BAB 11. Persiapan

Cerita ini mengandung kekerasan, pertumpahan darah, kata-kata kasar, dan adegan dewasa lainnya. Bagi sebagian pembaca yang merasa terganggu, mohon kebijakan dalam membacanya.

*Langit adalah media yang dibuat oleh author. Bayangkan saja Langit nama orang, tempat, semesta atau sebuah wadah yang luas. Dimensi waktu. Langit di sini sebagai objek tunggal.

*Bird-men adalah manusia burung yang bisa saja jenis kelaminnya wanita atau pria.

*Hybrid adalah manusia setengah hewan, atau manusia yang kawin dengan hewan. Varietas baru yang disebut Hybrid.

*Humanoid adalah sistem/ kumpulan komponen yang membentuk satu kesatuan. Anggap saja itu robot setengah manusia, ya.

*Ateis adalah orang yang tidak percaya kepada Tuhan. Mereka hanya tahu mengasihi dan menyembah alam dan diri sendiri.

Sky high 19 Dec 10.00

Apakah aku harus menghilangkan beberapa murid, lalu menyisakan aku dan sistem saja, ya?

Sepertinya itu terlalu egois. Aha. Dean mengetuk dahinya dengan pena.

Aku punya ide, bagaimana kalau Mark saja yang ku hapus. Hehehe....

Hem ... banyak darah, ya ini terlalu menjijikan. Minum darah naga, ya. Seperti apa rasanya darah naga itu, ada yang tahu? Jennifer saja yang melakukannya. Aku cuma mencicipi ikan peliharaan pak Stevenson.

Melakukan permainan tembak menembak juga mengasyikkan.

Atau, aku harus menggabungkan ceritaku ini. Ketika aku terjebak di kamar mandi, seorang gadis cantik menolongku. Bukan! Dia bukan menolongku, melainkan membawaku ke dimensi lain. Dimensi Dungeon, tempat para iblis terpenjara. Ia menyulap tempat itu menjadi sekolah dengan gedung bertingkat yang megah.

Tidak! Tidak cocok! Jennifer bukan seorang gadis seperti itu, ia gadis baik-baik. Dean menyeringai. Ia menemukan ide bagus lagi untuk melanjutkan part selanjutnya.

Dia bukan gadis baik-baik, tetapi dia gadis misterius yang seksi. Oh yeah!

Gadis itu bernama Jennifer. Rambutnya yang ungu panjang , dikepang, dan matanya yang cantik. Ah, bagaimana menggambar bajunya yang kekurangan bahan, modis, wangi dan menggairahkan. Suatu hari, ia merasa tubuhnya panas lalu membuka seluruh pakaiannya dan melakukan sesuatu pada tubuhnya dan ...

Begini saja, bagaimana kalau sihir melawan senjata dunia, seperti pistol misalnya. Senjata bumi andalan kami..."

"Ngomong-ngomong soal game yang akan dilakukan si Mark ini, pasti dia akan mengajak mereka ke sungai Mazi. Peliharaan Stevenson sudah siap diajak bercanda oleh teman-temanku. Oh iya, buku keduaku di mana, ya? Aku taruh di meja kenapa tiba-tiba hilang? Ada yang mengambilnya, nih. Yah, pasti gadis ungu itu."

"Jennifer mencuri benda itu!"

Bagaimana Dean melanjutkan kisah Langit...

Buku kosong di tangannya bukan buku sembarangan. Ia bisa menulis apa yang dia inginkan. Semuanya! Kisah dirinya sendiri yang terjebak bersama seorang gadis cantik di pulau Mazi. Tanah langit yang subur dan penuh dengan raksasa. Para peri dan goblin.

Peri? Goblin? Tiba-tiba terlintas ide gila lagi di benaknya. Manusia hybrid, dan kepala sekolah aneh yang selalu menghilang. Stevenson hadir di bab 12 saja. Dia mengganggu pikiranku...

Sekarang buku itu dibawa Jennie, ia yakin perempuan itu mencuri bukunya. Bisa gawat kalau Jennifer mengaduk-aduk dan mengubah cerita. Semoga saja Jennie tidak mengubah cerita buku keduaku. Aku lupa. Seolah ingatanku telah dihapus oleh seseorang.

"Kumohon, Jennie. Pulanglah, jangan kau ubah takdir di buku itu...."

"Hola?" sapa Sean Paul. Teman sekamar Sandi Liem dan Charlie Lee.

Sean melihat Dean sedang bicara dengan buku membuat ia terkekeh seraya memegang perutnya,

"Yo men lagi ritual?"

"Jangan masuk sembarangan!" protes pria atletis itu sambil menyembunyikan bukunya.

"Eh, sebuah buku, pinjam dong!" Laki-laki dengan banyak tato di wajahnya ingin merebut buku Dean.

"Jangan coba-coba!" Dean memperingati

"Halah, Ck ... cuma sebuah buku tua, kau begitu pelit," cecar Sean Paul. Ia masih berusaha merebut buku di tangan Dean. Serangan tiba-tiba dari Sean. Gerakan tangannya begitu cepat, buku yang tadi dipegang Dean sudah berpindah ke tangannya.

