"Guru, ada apa?" Tanya Jin Mu pada Zhenzi yang terlihat memperhatikan sesuatu namun enggan berbicara.
"Tidak, sepertinya mulai sekarang kita akan bertemu dengan banyak jebakan. Jadi jangan lupa untuk memperhatikan langkah mu." Ucap Zhenzi
"Hoho, kau terlihat sangat tenang, Tuan Zhenzi?" Kata Kakek Tua
"Begitulah, sudah seharusnya orang yang tak bisa melakukan apa-apa untuk tidak banyak bergerak." Jawab Zhenzi tersenyum.
Beberapa saat telah berlalu, dan juga berbagai jebakan yang mereka lewati berhasil untuk di lalui. Hingga akhirnya, sebuah ruangan yang terlihat cukup luas, dengan banyak pilar yang berdiri.
"Tempat ini..." Yue Yan berjalan melihat sekelilingnya.
"Ini ruang terakhir, sepertinya memang benar jika harta yang dimaksud tidak ada?" Sambung Zuzu
"Hmm, apa mungkin harta yang dimaksud selama ini memang tidak ada? Ataukah semua ini hanya bagian dari permainan dari kaisar terdahulu?"
Ruangan yang cukup luas, jika dilihat tempat itu berukuran lima puluh meter dan juga luas yang sama. Dengan lantai kaca berwarna putih, dan beberapa pilar yang berdiri, lalu ada sebuah patung yang berdiri di ujung ruangan terlihat tengah memegang pedang.
Melihat patung besar itu Jin Mu melangkah dan mendekat. Dia melihat seisi ruangan yang mana memang sangat kosong. Hanya ada pilar besar, dan sebuah payung setinggi lima meter yang berdiri.
"Haah, mau bagaimana lagi? Setidaknya kita sudah memuaskan rasa penasaran kita akan tempat ini bukan?" Ucap Zuzu menghela nafas dan menaikan pundaknya.
"Itu benar, setidaknya kita sudah berhasil untuk mencoba tempat ini hehe!"
Zhenzi melangkah kearah Jin Mu yang terlihat sedang memperhatikan patung besar. Dan juga, sebuah pilar kecil terdapat di samping patung yang bertuliskan sesuatu.
"Darah para raja, akan membuat dunia menjadi lebih baik. Kekuatan yang mutlak lah yang akan bisa memilikinya." Ucap Jin Mu yang membaca kalimat itu.
"Sepertinya kalimat itu terdapat sesuatu, yang mungkin pesan untuk sebuah petunjuk."
"Pesan? Apa guru mengerti maksud dari pesan yang disampaikan?"
"Entahlah, mungkin saja kau harus bisa untuk memahami makna kalimatnya?" Zhenzi berjalan melihat-lihat area lain.
"Darah para raja ... Apa mungkin..." Jin Mu mengerutkan kedua alisnya, kalimat yang dia baca seakan terpikir sesuatu.
Melihat Jin Mu yang sedang berdiri di depan patung kaisar. Yue Yan berjalan kearahnya dan menepuk pundak Jin Mu.
"Apa yang kau lakukan?"
"Eh!? T-tidak, aku hanya memikirkan sesuatu?"
"Memikirkan sesuatu?"
Jin Mu mengangguk, dan mulai mengambil belati di pinggangnya. Lalu berjalan kearah pilar kecil, melihat itu Yue Yan memiringkan kepalanya.
"Kau sedang apa?"
Jin Mu tak menjawabnya, dan mulai melukai telapak tangannya. Dan meneteskan darah itu tepat di pilar kecil, yang bertuliskan beberapa kalimat yang Jin Mu baca sebelumnya.
"Jika tebakan ku benar..."
Ruangan bergemuruh, darah Jin Mu yang tadi menetes di pilar, mulai menghilang seolah sedang diserap. Dan saat itu terjadi semua orang yang berada di dalam ruang, menjadi terkejut merasakan getaran.
"Apa yang terjadi!" Kata Zuzu panik melihat sekitarnya.
*Grurkrkrkk!!
Seluruh ruangan bergetar hebat, dan saat itu dari pilar yang Jin Mu teteskan darah. Sebuah pedang berwarna hitam pekat muncul, saat itu terjadi Jin Mu tersenyum.
"Sudah kuduga, ternyata tebakan ku memang benar!"
"Yah, sepertinya kau melakukan sesuatu yang mengejutkan bocah!" Zhenzi tersenyum tipis
Tak hanya pedang hitam saja yang muncul, melainkan beberapa harta lain juga ikut keluar entah darimana. Saat pilar yang menahan tempat itu hancur, beberapa harta keluar dari seluruh pilar yang berada disana.
"Ini ... Harta kaisar terdahulu!" Teriak Zuzu terkejut.
"Bagaimana mungkin!" Kejut Kakek tua yang tak percaya dengan apa yang mereka alami saat ini.
"Kau melakukannya dengan bagus, Jin!" Senyum Yue Yan
"Terimakasih hehe."
"Sepertinya pedang itu cukup kuat, apa kau tidak tertarik untuk mengambilnya?" Yue Yan menyenggol Jin Mu
Mengangguk Jin Mu mulai mencengkram pedang hitam tersebut. Namun tiba-tiba sebuah duri hitam muncul, dan menembus telapak tangan Jin Mu hingga terluka.
"Ughhh!!" Jin Mu berusaha melepaskan pedang hitam itu, namun terlihat seperti begitu lengket.
"Apa kau baik-baik saja!" Kejut Yue Yan
"Apa yang terjadi!" Zuzu dan Kakek tua segera mendekat.
"Pedang ego, sepertinya dia sedang mengenali pemiliknya. Tahanlah terlebih dahulu, pedang ini punya ego dan dia sedang memeriksa tubuh mu." Ucap Zhenzi
Beberapa saat kemudian duri hitam telah menghilang. Pedang tersebut kembali seperti biasanya lagi, Zhenzi yang melihatnya hanya tersenyum kembali.
"Tahanlah, ini akan menyembuhkan luka mu!" Ucap Yue Yan meneteskan sebuah cairan berwarna hijau.
"Pedang apa itu sebenarnya?" Tanya Zuzu
"Pedang ego, dia memiliki jiwanya sendiri. Yang berarti tadi dia sedang melihat apakah Jin Mu layak menjadi pemiliknya." Jelas Kakek tua.
"Uhh, terdengar sangat mengerikan sebuah pedang memiliki ego?" Balas Yue Yan yang memberikan perban untuk tangan Jin Mu.
"Apa kau baik-baik saja, bocah?" Tanya Zhenzi
"Ya, ini tidak terlalu sakit," angguk Jin Mu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Noldi gunendas
itu bagusnya dinamakan pedang sarkoji aja Thor biar kesannya agak seremmm gitu
2024-03-16
2
herry bjb
kok nama pedangnya jelek sekali..logikanya itu pedang roh..krn memiliki roh...
2024-02-23
1
Derajat
Apakah Sebenarnya Jin Mu adalah keturunan Kaisar lama
2024-01-07
1