PHSK 16

Citara menangis dalam diam, wanita itu menatap ke atas langit-langit kamar Varen yang gelap. Citara merasa jijik dengan tubuhnya sendiri.

Ia mere-mas selimut yang menutupi tubuhnya. Citara merasa hina, ia merasa dirinya tidak lagi berharga. "Aku sudah hancur, aku tidak berharga."

Citara mengalihkan pandangannya ke arah Varen yang tengah tertidur lelap. Terdengar suara dengkuran si Monster Salju. Citara benci mendengar suara itu, ia jadi teringat desα-han yang keluar dari mulut sang suami. Mata Citara menatap marah pada pria yang bertelan-jang dada itu.

Dalam hati Citara bersumpah akan lepas dari perangkap monster yang kini tengah berada di alam bawah sadar.

"Andai saja kau memperlakukan aku layaknya manusia, mungkin aku bisa bertahan di sini. Tapi ... kau malah menjadikan aku sebagai pelampiasan has-ratmu," gumam Citara terdengar lirih.

Mata Citara enggan terpejam, padahal waktu terus berjalan. Rasa kantuk tidak mampu membawa wanita itu untuk terlelap. Kali ini tubuh Citara terasa lebih remuk dari sebelumnya.

Bahkan untuk menggerakkan kakinya pun ia tidak kuasa. Bila bergerak sedikit saja, maka rasa perih langsung menyengat di bawah pusarnya.

Waktu terasa lambat berputar, Citara yang masih terjaga berusaha bangkit dari posisi berbaringnya. "Aw! Tsssts." Wanita berlesung pipi itu meringis menahan sakit.

"Ayo, Ara. Kamu pasti bisa." Citara menyemangati dirinya sendiri dalam hati.

Ia menarik napas dalam sebelum mencoba bangkit kembali. Namun, rasa perih yang begitu menyiksa membuat Citara kesulitan untuk duduk.

"Aku harus pergi dari kamar ini, sebentar lagi mata hari terbit. Pasti Monster itu akan bangun setengah jam lagi," guman Citara.

Wanita itu kembali mencoba. Usahanya untuk bangkit dari posisi tidur pun berhasil, kini Citara tengah duduk. Ia menetralkan napasnya, hanya ingin duduk saja menyakitkan seperti ini. Bagaimana jika ia berjalan?

Citara tidak patah arang, ia menurunkan sebelah kakinya dari ranjang. "Huh." Terdengar helaan napas Citara saat sebelah kaki itu telah menapak di atas lantai yang dingin.

"Oke, satu kaki lagi," kata Citara pada dirinya sendiri.

Ia menggerakkan kaki kananya dengan perlahan, sakit? Tentu saja. Akan tetapi, ia tidak menghentikan pergerakkannya. Citara menatap nanar ke arah pakaiannya yang berhamburan di atas lantai.

Penerangan yang didapat dari lampu tidur membuat Citara hanya bisa melihat dari jarak dekat. "Semua pakaian yang kukenakan tadi robek," lirih wanita itu dengan wajah sedih.

Citara menoleh ke kanan dan ke kiri, ia berpikir bagaimana caranya bisa keluar kalau dirinya saja tidak memiliki kain untuk menutupi tubuh telan-jangnya.

"Oh iya, selimut!" Wanita itu menoleh ke belakang, tepatnya ke arah sang suami.

"Selimutnya dipakai si Monster, kalau kutarik pasti dia terbangun." Citara bermonolog di dalam hati.

Varen yang mengenakan selimut hanya sebatas pinggang. Jika kain tebal itu ditarik, maka terpampang lah senjata milik si Monster Salju.

Citara menjadi bimbang, namun sebuah ide langsung terlintas dipikirannya saat melihat kemeja Varen yang ada di atas lantai. Citara dengan perlahan berdiri, ia melangkahkan satu kakinya. "Hisss, sakit ...."

Ia dengan langkah tertatih berjalan ke tempat kemeja suaminya berada. Tiga langkah membawa Citara ke kain berwarna hitam itu.

Susah payah Citara menggapai kemeja Varen karena tubuhnya sangat sulit untuk dibawa menunduk ataupun berjongkok.

