"Berikan hormat kalian pada sang langit tertinggi!"
Serempak semua orang yang berada di aula kaisar memberikan hormat. Termasuk keempat saudara yang berdiri, mereka seketika memberikan hormatnya masing-masing.
"Angkat kepala kalian!" Ucap sang kaisar dengan nada dalam.
Semuanya mengangkat kepalan, namun saat itu pandangan kaisar terlihat seperti sedang mencari sesuatu. Keberadaan pangeran yang kelima, terlihat sedang tidak ada.
Namun dia sama sekali tak memperdulikan hal itu. Mengingat kaisar juga tidak terlalu perduli dengan anak haram tersebut, bahkan selama ini dia sendiri sudah berusaha untuk mengabaikan dan menghiraukan anak itu.
"Putra pertama memberikan hormat!" Ucap Mu Yan memberikan salam.
"Putra kedua memberikan hormat!" Ucap Mu Gong
"Putri ketiga memberikan hormat!" Ucap Mu Hue
"Putra keempat memberikan hormat!" Ucap Mu Ghi
Empat pilar, itu adalah sebutan bagi keempat Klan yang berada dalam kekuatan Kaisar. Alasan lain adalah karena keempat istri kaisar berasal dari empat klan besar tersebut.
Empat klan sendiri, merupakan sebuah klan yang memiliki popularitas dan kekuatan yang kuat, dimana pengaruh yang mereka pegang sangatlah besar, namun persaingan serta pertarungan antara empat pilar juga tak bisa dihindarkan.
Itulah yang menjadi alasan kaisar untuk memilih menikahi, keturunan dari empat klan besar tersebut. Terlebih, dua dari klan itu juga memiliki pengaruh yang kuat, dan berada dalam naungan sekte besar.
Mendapatkan kursi kekuasaan, adalah hal yang mereka inginkan. Terlebih empat anak yang lahir dari darah daging mereka, merupakan sesuatu yang harus mereka jaga.
"Bagaimana keadaan kalian, anak-anak ku?" Tanya kaisar
"Semuanya baik, Ayah!" Jawab semuanya dengan nada serempak.
Namun ditengah perkumpulan itu, seorang pria tua terlihat melihat kesana-kemari. Dia memperhatikan dimana pangeran kelima saat ini sedang tidak ada.
Dia adalah Kakek Mong, seorang pria tua yang merawat Jin Mu dari kecil. Melihat Jin Mu yang tidak ada, perasaannya begitu khawatir, terlebih dia tahu Jin Mu pasti sedang berada dalam keadaan tidak baik-baik saja.
***
"Mati! Aku benar-benar akan mati!" Teriak Jin Mu saat memegang kedua tanduk banteng yang menyeretnya entah kemana.
Dari langit Naga Putih hanya berdiri diam sambil tersenyum. Entah sudah berapa kali, dia tak bisa berhenti kagum dengan tubuh Jin Mu yang memiliki ketahanan tinggi.
"Tidak perduli berapa kali aku menyiksanya, tubuhnya benar-benar sangat kuat. Andai saja sedari kecil dia melakukan kultivasi, aku yakin dia akan menjadi sebuah permata yang sangat berharga."
"Namun, melihatnya di usia sekarang yang belum membuka internal Qi, aku merasa ada sesuatu yang aneh." Gumam sang Naga sembari memperhatikan.
"Sialan! Aku benar-benar hanya menjadi bahan tontonan!" Jin Mu yang berusaha keras agar tidak terpental, berusaha berpikir sebaik mungkin.
Mengingat dirinya yang sama sekali tidak bisa menggunakan kultivasi. Jin Mu malah berpikir sesuatu yang mengerikan, dengan menarik nafas, dia menggigit leher banteng tersebut dengan sangat kuat.
Mengamuk, dan berlari serta menghantamkan tubuhnya disekitar pohon. Membuat Jin Mu yang menggigit sedikit kewalahan, namun hal itu tidak membuatnya berhenti.
"Aku benar-benar akan membunuhmu!" Teriak Jin Mu menggigit leher banteng tersebut dengan sangat kuat.
Naga Putih yang memperhatikan terliha semakin tersenyum. Apa yang dia saksikan merupakan Insting seorang manusia, insting untuk bertahan hidup.
*Brukk!! Brukk!!
Banteng yang mengamuk beberapa kali mulai menghantamkan tubuhnya. Jin Mu yang saat ini berada di punggungnya pun, tak hayal dari hantaman yang dilakukan.
"Ughhh!!"
"Sialan! Aku tidak akan mati hanya dengan hal seperti ini!" Teriak Jin Mu yang semakin kuat menggigit leher Banteng hingga berdarah dan terluka sangat parah.
*Brukk!!
Berlari dan berhenti mendadak, membuat Jin Mu terpental. Dirinya yang tadi berada di atas banteng langsung terjatuh, melihat itu banteng tadi mengais kakinya dan bersiap hendak menyerang balik.
Dengan sangat cepat banteng yang sedang mengamuk berlari. Jin Mu yang melihatnya segera berdiri, namun tetap saja wajahnya tak terlihat baik-baik saja.
"Apa kau pikir aku takut!" Berlari kearah banteng yang mengamuk, dengan sebuah tinju di tangannya.
*BOOOM!!
Belum sempat pukulan itu mengenai tubuh banteng. Naga Putih melesat turun dan menginjak tubuh banteng tersebut hingga hancur dan darahnya menyembur tubuh Jin Mu.
"Haah ... Haah ... Hampir saja!" Teriak Jin Mu yang terduduk.
"Kau lumayan gila, seharusnya kau tahu jika melawan menggunakan pukulan lemah mu itu hanya akan membawa mu pada kematian." Ucap sang Naga.
"Aku tidak punya pilihan, kau bilang akan menjadikan ku murid jika berhasil membunuh banteng itu!"
"Yah memang aku mengatakan itu, tapi tidak seperti itu juga caranya."
"Aku tidak bisa kembali dengan tangan kosong!"
"Hmm?"
"Aku ... Benar-benar ingin membalas apa yang telah mereka lakukan!" Jin Mu mengepalkan tangannya, dengan tatapan yang penuh akan dendam yang membara.
"Huh! Dendam saja tidak akan cukup, kau harus mempertahankan ambisi mu!" Naga Putih tersenyum lebar.
°°°
Alam Pemula
Alam Master
Alam Raja
Alam Kaisar
Alam Dewa
Alam Saint
Alam Dewa Saint
Note: Masing-masing alam terdiri dari lima bintang yang berarti keseluruhan memiliki nilai 35 bintang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Abizar Ragil
💪💪💪💪💪💪
2024-04-02
0
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Jlebz
2024-03-09
1
Jimmy Avolution
teruskeun
2024-03-04
0