PHSK 17

Sinar mentari menyelimuti bumi, Citara yang kelelahan tidak kunjung membuka mata.

Wanita itu tampak betah berlama-lama di dalam mimpinya. Sementara Varen sudah terbangun dari tadi.

Pria dengan julukan Monster Salju itu memperhatikan wajah Citara dengan seksama, ia merasa tidak sabar menunjukkan tempat yang akan membuat Citara tidak berani lagi untuk mencoba kabur.

Dirinya tidak akan membiarkan Citara lepas dari genggaman tangannya.

Bermenit-menit sudah Varen menghabiskan waktunya untuk menatap wajah Citara yang terlelap.

Ketika kelopak mata Citara bergerak, Varen dengan segera memejamkan mata dan berpura-pura tidur.

Perlahan mata Citara yang mengerjab terbuka dengan sempurna. Citara menolehkan kepala ke arah samping.

Hal yang pertama kali ia lihat adalah wajah si Monster Salju yang terlihat lebih baik ketika tidur.

Citara mengalihkan pandangannya, melihat wajah pria itu membuat dirinya teringat setiap hentakan kasar yang dilakukan Varen semalam.

Dalam hati Citara merutuki semua perbuatan Varen. Ia sedikit mengangkat selimut yang menutupi tubuhnya yang hanya mengenakan kemeja hitam.

Citara menarik ke bawah kerah kemeja yang dikenakannya.

"Dia benar-benar Monster Salju kejam," batin Citara dalam hati.

Mata wanita itu menatap nanar dadanya yang terdapat bekas gigitan dan sesapan dari mulut Varen.

Napas Citara terdengar berat, hal itu dapat didengar oleh Varen yang hanya berpura-pura tidur.

Varen juga dapat merasakan ranjang yang bergoyang, pria itu tahu Citara sedang berusaha untuk turun dari ranjang yang mereka tempati. Namun, gerakan wanita itu terasa sangat hati-hati.

"Ssttss, kenapa masih terasa perih." Citara meringis menahan perih di area bawah pusarnya.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Varen tiba-tiba.

Suara berat Varen mengagetkan Citara sehingga tubuh yang tampak lemah itu tersentak.

"T-tuan ...." Citara tidak berani menoleh, ia menatap apa saja kecuali wajah si Monster Salju.

"Mau ke mana, ha?!" Varen merubah posisinya menjadi duduk, ditariknya lengan Citara sampai terjatuh ke atas ranjang.

Mata Citara reflek terpejam kuat, wanita itu tidak berani menatap wajah Varen yang selalu membuatnya ketakutan.

Varen yang tidak mendapat jawaban dari Citara kembali meradang, ia benci diabaikan.

"Jawab!" bentak Varen.

Tubuh Citara tersentak dan sedikit gemetaran.

"S-saya mau ke kamar mandi, Tuan," jawab Citara, seiring dengan itu matanya kian terbuka perlahan.

Setelah mendapati jawaban dari Citara, Varen memilih melepaskan lengan itu dengan kasar.

Pria itu kembali berbaring sambil menatap langit-langit kamar tanpa perduli dengan perasaan yang saat ini dirasakan oleh Citara.

Citara kembali mendudukan diri, saat kakinya hendak turun dari ranjang tercipta lah rasa perih di area sensitif yang rasa sakitnya menjalar hingga ke seluruh tubuh.

Lagi-lagi suara ringisan keluar dari mulut wanita itu.

Varen yang merasa terganggu memilih untuk bersuara.

"Berisik, cepat berbaring!" titah Varen dilengkapi dengan suara berat yang membuat bulu kuduk Citara berdiri sempurna.

Citara tidak berani menolak perintah Varen, hingga mau tak mau ia kembali berbaring.

"Tekuk kedua lututmu dan buka paha yang lebar!" Varen kembali memerintah.

Pria itu sudah berubah posisi menjadi duduk.

Citara merasa malu untuk membuka kedua pahanya, apalagi Monster Salju itu berada di di dekat kakinya.

Varen yang tidak sabaran menekuk paksa kaki wanita itu dan membukanya lebar-lebar sampai Citara yang tidak siap meringis kesakitan.