"Wow bravo yo men!"

Sean terbelalak melihat isi buku milik Dean.

"buku silat, men! Gua pinjam bentar men," sahutnya dengan cepat. Ia menghindari serangan Dean. Sean melompat ke atas, merangkak bak seekor cheetah. Gerakannya yang halus dan tidak mudah ditebak. Di telapak tangannya muncul beberapa kuku besi tajam.

"Kembalikan woe!"

"Aish!"

Sean yang bisa terbang layaknya seekor elang, merangkak bak cheetah dan menggeram, suaranya mirip werewolf. Hem, bukannya dia mirip panthera, ya?

Dean yang kesal dengan sikap temannya hanya diam melihat mata Sean berbinar membaca buku itu.

"Wah, mukaku kok jelek di sini, tega men!"

"Kembalikan, bro!"

"Ku Pinjam dulu. Sepertinya menarik."

"Itu bukan buku bacaan anak-anak!" geramnya. Dean mencengkeram leher baju Sean dan membanting tubuh werewolf ke lantai sampai terdengar bunyi 'bam'.

Sean terdiam tak berani buka mulut, Dean berhasil mengambil kasar buku di tangan Sean.

"Jangan menguji kesabaranku, werewolf."

"sorry bro."

Melatih diri sendiri itu penting. Semuanya sedang mempersiapkan diri sebelum besok ujian tahap kedua berlangsung di hutan Mazi. Dengan penuh semangat, anak-anak muda itu berlatih keras. Mereka memilih pasangan masing-masing, di arena mengeluarkan segala kemampuan yang sudah diajarkan dua semester oleh pelatih Antonio. Pelatihan terus berlangsung selama beberapa waktu, Dean tidak mengikutinya. Ia malas karena tidak ada Jennifer.

Kira-kira Jennie di mana sekarang? Apa dia membuka portal ke dimensi lain, ya?

Dean bertanya-tanya.

Dimensi sejarah dinasti Xia, 2070 SM

Dinasti Xia yang didirikan oleh Yu yang Agung.

Seorang wanita tampak sangat lusuh dengan pakaian yang robek di sana sini. Bajunya yang kurang bahan itu terbelah di bagian pahanya menampakkan kulit mulus itu yang kini tak lagi putih mulus karena berlumuran darah. Ia sepertinya terluka cukup parah. Jalannya tidak menentu sampai akhirnya ia menyerah karena kakinya sudah sangat letih. Ia merasa haus sesekali meneguk saliva nya. Wanita itu melihat dengan pandangan buram ke depan. Begitu banyak pasukan. Ia tadinya memang melakukan kesalahan fatal. Air telaga Kura yang keruh itu sekarang sudah kering tak bersisa, banyak ikan dan hewan kecil mati. Ia membunuhnya. Sekelompok kura-kura monster yang tadinya menyerangnya sudah dihancurkan dengan susah payah, sampai ia harus mengurus energi. HP-nya sekarang hanya tersisa 35%. Prajurit kerajaan Xia berdiri di hadapannya, mereka mengepung. Salah satunya turun dari kuda dan membaca surat perintah raja Yu Agung.

仔細聽。文明皇帝下旨，判處一個名叫王珍妮的女子死刑。誰能抓住他，宇文明大王就會重重賞賜。如果他成功當場殺死他，本王將任命他為王國的統帥！”

Zǐxì tīng. Wénmíng huángdì xià zhǐ, pànchǔ yīgè míng jiào wáng zhēnnī de nǚzǐ sǐxíng. Shuí néng zhuā zhù tā, yǔ wénmíng dàwáng jiù huì chóngchóng shǎngcì. Rúguǒ tā chénggōng dāngchǎng shā sǐ tā, běn wáng jiāng rènmìng tā wèi wángguó de tǒngshuài!”

"Dengarkan baik-baik. Titah Kaisar Wenming perempuan bernama Jennie Wang akan dihukum mati. Barang siapa berhasil menangkapnya, raja Agung Yu Wenming akan memberikan hadiah yang banyak. Jika berhasil membunuhnya di tempat, maka raja akan mengangkat dirinya sebagai panglima kerajaan!"

做好準備！逮捕那個女人！

Zuò hǎo zhǔnbèi! Dàibǔ nàgè nǚrén!

("Bersiaplah, tangkap wanita itu!" )

Jennifer membuka mulutnya ingin bicara. Namun, ia akhirnya bungkam. Ia sudah tidak berdaya lagi karena energinya semakin habis. Ia membiarkan mereka menangkap dirinya dan memasukkan dia dalam kerangkeng bambu. Jennifer berteriak marah tangannya mengguncang jeruji bambu kurungan.

"what the hell, why did you arrest me?"

(apa-apaan ini kenapa kamu menangkap ku?)

他說什麼，有人知道嗎？

"Dia bilang apa ada yang tahu?"

