Entah sudah berapa lama, Jin Mu perlahan mulai membuka kedua matanya. Perasaan hangat yang dia rasakan, nampaknya hal itu membuat dirinya terbangun dari tidur panjang yang dia rasakan saat ini.
"Dimana..."
"Akhirnya kau bangun juga bocah sialan, aku kira kau akan mati!" Ucap seseorang yang berada di samping Jin Mu.
Melihat kearah samping, Jin Mu terkejut bukan main. Seekor Naga Putih disampingnya terlihat berbaring dengan santai, bahkan sambil menutup mata berbicara seperti semuanya adalah hal biasa.
"Kau kuat juga, masih bisa bertahan dengan luka yang kau terima."
Jin Mu tak bisa menjawab, dia terduduk dan duduk mepet dengan dinding. Melihat mahluk besar di hadapannya, benar-benar membuat Jin Mu membeku seperti sedang terkurung dalam lemari es.
"Hmm? Kenapa kau diam saja, apa kau mulai bisu?"
"J-jangan makan aku! Daging ku benar-benar tidak enak!" Jin Mu menatap dengan mata yang ketakutan.
"Huh? Kau pikir aku mau memakan mahluk kurus seperti dirimu? Jika aku mau maka sudah kulakukan dari tadi dasar bodoh! Dan juga, dimana keberanian mu tadi sialan!" Jawab Naga Putih
"Eh b-benarkah, kalau begitu syukurlah..."
Melihat tingkah laku Jin Mu, Naga Putih hanya berusaha memaklumi saja. Mengingat saat itu Jin Mu berada di ambang kematian, pasti saja dia waktu itu sudah benar-benar pasrah akan hidupnya.
"Haah ... Aku benar-benar salah mengira tadi. Jadi, karena kau kelihatannya sudah mulai membaik, sebaiknya kau pulang ketempat asal mu bocah."
Mendengar ucapan Naga Putih, Jin Mu hanya bisa terdiam. Kemana dia harus kembali, jika tempat pulang yang dia pikirkan, adalah tempat yang begitu membencinya, sekaligus neraka bagi hidupnya.
Naga Putih yang melihat perubahan ekspresi pada wajah Jin Mu, hanya bisa menatap diam sambil sedikit tersenyum. Dalam hati dia benar-benar ingin mencoba sesuatu.
"Hei kau tuli! Kubilang kembali dan jangan hanya diam saja bocah!" Teriak Naga Putih membuat Jin Mu terkejut.
"Ahh! I-itu, bolehkah aku tinggal disini s-sebentar saja?" Tanya Jin Mu nampak ketakutan, dan malu-malu.
"Tidak boleh! Kau seharusnya bersyukur aku masih menyelamatkan mu, jika aku mau bisa saja kau ku lempar dari tebing ini!' ucapnya dengan nada santai dan tegas.
"Tebing?"
Jin Mu menatap kearah sampingnya, yang benar saja. Ini adalah tebing yang sangat tinggi, bahkan melihatnya saja Jin Mu terlihat sampai pucat saat menatap kearah bawah.
"Pulanglah, atau kau bisa pergi!" Naga Putih tersenyum membelakangi Jin Mu
"A-apa! B-bagaimana bisa aku turun dengan ketinggian seperti ini?!" Tanya Jin Mu dengan panik menunjuk kebawah.
"Kau hanya perlu lompat, ya melompat saja maka kau akan sampai dibawah."
Sekali lagi melihat kebawah, benar-benar hal yang paling bodoh jika seseorang melompat dari atas. Bagaimana tidak, ketinggian tempat ini saja bukan main keberadaannya, kecuali jika seorang tersebut adalah seorang pendekar tingkat Dewa.
"A-anu ... Apa aku benar-benar tidak boleh untuk tinggal disini?" Tanya Jin Mu yang mulai berkeringat dingin.
"Sudah kubilang tidak-"
"Kumohon! Aku akan melakukan apapun agar bisa tinggal! Aku bisa menyapu, aku juga bisa memasak!"
"Aku tidak perlu, makanan ku sudah sangat banyak dibawah sana, dan tempat ku juga sudah bersih." Jawab Naga Putih dengan nada santai.
Keraguan semakin nampak di wajah Jin Mu. Dia tak punya pilihan apapun, melompat dari atas sini sama saja mati, bahkan meski dia melakukan sesuatu yang perlahan sekalipun.
Kembali juga bukan pilihan yang baik, atau saja jika Jin Mu berhasil turun. Dia akan pergi kemana memangnya, tempat tinggal dan hal seperti kenalan saja dia tidak punya.
"Kalau begitu, aku akan menjadi murid mu ... Guru..." Ucap Jin Mu yang entah darimana pikiran seperti itu muncul.
"Aku tidak butuh."
"Tapi aku membutuhkannya!"
"Apa kau yakin?"
Jin Mu mengangguk dengan sangat cepat dan berseri-seri. Tentu saja dia sangat butuh, mengingat bagaimana caranya dia bisa turun dengan tubuh kurus dan kemampuan yang tidak punya sama sekali.
"Kalau begitu..."
"Aku akan menurutinya!"
"Melompat lah kebawah."
"Baik!"
"Eh? A-apa? Aku tidak mendengarnya?" Tanya Jin Mu yang terlihat berusaha tersenyum.
"Melompat lah, apa kau benar-benar tidak dengar apa yang kukatakan?"
"Melompat?" Jin Mu sekali lagi memandang kearah bawah, dan saat angin berhembus menerpa wajahnya, seketika ekspresi pucat semakin jelas.
"Jika kau ragu, aku tidak akan menerima-"
Saat menoleh kearah Jin Mu, dia benar-benar sudah hilang dari pandangan Naga Putih, yang membuat sang Naga terkejut apalagi saat mendengar teriakan Jin Mu.
"AGHHHH!!!"
°°°
Alam Pemula
Alam Master
Alam Raja
Alam Kaisar
Alam Dewa
Alam Saint
Alam Dewa Saint
Note: Masing-masing alam terdiri dari lima bintang yang berarti keseluruhan memiliki nilai 35 bintang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Waooow
2024-03-09
1
Jimmy Avolution
terus
2024-03-04
1
𝘿𝙚𝙬𝙖 𝘽𝙤𝙣𝙜𝙠𝙤𝙠
coba baca... 😃😊
2024-02-24
1