia pun membelikan tas branded keluaran terbaru dengan edisi terbatas dan harga yang mencapai ratusan juta. Setelahnya dia mampir ketoko kue. Membelikan kue puding coklat kesukaan ibu mertuanya.
"Silahkan masuk Nyonya" Sesampainya dirumah kedua orang tua suaminya, Najwa disambut dengan ramah dan sopan oleh pelayan yang mempersilahkannya masuk kedalam.
"Terima kasih" Jawab Najwa tak kalah ramahnya.
"Najwa?" Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan elegan berkat polesan make up serta barang-barang branded yang melekat ditubuhnya pun, tiba-tiba muncul diruang keluarga dan menegurnya.
"Mama" Seru Najwa dengan senyum lebar yang menghiasi wajah cantiknya, dia berlari mendekati, lalu menyalami dan mencium punggung tangan wanita yang telah melahirkan suaminya itu.
"Apa kabar Ma?" Tanya Najwa dengan sopan dan cerianya.
"Kabar Mama akan selalu buruk, selama kamu datang kesini bukan dengan kabar kehamilanmu" Jawab wanita bernama Inggrid itu dengan dingin dan tatapan tajam.
Najwa terhenyak mendengar perkataan ibu mertuanya. Hatinya terasa tertampar. Dia sudah berusaha untuk mendekat dan mengambil hati ibu mertuanya itu. Namun wanita itu tetap saja bersikap dingin dan ketus terhadapnya.
Dia paham wanita itu kecewa padanya, lantaran dia tak kunjung memberinya cucu diusia pernikahannya yang sudah genap enam tahun.
"Mmm.... Ma, tadi sebelum kesini aku mampir dulu ke mall. Dan, aku membelikan tas branded juga kue kesukaan Mama" Najwa mencoba mengalihkan pembicaraan dengan menyodorkan kedua paper bag ditangannya, yang berisi tas dan kue yang baru saja dibelinya.
Meski rasanya ingin menangis mendengar ucapan ibu mertuanya, namun Najwa berusaha untuk menahannya dan memaklumi perasaan wanita itu yang ingin memiliki cucu.
"Tidak usah. Bawa pulang saja untukmu sendiri. Kalau hanya tas dan kue, Mama masih sangat mampu untuk membelinya" Tolak Inggrid yang sama sekali tidak tertarik dengan hadiah pemberian menantunya yang menurutnya tidak bisa diandalkan.
"Tapi aku membawakannya khusus untuk Mama. Aku sangat berharap Mama akan menyukainya. Ini tasnya limited edition lho Ma...." Bujuk Najwa yang masih berusaha tersenyum.
"Mama masih bisa beli sepuluh barang limited edition dimana pun yang Mama mau. Tapi tidak dengan cucu, yang hanya bisa Mama dapatkan dari Kendra. Karena dia adalah anak Mama satu-satunya. Maaf ya Najwa. Tapi kalau menurut Mama, coba deh kamu periksa lagi. Mungkin kamu yang bermasalah. Kendra itu bukan hanya suamimu saja. Tapi dia juga anak Mama. Selain punya tugas untuk bertanggung jawab padamu, dia juga punya tugas untuk membahagiakan kedua orang tuanya, dengan menghadirkan cucu ditengah-tengah kami"
Inggrid mengomel panjang lebar tanpa memikirkan perasaan menantunya.
Ucapan ibu mertuanya membuat dada Najwa terasa sesak dan teriris-iris. Dia bukannya tidak mau memberikan keturunan. Namun mungkin hingga saat ini dia masih belum diberi kepercayaan oleh Tuhan.
Dia sudah periksa dan berkonsultasi pada beberapa dokter kandungan. Mereka semua bilang kalau dirinya baik-baik saja, dan tidak ada masalah. Dia sangat bersyukur karena Kendra sangat mencintainya, dan selalu membelanya dihadapan mamanya.
Dia berharap agar cinta suaminya selalu melekat dan tidak akan pernah lekang. Karena dia tidak akan sanggup kehilangan suami tercintanya itu.
💮💮💮💮💮
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
kasihan amat Najwa, punya mm mertua maksain menantu, bicara donk. sm anaknya jgn mantu aja di tekenin
2024-05-01
2
sari emilia
pemeran nya krg pas u najwa
2024-04-16
0
Shinta Dewiana
kasihan x kamu najwa...udah 6th belum bisa punya anak...kira2 siapa ya mandul ini
2024-03-19
0