“Ya.. Antar aku kemana saja, yang penting bisa kabur dari sini.”
Ucapan Diana membuat Fathan semakin bertanya tanya. Apa lagi ekspresi memelas gadis itu seolah dirinya sedang berada dalam bahaya. Di tambah Fathan juga melihat dengan jelas bagaimana Diana yang memanjat gerbang dengan begitu lincah namun tatapan nya terus mengawasi ke sekitar kediaman nya.
“Siapa kamu sebenarnya. Kenapa kamu bisa mengenal mamah dan papah ku?” Kali ini Fathan tidak bisa lagi menahan dirinya. Fathan merasa harus tau siapa dan berasal dari mana gadis di depan nya itu. Fathan juga ingin tau bagaimana bisa gadis itu berada di kediaman keluarga nya.
Kedua mata Diana membulat dengan sempurna mendengar pertanyaan Fathan. Diana tidak menyangka jika ternyata yang berdiri di depannya adalah anak dari tuan dan nyonya Lesmana. Jika sudah seperti itu akan sangat mustahil baginya bisa pergi dari kediaman keluarga kaya raya itu.
Dia menelan ludah. Dia sedikit memundurkan langkahnya karena tatapan Fathan yang begitu sangat mengintimidasi. Di tambah lagi Fathan juga mulai melangkah mendekat padanya.
“Wow.. Oke oke.. Tenang tuan.. Saya..saya bisa jelaskan. Saya...”
“Aku nggak butuh penjelasan dari kamu. Sekarang lebih baik kamu ikut aku masuk kembali ke dalam.” Sela Fathan tajam. Fathan curiga pada Diana telah melakukan kesalahan fatal sehingga berusaha kabur dari kediaman nya.
Diana menggelengkan kepalanya. Ketika dirinya hendak berlari, Fathan sudah lebih dulu mencengkram lengan nya dengan begitu sangat erat.
“Lepasin..” Diana mencoba memberontak. Namun semakin dirinya berusaha memberontak, cengkraman tangan Fathan di lengan nya justru semakin terasa kencang.
“Ikut aku !!” Tekan Fathan tajam.
Fathan menarik paksa Diana dan memasukan nya ke dalam mobil. Fathan tidak mau ambil resiko jika ternyata Diana adalah penjahat yang baru saja berulah di kediaman keluarga nya.
“Ya Tuhan.. Bagaimana ini?” Batin Diana tidak berdaya melawan saat Fathan kembali membawanya masuk ke dalam kediaman mewah Lesmana. Diana sangat menyesal karena tadi tidak langsung berlari saja dan malah berbincang lebih dulu dengan Fathan yang ternyata adalah anak dari tuan dan nyonya Lesmana.
Setelah berhasil membawa Diana kembali ke rumahnya, Fathan segera menyuruh pekerja di rumahnya untuk memanggil Gaby dan Martin. Fathan ingin memastikan sendiri bahwa tidak ada apapun yang terjadi pada kedua orang tuanya.
“Kamu sudah pulang sayang..” Senyum Gaby saat melihat putra tunggal kesayangan nya. Namun senyuman di bibir Gaby seketika sirna saat melihat Diana yang menangis dengan lengan yang di cengkram kuat oleh Fathan, putranya.
“Ya Tuhan..” Gumamnya yang kemudian mempercepat langkahnya mendekat pada Fathan dan Diana.
“Fathan lepaskan Diana.” Tegur Gaby sedikit keras.
Fathan terkejut mendengar teguran itu. Dia menatap Diana yang sesekali mengusap air mata yang menetes membasahi pipinya.
“Lepas mamah bilang Fathan.” Tegas Gaby melepaskan paksa cekalan tangan Fathan di lengan Diana.
Fathan mengerjapkan beberapa kali kedua matanya atas teguran keras mamahnya itu. Padahal selama ini mamahnya hampir tidak pernah menegurnya dengan begitu tegas seperti sekarang. Kalaupun Fathan melakukan kesalahan, Gaby pasti akan memberitahunya dengan lembut dan penuh perhatian.
“Mah tapi...”
“Kamu nggak papa kan Diana? sakit banget ya? Maafin Fathan yah..”
Fathan benar benar tidak menyangka dengan sikap lemah lembut mamahnya pada gadis yang sama sekali belum Fathan tau siapa. Fathan tau mamahnya memang baik pada siapa saja, tapi bersikap baik pada orang asing dan menegur keras Fathan demi membela orang tersebut benar benar adalah sesuatu yang sangat mengejutkan. Karena hal itu Fathan menjadi semakin penasaran ingin tau siapa sosok gadis cantik itu sebenarnya.
