Permintaan Kylian

"Ok, kalo gitu... Tapi sebelum pergi aku punya satu permintaan.” ucap Kylian menatap kearah Fabian.

"Permintaan apa?" tanya Fabian memincing curiga pada putrinya itu.

"Aku mau pernikahan ini dirahasiain untuk sementara," tandas Kylian.

Ucapannya itu mendapat protesan dari kedua orang tuanya.

"Loh... kenapa Nduk? bukankah lebih baik untuk mengumukan pernikahan ini biar tidak terjadi fitnah dikemudian hari." Kali ini ibu mertua Kylian yang angkat bicara. Kalimat penuh pengertian yang beliau lontarkan mendapat anggukan setuju juga dari kedua orang tua Kylian.

"Kyli cuma mau hidup normal sebagai santri disini. Tanpa ada embel-embel sebagai seorang istri atau yang lainnya. Kyli mau orang lain mandang Kyli hanya sebagai seorang santri biasa. Terlebih lagi usia Kyli masih sangat muda untuk menjadi seorang istri. Dan... Kyli juga ingin mengenal suami Kyli dengan baik terlebih dahulu." jelas Kyli agak menaikan suaranya dan melihat kedua orang tuanya tajam.

"Kalau Umma tidak masalah Nduk. Keputusan ini Umma serahkan pada kalian berdua. Sepanjang suami kamu setuju kamu boleh melakukan apapun itu.

Kylian tidak bisa menahan diri untuk tidak memutar kedua bola matanya mendengar ucapan ibu mertuanya itu.

Jadi sekarang keputusan tentang bagaimana jalan hidup Kylian kedepannya bukan lagi ditentukan oleh kedua orang tuanya melainkan pria yang saat ini masih terdiam seperti orang bisu dihadapannya itu. Apa sepanjang hidupnya nanti sampai dia mati dia bukan lagi seorang manusia merdeka yang berhak menentukan keputusan hidupnya sendiri lagi.

Kylian beralih menatap Adnan, menuntut keputusan finalnya tapi sepertinya pria itu masih sibuk memikirkan entah apa.

"Jadi gimana?" desak Kylian tidak sabar.

"Kita akan bicarakan ini besok. Saya perlu waktu untuk memikirkannya. Sebaiknya kita mengantarkan kepergian Papah, Mamah juga Kalang terlebih dahulu." Lagi-lagi Kylian memutar kedua bola matanya. Dia tidak puas dengan tanggapan yang diberikan Adnan.

Suaminya itu benar-benar bertindak seolah-olah dialah pemegang kekuasaan atas segala keputusan yang menyangkut hidup Kylian kini. Kylian bertekad untuk menunjukkan kepada Adnan kalau dia bukanlah perempuan yang bisa Adnan atur semudah yang dia mau. Adnan harus tahu dia sedang berhadapan dengan siapa saat ini.

*****

"Om... Pokoknya aku nggak mau ya, kalo semua orang tau kita udah nikah," ucap Kylian sesaat setelah mobil kedua orang tuanya menghilang dibalik salah satu gedung pesantren yang berada tepat dihadapan rumah Adnan.

Rumah dua lantai tempat Adnan dan orang tuanya tinggal memang masih berada di lingkungan pesantren yang memiliki luas lebih dari lima hektar itu.

"Kita masuk dulu. Kita bicarakan ini di dalam," balas Adnan dinginnseraya berlalu pergi meninggalkan Kylian.

"Loh, hey Om mau kemana? Kita udah ada di dalam rumah. Jangan ngulur-ngulur waktu lagi deh.” Kylian menahan lengan Adnan yang hendak berlalu pergi.

"Kita bicarakan ini ditempat yang lebih privat."

"Apaan sih? emang nggak bisa ya ngomong— iissshhh YAAAAAAA!!” Kylian tidak sempat meneruskan ucapannya dan hanya berteriak kesal kearah Adnan karena Adnan terlebih dahulu memberikan punggungnya dan berlalu memasuki sebuah kamar yang Kylian yakini adalah tempat ‘yang lebih privat' yang tadi Adnan katakan.

"Holy shit!" umpat Kylian pelan. Dia menelan ludah membayangkan kemungkinan terburuk dari ikatan yang saat ini dia jalani.

"kita nggak mungkin ngelakuin 'itu' malam ini, kan?" Kylian berusaha mengabaikan kenyataan mengerikan yang sempat singgah dalam pikirannya dan berlari kearah kamar tempat dia sebelumnya mempersiapkan diri dannmengunci pintunya rapat-rapat.

Dia tidak akan membiarkan lelaki itu mengambil keuntungan dari dirinya atas nama pernikahan ini. Masa mudanya tidak boleh terenggut secepat ini.