"Ini benar-benar sakit, tssst aw." Citara nenahan rasa perih yang ia derita.

"Apa yang kau lakukan?!"

Deg!

Jantung Citara rasanya mau copot saat suara Monster Salju itu menguar. Ia memejamkan mata, menunggu kelanjutan yang akan terjadi. Namun, tidak terdengar suara pria itu lagi.

Citara memutar kepalanya, ia melihat Varen yang masih tertidur. Ternyata Monster Salju itu hanya mengigau. Citara dapat bernapas lega, tangannya kembali berusaha menggapai kemeja hitam sang suami.

Begitu kemeja hitam sudah berada di tangannya, ia langsung mengenakan kemeja lengan panjang milik Varen. Wanita itu mengancingkan bajunya.

Kemeja yang kebesaran untuk ukuran tubuh Citara membuat tubuhnya tertutupi hingga sebatas paha. Dengan perlahan ia berjalan, perih sudah pasti. Namun, apa boleh buat? Tidak mungkin dirinya tetap berbaring di samping pria yang sudah tega memakan dirinya habis-habisan.

Saat Citara sudah berada di pintu kamar, ia langsung menekan handle pintu. Pada saat itu bahu Citara luruh ke bawah. Bagaimana caranya ia bisa keluar jika pintu dikunci.

"Seingatku, dia tidak menguncinya," ucap Citara bermonolog. "Apa dikunci dari luar? Jika ia, bagaimana dengan nasibku saat Monster itu bangun," lirih Citara.

Berulang kali Citara menekan handle pintu kamar Varen. Namun, hasilnya tetap sama. Keringat mulai mengucur dari wajah wanita itu karena ia hanya menemui jalan buntu.

"Aku tidak tau harus apa, bagaimana ini Tuhan?" Citara menengadahkan kepala. Pada akhirnya, lagi-lagi pasrah lah yang menjadi ujungnya.

Citara berpegangan pada dinding, ia kembali tertatih menuju ranjang milik Varen. Tempat di mana ia berada dalam kuasa Monster Salju.

"Sudah kukatakan, kau tidak akan bisa pergi dari genggamanku!"

Deg!

Citara tersentak kaget, ia yang masih berdiri di tepian ranjang merasa ketakutan. Ucapan pria yang kini sedang memejamkan mata itu membuat Citara tersadar jika sedari tadi Varen sudah bangun dan hanya berpura-pura tidur.

"Apa kau ingin berada di bawah kungkunganku lagi hum? Kau suka sekali membuatku marah." Perlahan Varen membuka mata, ia memiringkan tubuhnya seraya menompang kepala.

Pria yang bertelan-jang dada itu menunjukkan seringainya. Penerangan yang temaram masih mampu menerangi wajah Monster Salju yang dingin.

"Kembali berbaring! Atau kau akan—"

"B-baik, Tuan," potong Citara cepat. Ia tidak ingin kejadian tadi terulang lagi.

Varen yang memiringkan posisi berbaringnya, dapat melihat dengan jelas ekspresi kesakitan sang istri saat kembali berbaring. Bukannya merasa iba, Varen malah memasang senyum devilnya.

"Bagus, jadilah penurut."

"Iya, Tuan."

Hanya jawaban patuh yang dapat Citara ucapkan, untuk saat ini ia tidak mampu membantah. Cukup sudah hari ini dirinya me jadi pelampiasan pria itu.

"Nanti malam kau ikutlah denganku." Varen mengubah posisi berbaringnya seperti semula. Pria itu menatap langit-langit kamarnya.

Satu pertanyaan muncul di benak Citara. Kemana? Namun, ia tidak berani menanyakan hal itu kepada sang suami.

"Kau pasti bertanya-tanya ke mana aku akan membawamu!"

Citara hanya diam, ia tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Tapi, ternyata hal itu tidak disukai oleh Varen. "Jawab!" sentak si Monster salju.

"I-iya. B-benar, Tuan." Citara yang takut menjawab dengan suara tergagap.

"Tempat itu akan membuatmu tidak berani lari dari genggamanku lagi," ucap Varen.

Mendengar apa yang keluar dari mulut suaminya membuat Citara bertambah takut. Tempat seperti apa yang mampu membuatnya tidak lagi berani kabur dari genggaman sang Monster Salju.