“Kamu naik ya Diana.. Istirahat, ini sudah malam.” Senyum Gaby membelai lembut rambut Diana yang sedikit berantakan.
Diana hanya menganggukkan kepalanya. Sebenarnya dia menangis bukan hanya karena cengkraman erat Fathan di lengan nya, tapi karena kegagalan nya kabur diam diam dari kediaman Lesmana. Bodohnya lagi Diana malah ketahuan oleh anak dari tuan dan nyonya Lesmana.
Diana melangkah pelan menjauh dari Fathan, Gaby, juga Martin yang hanya diam saja tak berkomentar. Gadis itu menghela napas pelan kemudian mencoba kembali memutar otak agar bisa kabur dari rumah mewah itu.
“Aku nggak boleh menyerah begitu saja.” Batin nya.
Sementara Gaby, dia menghela napas kasar setelah Diana naik ke lantai dua. Dia kemudian memusatkan perhatian nya pada Fathan yang masih sangat penasaran pada sosok Diana yang mampu membuat mamahnya begitu perhatian padanya.
“Siapa dia sebenarnya mah? Kenapa bisa ada dia di rumah kita?” Tanya Fathan penuh rasa ingin tau.
Gaby tidak langsung menjawab. Gaby juga sebenarnya merasa heran bagaimana bisa Fathan pulang langsung bertemu dengan Diana.
“Fathan tadi liat dia mengendap endap keluar dari rumah kita. Dia juga memanjat gerbang mah.. Terus dia juga ngira Fathan adalah pekerja di rumah kita. Dia meminta di bawa pergi ke mana saja ke Fathan asal bisa kabur dari rumah kita.” Jelas Fathan pada Gaby.
“Apa? Jadi maksud kamu Diana mau kabur begitu?” Tanya Gaby terkejut.
“Jadi namanya benar Diana? Kenapa dia bisa disini mah? Terus kenapa mamah sangat baik sama dia?” Fathan kembali menuntut penjelasan tentang siapa Diana dengan pertanyaan pada Gaby.
Martin yang melihat dan mendengar beberapa pertanyaan yang di lontarkan oleh putranya yang tidak sabar pada sang istri hanya bisa diam. Martin sendiri sebenarnya penasaran kenapa istrinya bisa begitu sangat baik pada Diana, gadis yang sebelumnya tidak pernah mereka temui.
“Mamah akan jelasin semuanya. Kita duduk dulu.”
Gaby meraih lengan Fathan dan mengajaknya untuk duduk di sofa ruang tamu yang di ikuti oleh Martin, suaminya. Dengan tenang Gaby menceritakan semuanya pada Fathan. Termasuk niatnya menjodohkan Fathan dengan Amanda yang ternyata tidak sesuai dengan harapan karena Randy dan Sari malah membawa Diana sebagai gantinya.
“Jadi Diana itu anaknya om Randy? Dan mamah sama papah mau menjadikan dia sebagai pelunas hutang hutan om Randy dan Tante Sari begitu?”
Gaby menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan putra semata wayangnya itu. Gaby berharap Fathan mengerti dengan niat baiknya mencarikan jodoh yang baik untuk Fathan.
“Ya ampun mah.. Ngapain sih mamah sampai lakuin itu? Memangnya Fathan nggak laku apa? Fathan bisa cari pasangan sendiri mah..” Keluh Fathan tidak habis pikir dengan pemikiran mamahnya yang menurutnya begitu kuno. Apa lagi sampai harus mengorbankan gadis seperti Diana.
“Fathan, mamah hanya ingin yang terbaik buat kamu nak. Dan mamah pikir, Diana itu gadis yang baik. Bahkan sepertinya jauh lebih baik dari Amanda.”
Fathan berdecak. Fathan memang tidak akan mau jika di jodohkan dengan Amanda. Tapi bukan berarti Fathan juga mau dengan Diana. Gadis konyol yang sudah berani menganggapnya sebagai pekerja di rumahnya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
@sulha faqih aysha💞
namanya juga ga tahu eh ga tahunya anak sultan 🤣🤣
2024-02-23
1
sella surya amanda
lanjut
2023-12-22
1
Fajar Alfiyanshah
Diana dan fathan semoga berjodoh
2023-12-22
0