Suasana canggung sangat terasa menyelimuti kamar Adnan saat ini. Pasalnya, setengah jam yang lalu Umma Aminah kekeuh memaksa Kylian

Untuk keluar dari kamar tamu dan tidur di kamar dimana suaminya berada. Dan disinilah Kylian berada saat ini, terduduk kaku di atas ranjang berukuran King Size milik suaminya sedangkan sang pemilik kamar sedang membersihkan diri di dalam kamar mandi yang berada di dalam kamar yang sama.

Suara gemericik air yang terdengar jelas ditelinga Kylian membuat pikiran gadis itu kemana-mana. Gadis itu teringat dengan beberapa adegan di novel harlequin yang dia baca dan beratus-ratus film romantis yang sudah dia tonton. Adegan seperti yang saat ini dia jalani adalah awal permulaan petualangan romantis yang akan dilakukan pasangan dalam film dan novel yang dia baca.

"Aaaarrrggghhhttt gue bisa gila kalau lama-lama disini." Kylian menjambak rambutnya frustasi.

Meski perempuan itu dikenal sebagai pemberontak dan gadis nakal, tapi jauh di dalam dirinya, Kylian hanyalah seorang gadis polos jika menyangkut masalah seperti ini. Dia benar-benar clueless.

"Kamu ngapain gigitin jari kayak gitu?" Pertanyaan tiba-tiba itu membuat Kylian terlonjak. Dia membalikkan badan dan bertemu pandang dengan tatapan mata sedingin es dan setajam elang itu. Kylian menahan napas.

"Apa kamu masih ingin membahas soal permintaan kamu tadi?" tanya Adnan lagi.

Diingatkan seperti itu membuat Kylian kembali mengingat satu masalah yang sejak tadi ingin dia selesaikan.

"Oh iya... Nggak ada waktu yang lebih tepat buat nyeleseinnya kecuali saat ini."

Setidaknya kepindahannya malam ini ke kamar Adnan tidak terlalu sia-sia, pikir Kylian.

"Jadi gimana? Om nggak keberatan kan buat nyembunyiin pernikahan ini?" todong Kylian langsung.

Adnan terdiam cukup lama. Sepertinya dia masih berusaha memikirkan keputusan yang hendak dia ambil.

"Bukannya ini malah bagus buat Om? Om nggak perlu bertanggung jawab nafkahin aku karena orang kan nggak tau kalo kita udah nikah. Om juga dapet keuntungan loh disini," bujuk Kylian berusaha meyakinkan Adnan.

"Orang memang tidak tahu Kyl, tapi Allah tau. Pertanggung jawaban saya yang sesungguhnya sama kamu itu bukanlah pertanggung jawaban dihadapan manusia tapi dihadapan Allah."

Kata-kata Adnan membuat Kylian terdiam. Adnan memang terlalu pintar untuk memutar balikkan perkataan Kylian.