Semuanya menggeleng tanda tidak paham aksen dan bicara Jennifer. Ia terus menggoyang jeruji bambu sambil teriak-teriak dan memaki-maki.

" Fuck you!"

"Go to the hell, Dog!"

"Go fuck yourself!"

住口！

Zhùkǒu!

Diam kau!

Seorang prajurit gemuk memukul kepala Jennie dan menyentak rambutnya ke belakang.

Jennifer tersadar ia kini berada di dimensi sejarah Tiongkok. Di zaman Xia. Dinasti Tiongkok pertama, kalau dipikir-pikir Jennifer sudah masuk ke masa kejayaan Yu yang Agung pada 2070 SM. Astaga! Kenapa aku mundur beberapa abad silam lagi, apakah ini karena aku menulis buku kosong itu dan mengubah takdirku sendiri? Atau bisa saja Dean sialan itu yang membuatnya buku baru dan memasukkan aku ke sini satu jam setelah kami masuk ke negeri Langit. Aish, dasar bocah sialan!

Jennifer bertanya-tanya. Bagaimana ia bisa meloloskan diri dari pemerintahan Yu Wenming yang kejam. Raja Yu kepada kerajaan dan rakyatnya terkenal sangat wibawa dan ramah. Namun, tidak dengan rakyat dari barat. Apalagi rambut dan kelopak mata Jennifer menandakan dia dari keturunan bukan Tionghoa. Ia lahir di California sebelum terseret masuk ke dalam sistem dan tinggal di mesin waktu itu. Sekarang ia hanya berharap ada seseorang yang akan membebaskan. Ya. Ia hanya harus menunggu saja kedatangan teman-teman di asramanya. Ah, ia juga berharap tuannya segera membebaskan dirinya.

Orang-orang berpakaian baju zirah, mereka prajurit kerajaan, mereka membawa Jennie ke

penjara istana.

Jennifer melihat arloji waktunya. pukul 10.30 jam digital. Ia menghela napas, pasrah. Berarti ia terlempar dua jam lima belas menit yang lalu, terjadi pergeseran titik dimensi waktu negeri Langit. Tentara langit akan mencarinya. Terutama si Mark. Ia meraba-raba dadanya dan bersyukur lega. Buku milik Dean masih ada di sana. Saat itu, ia sibuk menghancurkan semua dungeon monster dan masuk ke telaga Kura milik dinasti Xia, ternyata ia malah tertangkap. Prajurit kerajaan Xia mungkin sedang berlatih lalu melihatnya yang sedang menghancurkan beberapa telaga Kura besar. Mereka mungkin mengira Jennifer seorang pemberontak kerajaan raja Yu Agung. Astaga. Ia haruskan masalah ini, tetapi sudah terlanjur ditangkap dan tidak ada alibi baginya untuk mendapatkan keringanan hukuman. Apakah raja Yu itu orang yang bijaksana dalam menjatuhkan hukuman atau bisa saja dia langsung dipenggal. Aish brengsek!

Apa sebaiknya aku menggunakan telepati saja, ya karena sedari tadi dia mencari ku. Mungkin cara ini bisa membebaskan diriku, atau aku kabur saja tinggal setel kembali angka di digital waktu ini sudah beres!

Ah, tidak. Ini masalah ku sendiri aku harus menyelesaikan sendiri. Mungkin tuan Dean sudah selesai berlatih dan besok akan ujian. Semoga kau berhasil, Dean. Aku tahu kau sangat hebat, kau kan sang Dewa pengendali. Kau bisa melakukan apa saja yang kau mau. Aku hanya sistemmu, sih. Aku cuma berada di samping jika kau butuh saja.

Sekarang saatnya untuk ... kabur!

Jennifer menyetel jam digital waktunya menunjukkan pukul 12.00. Perlahan sel bambu-bambu bergetar hebat. Para tawanan yang melihatnya sangat takjub. Mereka menjadi takut, mata mereka terbelalak melihat sinar biru kuning yang mengelilingi sel bambu di mana Jennifer dikurung. Cahaya biru kuning makin terang berubah warna putih. Mereka menutup mata karena merasa silau. Beberapa saat kemudian Jennifer pun lenyap tak berbekas. Orang-orang yang berada di sisi penjara bambu mencari-cari dengan bingung sambil garuk-garuk kepala.

"那個女人去哪了 ?"

Nàgè nǚrén qù nǎle?

(ke mana perginya wanita itu?)

"也許她就是個惡魔女人!"

Yěxǔ tā jiùshì gè èmó nǚrén!

(mungkin dia adalah wanita siluman!)

那你就得去報告守衛！

Nà nǐ jiù dé qù bàogào shǒuwèi!

(kalau begitu harus lapor penjaga!)

愚蠢的！我們不需要干涉！

Yúchǔn de! Wǒmen bù xūyào gānshè!

(bodoh, tidak usah ikut campur)

Continue

Kuis

Siapa yang menangkap Jennifer?

A. Raja Ah yang Agung

B. Raja Xia Yu Agung

C. Raja Eros Agung

D. isi sendiri (komentar dari pembaca)

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***