"Apa yang tuan lakukan." Suara Citara terdengar panik saat Varen berada di antara sela kakinya semakin membungkuk.

Varen tidak menjawab, matanya hanya fokus pada milik Citara yang digempurnya semalaman.

Citara berusaha merapatkan kedua pahanya yang membuat Varen merasa geram.

Tangan kokoh pria itu menahan lutut Citara agar tetap terbuka lebar, ia kembali mengecek area sensitif Citara yang terlihat merah, dan sepertinya lecet.

Satu jari Varen menyentuh titik sensitif itu, dan benar saja Citara langsung meringis.

"Sakit?" Varen bertanya. Namun, bernada seperti meledek.

Kepala Citara mengangguk, wanita itu menutup rapat mata dan mulutnya. Varen semakin mempermainkan Citara dengan menekan jari itu lebih dalam.

"Sttsss, hentikan tuan," pinta Citara.

Kedua tangan Citara mere-mas seprai dengan kuat, melampiaskan rasa perih yang mendera.

Seringai di bibir Monster Salju itu terbit bersamaan dengan matahari yang semakin naik dan menunjukkan sinar terangnya.

Varen menarik jarinya dengan perlahan, saat itu pula suara yang dinanti-nantinya terdengar mengalun seperti melodi indah.

"Kau kesakitan, tapi yang keluar dari mulutmu suara desa-han," ejek Varen yang sukses membuat wajah Citara memerah.

Citara benci dengan dirinya sendiri, ia merasakan perih. Tapi, entah kenapa yang keluar dari mulutnya adalah suara desa-han.

Pria itu semakin puas saat melihat ekspresi Citara. Sebenarnya, Varen masih ingin bermain-main dengan Citara.

Ah! Lebih tepatnya dengan milik Citara. Namun, mengingat jika hari ini ia akan membawa Citara ke suatu tempat sehingga mau tak mau ia mengundurkan keinginannya.

Varen bergeser, dan saat mendapat secercah kesempatan Citara langsung merapatkan pahanya.

Varen memilih acuh, ia berdiri dengan tubuh yang tidak tertutupi oleh sehelai kain pun.

Citara tidak berani melihat ke arah suaminya, wanita itu lebih memilih menatap langit-langit kamar daripada melihat tubuh Monster Salju yang telan-jang.

"Bawakan obat salep A ke kamar istriku sekarang juga!" titah Varen.

Ternyata pria itu menghubungi salah satu anak buahnya.

Sambil menunggu, Varen mengambil celananya yang tergeletak di atas lantai, lalu memakainya.

Tidak berapa lama anak buah Varen datang dengan membawa obat yang diperintahkan.

Varen keluar dari kamar itu dan menutup pintunya.

Anak buah berseragam hitam memberikan obat itu ke pada tuannya, Varen.

Tanpa sengaja anak buah yang sering berjaga di lorong lantai tiga itu melihat bekas cakaran di dada kekar sang tuan.

"Jaga matamu atau kucongkel mata itu!" ancam Varen sungguh-sungguh.

"Maaf, Tuan." Pria berseragam hitam itu langsung undur diri dari hadapan tuannya.

Varen kembali masuk ke dalam kamar, dilihatnya Citara masih dengan posisi yang sama.

"Buka kedua pahamu!" ucap Varen tiba-tiba sambil melangkah ke sisi ranjang.

Citara tersentak, takut mengalami pemaksaan seperti tadi membuat Citara membuka kedua pahanya sebelum Monster Salju itu yang melakukannya.

"Good." Varen tidak perlu bersusah payah lagi menahan kedua lutut Citara.

Pria itu membuka tutup salep, lalu sedikit memencet ujung kemasan salep sampai cairan kental bewarna bening keluar dari ujung salep itu.

Varen mengambil isi produk itu dengan ujung jarinya, lalu dengan perlahan mengoleskannya pada dinding aset Citara.

Kali ini Citara cukup beruntung karena Varen tidak kembali menekan jarinya. Pria itu benar-benar hanya mengobatinya.