Episodes
1 Sebuah Keputusan
2 Pria Bersorban Nyebelin
3 Sebuah Permintaan
4 Permintaan Kylian
5 Pernikahan Sesungguhnya
6 Tekad Kylian
7 Asrama
8 Santri Baru
9 Jauh dari Orang Tua jadi Mudah Tersentuh
10 Suami Istri Itu Ibarat Pakaian
11 Mencuri
12 Semua Santri Disini Benci Kylian
13 Jangan Terpedaya Dengan Kata-Kata Manisnya
14 Amarah Umma
15 Makhluk Bebal, Keras Kepala, Licik Dan Jahat?!
16 Kualifikasi Sebagai Menantu Kesayangan
17 Jaket Sebagai Pengganti Selimut
18 Hukuman
19 Sakitnya Lebih Merepotkan Daripada Bayi
20 Rumah
21 Kepulangan Gus Adnan
22 Sosok Humaira
23 Dijadikan Istri kedua?
24 Wabah Yang Harus Dihindari
25 Tanggung Jawab
26 Sentuhan Adnan
27 Poligami
28 Komitmen
29 Kagum oleh si Gadis Ceroboh
30 GADIS ANEH
31 Gus Adnan Sakit
32 Hafalan Pengantar Tidur Adnan
33 MUNAFIK
34 Bendera Jepang
35 Memijat
36 As You Wish Ya A Zawjatii
37 What's Wrong With My Heart?
38 Tanggung Jawab Sebagai Suami
39 Janji Konyol
40 Seseorang Dari Masa Lalu
41 Pesona Adnan
42 Rukiyah
43 Insting Orang Tua Tidak Pernah Salah
44 Khairunnisa
45 Permintaan Pulang Ke Pesantren
46 Meminta Hak
47 Menjadi Suami Istri Yang Sempurna Dan Utuh
48 Cinta Pertama Adnan
49 Perempuan Dan Harga Dirinya Yang Tinggi
50 Fans Berani Matinya Gus Adnan
51 Pendendam
52 Medan Perang
53 Berakhir Dikenal Antagonis
54 Officially
55 Hukum Menyembunyikan Pernikahan
56 Emosi Adnan
57 Bukan Pria Idaman
58 Perkelahian Antar Santri
59 Pendekatan Dengan Cara Lain
60 Memar
61 Hidup Dan Mati
62 Menang Banyak
63 Gunung, Lautan, Taman Bunga
64 Derajat Manusia Semua Sama Di Mata Allah
65 Dosa Jariyah
66 Santapan Nyamuk-Nyamuk Nakal
67 Aroma Sandalwood Yang Selalu Membuat Tenang
68 Kedatangan Eyang Putri
69 Titik Lelah
70 Burung Beo
71 Ayam Betutu
72 Tidak Berperikejombloan
73 Elang & Syifa
74 Metode Ujian
75 Sisi Hangat Gus Adnan
76 Pelampiasan Amarah Kylian
77 Sebuah Email
78 Lendra Abimana
79 Bidadari Elang
80 Khawatir
81 Istri Pelengkap Adnan
82 Staycation
83 Show Off Adnan
84 Bertemu Lendra
85 Sok Jagoan
86 Flashback 1 Abdullah Alfarizi Bahir
87 Flashback 2 Si Anak Durhaka Bernama Fariz
88 Flashback 3 Rencana Perjodohannya Dengan Kylian
89 Flashback 4. Indahnya Pacaran Setelah Menikah
90 Cuddling To Make Loving
91 Kelelahan Berlebihan Kylian Yang Aneh
92 Ada Apa Sama Kylian?
93 Jika Belum Selesai Dengan Perasaan. Jangan Pernah Memulai Hubungan Lain
94 Janji Adnan
95 Pingsan
96 Suka Ngeyel & Jago Ngeles
97 Menata Ulang Kamar
98 Ngidam Ketoprak
99 Dinikahkan Buat Ngelunasin Hutang
100 Perkara Ketoprak & Cranky Kylian
101 Kesabaran Seorang Suami
102 Sikap Otoriter Kedua Orang Tua Elang
103 Emosi Wanita Hamil
104 KetidakBerdayaan Syifa
105 Apa Yang Syifa Inginkan
106 Tugas Pertama Bukan Meyakinkan Syifa Tapi Kedua Orang Tuamu
107 Merelakan
108 Kepergian Syifa Agnindiya
109 13.Orang Setegas, Dan Berjiwa Pemimpin Kuat Bisa Bucin
110 14.Luluhnya Seorang Kylian Karena Ciu*** Adnan
111 Kemarahan Adnan
112 Cemburunya Adnan
113 Krisis Kepercayaan Diri Adnan
114 Kepongahan Devi
115 Kegusaran Kylian
116 Setia
117 Pulang Ke Jakarta
118 Divonis Mengidap Diabetes Gestasional.
119 Membatasi Makanan
120 Penopang Yang Tumbang
121 Sikap Manja Adnan & Hadiah Kotak Beludru
122 Mengisi Pengajian Rutin
123 Kehamilan Yang Sudah Memasuki Due Date
124 Proses Persalinan
125 Baby Kiya "Tazkiya Alfariza Reksamahendra"
126 Menyandang Titel Orang Tua Muda.
127 Penilaian Subjektif Adnan Pada Kylian
128 Jangan Buat Fungsi Mas Di Hidup Kamu Jadi Nggak Berguna
129 Bertemu Teman SMA
130 End - Planning For The Future
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Sebuah Keputusan