"Pagi ini aku tidak akan pergi ke mana pun! Jadi, kubur rencanamu untuk kabur," ujar Varen sekakan tahu apa yang ada di dalam pikiran Citara.

Bersambung ....

Wes lah, othor jengkel beneran lihat si Varen. Tua-tua kediri, semakin tua semakin ngeri😪 menurut readers si Monster Salju akan membawa Citara ke mana?💆

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

belajar irk mengalah Ara, dari. pd kabur ngk. bisa malah. di siksa, mending biar hamil. aja dia lebih sayang bego.

2025-03-16

0

Runik Runma

Runik Runma

kejam bnget

2024-09-23

1

sri Hartati_

sri Hartati_

sukaaa bgttt karya yg beralur sprti inii

2024-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 PHSK 1
2 PHSK 2
3 PHSK 3
4 PHSK 4
5 PHSK 5
6 PHSK 6
7 PHSK 7
8 PHSK 8
9 PHSK 9
10 PHSK 10
11 PHSK 11
12 PHSK 12
13 PHSK 13
14 PHSK 14
15 PHSK 15
16 PHSK 16
17 PHSK 17
18 PHSK 18
19 PHSK 19
20 PHSK 20
21 PHSK 21
22 PHSK 22
23 PHSK 23
24 PHSK 24
25 PHSK 25
26 PHSK 26
27 PHSK 27
28 PHSK 28
29 PHSK 29
30 PHSK 30
31 PHSK 31
32 PHSK 32
33 PHSK 33
34 PHSK 34
35 PHSK 35
36 PHSK 36
37 PHSK 37
38 PHSK 38
39 PHSK 39
40 PHSK 40
41 PHSK 41
42 PHSK 42
43 PHSK 43
44 PHSK 44
45 PHSK 45
46 PHSK 46
47 PHSK 47
48 PHSK 48
49 PHSK 49
50 PHSK 50
51 PHSK 51
52 PHSK 52
53 PHSK 53
54 Istri Penebus Hutang Milik Duda Kejam (Author by :Roro Halus)
55 PHSK 54
56 PHSK 55
57 PHSK 56
58 PHSK 57
59 PHSK 58
60 PHSK 59
61 PHSK 60
62 PHSK 61
63 PHSK 62
64 PHSK 63
65 PHSK 64
66 PHSK 65
67 PHSK 66
68 PHSK 67
69 PHSK 68
70 PHSK 69
71 PHSK 70
72 PHSK 71
73 PHSK 72
74 PHSK 73
75 PHSK 74
76 PHSK 75
77 PHSK 76
78 PHSK 77
79 PHSK 78 (Kepergian)
80 PHSK 79 (Tamat!)
81 PHSK 80 (Kunci)
82 PHSK VISUAL
83 PHSK 81 (Berlumur Darah)
84 PHSK 82 (Harapan Semu?)
85 PHSK 83 (Siksaan)
86 PHSK 84
87 PHSK 85 (Membawamu Kembali)
88 PHSK 86 (Kematian di Depan Mata?)
89 PHSK 87 (Menyerang)
90 PHSK 88 (Bajingann!!!)
91 PHSK 89 (Pembunuh)
92 PHSK 90 (Bersedia?)
93 PHSK 91 (Hubby)
94 PHSK 92 (Ingin Membuat Bayi!)
95 PHSK 93 (Melepasmu)
96 PHSK 94 (Perubahan Sikap Monster Salju)
97 Menikah Dengan Hot Daddy (Author: Kacan)
98 PHSK 95 (Ada Apa?)
99 PHSK 96 (Beruang Kutub)
100 PHSK 97 (Apa yang Hubby Sembunyikan?)
101 PHSK 98 (Kedatangan)
102 PHSK 99 (Ahrggg!)
103 PHSK 100 (Benarkah Dia Suamiku?)
104 PHSK 101 (Let's Make Baby Monster)
105 PHSK 102 (Kebahagiaan Citara)
106 PHSK 103 (You Make Me Crazy)
107 PHSK 104 (Kecanduan)
108 PHSK 105 (Mandi)
109 PHSK 106 (Kekhawatiran yang Berlebihan)
110 PHSK 107 (Peringatan Varen)
111 PHSK 108 (Dia Tetaplah Seorang Monster)
112 PHSK 109 (Berada Dalam Pangkuan Suami)
113 PHSK 110 (TAMAT)
114 Bab Bonus (Iblis Kecil)
115 Bab Bonus (Kebahagiaan)
116 Bab Bonus (Akhir Bahagia)
Episodes