"Selesai, hari ini kau bebas dari kungkunganku. Tapi, besok aku menginginkan ini kembali," kata Varen yang diakhiri dengan meniup kecil pusat tubuh Citara.

Citara merinding mendapat perlakukan kurang ajar dari suaminya. Ia tidak dapat membayangkan bagaimana nasibnya dihari esok.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

bego sih Ara tapi blng monster, udh pasti sadis, ngelawan pula, sekali kali nunut ngk akan kamu! di. hukum bego, Udh tau Farah ngk suka bisa2 nya di tipu sm anak umur 17 thn, kan bego tingkat tinggi.

2025-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 PHSK 1
2 PHSK 2
3 PHSK 3
4 PHSK 4
5 PHSK 5
6 PHSK 6
7 PHSK 7
8 PHSK 8
9 PHSK 9
10 PHSK 10
11 PHSK 11
12 PHSK 12
13 PHSK 13
14 PHSK 14
15 PHSK 15
16 PHSK 16
17 PHSK 17
18 PHSK 18
19 PHSK 19
20 PHSK 20
21 PHSK 21
22 PHSK 22
23 PHSK 23
24 PHSK 24
25 PHSK 25
26 PHSK 26
27 PHSK 27
28 PHSK 28
29 PHSK 29
30 PHSK 30
31 PHSK 31
32 PHSK 32
33 PHSK 33
34 PHSK 34
35 PHSK 35
36 PHSK 36
37 PHSK 37
38 PHSK 38
39 PHSK 39
40 PHSK 40
41 PHSK 41
42 PHSK 42
43 PHSK 43
44 PHSK 44
45 PHSK 45
46 PHSK 46
47 PHSK 47
48 PHSK 48
49 PHSK 49
50 PHSK 50
51 PHSK 51
52 PHSK 52
53 PHSK 53
54 Istri Penebus Hutang Milik Duda Kejam (Author by :Roro Halus)
55 PHSK 54
56 PHSK 55
57 PHSK 56
58 PHSK 57
59 PHSK 58
60 PHSK 59
61 PHSK 60
62 PHSK 61
63 PHSK 62
64 PHSK 63
65 PHSK 64
66 PHSK 65
67 PHSK 66
68 PHSK 67
69 PHSK 68
70 PHSK 69
71 PHSK 70
72 PHSK 71
73 PHSK 72
74 PHSK 73
75 PHSK 74
76 PHSK 75
77 PHSK 76
78 PHSK 77
79 PHSK 78 (Kepergian)
80 PHSK 79 (Tamat!)
81 PHSK 80 (Kunci)
82 PHSK VISUAL
83 PHSK 81 (Berlumur Darah)
84 PHSK 82 (Harapan Semu?)
85 PHSK 83 (Siksaan)
86 PHSK 84
87 PHSK 85 (Membawamu Kembali)
88 PHSK 86 (Kematian di Depan Mata?)
89 PHSK 87 (Menyerang)
90 PHSK 88 (Bajingann!!!)
91 PHSK 89 (Pembunuh)
92 PHSK 90 (Bersedia?)
93 PHSK 91 (Hubby)
94 PHSK 92 (Ingin Membuat Bayi!)
95 PHSK 93 (Melepasmu)
96 PHSK 94 (Perubahan Sikap Monster Salju)
97 Menikah Dengan Hot Daddy (Author: Kacan)
98 PHSK 95 (Ada Apa?)
99 PHSK 96 (Beruang Kutub)
100 PHSK 97 (Apa yang Hubby Sembunyikan?)
101 PHSK 98 (Kedatangan)
102 PHSK 99 (Ahrggg!)
103 PHSK 100 (Benarkah Dia Suamiku?)
104 PHSK 101 (Let's Make Baby Monster)
105 PHSK 102 (Kebahagiaan Citara)
106 PHSK 103 (You Make Me Crazy)
107 PHSK 104 (Kecanduan)
108 PHSK 105 (Mandi)
109 PHSK 106 (Kekhawatiran yang Berlebihan)
110 PHSK 107 (Peringatan Varen)
111 PHSK 108 (Dia Tetaplah Seorang Monster)
112 PHSK 109 (Berada Dalam Pangkuan Suami)
113 PHSK 110 (TAMAT)
114 Bab Bonus (Iblis Kecil)
115 Bab Bonus (Kebahagiaan)
116 Bab Bonus (Akhir Bahagia)
Episodes