2
Pria Bersorban Nyebelin
3
Sebuah Permintaan
4
Permintaan Kylian
5
Pernikahan Sesungguhnya
6
Tekad Kylian
7
Asrama
8
Santri Baru
9
Jauh dari Orang Tua jadi Mudah Tersentuh
10
Suami Istri Itu Ibarat Pakaian
11
Mencuri
12
Semua Santri Disini Benci Kylian
13
Jangan Terpedaya Dengan Kata-Kata Manisnya
14
Amarah Umma
15
Makhluk Bebal, Keras Kepala, Licik Dan Jahat?!
16
Kualifikasi Sebagai Menantu Kesayangan
17
Jaket Sebagai Pengganti Selimut
18
Hukuman
19
Sakitnya Lebih Merepotkan Daripada Bayi
20
Rumah
21
Kepulangan Gus Adnan
22
Sosok Humaira
23
Dijadikan Istri kedua?
24
Wabah Yang Harus Dihindari
25
Tanggung Jawab
26
Sentuhan Adnan
27
Poligami
28
Komitmen
29
Kagum oleh si Gadis Ceroboh
30
GADIS ANEH
31
Gus Adnan Sakit
32
Hafalan Pengantar Tidur Adnan
33
MUNAFIK
34
Bendera Jepang
35
Memijat
36
As You Wish Ya A Zawjatii
37
What's Wrong With My Heart?
38
Tanggung Jawab Sebagai Suami
39
Janji Konyol
40
Seseorang Dari Masa Lalu
41
Pesona Adnan
42
Rukiyah
43
Insting Orang Tua Tidak Pernah Salah
44
Khairunnisa
45
Permintaan Pulang Ke Pesantren
46
Meminta Hak
47
Menjadi Suami Istri Yang Sempurna Dan Utuh
48
Cinta Pertama Adnan
49
Perempuan Dan Harga Dirinya Yang Tinggi
50
Fans Berani Matinya Gus Adnan
51
Pendendam
52
Medan Perang
53
Berakhir Dikenal Antagonis
54
Officially
55
Hukum Menyembunyikan Pernikahan
56
Emosi Adnan
57
Bukan Pria Idaman
58
Perkelahian Antar Santri
59
Pendekatan Dengan Cara Lain
60
Memar
61
Hidup Dan Mati
62
Menang Banyak
63
Gunung, Lautan, Taman Bunga
64
Derajat Manusia Semua Sama Di Mata Allah
65
Dosa Jariyah
66
Santapan Nyamuk-Nyamuk Nakal
67
Aroma Sandalwood Yang Selalu Membuat Tenang
68
Kedatangan Eyang Putri
69
Titik Lelah
70
Burung Beo
71
Ayam Betutu
72
Tidak Berperikejombloan
73
Elang & Syifa
74
Metode Ujian
75
Sisi Hangat Gus Adnan
76
Pelampiasan Amarah Kylian
77
Sebuah Email
78
Lendra Abimana
79
Bidadari Elang
80
Khawatir
81
Istri Pelengkap Adnan
82
Staycation
83
Show Off Adnan
84
Bertemu Lendra
85
Sok Jagoan
86
Flashback 1 Abdullah Alfarizi Bahir
87
Flashback 2 Si Anak Durhaka Bernama Fariz
88
Flashback 3 Rencana Perjodohannya Dengan Kylian
89
Flashback 4. Indahnya Pacaran Setelah Menikah
90
Cuddling To Make Loving
91
Kelelahan Berlebihan Kylian Yang Aneh
92
Ada Apa Sama Kylian?
93
Jika Belum Selesai Dengan Perasaan. Jangan Pernah Memulai Hubungan Lain
94
Janji Adnan
95
Pingsan
96
Suka Ngeyel & Jago Ngeles
97
Menata Ulang Kamar
98
Ngidam Ketoprak
99
Dinikahkan Buat Ngelunasin Hutang
100
Perkara Ketoprak & Cranky Kylian
101
Kesabaran Seorang Suami
102
Sikap Otoriter Kedua Orang Tua Elang
103
Emosi Wanita Hamil
104
KetidakBerdayaan Syifa
105
Apa Yang Syifa Inginkan
106
Tugas Pertama Bukan Meyakinkan Syifa Tapi Kedua Orang Tuamu
107
Merelakan
108
Kepergian Syifa Agnindiya
109
13.Orang Setegas, Dan Berjiwa Pemimpin Kuat Bisa Bucin
110
14.Luluhnya Seorang Kylian Karena Ciu*** Adnan
111
Kemarahan Adnan
112
Cemburunya Adnan
113
Krisis Kepercayaan Diri Adnan
114
Kepongahan Devi
115
Kegusaran Kylian
116
Setia
117
Pulang Ke Jakarta
118
Divonis Mengidap Diabetes Gestasional.
119
Membatasi Makanan
120
Penopang Yang Tumbang
121
Sikap Manja Adnan & Hadiah Kotak Beludru
122
Mengisi Pengajian Rutin
123
Kehamilan Yang Sudah Memasuki Due Date
124
Proses Persalinan
125
Baby Kiya "Tazkiya Alfariza Reksamahendra"
126
Menyandang Titel Orang Tua Muda.
127
Penilaian Subjektif Adnan Pada Kylian
128
Jangan Buat Fungsi Mas Di Hidup Kamu Jadi Nggak Berguna
129
Bertemu Teman SMA
130
End - Planning For The Future

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!