Updated 116 Episodes

1
PHSK 1
2
PHSK 2
3
PHSK 3
4
PHSK 4
5
PHSK 5
6
PHSK 6
7
PHSK 7
8
PHSK 8
9
PHSK 9
10
PHSK 10
11
PHSK 11
12
PHSK 12
13
PHSK 13
14
PHSK 14
15
PHSK 15
16
PHSK 16
17
PHSK 17
18
PHSK 18
19
PHSK 19
20
PHSK 20
21
PHSK 21
22
PHSK 22
23
PHSK 23
24
PHSK 24
25
PHSK 25
26
PHSK 26
27
PHSK 27
28
PHSK 28
29
PHSK 29
30
PHSK 30
31
PHSK 31
32
PHSK 32
33
PHSK 33
34
PHSK 34
35
PHSK 35
36
PHSK 36
37
PHSK 37
38
PHSK 38
39
PHSK 39
40
PHSK 40
41
PHSK 41
42
PHSK 42
43
PHSK 43
44
PHSK 44
45
PHSK 45
46
PHSK 46
47
PHSK 47
48
PHSK 48
49
PHSK 49
50
PHSK 50
51
PHSK 51
52
PHSK 52
53
PHSK 53
54
Istri Penebus Hutang Milik Duda Kejam (Author by :Roro Halus)
55
PHSK 54
56
PHSK 55
57
PHSK 56
58
PHSK 57
59
PHSK 58
60
PHSK 59
61
PHSK 60
62
PHSK 61
63
PHSK 62
64
PHSK 63
65
PHSK 64
66
PHSK 65
67
PHSK 66
68
PHSK 67
69
PHSK 68
70
PHSK 69
71
PHSK 70
72
PHSK 71
73
PHSK 72
74
PHSK 73
75
PHSK 74
76
PHSK 75
77
PHSK 76
78
PHSK 77
79
PHSK 78 (Kepergian)
80
PHSK 79 (Tamat!)
81
PHSK 80 (Kunci)
82
PHSK VISUAL
83
PHSK 81 (Berlumur Darah)
84
PHSK 82 (Harapan Semu?)
85
PHSK 83 (Siksaan)
86
PHSK 84
87
PHSK 85 (Membawamu Kembali)
88
PHSK 86 (Kematian di Depan Mata?)
89
PHSK 87 (Menyerang)
90
PHSK 88 (Bajingann!!!)
91
PHSK 89 (Pembunuh)
92
PHSK 90 (Bersedia?)
93
PHSK 91 (Hubby)
94
PHSK 92 (Ingin Membuat Bayi!)
95
PHSK 93 (Melepasmu)
96
PHSK 94 (Perubahan Sikap Monster Salju)
97
Menikah Dengan Hot Daddy (Author: Kacan)
98
PHSK 95 (Ada Apa?)
99
PHSK 96 (Beruang Kutub)
100
PHSK 97 (Apa yang Hubby Sembunyikan?)
101
PHSK 98 (Kedatangan)
102
PHSK 99 (Ahrggg!)
103
PHSK 100 (Benarkah Dia Suamiku?)
104
PHSK 101 (Let's Make Baby Monster)
105
PHSK 102 (Kebahagiaan Citara)
106
PHSK 103 (You Make Me Crazy)
107
PHSK 104 (Kecanduan)
108
PHSK 105 (Mandi)
109
PHSK 106 (Kekhawatiran yang Berlebihan)
110
PHSK 107 (Peringatan Varen)
111
PHSK 108 (Dia Tetaplah Seorang Monster)
112
PHSK 109 (Berada Dalam Pangkuan Suami)
113
PHSK 110 (TAMAT)
114
Bab Bonus (Iblis Kecil)
115
Bab Bonus (Kebahagiaan)
116
Bab Bonus (Akhir Bahagia)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!