Updated 116 Episodes

1
PHSK 1
2
PHSK 2
3
PHSK 3
4
PHSK 4
5
PHSK 5
6
PHSK 6
7
PHSK 7
8
PHSK 8
9
PHSK 9
10
PHSK 10
11
PHSK 11
12
PHSK 12
13
PHSK 13
14
PHSK 14
15
PHSK 15
16
PHSK 16
17
PHSK 17
18
PHSK 18
19
PHSK 19
20
PHSK 20
21
PHSK 21
22
PHSK 22
23
PHSK 23
24
PHSK 24
25
PHSK 25
26
PHSK 26
27
PHSK 27
28
PHSK 28
29
PHSK 29
30
PHSK 30
31
PHSK 31
32
PHSK 32
33
PHSK 33
34
PHSK 34
35
PHSK 35
36
PHSK 36
37
PHSK 37
38
PHSK 38
39
PHSK 39
40
PHSK 40
41
PHSK 41
42
PHSK 42
43
PHSK 43
44
PHSK 44
45
PHSK 45
46
PHSK 46
47
PHSK 47
48
PHSK 48
49
PHSK 49
50
PHSK 50
51
PHSK 51
52
PHSK 52
53
PHSK 53
54
Istri Penebus Hutang Milik Duda Kejam (Author by :Roro Halus)
55
PHSK 54
56
PHSK 55
57
PHSK 56
58
PHSK 57
59
PHSK 58
60
PHSK 59
61
PHSK 60
62
PHSK 61
63
PHSK 62
64
PHSK 63
65
PHSK 64
66
PHSK 65
67
PHSK 66
68
PHSK 67
69
PHSK 68
70
PHSK 69
71
PHSK 70
72
PHSK 71
73
PHSK 72
74
PHSK 73
75
PHSK 74
76
PHSK 75
77
PHSK 76
78
PHSK 77
79
PHSK 78 (Kepergian)
80
PHSK 79 (Tamat!)
81
PHSK 80 (Kunci)
82
PHSK VISUAL
83
PHSK 81 (Berlumur Darah)
84
PHSK 82 (Harapan Semu?)
85
PHSK 83 (Siksaan)
86
PHSK 84
87
PHSK 85 (Membawamu Kembali)
88
PHSK 86 (Kematian di Depan Mata?)
89
PHSK 87 (Menyerang)
90
PHSK 88 (Bajingann!!!)
91
PHSK 89 (Pembunuh)
92
PHSK 90 (Bersedia?)
93
PHSK 91 (Hubby)
94
PHSK 92 (Ingin Membuat Bayi!)
95
PHSK 93 (Melepasmu)
96
PHSK 94 (Perubahan Sikap Monster Salju)
97
Menikah Dengan Hot Daddy (Author: Kacan)
98
PHSK 95 (Ada Apa?)
99
PHSK 96 (Beruang Kutub)
100
PHSK 97 (Apa yang Hubby Sembunyikan?)
101
PHSK 98 (Kedatangan)
102
PHSK 99 (Ahrggg!)
103
PHSK 100 (Benarkah Dia Suamiku?)
104
PHSK 101 (Let's Make Baby Monster)
105
PHSK 102 (Kebahagiaan Citara)
106
PHSK 103 (You Make Me Crazy)
107
PHSK 104 (Kecanduan)
108
PHSK 105 (Mandi)
109
PHSK 106 (Kekhawatiran yang Berlebihan)
110
PHSK 107 (Peringatan Varen)
111
PHSK 108 (Dia Tetaplah Seorang Monster)
112
PHSK 109 (Berada Dalam Pangkuan Suami)
113
PHSK 110 (TAMAT)
114
Bab Bonus (Iblis Kecil)
115
Bab Bonus (Kebahagiaan)
116
Bab Bonus (Akhir Bahagia)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!