BAB lV

Dengan langkah yang kaku ,Zahra berjalan di depan Musa, menuju ke kamar nya ,Zahra memegang handle pintu dengan tangan gemetar, kemudian menarik nya,

CEKLEK!

pintu itu pun terbuka ,Zahra mendorong dan mempersilahkan musa masuk.

" si- silahkan Gus," ucap zahhra dengan suara gemetar " terima kasih jawab musa'

ia pun masuk sambil menarik koper nya saat melewati pintu' seketika tubuh Musa meremang ,terlebih ketika dia menyadari sudah berada di dalam kamar anak gadis , sementara itu Zahra masih mematung sambil memegangi handle pintu .

ia tidak berani menutup kamar itu " Musa berdiri sambil memegang gagang koper ,matanya berkeliling menjelajahi kamar itu 'musa yang melihat Zahra masih mematung di depan pintu kamar' ia pun berinisiatif memanggil"

em saya mau Tarok koper nya di mana ya' Zahra yang mendapat kan pertanyaan pun" menjawab eh iya Tarok di samping lemari saja dulu Gus" iya terima kasih jawab musa'..

apa kamu tidak nyaman saya ada di sini?

tanya Musa, memecah keheningan Zahra terkesiap, bukan begitu Gus, saya hanya belum terbiasa saja , jawab zahra dengan suara gemetar"

apa di sini ada kamar mandi ? ada Gus itu, di sebelah sana " jawab zahra cepat ia lega jika memang Musa hendak masuk kamar mandi ,

setidaknya dia bisa berpindah dari tempat itu' iya sudah kalau begitu saya numpang ganti pakaian dulu .

tidak nyaman jika tidur dengan pakaian begini " ucap Musa , silahkan! jawab zahra,

Musa pun jongkok dan membuka koper nya ia mengambil pakaian untuk tidur, setelah itu Musa membawa pakaian tersebut ke kamar mandi ,

sebelum nya ia merapikan kembali koper milik nya dan mendorong ke dekat dinding agar kamar Zahra tidak berantakan

"huuhh!" akhirnya ucap Zahra, kemudian ia pun berjalan ke arah tempat tidur dan duduk di salah satu sisinya , semakin lama hatinya bukan tenang, tetapi malah tidak karuan , berdebar semakin kencang, ia benar- benar khawatir ,takut sekaligus malu

setelah selesai berwudhu dan berganti pakaian , Musa pun keluarf dari kamar mandi itu

ceklekk! ngikk! tubuh Zahra meremaang kala mendengar suara pintu terbuka ,

melihat Zahra yang mmenunggunginya itu begitu kaku, Musa pun berusaha mencairkan suasana, apa kamu tidak mau berganti pakaian ? tanya Musa " oh iya Gus ini saya mau ganti pakaian jawab nya gugup"

kemudian ia pun bergegas mengambil pakaian nya dan pergi ke kamar mandi

Musa yang melihat tinggah Zahra pun merasa lucu,

beberapa saat kemudian setelah zahra selesai bersih bersih

ceklekk! ia membuka gagang pintu kamar mandi'

em bisa kitaa bicara sebentar sini duduk , ucap Musa ,

i- iya Gus Zahra pun duduk di samping Musa walaupun berjauhan ,

saya harap kamu bersikap biasa saja saya gak akan nyentuh kamu sampai kamu siap ,

saya tau di hati kamu belum ada nama saya tapi mari kita sama belajar untuk saling mencintai, saling menerima , menjalankan pernikahan sebagai mana mestinya ..

em i - iya Gus " saya mau kamu jangan manggil saya Gus Zahra saya bukan guru kamu, " em te - terus saya harus panggil apa , terserah kamu saja sayang ucap Musa sambil tersenyum, Zahra yang mendengar perkataan Musa pun langsung tersipu malu'

em gimana kalau mas Musa , bagus juga itu sayang " kamu mau sampai kapan di dalam kamar pakai jilbab ,

boleh mas melihat kamu tanpa jilbab ,

eh - em bo- boleh mas , Musa tersenyum mendengar jawaban zahra' Zahra pun membbuka jilbabnya , dan terlihat lah rambut Zahra yang hitam panjang sebahu , yang indah, Masya Allah indah sekali ciptaan mu ya Allah jawab musa'.. Zahra yang mendengar Musa memuji nya pun tersenyum pipi nya sudah merah bak tomat

ya sudah sayang ayok kita tidur mas tidak akan menyentuh kamu sebelum kamu siap

terima kasih ya mas sudah ngerti in aku ,

iya sayang...

mereka pun baringg sambil berhadapan selamat tidur sayang ,. iya mas...jawab zahra

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***